Meningitis termasuk penyakit yang bisa menyebabkan kecacatan. Penyebab penyakit meningitis bisa menular, khususnya virus dan bakteri. Simak cara pencegahannya di sini!
Meningitis adalah peradangan pada selaput yang menyelimuti otak dan sumsum tulang belakang (meninges). Peradangan pada meningens bisa saja disebabkan oleh infeksi, baik infeksi virus, infeksi bakteri, infeksi jamur, hingga parasit.
Gejala khas dari meningitis berupa demam tinggi, sakit kepala, leher kaku, sensitif terhadap cahaya, mual dan muntah, serta linglung atau penurunan kesadaran. Meski tiap pasien bisa menunjukkan gejala yang berbeda, umumnya gejala meningitis bakteri mengalami perkembangan maupun perburukan lebih cepat.
Oleh karena itu, meningitis perlu ditangani dengan cepat. Sebab jika tidak, meningitis dapat menimbulkan kerusakan otak permanen, gangguan penglihatan, gangguan ginjal, gangguan saraf, bahkan kematian.
Meningitis sendiri bukanlah penyakit yang menular. Namun, kuman penyebab meningitis ini lah yang bisa menular, khususnya virus dan bakteri.
Mereka yang lebih rentan tertular kuman penyebab radang selaput otak ini adalah:
Baca juga: Apakah Penderita Meningitis Bisa Sembuh? Mengetahui Pengobatan untuk Meningitis
Berikut ini adalah penjelasan cara penularan meningitis, sesuai dengan kuman penyebabnya:
Perlu Anda ketahui bahwa bakteri yang menyebabkan meningitis sangatlah menular. Beberapa bakteri yang dimaksud adalah meningokokus, pneumokokus, dan Haemophilus influenza.
Bakteri-bakteri ini bisa menular melalui kontak dengan penderitanya, baik melalui percikan droplet saat penderitanya batuk dan bersin, berciuman atau makan dan minum bersama dengan penderita.
Sama seperti meningitis bakteri, virus yang menyebabkan meningitis juga sangat menular. Virus penyebab meningitis, seperti enterovirus atau herpes simplex, dapat menular ketika orang yang sehat kontak langsung dengan cairan tubuh penderitanya, berbagi peralatan makan/minum, maupun dari ibu ke bayi saat proses persalinan.
Sedangkan jamur yang menyebabkan meningitis tidak menular melalui kontak langsung, melainkan ketika seseorang menghirup spora dari jamur penyebab meningitis. Contoh jamur penyebab meningitis adalah Cryptococcus.
Orang dengan sistem imun yang lemah, seperti penderita HIV/AIDS, lebih rentan terinfeksi jamur penyebab radang selaput otak ini.
Meningitis yang disebabkan oleh infeksi parasit terbilang sangat jarang terjadi. Parasit penyebab meningitis pun tidak menular dari orang ke orang.
Penularan parasit penyebab meningitis terjadi ketika berenang di air yang telah terkontaminasi parasit Naegleria fowleri (amoeba pemakan otak) atau mengonsumsi makanan setengah matang yang terinfeksi parasit.
Baca juga: Tumor Otak, Kenali dan Tangani Sedini Mungkin
Untuk mencegah penularan meningitis, Anda bisa menerapkan beberapa tips berikut ini:
Jika Anda memiliki sistem imun yang lemah atau tinggal bersama dengan anak-anak maupun lansia, sebaiknya terapkan beberapa langkah pencegahan meningitis tersebut untuk mengurangi risiko penyakit ini menyebar.
Jadi, apakah meningitis menular atau tidak, tergantung dari kuman penyebabnya. Yang pasti, penyakit ini bisa dicegah asalkan lingkungan tempat tinggal senantiasa bersih dan tidak berbagi barang pribadi dengan orang lain.
Apabila Anda atau orang terkasih berisiko tertular meningitis, misalnya karena tinggal bersama dengan penderita meningitis atau memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, sebaiknya lakukanlah vaksin meningitis sebagai upaya pencegahan meningitis.
Anda bisa membuat jadwal vaksinasi di Executive Health Check Up di RS Pondok Indah cabang terdekat. Selain vaksin meningitis, Anda juga bisa menjadwalkan janji temu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis neurologi dan memeriksakan kondisi kesehatan serta mendapatkan penanganan yang tepat untuk mencegah penularan meningitis.
Baca juga: Kenali Jenis Sakit Kepala Anda
Penyakit meningitis sendiri tidaklah menular. Namun, kuman penyebab meningitis lah yang dapat menular dari penderita ke orang lainnya.
Bakteri maupun virus penyebab meningitis sangatlah menular. Proses penularannya bisa terjadi melalui kontak langsung dengan droplet dari penderitanya, maupun melalui kontak dengan cairan tubuh dari penderita.
Sedangkan jamur maupun parasit yang menyebabkan meningitis hanya bisa menular ketika seseorang menghirup spora dari jamur penyebab meningitis, berenang di air yang terkontaminasi parasit, atau mengonsumsi makanan setengah matang yang terkontaminasi parasit.
Ya, meningitis dapat dicegah melalui beberapa cara. Vaksinasi adalah salah satu metode pencegahan yang paling efektif. Selain itu, menjaga kebersihan pribadi, seperti mencuci tangan secara teratur dan menghindari berbagi alat makan, juga penting untuk mencegah penularan virus dan bakteri yang bisa menyebabkan meningitis.
Efek jangka panjang dari meningitis bervariasi tergantung pada jenisnya dan seberapa cepat perawatan diberikan. Meningitis bakteri memiliki potensi untuk menyebabkan komplikasi serius, seperti gangguan pendengaran maupun kerusakan neurologis, jika tidak diobati dengan cepat. Selain itu, meningitis viral dapat menyebabkan penderitanya mengalami masalah kognitif, bahkan setelah sembuh.
Referensi: