Batuk umumnya bisa sembuh sendiri dalam beberapa minggu. Namun, jika tak kunjung membaik, periksakan batuk ke dokter spesialis yang sesuai. Simak di artikel ini!
Batuk adalah respon alami tubuh untuk membersihkan saluran napas dari lendir, debu, atau benda asing yang lain. Kondisi ini bisa berlangsung kurang dari 3 minggu (akut) atau lebih dari 8 minggu (kronis).
Sebagai pertolongan pertama mengatasi batuk, Anda disarankan untuk minum banyak cairan, bisa air putih, teh hangat, atau wedang jahe. Selain itu, Anda juga perlu menghindari paparan asap rokok dan polusi agar batuknya tidak makin parah.
Namun, jika dalam 3 minggu batuk tidak juga sembuh dengan berbagai upaya perawatan mandiri, Anda sebaiknya memeriksakan diri ke dokter spesialis yang tepat. Pertanyaannya, periksa batuk ke dokter spesialis apa?
Sebelum mengetahui dokter yang tepat, Anda perlu mengenali penyebab batuk. Sebab penanganan batuk yang sesuai perlu diberikan sesuai dengan penyebabnya.
Reaksi alergi dapat menimbulkan peradangan pada saluran pernapasan, yang kemudian meningkatkan produksi lendir, sehingga terjadilah batuk. Untuk kasus yang disebabkan karena alergi, biasanya batuk tidak berdahak dan lebih parah di pagi atau malam hari. Kondisi ini juga sering disertai gejala lain, seperti bersin, hidung tersumbat, mata berair, atau tenggorokan gatal.
Beberapa alergen yang bisa memicu batuk, di antaranya debu, asap rokok, polusi udara, serbuk sari, atau bulu hewan. Batuk akibat alergi biasa berlangsung selama masih terpapar alergen.
Batuk akibat infeksi saluran pernapasan atas bisa disebabkan oleh infeksi virus (seperti flu) atau infeksi bakteri (seperti streptococcus yang menyebabkan radang tenggorokan). Batuk akibat ISPA bisa berupa batuk kering atau berdahak, dan sering disertai gejala lain, seperti demam, sakit tenggorokan, suara serak, pilek, atau bersin.
Biasanya, batuk karena infeksi saluran napas atas berlangsung selama 1–3 minggu, tergantung dari keparahan infeksi.
Batuk yang disebabkan oleh infeksi saluran napas bawah terjadi ketika paru-paru terinfeksi oleh virus, bakteri, atau jamur. Contoh penyakit infeksi saluran napas bawah adalah bronkitis dan pneumonia.
Batuk yang terjadi sebagai gejala infeksi saluran napas bawah umumnya berlangsung selama 2–6 minggu dan disertai dahak berwarna kekuningan atau kehijauan. Bahkan, kondisi ini juga bisa menyebabkan batuk berdarah. Selain itu, kondisi ini juga biasanya disertai dengan gejala lain, seperti sesak napas, demam tinggi, mengi, dan tubuh terasa lemas.
Selain menyebabkan heartburn, asam lambung juga bisa menyebabkan penderitanya mengalami batuk ketika asam dari lambung naik ke kerongkongan dan mengiritasi saluran napas.
Biasanya, batuk karena asam lambung berlangsung lebih dari 8 minggu bila penyakit asam lambung tidak ditangani. Batuk akibat asam lambung tidak berdahak, tetapi disertai dengan gejala lain, seperti tenggorokan gatal, sensasi asam di mulut, dan sering bersendawa.
Penyakit jantung akan menyebabkan terganggunya fungsi jantung dalam memompa darah, sehingga cairan menumpuk di paru-paru dan menyebabkan batuk. Biasanya, batuk akibat penyakit jantung akan dikeluhkan sebagai batuk kering maupun batuk berdahak, bahkan bercampur darah. Kondisi ini juga bisa disertai dengan nyeri dada, sesak napas, mengi, kelelahan, maupun pembengkakan di kaki.
Beberapa obat dapat menimbulkan efek samping berupa batuk, contohnya obat golongan ACE inhibitor, beta blocker, antiinflamasi nonsteroid, serta obat kemoterapi dan imunoterapi. Batuk akibat efek samping konsumsi obat biasanya muncul dalam beberapa jam hingga beberapa bulan setelah mengonsumsi obat-obatan tersebut, terutama berupa batuk kering yang lebih parah saat malam hari.
Dokter yang tepat untuk mengatasi batuk perlu disesuaikan dengan penyebabnya serta keluhan yang menyertai. Dokter mungkin akan merujuk ke spesialis lain setelah melakukan serangkaian pemeriksaan, baik pemeriksaan fisik maupun pemeriksaan penunjang, seperti tes dahak, tes darah, tes alergi, rontgen, CT-Scan, maupun bronkoskopi, untuk mengetahui penyebab batuk.
Bila mengalami batuk yang makin memburuk dalam 3-7 hari, Anda sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter umum. Selain berkonsultasi, dokter akan melakukan pemeriksaan untuk mencari tahu penyebab batuk yang Anda alami, sekaligus memberikan penanganan yang sesuai.
Setelah melakukan anamnesis, dokter umum akan melakukan pemeriksaan fisik, terutama di sekitar dada untuk melakukan pemeriksaan fisik paru, guna menentukan kemungkinan penyebab batuk yang Anda alami.
Selain itu, batuk yang disertai dengan demam dan sudah terjadi selama lebih dari 3 hari mungkin akan diperiksa lebih lanjut dengan tes darah rutin, tes dahak, kultur darah atau kultur dahak, maupun X-ray paru untuk menentukan penanganan yang sesuai.
