Serba-Serbi Ankylosing Spondylitis: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

By Tim RS Pondok Indah

Friday, 25 April 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Ankylosing spondylitis adalah salah satu penyakit autoimun yang menyebabkan celah antar tulang menyatu akibat proses peradangan. Simak gejala dan penanganannya!

Serba-Serbi Ankylosing Spondylitis: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Tulang berfungsi sebagai penyokong tubuh, yang juga memungkinkan tubuh melakukan pergerakan. Normalnya, antar tulang akan dihubungkan oleh bantalan tulang yang lunak. Fungsi bantalan tulang ini adalah mencegah gesekan antar rulang dan memungkinkan tubuh bergerak dengan fleksibel.


Adanya gangguan pada bantalan tulang akan menyebabkan penderitanya mengalami keterbatasan gerak. Salah satu gangguan tersebut adalah ankylosing spondylitis. Ketahui informasi lebih lanjut sekitar anylosing spondylitis dalam artikel ini.


Apa Itu Ankylosing Spondylitis?

Ankylosing spondylitis, atau spondilosa ankilosis, adalah salah satu penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan kronis pada bantalan antartulang, sehingga tulang menyatu dan menjadi kaku. Akibatnya, akan terjadi keterbatasan gerak dan perubahan postur tubuh, misalnya menjadi bungkuk jika terjadi pada tulang belakang.


Ankylosing spondylitis bisa saja menyerang seluruh persendian, tetapi kondisi ini lebih sering terjadi di tulang belakang. Meski tidak bisa disembuhkan, gejala ankylosing spondylitis bisa diredakan dan keparahannya bisa dihambat dengan penanganan yang tepat.


Baca juga: Skoliosis, Kondisi Saat Tulang Punggung Condong ke Satu Sisi



Gejala Ankylosing Spondylitis

Gejala awal ankylosing spondylitis mungkin dikenali sebagai kondisi medis lain. Namun, seiring berkembangnya penyakit ini, penderita ankylosing spondylitis akan mengalami beberapa gejala, seperti berikut ini:


  • Nyeri dan kekakuan sendi, khususnya pada pagi hari maupun setelah beberapa saat tidak beraktivitas
  • Entesitis, yakni peradangan akibat tulang tersambung ke tendon atau ligamen, yang menyebabkan nyeri sangat hebat
  • Kelelahan
  • Tubuh tidak bertenaga
  • Nyeri yang menjalar dari pinggul, bokong, leher atau perut
  • Gangguan penglihatan, termasuk penglihatan buram
  • Ruam kulit
  • Sesak napas
  • Tidak nafsu makan
  • Berat badan berkurang tanpa direncanakan
  • Diare
  • Ruam kulit


Penyebab Ankylosing Spondylitis

Ankylosing spondylitis merupakan penyakit autoimun, yang mana belum diketahui dengan pasti penyebabnya. Namun, mutasi genetik dipercaya menjadi pemicu utama kondisi ini. Salah satunya adalah orang yang memiliki gen HLA-B27 yang mengalami mutasi. Gen ini merupakan varian dari gen HLA (Human Leukocyte Antigen), yang memiliki tugas penting dalam melawan kuman dan membantu sistem imun membunuh sel yang terinfeksi.


Baca juga: Nyeri Punggung, Si Pengganggu Aktivitas


Faktor Risiko Ankylosing Spondylitis

Ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami penyakit ini:


  • Berusia di bawah 40 tahun
  • Berjenis kelamin pria
  • Memiliki riwayat keluarga yang mengalami ankylosing spondylitis 
  • Mengidap kondisi medis tertentu, seperti penyakit Crohn, psoriasis, dan kolitis ulseratif


Kapan Harus ke Dokter?

Anda harus segera ke dokter spesialis ortopedi jika mengalami nyeri punggung bawah atau area bokong, yang hilang timbul, maupun merasakan punggung terasa kaku dan tidak fleksibel, terutama memburuk di pagi hari atau ketika bangun tidur di tengah malam.


Selain itu, jangan tunda segera lakukan pemeriksaan ke dokter spesialis ortopedi di RS Pondok Indah cabang terdekat jika gejala di atas disertai dengan mata merah yang menyakitkan, penglihatan kabur, atau mata jadi lebih sensitif terhadap cahaya.


