Tujuan dari pemberian imunisasi adalah untuk mengeradikasi penyakit, dengan sasaran antara mencegah penyakit secara individu maupun kelompok. Untuk itu, sangatlah penting untuk imunisasi anak Anda tepat pada waktunya.
Di Indonesia dikenal Program Pengembangan Imunisasi (PPI) sebagai panduan imunisasi.
JADWAL IMUNISASI
Tujuan penentuan jadwal imunisasi diperlukan untuk keseragaman dan mendapatkan respon imun yang teratur. Respon imun suatu vaksin tidak sama satu dengan yang lain. Pada penjadwalan vaksin parenteral yang mengandung virus hidup, perlu diperhatikan dampak hambatan dari residual specific maternal antibody. Lamanya pencegahan pasif dari ibu tersebut akan menentukan saat yang tepat kapan imunisasi harus diberikan pada bayi.
PROGRAM PENGEMBANGAN IMUNISASI (PPI)
BCG
BCG diberikan sebelum umur dua bulan. Untuk mencapai cakupan yang lebih luas, Departemen Kesehatan merekomendasikan pemberian BCG pada umur 0-12 bulan dengan dosis sebagai berikut:
Komplikasi:
Hepatitis B
Imunisasi Hepatitis B dianjurkan untuk diberikan segera setelah bayi lahir. Dosis dan jadwal imunisasi Hepatitis B diberikan berdasarkan status HBs Ag ibu sebagai berikut:
DPT
Imunisasi DPT diberikan sebanyak enam kali sejak usia dua bulan sampai dengan saat meninggalkan Sekolah Dasar (SD) dengan rincian sebagai berikut:
Polio
Campak
IMUNISASI LAINNYA
Berikut adalah jenis-jenis vaksin yang tidak termasuk PPI tapi telah beredar di Indonesia.
Haemophylus influenza Tipe b (Hib)
Imunisasi dasar diberikan pada umur dua, empat dan enam bulan. Imunisasi ulangan diberikan pada umur 15-18 bulan. Apabila anak datang pada usia >1 tahun, vaksin Hib hanya diberikan satu kali saja.
MMR
Vaksin MMR diberikan pada umur 15 bulan. MMR diberikan minimal satu bulan setelah penyuntikan imunisasi lain. Vaksinasi ulangan diberikan pada umur 12 tahun.
Demam Tifoid
Vaksin injeksi diberikan pada usia >2 tahun, diulang setiap tiga tahun. Vaksin tifoid oral Ty21a diberikan pada umur >6 tahun yang dikemas dalam tiga dosis dengan interval satu hari. Imunisasi ulangan diberikan setiap 3-5 tahun.
Varisela
Vaksin varisela direkomendasikan pada umur >10 tahun dan diulang 6-8 minggu kemudian.
Hepatitis A
Vaksin Hepatitis A diberikan pada pada usia >2 tahun dan diberikan secara intramuskular. Vaksin diberikan sebanyak dua kali dengan interval enam bulan.
Pneumokokus (PCV)
Rotavirus
Vaksin rotavirus monovalen sebaiknya diberikan sebelum umur 16 minggu dan diberikan 2 kali:
Vaksin rotavirus pentavalen diberikan sebanyak 3 kali, yakni:
Influenza
Vaksin influenza diberikan pada umur minimal 6 bulan, diulang setiap tahun. Untuk imunisasi
pertama kali diberikan saat anak berusia kurang dari 9 tahun, diberi dua kali dengan interval
minimal 4 minggu.
Human Papiloma Virus (HPV)
Vaksin HPV dapat diberikan mulai umur 10 tahun. Vaksin HPV bivalen diberikan tiga kali dengan interval 0, 1, 6 bulan, sedangkan vaksin HPV tetravalen diberikan dengan interval 0, 2, 6 bulan.
DOSIS VAKSIN
Reduksi dosis dari dosis yang telah direkomendasikan akan menyebabkan respon imun tidak adekuat, sehingga resipien akan tetap rentan terhadap penyakit tersebut. Committee of Infectious Diseases tidak merekomendasikan pengurangan dosis, termasuk untuk bayi prematur dan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR).
Dr. dr. M. Tatang Puspanjono, Sp. A, M.Klinik Paed
Dokter Spesialis Anak
RS Pondok Indah-Pondok Indah