Akupunktur terbukti dapat meningkatkan kualitas tidur. Terapi akupunktur untuk insomnia bekerja dengan merangsang titik-titik tertentu di tubuh tanpa penggunaan obat.
Tidur merupakan kebutuhan dasar yang sangat penting. Namun bagi sebagian orang, terutama lansia, mendapatkan tidur yang nyenyak sering kali menjadi tantangan. Seseorang yang memiliki insomnia tidak hanya kurang tidur, tetapi juga tidak puas dengan kualitas tidurnya atau tetap merasa lelah saat bangun di pagi hari.
Jika berlangsung dalam jangka panjang, insomnia dapat menimbulkan dampak negatif. Penderita insomnia cenderung lebih mudah mengalami gangguan kesehatan, merasa nyeri, sering gelisah, tekanan darah meningkat, bahkan lebih rentan terhadap depresi. Oleh karena itu, insomnia perlu diatasi secara menyeluruh. Salah satu metode efektif yang kini banyak digunakan untuk mengatasi insomnia adalah terapi akupunktur.
Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5), insomnia adalah ketidakpuasan terhadap kualitas atau kuantitas tidur yang menyebabkan satu atau lebih gejala. Gejala yang dimaksud adalah:
Salah satu penyebab utama insomnia adalah penurunan hormon melatonin, yaitu berfungsi mengatur siklus tidur. Seiring bertambahnya usia, produksi melatonin menurun drastis, sehingga tubuh lebih sulit merasa kantuk. Itu sebabnya banyak lansia yang mengalami insomnia.
Selain faktor hormonal, kondisi psikologis seperti depresi atau stres juga berperan besar. Kondisi emosional yang terganggu dapat menurunkan kualitas tidur secara signifikan, sehingga insomnia lebih mungkin terjadi.
Baca juga: Sleep Apnea: Mendengkur Bukan Berarti Tidur Pulas Melainkan Sumbatan Jalan Napas
Kombinasi antara penanganan dengan terapi obat dan non-obat pada insomnia dapat memberikan hasil yang lebih maksimal. Secara farmakologi, sebagian besar tujuan pemberian obat hanya untuk mengurangi gejala, tetapi jika digunakan dalam jangka panjang dapat menimbulkan efek samping yang cukup berbahaya seperti sedasi, dizziness, hipotensi ortostatik, dan depresi fungsi pernapasan.
Akupunktur medik telah terbukti secara klinis dapat berperan dalam menangani insomnia dengan efek samping minimal. Terapi ini merangsang titik-titik tertentu di tubuh untuk meningkatkan produksi melatonin, mengurangi stres, dan menciptakan rasa rileks tanpa obat.
Akupunktur dilakukan dengan berbagai media seperti jarum, laser, benang, atau akupresur (tekanan dengan jari). Bagi pasien dengan alergi logam atau kondisi tubuh tertentu, media selain jarum dapat digunakan.
Tujuan terapi akupunktur untuk memperbaiki kualitas tidur sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hidup penderita, mengurangi onset terbangun di malam hari dan yang terpenting meminimalkan penggunaan obat-obatan.
Cara kerja akupunktur dalam mengatasi insomnia terutama dengan meningkatkan produksi beta endorfin yaitu senyawa kimia yang dapat memberikan rasa tenang, lebih berenergi dan bahagia, namun hal ini tidak menyebabkan ketagihan.
Terapi akupunktur untuk insomnia dilakukan dua sampai tiga kali dalam seminggu sebanyak satu seri, dimana satu seri akupunktur terdiri dari 12 kali terapi. Berbagai metode dan modalitas terapi akupunktur yang dapat dilakukan yaitu akupresur, manual akupunktur, stimulasi listrik dan laserpunktur.
Baca juga: Gangguan Tidur dan Cara Mengatasinya
Keuntungan utama terapi akupunktur bagi penderita insomnia meliputi:
Meski akupunktur umumnya aman, beberapa kondisi khusus memerlukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis akupunktur.
Misalnya, pasien dengan daya tahan tubuh lemah tidak boleh menggunakan media jarum, karena luka dari tusukan jarum dikhawatirkan mudah terkena infeksi. Pasien yang memiliki riwayat kejang juga sebaiknya menghindari akupunktur dengan media laser.
Selain itu, ketika mengonsultasikan insomnia ke dokter, pasien perlu menjelaskan beberapa hal seperti gejala insomnia yang dialami dan sejak kapan insomnia terjadi. Pasien juga perlu memberi tahu dokter faktor lain yang mungkin bisa menyebabkan insomnia seperti konsumsi kopi atau alkohol, maupun stres.
Efek akupunktur biasanya mulai terasa setelah sesi pertama. Untuk insomnia, diperlukan 10–12 sesi untuk hasil yang optimal. Efek terapi juga berbeda-beda pada setiap pasien, tergantung pada respons tubuh masing-masing.
Jika Anda mengalami insomnia yang sulit diatasi, pertimbangkan untuk mencoba terapi akupunktur dan selalu konsultasikan kondisi Anda dengan dokter untuk mendapatkan perawatan terbaik.
Baca juga: Tidur Berkualitas, Aktivitas Lancar
Menurut riset, akupuntur terbukti baik untuk membantu mengatasi kurang tidur karena dapat merangsang sistem saraf. Terapi ini juga membantu mengurangi stres, kecemasan, dan ketegangan, yang sering menjadi penyebab utama kurang tidur.
Meski terbukti efektif, hasil terapi akupunktur dapat bervariasi. Untuk hasil yang optimal, sebaiknya konsultasikan dengan dokter spesialis akupunktur sebelum memulai terapi ini.
Akupunktur bekerja dengan merangsang titik-titik tertentu di tubuh yang membantu menenangkan sistem saraf, mengurangi stres, dan meningkatkan aliran energi, sehingga pasien dapat tidur lebih nyenyak.
Biasanya, hasil mulai terlihat setelah 3–6 sesi terapi. Namun, respons setiap orang bisa berbeda-beda. Efek akupunktur bisa saja dirasakan lebih cepat atau lebih lama dari waktu tersebut, tergantung pada tingkat keparahan insomnia.
Efek samping akupunktur biasanya ringan, seperti memar kecil pada titik akupunktur atau rasa lelah. Namun, jika dilakukan oleh ahli yang berlisensi, efek samping ini sangat jarang terjadi dan umumnya hilang dalam waktu singkat.
Akupuntur dapat membantu mengatasi insomnia dengan menenangkan pikiran, mengurangi stres, dan meningkatkan produksi hormon yang mendukung tidur, seperti melatonin. Penelitian menunjukkan bahwa akupuntur efektif untuk insomnia ringan hingga sedang, terutama bila dikombinasikan dengan perubahan gaya hidup sehat.