Apakah Skoliosis Bisa Sembuh? Ketahui Penanganan Skoliosis Terkini

By Tim RS Pondok Indah

Wednesday, 18 September 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Skoliosis bisa sembuh, tergantung dari derajat keparahan dan penanganan yang diberikan. Penanganan skoliosis dapat dilakukan untuk memperbaiki lengkung tulang.

Apakah Skoliosis Bisa Sembuh? Ketahui Penanganan Skoliosis Terkini

Anda mungkin sudah mengenal skoliosis sebagai gangguan pada tulang belakang, yang menyebabkan punggung terlihat seperti huruf C atau S. Selain itu, ciri-ciri skoliosis juga bisa dikenali dengan adanya tinggi kedua pundak yang tidak simetris, salah satu bagian dada yang lebih menonjol, maupun keluhan yang menyertainya, termasuk kekakuan otot maupun sakit punggung bawah yang terjadi berkepanjangan.


Penyebab skoliosis belum dapat dipastikan, tetapi terjadinya kondisi ini diyakini merupakan kombinasi dari beberapa faktor. Beberapa faktor yang dimaksud adalah faktor genetik, kelainan anatomi tulang belakang, ketidakseimbangan otot, maupun beberapa faktor lainnya.


Tak hanya orang dewasa, skoliosis juga bisa dialami, bahkan lebih banyak dialami oleh anak dan remaja. Kelainan pada tulang belakang ini berpotensi mempengaruhi kualitas hidup seseorang, karena menyebabkan rasa tidak nyaman maupun nyeri, serta mengganggu penampilan penderitanya.


Penanganan skoliosis dilakukan untuk memperbaiki lengkung tulang yang tidak normal. Selain mengganggu penampilan, kelainan lengkung tulang belakang bisa menyebabkan berbagai keluhan kesehatan. Untuk itu, dokter akan menyarankan operasi skoliosis guna mengatasi kondisi ini.


Apakah Skoliosis Bisa Sembuh?

Jawabannya adalah tergantung dari derajat kelengkungan tulang dan penanganan yang diberikan. Jadi, semakin awal diketahui dan ditangani secara tepat, kemungkinan skoliosis untuk sembuh akan makin tinggi. Metode penanganan yang disarankan sebagai cara menyembuhkan skoliosis oleh dokter umumnya adalah dengan operasi.


Jadi, apabila Anda mulai menyadari adanya keluhan yang menyerupai gejala skoliosis, baik pada diri sendiri maupun atau orang terkasih, pastikanlah dengan memeriksakan diri ke dokter spesialis ortopedi. Anda tidak perlu menunggu sampai gejala bertambah parah, karena penanganan awal yang dilakukan akan membebaskan Anda dari keluhan tersebut.


Baca juga: Tulang Belakang Ideal Remaja Aktif



Penanganan dan Pengobatan Skoliosis

Penanganan skoliosis sebenarnya akan disesuaikan dengan usia, tingkat keparahan, janis skoliosis, lokasi terjadinya skoliosis, dan keluhan yang ditimbulkan. Usia sangat berkaitan dengan masa pertumbuhan tulang. Dimana penanganan akan bersifat observasi, atau tidak banyak mengintervensi, ketika penderita skoliosis masih dalam masa pertumbuhan tulang. 


Sedangkan ketika masa pertumbuhan tulang sudah terlewati, maka dokter akan melakukan pendekatan yang lebih agresif untuk penanganan skoliosis, termasuk dengan melakukan operasi.


Tujuan dari semua metode penanganan skoliosis adalah untuk mencegah skoliosis makin parah, mencegah atau mengurangi nyeri punggung yang terjadi akibat adanya kelainan pada lengkung tulang belakang, memperbaiki postur tubuh, mengatasi keluhan yang terjadi (termasuk nyeri punggung bawah), serta meningkatkan kualitas hidup penderitanya.


Beberapa penanganan untuk kelainan skoliosis yang disarankan oleh dokter, antara lain:


1. Pemantauan Rutin

Biasa teknik penanganan ini lebih disarankan untuk kasus skoliosis pada anak yang derajat kemiringannya masih 0-10 derajat maupun pasien dewasa yang skoliosisnya masih tergolong ringan. Pemantauan dilakukan secara rutin selama 6 bulan sekali untuk menilai perkembangan kondisi, termasuk perkembangan kemiringan yang terjadi.


2. Fisioterapi untuk Skoliosis pada Anak

Sembari melakukan pemantauan rutin, dokter biasa akan menyarankan fisioterapi untuk memperkuat otot punggung, sehingga nyeri bisa berkurang. Selama sesi terapi skoliosis, fisioterapis akan mengajarkan pengidap skoliosis untuk memperbaiki postur tubuh, melakukan peregangan, serta pilihan maupun batasan aktivitas fisik yang sesuai. 


3. Penggunaan Brace

Brace merupakan alat penyangga yang terbuat dari plastik dan digunakan melekat ke tubuh pasien dari setinggi ketiak hingga ke pinggul. Dokter akan menyarankan penggunaan brace pada kasus skoliosis derajat sedang atau kasus skoliosis anak yang derajat kemiringannya 20. Namun, Anda perlu menggunakan brace setidaknya selama 20 jam dalam sehari untuk hasil yang maksimal.


4. Obat-obatan 

Selain beberapa penanganan di atas, dokter juga bisa meresepkan obat untuk meringankan keluhan yang terjadi akibat skoliosis. Obat pereda nyeri maupun golongan antiinflamasi nonsteroid bisa saja diresepkan untuk Anda konsumsi guna meredakan nyeri. Selain itu, dokter bisa menyuntikkan kortikosteroid ke rongga tulang belakang untuk meredakan keluhan yang terjadi akibat penekanan saraf tulang belakang.


