Mual muntah saat hamil atau morning sickness biasanya disebabkan karena perut kosong atau porsi makan yang tidak mencukupi. Lihat cara mengatasinya di sini.
Mual dan muntah dalam kehamilan sering disebut juga morning sickness, meskipun hal ini bisa saja terjadi sepanjang hari. Biasanya hal ini dialami pada trimester pertama. Namun, bisa saja berlanjut sampai trimester kedua, bahkan ada pula ibu yang mengalaminya sampai menjelang persalinan.
Mual dan muntah yang terjadi pada kehamilan disebabkan oleh peningkatan hormon hCG yang umumnya terjadi pada awal kehamilan (minggu ke 6-8), memuncak pada minggu ke 12-14, dan membaik pada minggu ke-22, hingga tubuh sang calon ibu dapat beradaptasi dengan peningkatan produksi hormon tersebut.
Mual dan muntah biasanya dapat memburuk di pagi hari karena perut yang kosong atau jika ibu hamil tidak makan dalam porsi yang cukup. Hal ini biasanya terjadi pada 80 – 85 persen kehamilan selama trimester pertama.
Beberapa tips untuk mengatasi gejala mual dan muntah:
Lambung yang kosong akan memperburuk keluhan mual. Makan dalam porsi kecil dan sering dapat membantu mempertahankan kadar gula darah, misalnya dengan makanan ringan setiap 2-3 jam sekali. Makanlah secara perlahan dan kunyah makanan dengan sempurna. Sediakan pula cemilan kecil untuk dikonsumsi sepanjang hari.
Untuk mengurangi mual, sebaiknya Anda mengkonsumsi makanan tinggi protein dan kaya akan vitamin B. Hindari makanan pedas, berlemak, dan gorengan, karena dapat memicu rasa mual.
Pada saat Anda bangun dengan perut kosong, rasa mual akan bertambah. Sebaiknya konsumsi sarapan ringan seperti roti atau biskuit atau buah sebelum bangun dari tempat tidur.
Jangan lupa cukupi asupan cairan sepanjang hari agar Anda tidak dehidrasi selama kehamilan. Bila Anda merasa mual saat minum, hindari minum dalam jumlah banyak sekaligus. Makanlah makanan yang mengandung banyak cairan, atau coba minum minuman yang dingin, seperti jus buah apel atau anggur.
Stres dan kelelahan dapat memperburuk keluhan mual muntah selama kehamilan. Oleh karena itu, ibu hamil sebaiknya cukup beristirahat.
Aroma lemon dapat membantu mengurangi rasa mual.
Jahe atau mint dikenal dapat mengurangi rasa mual. Anda dapat mencoba mengonsumsi air jahe, susu jahe, permen jahe, atau teh dengan aroma mint.
Multivitamin kehamilan dapat mengurangi rasa mual, juga memastikan kecukupan harian asam folat, vitamin B6, dan vitamin D dalam tubuh Anda.
Ibu hamil sering mual dan muntah karena perubahan hormon yang signifikan, terutama peningkatan hormon human chorionic gonadotropin (hCG) dan estrogen. Hormon-hormon ini mempengaruhi sistem pencernaan dan pusat mual di otak, menyebabkan morning sickness atau mual sepanjang hari.
Mual muntah pada ibu hamil, sering disebut morning sickness, disebabkan oleh perubahan hormon, terutama meningkatnya hormon hCG dan estrogen, serta sensitivitas terhadap bau dan rasa. Kondisi ini umumnya terjadi pada trimester pertama kehamilan dan dipicu oleh faktor fisik dan emosional, seperti stres dan kelelahan.
Mual dan muntah saat hamil biasanya berlangsung selama trimester pertama, sekitar 12 hingga 16 minggu. Namun, pada beberapa wanita, gejala ini bisa berlanjut hingga akhir trimester kedua atau bahkan sepanjang kehamilan.
Untuk mengatasi mual muntah pada ibu hamil, konsumsi makanan ringan dan sering dalam porsi kecil, hindari makanan berlemak atau pedas, serta minum air secara teratur untuk tetap terhidrasi. Mengonsumsi jahe atau permen peppermint juga bisa membantu. Selain itu, istirahat yang cukup dan menghindari pemicu seperti bau menyengat juga penting.
Makanan yang bisa menghilangkan mual saat hamil meliputi biskuit tawar, roti panggang, pisang, apel, dan makanan tinggi protein seperti yogurt atau kacang-kacangan. Mengonsumsi jahe, baik dalam bentuk teh jahe atau permen jahe, juga efektif meredakan mual. Pilih makanan yang mudah dicerna dan hindari makanan berlemak, pedas, atau berminyak.
Hubungi dokter kebidanan dan kandungan bila muntah terjadi terus-menerus sehingga makanan atau minuman tidak dapat masuk. Hal ini dapat menyebabkan kekurangan cairan, penurunan berat badan, atau gangguan elektrolit sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari.
Anda yang mengalami tidak dapat makan atau minum dalam 24 jam, nyeri perut, demam, muntah bercampur darah, urin keruh dan berwarna gelap, atau tidak buang air kecil dalam waktu lebih dari 8 jam juga harus segera berobat ke fasilitas kesehatan terdekat.