Konsultasikan pada dokter umum kami untuk penanganan lebih lanjut.
Jika setelah diobati oleh dokter dan tidak membaik, dan dokter mencurigai batuk yang terjadi disebabkan oleh infeksi saluran napas atas, Batuk yang disebabkan oleh infeksi tenggorokan, Anda mungkin akan dirujuk untuk berobat ke dokter spesialis telinga, hidung, tenggorok, bedah kepala dan leher.
Nantinya dokter spesialis THT mungkin melakukan pemeriksaan endoskopi sebelum meresepkan obat sesuai dengan penyebab batuk atau tindakan medis, seperti irigasi hidung, hingga operasi.
Konsultasikan pada dokter spesialis kami untuk penanganan lebih lanjut:
Dr. dr. Cita Herawati Murjantyo, Sp. T.H.T.B.K.L, Subsp. Onk. (K)
Dr. dr. Fauziah Fardizza, Sp. T.H.T.B.K.L, Subsp. L.F. (K), FICS
Dr. dr. Tri Juda Airlangga Hardjoprawito, Sp. T.H.T.B.K.L, Subsp. K. (K)
dr. Agus Subagio, Sp. T.H.T.B.K.L
dr. Aries Hariadi Putra, DPBO, Sp. T.H.T.B.K.L
dr. Ashadi Budi, Sp. T.H.T.B.K.L
dr. Budiman Gumilang Koerniawan, Sp. T.H.T.B.K.L
dr. Chippy Ahwil, Sp. T.H.T.B.K.L, Subsp. Onk. (K)
dr. Dwi Wahyu Manunggal, Sp. T.H.T.B.K.L
dr. Edo Wira Candra, Sp. T.H.T.B.K.L, Subsp. Onk. (K), M.Kes, FICS
dr. Emma Agustini, Sp. T.H.T.B.K.L
dr. Hemastia Manuhara Harba'i Sp. THTBKL
dr. Ibnu Harris Fadillah, Sp. T.H.T.B.K.L, Subsp. Onk. (K)
dr. Jessica Fedriani, Sp. T.H.T.B.K.L
dr. Lola Yucola, Sp. T.H.T.B.K.L, M.Kes
dr. Rangga Rayendra Saleh, Sp. T.H.T.B.K.L, Subsp. Oto. (K)
dr. Ricky Yue, Sp. T.H.T.B.K.L
dr. Syahrial M.H, Sp. T.H.T.B.K.L, Subsp. L.F. (K)
dr. Vika Aryan Sari, Sp. T.H.T.B.K.L
dr. Zainal Adhim, Sp. T.H.T.B.K.L, Subsp. L.F. (K), Ph.D
Sedangkan bila batuk disebabkan oleh masalah pada saluran pernapasan bawah dan penyakit paru-paru, dokter spesialis pulmonologi dan kedokteran respirasi merupakan dokter yang tepat untuk mengatasi batuk dan penyakit sistem pernapasan yang Anda alami.
Untuk menangani kasus batuk dengan sesuai, dokter spesialis paru & pernapasan akan terlebih dahulu melakukan pemeriksaan, baik dengan tes fungsi paru, tes dahak, CT-Scan paru, maupun bronkoskopi. Setelah ditentukan penyebabnya baru dokter paru akan melakukan penanganan yang sesuai, baik dengan peresepan obat, maupun tindakan medis, seperti pleural drain atau rehabilitasi medik.
Konsultasikan pada dokter spesialis kami untuk penanganan lebih lanjut:
dr. Ademalla Kirana Nungtjik, Sp. P.K.R
dr. Amira Anwar, Sp. P.K.R, FAPSR
dr. Desilia Atikawati, Sp. P.K.R., FAPSR
dr. Nurvidya Rachma Dewi, Sp. P.K.R
Untuk mengatasi batuk yang terjadi akibat asam lambung, alergi, efek samping konsumsi obat maupun gangguan pada jantung, dokter spesialis penyakit dalam akan memberikan penanganan yang tepat.
Namun, sebelumnya dokter internis akan memeriksa dengan melakukan pemeriksaan penunjang, meliputi tes alergi, cek darah, maupun rontgen dan rekam jantung. Baru setelah dipastikan penyebab batuk, dokter penyakit dalam bisa memberikan penanganan yang sesuai, termasuk dengan peresepan obat hingga tindakan medis lain.
Konsultasikan pada dokter spesialis kami untuk penanganan lebih lanjut:
dr. Bonita Effendi, BMedSci, M.Epid, Sp. P.D
dr. Dias Septalia Ismaniar, Sp. P.D
dr. Hikmat Pramukti, Sp. P.D, FINASIM
dr. Imelda Maria Loho, Sp. P.D, FINASIM
dr. Kamsi Rachmawati, Sp. P.D, FINASIM
dr. Margretha Lyn Hadiprasetya, Sp. P.D
dr. Muhammad Pranandi, Sp. P.D
dr. Nurleny Sutanto, Sp. P.D, Sp. M.K, FPCP, FINASIM
dr. Oryza Gryagus Prabu, Sp. P.D
dr. Radhiyatam Mardhiyah, Sp. P.D
dr. Wirawan Hambali, Sp. P.D, FINASIM
Jadi, bila Anda mengalami keluhan batuk yang tak kunjung sembuh atau sudah dinilai mengganggu aktivitas, jangan menunda untuk berobat ke dokter di RS Pondok Indah cabang terdekat guna mendapatkan penanganan yang sesuai.
Referensi: