By Tim RS Pondok Indah
Sayangnya, kolesterol tidak bisa sembuh sepenuhnya. Akan tetapi, gaya hidup sehat dan obat-obatan dapat membantu mengontrol kadar kolesterol dalam darah.
Kolesterol secara alami diproduksi oleh hati, dan dapat ditemukan dalam beberapa jenis makanan, seperti telur, makanan laut, dan daging. Peningkatan kadar kolesterol akan membahayakan kesehatan, karena senyawa ini termasuk lemak yang tidak larut air. Ketika timbunan kolesterol mengendap di pembuluh darah, akan terjadi sumbatan aliran darah, yang bahkan dapat menyebabkan serangan jantung maupun stroke.
Umumnya, kolesterol tinggi tidak ditandai dengan gejala yang khas. Untuk mengetahui kadar kolesterol, Anda dianjurkan untuk rutin melakukan Medical Check Up (MCU) di rumah sakit, khususnya bila sudah berusia lebih 45 tahun dan memiliki faktor risiko mengalami hiperkolesterolemia.
Pemeriksaan kolesterol pertama kali seharusnya dilakukan saat seseorang berusia 17-21 tahun, dan diulang setidaknya setiap 4-6 tahun sekali, atau lebih sering bagi beberapa orang.
Dokter akan menegakkan diagnosis kolesterol dengan melakukan anamnesa yang diikuti dengan pemeriksaan fisik. Selain itu, dokter juga akan melakukan evaluasi riwayat kolesterol tinggi dalam keluarga.
Pemeriksaan kadar kolesterol dalam darah akan dilakukan sebagai pemeriksaan penunjang untuk memastikan hiperkolesterolemia. Dokter juga akan menghitung risiko terjadinya penyakit kardiovaskular dalam 10 tahun kedepan.
Pemeriksaan kadar kolesterol dilakukan dengan mengambil darah dari bagian lipat siku maupun dari ujung jari. Darah tersebut kemudian akan diperiksa untuk menilai kadar kolesterol Anda. Dalam pemeriksaan kolesterol, terdapat beberapa komponen yang diperiksa, yakni kolesterol total, HDL (High-density lipoprotein) atau kolesterol baik, LDL (Low-density lipoprotein) atau kolesterol jahat, dan trigliserida.
Normalnya kadar kolesterol total diharapkan tidak lebih dari 200 mg/dL, dengan kadar HDL minimal 60 mg/dL, kadar LDL kurang dari 100 mg/dL, serta kadar trigliserida kurang dari 150 mg/dL. Hasil pemeriksaan kolesterol yang melebihi batas normal tersebut perlu diperhatikan karena risiko komplikasinya yang bisa membahayakan kesehatan.
Baca juga: 20 Makanan Penurun Kolesterol Tinggi yang Mudah Ditemui
Kadar kolesterol yang berlebih bisa meningkatkan risiko munculnya komplikasi dan masalah kesehatan serius karena dapat menumpuk di dinding pembuluh darah. Endapan atau plak ini lama-kelamaan akan mengurangi aliran darah, sehingga bisa menyebabkan berbagai komplikasi berikut ini:
Baca juga: Siaga Satu Serangan Jantung!
Lalu, apakah kolesterol bisa sembuh? Kolesterol memang tidak bisa disembuhkan, tetapi kadarnya bisa dikontrol hampir pada semua kasus. Untuk mencapainya, diperlukan perubahan gaya hidup serta kontrol rutin ke dokter spesialis penyakit dalam.
Menerapkan gaya hidup sehat sangat penting untuk menurunkan dan mengelola kadar kolesterol. Menjaga berat badan yang ideal dan rutin berolahraga juga tak kalah penting.
Prinsip utamanya adalah menjaga kadar kolesterol total dalam batas normal, dengan jumlah kolesterol baik harus ditingkatkan sedangkan kolesterol jahat harus dikurangi. Dokter akan menilai faktor risiko Anda dan menyarankan beberapa penanganan untuk menjaga kadar kolesterol tetap normal.
Baca juga: 13 Gejala Serangan Jantung yang Harus Diwaspadai
Kadar kolesterol dalam darah bisa dijaga tetap normal atau dikurangi dengan melakukan perubahan gaya hidup, seperti berikut ini:
Selain dengan mengubah gaya hidup, dokter akan memberikan penanganan kolesterol tinggi dengan meresepkan obat yang akan disesuaikan dengan kondisi Anda. Berikut ini adalah beberapa obat penurun kolesterol yang biasa diresepkan oleh dokter:
Sedangkan untuk kadar trigliserida yang tinggi, dokter akan meresepkan obat dari beberapa golongan berikut ini:
Baca juga: Apakah Penyakit Jantung Bisa Sembuh? Penyakit Jantung dan Upaya Pencegahannya
Kadar kolesterol tinggi tidak selalu menyebabkan gejala yang spesifik sehingga sering terlambat disadari. Namun, orang yang mengalami komplikasi hiperkolesterolemia dapat mengalami pusing, nyeri dada, atau kelelahan.
Lama penyembuhan kolesterol tinggi bervariasi tergantung gaya hidup dan pengobatan. Dengan pola makan sehat, olahraga rutin, dan obat yang tepat, kadar kolesterol bisa turun dalam beberapa minggu hingga beberapa bulan. Penting untuk rutin memeriksa kadar kolesterol dan mengikuti saran dokter spesialis penyakit dalam pengobatan yang optimal.
Olahraga jalan kaki minimal 30 menit setiap hari bisa membantu menurunkan kadar kolesterol tinggi. Aktivitas fisik ringan seperti jalan kaki secara rutin dapat meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dan menurunkan kolesterol jahat (LDL). Jalan kaki juga membantu membakar kalori dan menjaga berat badan, yang juga baik untuk kesehatan jantung.
Orang dengan kadar kolesterol tinggi sebaiknya menghindari makanan berlemak jenuh, seperti daging merah berlemak, mentega, keju, dan susu full cream. Hindari juga makanan olahan, gorengan, dan makanan cepat saji yang tinggi lemak trans. Sebagai gantinya, penderita kolesterol tinggi disarankan mengonsumsi makanan yang kaya serat seperti buah, sayur, ikan, dan biji-bijian utuh.
Meski kadar kolesterol bisa dijaga, Anda tetap disarankan untuk melakukan pemeriksaan rutin ke dokter spesialis penyakit dalam di RS Pondok Indah cabang terdekat. Sebab pemeriksaan rutin akan membantu Anda memastikan kadar kolesterol tetap terkontrol, baik dengan atau tanpa peresepan obat.
Selain dokter spesialis yang berpengalaman, RS Pondok Indah menyediakan fasilitas medis dengan teknologi terkini untuk pelayanan kesehatan yang optimal. Dengan begitu, Anda tidak perlu khawatir dengan bahaya kolesterol tinggi maupun komplikasinya.
Referensi: