Apakah Radang Sendi Bisa Sembuh? Cek Informasinya di Sini

By Tim RS Pondok Indah

Thursday, 26 September 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Radang sendi atau arthritis bukanlah penyakit yang bisa disembuhkan. Namun, segala pengobatan yang diberikan bisa meredakan keparahan gejala yang dirasakan.

Apakah Radang Sendi Bisa Sembuh? Cek Informasinya di Sini

Radang sendi adalah suatu kondisi kronis pada sendi yang terjadi akibat reaksi peradangan. Kondisi yang juga dikenal dengan istilah arthritis ini bisa dialami siapa saja, baik anak-anak, dewasa, maupun lansia.


Umumnya, penderita radang sendi akan mengalami gejala khas, yakni kekakuan dan nyeri pada sendi. Jika tidak ditangani, keluhan ini akan bertambah parah, hingga menyebabkan keterbatasan gerak sendi, sehingga aktivitas jadi terganggu.


Apakah Radang Sendi Bisa Sembuh?

Sayangnya, radang sendi tidak bisa disembuhkan total. Namun, pengobatan yang diberikan dapat meringankan keluhan dan mencegah kerusakan sendi lebih parah. Kombinasi perawatan dan pengobatan tertentu juga dapat membantu meningkatkan fungsi sendi dan memperkuat otot di sekitar sendi yang nyeri.


Baca juga: Apakah Rematik Bisa Sembuh? Penanganan Rematik untuk Memperlambat Keparahannya



Diagnosis Radang Sendi

Sebelum memberikan penanganan yang sesuai, dokter spesialis ortopedi akan terlebih dahulu memastikan diagnosis radang sendi atau arthritis yang Anda alami. Sebab berbeda jenis radang sendi, maka berbeda pula penanganannya. 


Dokter akan memulai pemeriksaan dengan melakukan anamnesis atau memberikan beberapa pertanyaan seputar nyeri sendi yang Anda alami. Baru kemudian dilakukan pemeriksaan fisik untuk menilai kondisi Anda. Selanjutnya, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis radang sendi, sebagai berikut ini:


  • Tes darah untuk mengetahui penyebab pasti radang sendi, apakah ada infeksi atau penyakit lainnya, seperti autoimun
  • Pemindaian dengan CT-Scan, Rontgen, USG, serta MRI, yang bertujuan untuk mengetahui peradangan pada sendi dan tulang
  • Analisis cairan sendi akan dilakukan untuk mengetahui keakuratan terkait penyakit ini


Baca juga: Nyeri Punggung Bawah, Ketahui Penanganan Sesuai dengan Penyebabnya


Pengobatan Radang Sendi

Setelah dokter mengetahui penyebab pasti arthritis yang Anda alami, selanjutnya dokter akan memberikan penanganan untuk mengatasi radang sendi sesuai dengan jenisnya.


Pengobatan radang sendi dilakukan untuk mengurangi keparahan gejala, mencegah kerusakan sendi, serta meningkatkan fungsi sendi agar Anda bisa terus beraktivitas tanpa rasa nyeri. Untuk mewujudkannya, pengobatan radang sendi dibagi menjadi 2 jenis berdasarkan waktunya, yakni jangka pendek dan jangka panjang. Berikut ini adalah adalah penjelasannya:


Pengobatan untuk jangka pendek


1. Obat-obatan

Dokter spesialis ortopedi akan memberikan obat pereda nyeri, serta obat antiinflamasi nonsteroid untuk mengobati radang sendi yang terjadi. Berbagai jenis obat akan diresepkan oleh dokter berdasarkan jenis arthritis yang didiagnosis dan gejala yang dialami.


2. Kompres panas atau dingin

Untuk meredakan nyeri, Anda juga bisa melakukan kompres dingin atau panas. Selain itu, kompres yang dilakukan juga bermanfaat dalam meredakan bengkak, yang merupakan salah satu tanda peradangan pada sendi.


3. Terapi pijat

Rasa sakit, kaku, dan ketidaknyamanan pada sendi yang meradang juga bisa diatasi dengan terapi pijat. Dengan terapi ini, otot yang kaku dan nyeri bisa menjadi lebih rileks dan aliran darah pun lebih lancar. 


4. Penggunaan penyangga

Untuk mengistirahatkan sendi yang sedang nyeri dan bengkak, dokter juga mungkin akan menganjurkan Anda memakai penyangga atau belat. Pemasangan peyangga juga bertujuan untuk melindungi sendi dari cedera lebih lanjut.


5. TENS fisioterapi

Gejala radang sendi juga bisa diatasi dengan penggunaan TENS fisioterapi, yakni metode terapi fisik untuk meredakan rasa sakit dengan alat khusus yang memanfaatkan arus listrik bertegangan khusus. Metode ini lebih banyak memberikan manfaat untuk mengurangi nyeri radang sendi, sehingga penderita osteoarthritis dapat kembali menjalani aktivitas sehari-hari.


6. Akupuntur

Akupuntur merupakan pengobatan komplementer menggunakan jarum-jarum tipis yang ditusukkan pada titik tertentu di tubuh. Tujuan terapi ini adalah untuk merangsang pelepasan senyawa kimia alami untuk meredakan nyeri kronis pada pasien radang sendi.


Baca juga: Bursitis, Peradangan Bantalan di Sekitar Sendi


Pengobatan jangka panjang


1. Obat antirematik pemodifikasi penyakit (DMARDs)

Obat ini bertujuan untuk menghambat perburukan penyakit dan mengatasi masalah pada daya tahan tubuh terkait suatu penyakit. 


2. Obat kortikosteroid

Obat ini bertujuan untuk mengurangi peradangan, berupa pembengkakan, serta mengurangi rasa sakit akibat radang sendi.


3. Terapi asam hialuronat

Terapi ini dilakukan pada pasien radang sendi yang cairan sendinya sudah mulai rusak. Obat ini akan disuntikkan ke sendi lutut maupun sendi yang mengalami peradangan, untuk meringankan gejala.


4. Tindakan operasi

Tindakan pembedahan atau operasi ditujukan untuk pasien yang tulang rawan atau sendinya benar-benar sudah rusak. Dokter akan mengganti sendi yang rusak dengan sendi buatan berbahan plastik atau logam agar bisa berfungsi dengan baik lagi. Namun, pertimbangan dokter untuk menggantinya dengan sendi buatan biasa adalah solusi terakhir, mengingat penggantian sendi berisiko menyebabkan infeksi dan terjadinya pembekuan darah.


Baca juga: Kenali Jenis Penyakit Reumatik dan Penyebabnya



FAQ


Apakah Radang Sendi Bisa Sembuh Dengan Sendirinya?

Radang sendi tidak bisa sembuh dengan sendirinya. Kondisi ini membutuhkan perawatan medis untuk mengurangi peradangan dan mencegah kerusakan lebih lanjut pada sendi. Tanpa penanganan yang tepat, radang sendi bisa menjadi lebih parah dan mengganggu aktivitas penderitanya.


Jika Anda mengalami radang sendi, konsultasikan dengan dokter spesialis ortopedi untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.


Apa Boleh Radang Sendi Dipijat?

Radang sendi tidak boleh dipijat sembarangan karena pijatan yang salah berpotensi memperparah kondisi. Namun, dalam beberapa kasus, dokter mungkin menyarankan terapi pijat dengan fisioterapis yang berpengalaman untuk penderita radang sendi.


Konsultasikan kondisi Anda terlebih dahulu dengan dokter sebelum melakukan terapi pijat untuk memastikan aman.


Olahraga Apa yang Baik untuk Radang Sendi?

Olahraga yang baik untuk penderita radang sendi mencakup yoga, pilates, berjalan kaki, berenang, dan bersepeda. Penderita radang sendi disarankan untuk memilih olahraga yang dapat membantu meningkatkan fleksibilitas sekaligus menguatkan otot di sekitar persendian tanpa memberi tekanan pada sendi secara berlebih. Konsultasikan dengan dokter spesialis kedokteran olahraga untuk pilihan olahraga yang aman dan efektif.


Apakah Radang Sendi Bisa Kambuh Lagi?

Ya, radang sendi atau arthritis bisa kambuh lagi, terutama jika faktor pemicunya tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, penting untuk menjalani pola hidup sehat, memperbaiki postur tubuh, mempertahankan berat badan ideal, serta mengelola faktor risiko pemicu radang sendi, seperti asam urat, dengan baik. Selain itu, pastikan Anda mengikuti anjuran pengobatan dokter untuk hasil penanganan yang optimal.


Bila Anda merasakan keluhan yang menyerupai gejala radang sendi, jangan menunda untuk memeriksakan diri ke dokter spesialis ortopedi di Rumah Sakit Pondok Indah cabang terdekat. 


Sebab, Rumah Sakit Pondok Indah akan memberikan pelayanan terbaik yang dilakukan oleh tenaga medis yang berpengalaman dan fasilitas yang lengkap. Jadi, Semakin cepat diperiksa, penyebab radang sendi yang Anda alami pun bisa diketahui lebih cepat, sehingga dokter bisa memberikan pengobatan radang sendi yang tepat.




Referensi:

  1. Kaeley GS, Bakewell C, Deodhar A. The importance of ultrasound in identifying and differentiating patients with early inflammatory arthritis: a narrative review. Arthritis research & therapy. 2020. (https://link.springer.com/article/10.1186/s13075-019-2050-4). Diakses pada 10 September 2024.
  2. Lin YJ, Anzaghe M, Schülke S. Update on the pathomechanism, diagnosis, and treatment options for rheumatoid arthritis. Cells. 2020. (https://www.mdpi.com/2073-4409/9/4/880). Diakses pada 10 September 2024.
  3. National Health Service UK. Rheumatoid arthritis. (https://www.nhs.uk/conditions/rheumatoid-arthritis). Direvisi terakhir 8 Maret 2023. Diakses pada 10 September 2024.
  4. Johns Hopkins Medicine. Arthritis. (https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/arthritis). Direvisi terakhir. Diakses pada 10 September 2024. 
  5. Mayo Clinic. Diseases & Conditions. Osteoarthritis. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/osteoarthritis/diagnosis-treatment/drc-20351930). Direvisi terakhir 16 Juni 2021. Diakses pada 10 September 2024.