Limb Lengthening & Reconstruction: Solusi untuk Kelainan Tulang

Wednesday, 06 November 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Limb Lengthening & Reconstruction adalah prosedur bedah untuk memperbaiki tulang ekstremitas yang pendek atau cacat secara bertahap.

Limb Lengthening & Reconstruction: Solusi untuk Kelainan Tulang

Limb lengthening & reconstruction dapat memperbaiki kelainan bentuk tulang, baik yang disebabkan oleh cedera maupun kelainan bawaan. Melalui prosedur ini, pasien bisa mendapatkan tulang dengan bentuk dan fungsi yang lebih baik untuk beraktivitas. Di bawah ini, kita akan membahas lebih lanjut mengenai apa itu limb lengthening & reconstruction, penyebab kelainan tulang, serta proses diagnosis dan penanganannya.


Apa Itu Limb Lengthening & Reconstruction?

Limb lengthening and reconstruction adalah salah satu cabang ilmu ortopedi yang mempelajari teknik pemanjangan tulang lengan dan tungkai kaki. Kondisi yang dapat ditangani dengan teknik ini antara lain:


  • Panjang tulang kaki yang tidak sama (leg length discrepancy)
  • Tulang yang bengkok dan melengkung
  • Hilangnya sebagian tulang akibat cedera berat
  • Patah tulang yang tidak dapat menyambung (non-union fracture)


Kelainan bentuk tulang yang paling sering ditangani dengan limb lengthening & reconstruction adalah panjang tulang kaki yang tidak sama.


Baca juga: Waspada Penyakit Rakitis yang Bisa Membuat Tulang Menjadi Rapuh



Penyebab Kelainan Tulang

Kelainan bentuk tulang yang memerlukan limb lengthening & reconstruction dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, seperti:


  • Kelainan kongenital (bawaan lahir), seperti pada skeletal displasia atau osteogenesis imperfecta
  • Kekurangan vitamin D, misalnya pada rickettsia, yang bisa membuat susunan tulang kaki berbentuk X atau O
  • Infeksi berat atau tumor yang besar pada tulang
  • Patah tulang berat yang menyebabkan sebagian tulang hilang
  • Proses penyambungan tulang yang tidak sempurna setelah patah tulang


Baca juga: Patah Tulang, Ketahui Pengobatannya untuk Proses Pemulihan yang Optimal


Faktor Risiko Kelainan Tulang

Selain itu, beberapa hal dapat meningkatkan risiko terjadinya kelainan tulang, seperti:


  • Memiliki keluarga dengan kelainan tulang
  • Memiliki gangguan hormonal, seperti hiperparatiroid
  • Kelebihan berat badan atau obesitas
  • Mulai belajar terlalu dini saat kanak-kanak
  • Kekurangan gizi
  • Daya tahan tubuh yang lemah
  • Tidak aktif bergerak
  • Mengonsumsi alkohol dan merokok


Baca juga: Waspada Penyakit Paget, Bisa Menyebabkan Kanker Tulang


Diagnosis Kelainan Tulang

Untuk mengetahui penyebab dan menentukan tindakan yang terbaik, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan beberapa pemeriksaan tambahan, seperti:


  • Scannogram, untuk melihat panjang dan struktur tulang dari panggul hingga pergelangan kaki
  • CT-Scan atau MRI, untuk mengetahui lebih detail jika terdapat kelainan struktural
  • Pemeriksaan laboratorium untuk memeriksa kekurangan gizi, seperti vitamin D, kalsium, atau fosfor
  • Pemeriksaan hormon, seperti hormon paratiroid, untuk mendiagnosis kelainan yang disebabkan oleh kelebihan hormon


Baca juga: Pahami Penyebab Kondisi Kaki X dan Cara Mengatasinya


Penanganan Kelainan Tulang dengan Teknik Pembedahan Minimal Invasive

Prosedur limb lengthening and reconstruction dilakukan dengan metode pembedahan minimal invasive. Teknik ini hanya memerlukan sayatan kecil sehingga tidak merusak banyak jaringan lunak sekitar tulang. Dengan begitu pula, risiko terjadinya infeksi menjadi lebih kecil dan masa pemulihan pasien menjadi lebih cepat.