Baca juga: Nyeri Punggung Bawah, Ketahui Penanganan Sesuai dengan Penyebabnya



Diagnosis Ankylosing Spondylitis

Untuk memastikan apakah Anda menderita ankylosing spondylitis, dokter spesialis ortopedi dengan mengajukan beberapa pertanyaan terkait gejala yang Anda alami, kapan gejala muncul, dan sudah berapa lama gejala tersebut terjadi. Dokter juga akan bertanya terkait riwayat kesehatan keluarga Anda.


Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk memeriksa adanya keterbatasan gerak akibat terbatasnya kelenturan tulang punggung, maupun tanda-tanda peradangan pada sendi lain.

Untuk mendukung hasil pemeriksaan fisik maupun anamnesis yang telah dilakukan sebelumnya, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan penunjang, sebagai berikut ini:


  • Foto Rontgen, CT-Scan, atau MRI, untuk memeriksa adakah ruas tulang belakang menyatu, maupun kondisi tulang lainnya
  • Tes darah untuk mengetahui adakah tanda-tanda peradangan di bagian tubuh tertentu


Baca juga: Terapi TENS: Fisioterapi Menggunakan Listrik untuk Meredakan Nyeri


Pengobatan Ankylosing Spondylitis

Sayangnya, ankylosing spondylitis tidak dapat disembuhkan. Namun, pengobatan dan penanganan dari dokter spesialis ortopedi tetap dibutuhkan untuk membantu meringankan gejala yang dialami, sehingga pasien bisa beraktivitas seperti biasa.


Selain itu, pengobatan dari dokter juga bertujuan menghambat atau mencegah proses penyatuan dan pengerasan tulang belakang, agar dapat meningkatkan kualitas hidup pasien.


Pilihan penanganan ankylosing spondylitis akan disesuaikan dengan kondisi masing-masing pasien. Namun, secara umum, penanganan yang akan diberikan dokter merupakan kombinasi dari beberapa terapi di bawah ini:


  1. Fisioterapi atau terapi fisik yang bertujuan untuk meningkatkan fleksibilitas, serta melatih kekuatan otot, sehingga nyeri bisa diredakan.
  2. Persepan obat antiperadangan, Disease-modifying anti-rheumatic drugs (DMARD), agar tidak terjadi kerusakan makin parah pada bantalan antartulang. Selain itu, dokter juga meresepkan beberapa obat lain,sesuai dengan keluhan pasien, termasuk obat antiperadangan maupun obat antidepresan untuk meredakan nyeri punggung yang kronis.
  3. Tindakan operasi, jika peresepan obat maupun fisioterapi tidak memperbaiki kondisi, atau kasus ankylosing spondylitis sudah sangat parah, barulah dokter akan menyarankan penanganan ini.


Komplikasi Ankylosing Spondylitis

Ankylosing spondylitis adalah kondisi kompleks yang bisa mempengaruhi banyak bagian tubuh. Kondisi ini akan menimbulkan beragam komplikasi berikut ini:


  • Perubahan postur tubuh, jadi bungkuk
  • Tulang jadi lebih rentan patah (osteoporosis), terutama karena tulang belakang menjadi kaku dan tidak fleksibel
  • Sesak napas, jika ankylosing spondylitis terjadi pada tulang belakang yang terhubung ke tulang rusuk
  • Iritis, yakni kondisi di mana bagian depan mata menjadi merah dan bengkak
  • Penyakit jantung dan pembuluh darah, termasuk kardiomiopati, aritmia, bahkan stroke
  • Sindrom cauda equina, yakni penekanan pada saraf di bagian tulang ekor


Baca juga: Sakit Pinggang ke Dokter Apa?


Pencegahan Ankylosing Spondylitis

Mengingat ankylosing spondylitis adalah penyakit autoimun, maka tidak ada langkah pencegahan yang benar-benar efektif. Namun, beberapa tips di bawah ini bisa mengurangi risiko seseorang mengalami ankylosing spondylitis:


  • Rutin berolahraga, khususnya melakukan pergangan, untuk meningkatkan kekuatan otot dan fleksibilitas, serta memperkuat sistem imun
  • Konsumsi makanan bergizi untuk mengurangi peradangan di dalam tubuh, termasuk dengan mengonsumsi aneka sayur dan buah, biji-bijian, dan ikan
  • Tidak merokok
  • Duduk, berdiri, maupun melakukan gerakan dan posisi apapun dengan postur yang baik
  • Jaga berat badan ideal


Ankylosing spondylitis merupakan penyakit yang bisa menimbulkan rasa nyeri dan kekakuan, sehingga membatasi ruang gerak. Akibatnya, penderita kondisi ini sering mengalami gangguan dalam menjalani aktivitas sehari-hari. 


