Akupunktur berperan sebagai terapi paliatif untuk mengatasi nyeri, mengurangi efek samping pengobatan kanker dan mengurangi gejala penyakit kanker lainnya.
Kanker atau tumor ganas adalah suatu penyakit tidak menular yang ditandai dengan adanya sel atau jaringan abnormal yang bersifat ganas, tumbuh cepat, tidak terkendali, dan dapat menyebar ke tempat lain dalam tubuh penderita. Menurut WHO, kanker menjadi penyebab kematian kedua terbanyak di seluruh dunia. Sementara itu, berdasarkan data dari Globocan yang dirilis tahun 2020, Indonesia memiliki kasus baru kanker sebanyak 396.914 dan kasus kematian akibat kanker sebanyak 234.511 jiwa.
Pasien kanker stadium awal umumnya memiliki sejumlah pilihan terapi yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing individu, seperti pembedahan, kemoterapi, radioterapi, imunoterapi, terapi hormon, serta terapi target.
Namun pada pasien dengan kanker stadium akhir, tindakan yang dilakukan biasanya bersifat paliatif. Terapi paliatif merupakan perawatan pada seorang pasien dan keluarganya yang memiliki penyakit terminal dengan cara memaksimalkan kualitas hidup pasien serta mengurangi gejala yang mengganggu. Perawatan paliatif pada umumnya meliputi manajemen nyeri, manajemen gejala lain, dan dukungan emosional serta spiritual.
Baca juga: Kenali Bahaya Kanker Hati, Lakukan Pemeriksaan Sedini Mungkin
Akupunktur medik merupakan suatu modalitas terapi dengan memasukkan jarum halus pada titik-titik tertentu di permukaan kulit untuk mengatasi nyeri dan mengobati berbagai kondisi kesehatan tertentu berdasarkan pengetahuan anatomi, fisiologi, dan patologi dengan berdasarkan prinsip evidence based medicine (EBM).
Akupunktur dapat berperan dalam terapi paliatif kanker untuk mengatasi nyeri dan mengurangi berbagai gejala serta efek samping yang timbul akibat pengobatan kanker itu sendiri (kemoterapi radioterapi, dan sebagainya).
Beberapa manfaat akupunktur dalam perawatan paliatif kanker, di antaranya:
Akupunktur dapat membantu mengatasi nyeri akut maupun kronis yang terkait dengan penyakit kanker itu sendiri ataupun yang timbul sebagai efek samping dari pengobatan kanker. Penusukan jarum pada titik-titik akupunktur tertentu dapat merangsang pelepasan endorfin, suatu senyawa kimia alami tubuh yang berperan dalam mengurangi rasa nyeri
Pasien kanker sering mengalami efek samping dari terapi konvensional kanker seperti kemoterapi dan radioterapi. Akupunktur dapat membantu mengurangi mual, muntah, kelelahan, mulut kering, rambut rontok, hilangnya nafsu makan, dan gangguan pencernaan yang terkait dengan pengobatan kanker
Akupunktur dapat memberikan efek relaksasi dan membantu mengurangi tingkat kecemasan dan stres yang sering kali meningkat pada pasien kanker. Akupunktur juga telah terbukti efektif, baik secara terpisah maupun sebagai tambahan pengobatan untuk kasus depresi pada penderita kanker
Baca juga: Atasi Gangguan Tidur dengan Akupunktur
Beberapa pasien kanker mengalami kesulitan dan gangguan tidur atau insomnia. Akupunktur dapat membantu memperbaiki pola tidur dengan merangsang titik-titik tertentu yang terkait dengan relaksasi dan regulasi hormon
Kanker adalah penyakit yang ditandai oleh proliferasi yang tidak terkontrol dan penyebaran sel abnormal. Salah satu sel yang berperan dalam sistem pertahanan nonspesifik terhadap tumor adalah sel natural killer (NK cell). Beberapa penelitian telah menunjukkan pengaruh akupunktur dalam meningkatkan proliferasi dan aktivitas sel NK dalam mengendalikan pertumbuhan tumor
Akupunktur memiliki efek anti-inflamasi, sehingga dapat membantu mengurangi peradangan yang terkait dengan penyakit kanker atau pengobatannya
Akupunktur dapat dipertimbangkan sebagai pilihan pengobatan paliatif yang efektif dan aman untuk pasien kanker. Secara umum, terapi akupunktur dilakukan rutin dalam 1 seri (12 kali terapi), 1-2 kali per minggu. Namun jumlah ini tidak dapat disamakan antara satu pasien dengan pasien lainnya. Sebelum memulai terapi akupunktur, sebaiknya pasien berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter yang merawat dan dokter spesialis akupunktur medik.
Akupunktur tidak mengobati kanker secara langsung, tetapi membantu meredakan gejala seperti nyeri, mual, atau kelelahan akibat pengobatan kanker. Dengan menstimulasi titik-titik tertentu pada tubuh, akupunktur mendukung keseimbangan energi tubuh dan meningkatkan kualitas hidup pasien.
Jumlah terapi akupuntur untuk membantu penyembuhan kanker tergantung pada kondisi pasien, jenis kanker, dan respon tubuh. Umumnya, terapi dilakukan 1-2 kali per minggu selama beberapa bulan, namun sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter agar sesuai kebutuhan dan aman.
Lama terapi akupunktur untuk penyembuhan kanker bervariasi, tergantung pada jenis kanker, stadium, dan kondisi pasien. Biasanya, terapi dilakukan secara rutin, 1-2 kali per minggu selama beberapa bulan, namun akupunktur hanya sebagai terapi pendukung, bukan pengobatan utama kanker.