Langkah-langkah prosedur limb lengthening and reconstruction meliputi:


1. Pemasangan external fixator

External fixator, seperti Ilizarov atau limb reconstruction system, adalah alat yang dipasang di luar tubuh untuk menstabilkan tulang yang patah dan membantu proses pemanjangan tulang. Alat ini terdiri dari beberapa pin yang ditanamkan ke tulang dan dihubungkan dengan batang logam.


2. Osteotomi

Osteotomi adalah prosedur pembedahan untuk memotong tulang. Pada prosedur ini, osteotomi dibutuhkan untuk memulai proses pemanjangan atau koreksi bentuk.


3. Fisioterapi

Setelah tindakan bedah, pasien bisa langsung melakukan program fisioterapi awal dalam 2–3 hari. Fisioterapi yang dilakukan lebih awal dapat mempercepat pemulihan. Pada sesi fisioterapi, pasien juga akan diajarkan menggunakan alat bantu, seperti tongkat, walker, maupun kursi roda.


4. Perawatan luka operasi

Biasanya dokter akan menilai luka operasi dalam waktu 1–2 minggu setelah tindakan. Bila tidak ada infeksi dan luka kering, dokter akan langsung mencabut benang jahitan luka.


Setelah itu, dokter akan mengajarkan pasien untuk merawat kebersihan area sekitar bekas luka dan external fixator secara mandiri dan setiap hari. Menjaga kebersihan luka operasi dan external fixator sangatlah penting untuk mencegah infeksi.


5. Proses pemanjangan dan rekonstruksi tulang

Proses pemanjangan tungkai maupun koreksi bentuk dilakukan secara bertahap. Caranya adalah dengan menyesuaikan panjang atau arah external fixator sehingga alat ini dapat “membimbing” pertumbuhan tulang menjadi sesuai yang diharapkan. Penyesuaian external fixator dapat dilakukan secara manual atau secara digital dengan komputer.


External fixator akan digunakan sampai tulang mengeras. Selamat alat ini masih terpasang, pasien juga disarankan tetap aktif melakukan fisioterapi atau latihan strengthening dan stretching. Hal ini dilakukan untuk mencegah sendi dan tulang menjadi kaku.


Setelah alat ini dilepas, pasien boleh mengganti alat tipe jenis lain, misalnya internal fixator yang terpasang di dalam tulang.


Limb lengthening & reconstruction menawarkan harapan bagi pasien, terutama anak-anak, untuk memiliki bentuk dan fungsi tulang yang lebih baik. Prosedur ini tidak hanya memperbaiki kondisi fisik, tetapi juga memberikan dampak positif bagi kualitas hidup pasien secara keseluruhan. Pasien dapat merasa lebih nyaman dengan diri sendiri dan berpartisipasi lebih aktif dalam berbagai aktivitas sosial.


Dengan metode minimal invasive, proses pemulihan dari prosedur ini juga cenderung lebih cepat. Meski begitu, sangat disarankan untuk rutin berkonsultasi dengan dokter selama masa pemulihan, supaya perkembangan kondisi pasien bisa terus terpantau hingga dapat kembali beraktivitas normal.


Jika Anda mempertimbangkan prosedur ini atau membutuhkan informasi lebih lanjut, segera konsultasikan kondisi Anda atau anak Anda ke dokter spesialis ortopedi. RS Pondok Indah menyediakan konseling dengan dokter spesialis dan fasilitas yang berkualitas untuk prosedur limb lengthening & reconstruction.


Baca juga: Skoliosis, Salah Satu Kelainan Struktur Tulang Belakang


 

FAQ


Bagaimana Cara Mengatasi Kelainan Tulang dengan Limb Lengthening & Reconstruction?

Limb lengthening adalah operasi untuk memperpanjang tulang yang pendek. Tulang akan dipotong, lalu alat eksternal digunakan untuk pemanjangan tulang secara bertahap.


Berapa Lama Operasi Limb Lengthening & Reconstruction?

Proses operasi biasanya berlangsung 2-3 jam. Sementara itu, perpanjangan tulang dapat memakan waktu 3-6 bulan, tergantung kebutuhan dan respons tubuh.


Berapa Lama Pemulihan Setelah Limb Lengthening & Reconstruction?

Pemulihan setelah limb lengthening & reconstruction bisa memakan waktu 6-12 bulan, tergantung pada panjang tulang yang ditambah dan kecepatan penyembuhan tubuh. Fisioterapi juga diperlukan untuk mempercepat pemulihan.