Apakah Vaksin Cacar Ular Wajib? Ini yang Perlu Anda Ketahui

Oleh Tim RS Pondok Indah

Rabu, 18 September 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Vaksin cacar ular bisa mencegah kekambuhan dan meringankan keluhan, bahkan mencegah komplikasi. Segera dapatkan vaksin cacar ular di RS Pondok Indah cabang terdekat!

Apakah Vaksin Cacar Ular Wajib? Ini yang Perlu Anda Ketahui

Herpes zoster atau cacar ular adalah penyakit akibat reaktivasi virus yang menimbulkan gejala berupa ruam dengan bintil berisi cairan, seringkali disertai dengan gatal, nyeri, atau sakit seperti terbakar. Keluhan ini hanya terjadi pada salah satu sisi tubuh saja.


Pada kebanyakan orang, kondisi yang juga dikenal dengan istilah dompo atau cacar api ini bisa menyebabkan komplikasi berupa nyeri hebat bahkan setelah dinyatakan sembuh. Untuk itu, perlu dilakukan berbagai upaya pencegahan, termasuk pemberian vaksin cacar ular.


Cara Mencegah Cacar Ular

Stres diketahui sebagai pemicu utama reaktivasi virus penyebab cacar air yang menyebabkan terjadinya cacar ular. Jadi, upaya pencegahan cacar ular yang utama adalah dengan pengendalian stres, baik dengan melakukan yoga, meditasi, maupun teknik relaksasi lainnya.


Selain itu, ada beberapa upaya pencegahan cacar ular yang bisa dilakukan, meliputi:


  1. Konsumsi makanan bergizi seimbang
  2. Istirahat cukup
  3. Olahraga rutin
  4. Tidak merokok
  5. Vaksin pencegahan cacar ular


Baca juga: Hindari Penularan Penyakit Cacar Air


Apa itu Vaksin Cacar Ular?

Vaksin cacar ular atau vaksin herpes zoster merupakan upaya perlindungan terhadap penyakit Herpes Zoster (cacar ular) maupun komplikasinya. Kekebalan yang diperoleh dari vaksin herpes zoster bisa bertahan, setidaknya, selama 10 tahun.


Selain memberikan perlindungan terhadap cacar ular, vaksin ini juga dapat mengurangi keparahan gejala herpes zoster bila Anda terkena penyakit ini, serta mengurangi risiko kambuhnya kondisi ini.


Baca juga: Mengenal dan Mencegah Cacar Air pada Anak


Jadwal Pemberian Vaksin Cacar Ular

Sebagai salah satu pencegahan, vaksin cacar ular dapat diberikan sesuai dengan ketentuan yang tersedia serta saran dari dokter spesialis kulit dan kelamin. Namun, secara umum jadwal pemberian vaksin cacar ular berdasarkan kelompok usianya dapat dibedakan menjadi:


1. Usia 50 tahun atau lebih

Diberikan kepada dewasa berusia lebih dari 50 tahun sebanyak 2 kali dengan jarak antar dosisnya sekitar 2-6 bulan.


2. Berusia 19-50 tahun

Diberikan kepada orang dewasa berusia 19-50 tahun sebanyak 2 kali dengan jarak antar dosisnya sekitar 1-2 bulan.


3. Kurang dari 19 tahun, termasuk anak

Tidak rutin diberikan pada anak, tetapi disarankan untuk melengkapi status imunisasi dengan melakukan vaksin Varicella pada usia 12 tahun.


Baca juga: Apakah Cacar Monyet Menular? Penularan dan Cara Mencegahnya


Petunjuk Vaksin Cacar Ular

Meski bisa dilakukan pada semua orang pada segala usia, ada beberapa kelompok yang lebih disarankan, yakni:


  • Berusia lebih dari 50 tahun
  • Orang dewasa atau yang berusia lebih dari 18 tahun dan mengalami penurunan sistem kekebalan tubuh 


Secara umum, pemberian vaksin herpes zoster bertujuan untuk:


  • Mencegah terjadinya cacar ular
  • Mencegah kekambuhan cacar ular
  • Mencegah komplikasi cacar ular, yang salah satunya berupa postherpetic neuralgia
  • Meringankan gejala jika memang terkena herpes zoster di kemudian hari
  • Membantu mempercepat waktu kesembuhan mereka yang sedang mengalami cacar ular


Semua manfaat ini belum diketahui lama bertahannya. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa efektivitas vaksin cacar ular dapat bertahan hingga 10-20 tahun.