Oleh sebab itu, segera lakukan konsultasi dan pemeriksaan ke dokter spesialis ortopedi di RS Pondok Indah cabang terdekat, bila mengalami keluhan yang menyerupai gejala ankylosing spondylitis, terutama bagi yang memiliki riwayat keluarga dengan kondisi serupa. Dengan pemeriksaan, dokter bisa memastikan penyebab keluhan yang Anda rasakan, dan bisa memberikan penanganan yang sesuai.


Baca juga: Terhindar dari Nyeri Pinggang



FAQ


Apakah Ankylosing Spondylitis Termasuk Penyakit Autoimun?

Ya, ankylosing spondylitis termasuk penyakit autoimun. Penyakit ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang jaringan sendiri, terutama pada tulang belakang dan persendian. Kondisi ini kemudian menyebabkan peradangan kronis yang dapat mengakibatkan kekakuan dan perubahan bentuk tulang belakang.


Organ Tubuh Apa yang Diserang Penyakit Ankylosing Spondylitis?

Ankylosing spondylitis paling sering menyerang tulang belakang dan sendi-sendi axial (vertebra dan sakroiliaka). Namun, dalam beberapa kasus, ankylosing spondylitis juga dapat terjadi pada sendi lainnya seperti pinggul, bahu, dan tulang dada.


Bila tidak ditangani dengan baik, peradangan akibat ankylosing spondylitis juga dapat menyebar ke organ lain seperti mata (konjungtivitis), usus, dan jantung. Oleh sebab itu, jika Anda mulai mengalami gejala yang mencurigakan ke arah ankylosing spondylitis, jangan menunda untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis ortopedi.


Apa yang Dapat Memperburuk Spondilitis Ankilosa?

Faktor yang dapat memperburuk spondilitis ankilosa, antara lain kurangnya aktivitas fisik, pola makan yang tidak sehat, kurang tidur, merokok, dan stres berat. Selain itu, olahraga yang terlalu berat, seperti lari maraton, tenis, sepak bola, dan berbagai olahraga kontak lainnya, juga berpotensi mempercepat terjadinya kerusakan tulang dan kekakuan.


Apakah Ankylosing Spondylitis Sama dengan Pengapuran Tulang?

Tidak, ankylosing spodylitis berbeda dari pengapuran tulang (osteoartritis). Ankylosing spondylitis adalah penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan hingga penggabungan ruas tulang belakang, sementara osteoartritis adalah kerusakan pelindung tulang dan sendi akibat proses penuaan maupun aktivitas fisik yang intensitasnya terlalu berat atau berlebihan.




Referensi:

  1. Agrawal P, Tote S, Sapkale B. Diagnosis and treatment of ankylosing spondylitis. Cureus. 2024. (https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC10874590/). Diakses pada 22 April 2025.
  2. National Institute of Health. National of Arthritis and Musculoskeletal and Skin Diseases. Ankylosing Spondylitis. (https://www.niams.nih.gov/health-topics/ankylosing-spondylitis). Direvisi terakhir Mei 2023. Diakses 22 April 2025.
  3. National Health Service UK. Ankylosing spondylitis. (https://www.nhs.uk/conditions/ankylosing-spondylitis/symptoms/). Direvisi terakhir 5 Januari 2023. Diakses pada 21 April 2025.
  4. Cleveland Clinic. Spine Structure and Function. (https://my.clevelandclinic.org/health/body/10040-spine-structure-and-function). Direvisi terakhir 18 Oktober 2023. Diakses pada 22 April 2025.
  5. Cleveland Clinic. Ankylosing Spondylitis. (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/ankylosing-spondylitis). Direvisi terakhir 19 Desember 2023. Diakses pada 21 April 2025.
  6. Mayo Clinic. Ankylosing spondylitis. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/ankylosing-spondylitis/symptoms-causes/syc-20354808). Direvisi terakhir 21 Desember 2023. Diakses pada 22 April 2025.