5. Operasi Skoliosis

Ketika semua upaya untuk mengatasi skoliosis tidak juga memberikan perubahan, atau skoliosis dengan derajat kemiringan sangat berat, dokter akan menyarankan operasi sebagai penanganan skoliosis.

Tujuan operasi skoliosis adalah untuk mencegah tulang menjadi makin miring dengan menyatukan beberapa bagian tulang punggung.


6. Asupan Vitamin D dan Kalsium

Selain dengan intervensi yang dilakukan dokter, memastikan Anda cukup mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin D dan kalsium juga membantu menjaga kesehatan tulang, termasuk mengatasi skoliosis pada anak.


Baca juga: Tubuh Ideal dengan Tulang Sempurna


Cara Menyembuhkan Skoliosis

Operasi fusi tulang belakang (spinal fusion surgery) merupakan teknik yang menjadi pilihan operasi skoliosis. Namun, teknik ini menyebabkan keterbatasan gerak setelah operasi. Selain itu, dokter juga bisa melakukan operasi skoliosis menggunakan teknik laminektomi maupun dekompresi untuk mengurangi penekanan pada saraf tulang belakang.


Saat ini, RS Pondok Indah telah menerapkan teknik operasi vertebral body tethering (VBT) untuk menyembuhkan skoliosis pada pasien yang memiliki derajat kemiringan lebih dari 25° dan masih berisiko untuk terus berlanjut. Dengan teknik ini, pasien bisa tetap aktif bergerak dan bertambah tinggi, tetapi kemiringan tulang belakang bisa dihambat. 


Masa penyembuhan setelah operasi skoliosis dengan teknik VBT juga lebih cepat. Pasien pun bisa kembali melakukan aktivitas, seperti membungkuk, miring ke kanan maupun kiri, bahkan melompat kecil, tanpa hambatan maupun nyeri. 


Jadi, lakukan skrining untuk memeriksa kesehatan tulang belakang, termasuk kemungkinan terjadinya skoliosis. Anda bisa memeriksakan kondisi tulang ke Spine clinic di RS Pondok Indah - Pondok Indah. Dokter spesialis bedah tulang kami yang kompeten akan memeriksa dan memberikan saran penanganan yang sesuai dengan teknik-teknik paling up to date, dengan mengutamakan kesehatan serta kenyamanan Anda.


Selain itu, RS Pondok Indah telah menghadirkan fasilitas medis terkini untuk mendukung tindakan medis, termasuk operasi skoliosis, yang dilakukan oleh dokter spesialis kami bisa memberikan hasil yang optimal. Jadi, tunggu apa lagi? Periksakan kesehatan tulang Anda, maupun anak tercinta, di RS Pondok Indah cabang terdekat!


FAQ Skoliosis


Bisakah Skoliosis Sembuh Tanpa Operasi?

Skoliosis ringan bisa dikelola tanpa operasi melalui terapi fisik, penggunaan penyangga (brace), dan olahraga khusus. Namun, pada kasus yang lebih parah, operasi mungkin diperlukan untuk mencegah kondisi semakin buruk. Konsultasikan dengan dokter untuk penanganan yang tepat.


Apa Dampak Buruk dari Skoliosis?

Skoliosis bisa menyebabkan postur tubuh miring, nyeri punggung, dan kesulitan bernapas jika parah. Jika tidak ditangani, skoliosis dapat memperburuk fungsi organ dalam dan membatasi gerakan, mengurangi kualitas hidup sehari-hari.


Apa Saja Terapi yang Dapat Dilakukan Penderita Skoliosis?

Terapi skoliosis meliputi latihan fisik untuk memperkuat otot punggung, penggunaan penyangga (brace) untuk mencegah kelengkungan memburuk, serta fisioterapi. Pada kasus yang lebih parah, operasi mungkin diperlukan untuk memperbaiki kelengkungan tulang belakang.


Apa Saja Operasi untuk Menyembuhkan Skoliosis?

Operasi skoliosis biasanya meliputi fusi tulang belakang, di mana tulang belakang disatukan menggunakan sekrup atau batang logam untuk meluruskan kelengkungan. Ada juga metode lain seperti pemasangan implan fleksibel untuk anak-anak agar tulang dapat terus tumbuh.


Referensi:

  1. Roser MJ, Askin GN, et al,. Vertebral body tethering for idiopathic scoliosis: a systematic review and meta-analysis. Spine Deformity. 2023. (https://link.springer.com/article/10.1007/s43390-023-00723-9). Diakses pada 13 Juni 2024.
  2. Ortho Info. Surgical Treatment for Scoliosis. (https://orthoinfo.aaos.org/en/treatment/surgical-treatment-for-scoliosis). Direvisi terakhir Agustus 2020. Diakses pada 13 Juni 2024.
  3. Cleveland Clinic. Scoliosis. (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15837-scoliosis). Direvisi terakhir 26 Januari 2024. Diakses pada 13 Juni 2024.
  4. Johns Hopkins Medicine. Minimally Invasive Scoliosis Surgery for Children. (https://www.hopkinsmedicine.org/health/treatment-tests-and-therapies/minimally-invasive-scoliosis-surgery-for-children). Diakses pada 13 Juni 2024.
  5. Mayo Clinic. Scoliosis. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/scoliosis/diagnosis-treatment/drc-20350721). Direvisi terakhir 13 Mei 2023. Diakses pada 13 Juni 2024