Baca juga: Mengenal Psoriasis, Si Penyebab Gatal dan Pengganggu Penampilan


Kontraindikasi Vaksin Cacar Ular

Meski relatif aman, ada sekelompok kecil orang yang tidak dapat menerima vaksin cacar ular. Mereka yang dimaksudkan dalam kelompok kontraindikasi vaksin cacar ular adalah sebagai berikut ini:


  • Memiliki riwayat alergi berat terhadap salah satu komponen vaksin
  • Sedang hamil atau menyusui
  • Sedang terinfeksi herpes zoster
  • Hasil pemeriksaan antibodi terhadap virus Varicella Zoster negatif, sebaiknya diberikan vaksin untuk cacar air saja
  • Sedang mengalami herpes, terutama pada fase akut atau sedang parah-parahnya 


Efek samping Vaksin Cacar Ular

Sama seperti kebanyakan vaksin, vaksin cacar ular juga memiliki efek samping, yakni:


  • Kemerahan hingga memar di lokasi vaksin disuntikkan
  • Nyeri dengan atau tanpa bengkak pada lokasi penyuntikkan vaksin
  • Nyeri otot
  • Merasa lebih mudah lelah
  • Sakit kepala
  • Sakit perut maupun mual
  • Demam, bahkan hingga menggigil


Meski sangat jarang, Sindrom Guillain-Barré (GBS) dan gangguan sistem saraf yang serius bisa juga terjadi sebagai efek samping pemberian vaksin cacar ular.


Baca juga: Pentingnya Vaksinasi bagi Orang Dewasa



FAQ


Kenapa Bisa Terkena Cacar Ular?

Herpes zoster atau cacar ular disebabkan oleh virus varicella-zoster yang mengalami reaktivasi. Setelah sebelumnya menyebabkan cacar air seseorang sembuh dari cacar air, virus tersebut tetap berdiam di sistem saraf dan dapat aktif kembali ketika daya tahan tubuh lemah, seperti saat stres, kelelahan, atau akibat proses penuaan.


Bagaimana Caranya Agar Tidak Terserang Herpes Zoster?

Untuk mencegah herpes zoster, pastikan Anda sudah divaksinasi. Vaksin zoster sangat efektif dalam mengurangi risiko terserang penyakit ini. Selain itu, Anda juga bisa menjaga sistem kekebalan tubuh dengan pola hidup sehat, termasuk makan bergizi, cukup istirahat, dan rutin berolahraga. Hindari juga stres berlebihan yang dapat melemahkan imun tubuh.


Apakah Cacar Ular Bisa Sembuh Dengan Sendirinya?

Cacar ular, atau herpes zoster, umumnya dapat sembuh dengan sendirinya dalam 2-4 minggu. Namun, pengobatan penting untuk mempercepat penyembuhan dan mengurangi risiko komplikasi, seperti neuralgia pascaherpes.


Perlu diingat bahwa vaksinasi cacar ular bukanlah untuk menyembuhkan tetapi untuk mencegahnya, serta meredakan gejala dan kemungkinan komplikasinya. Bila Anda ragu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter spesialis kulit dan kelamin untuk saran, termasuk dosis, yang sesuai.


Selain itu, Anda bisa mendapatkan pemeriksaan umum secara komprehensif di Executive Health Check Up di RS Pondok Indah cabang terdekat. Selain memastikan kesehatan, Anda juga bisa mendapatkan vaksin cacar ular di Executive Health Check Up di RS Pondok Indah. 




Referensi:

  1. Ceccarelli A, Tamarri F, et al,. Herpes Zoster Vaccine Uptake and Active Campaign Impact, a Multicenter Retrospective Study in Italy. Vaccines. 2024. (https://www.mdpi.com/2076-393X/12/1/51). Diakses pada 10 September 2024.
  2. Alhothali OS, Alhothali AS, et al,. A cross-sectional study of the knowledge, practice, and attitude towards herpes zoster vaccination among the General Population in the Western Region of Saudi Arabia. Cureus. 2023. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC9902051/). Diakses pada 10 September 2024.
  3. Curran D, Patterson BJ, et al,. Public health impact of recombinant zoster vaccine for prevention of herpes zoster in US adults immunocompromised due to cancer. Human Vaccines & Immunotherapeutics. 2023. (https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/21645515.2023.2167907). Diakses pada 10 September 2024.
  4. Kim JH, Johnson R, et al,. Adjuvanted recombinant zoster vaccine decreases herpes zoster-associated pain and the use of pain medication across 3 randomized, placebo-controlled trials. Pain. 2023. (https://journals.lww.com/pain/fulltext/2023/04000/Adjuvanted_recombinant_zoster_vaccine_decreases.9.aspx). Diakses pada 10 September 2024.
  5. Centers for Disease Control and Prevention. About Shingles (Herpes Zoster). (https://www.cdc.gov/shingles/about/index.html). Direvisi terakhir 10 Mei 2024. Diakses pada 10 September 2024.
  6. Centers for Disease Control and Prevention. Shingles Vaccine Recommendations. (https://www.cdc.gov/shingles/hcp/vaccine-considerations/index.html). Direvisi terakhir 19 Juli 2024. Diakses pada 10 September 2024.
  7. The Department of Health and Aged Care by the Australian Government. Shingles (herpes zoster) vaccine. (https://www.health.gov.au/topics/immunisation/vaccines/shingles-herpes-zoster-immunisation-service). Direvisi terakhir 30 Agustus 2024. Diakses pada 10 September 2024.
  8. Cleveland Clinic. Shingles. (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/11036-shingles). Direvisi terakhir 2 Februari 2022. Diakses pada 10 September 2024.
  9. Mayo Clinic. Shingles vaccine: Should I get it? (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/shingles/expert-answers/shingles-vaccine/faq-20057859). Direvisi terakhir 6 Januari 2024. Diakses pada 10 September 2024.