Cedera hamstring adalah tarikan atau robekan pada sekelompok otot besar yang terletak di paha belakang. Simak penyebab, gejala, dan cara penanganannya di sini!
Cedera hamstring adalah salah satu cedera yang paling sering dialami oleh atlet sepak bola. Kondisi ini terjadi karena adanya robekan atau tarikan pada sekelompok otot paha belakang. Agar dapat cepat kembali melakukan aktivitas, terutama berolahraga, cedera hamstring perlu ditangani dengan cepat dan tepat.
Hamstring merujuk pada 3 otot besar yang terletak di paha belakang, khususnya dari pinggul hingga bawah lutut. Bagian otot paha ini diperlukan dalam aktivitas yang melibatkan gerakan menekuk kaki, seperti berlari, melompat, dan memanjat, maupun melakukan gerakan lunges.
Cedera ini merupakan salah satu cedera yang paling banyak dialami oleh atlet maupun pelaku olahraga yang banyak melibatkan gerakan lari cepat (sprint), termasuk yang dilakukan oleh atlet sepak bola, basket, tenis, pelari maupun penari. Penanganan mandiri umumnya cukup efektif dalam mengatasi cedera ini.
Cedera hamstring adalah tarikan maupun robekan pada sekelompok otot besar yang terletak di paha belakang. Kondisi ini bisa saja terjadi karena aktivitas yang tidak sesuai dengan kapasitas kontraksi otot, artinya gerakan yang dilakukan membuat otot meregang lebih dari yang biasa dilakukan. Jadi, diperlukan peregangan dan latihan yang melatih kelenturan serta kekuatan otot secara rutin, untuk mencegah terjadinya cedera hamstring.
Setelah mengetahui bahwa otot di paha belakang sangat rentan mengalami cedera, mari simak pembahasan lengkap mengenai penyebab, gejala, pengobatan, serta tips menangani cedera hamstring berikut ini.
Baca juga: Kenali Langkah Pencegahan Cedera Olahraga
Salah satu penyebab cedera hamstring adalah peregangan otot yang melebihi kapasitas kontraksi ototnya, terutama saat melakukan gerakan eksplosif dan tiba-tiba. Saat akan memulai lari atau menerjang secara tiba-tiba, merupakan contoh aktivitas yang bisa menyebabkan cedera hamstring. Selain itu, ada juga beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko terjadinya cedera pada otot paha ini, antara lain:
Cedera hamstring bisa disebabkan oleh berbagai faktor, pemeriksaan langsung oleh dokter spesialis kedokteran olahraga dapat membantu memastikan kondisi dari keluhan yang Anda rasakan saat ini. Tidak perlu menunggu sampai kondisi ini mengganggu aktivitas, penanganan awal dari dokter akan membebaskan Anda dari keluhan tersebut.
Baca juga: Cedera Ligamen Lutut, Cepat Kenali dan Tangani
Gejala cedera hamstring berbeda-beda, sesuai dengan derajat keparahannya. Namun, secara umum, ciri-ciri cedera hamstring meliputi:
Baca juga: Hindari Cedera Olahraga
Berdasarkan keparahannya, berikut ini adalah tingkatan cedera hamstring berikut penjelasan singkat dan ciri-cirinya:
Gejala cedera otot hamstring tingkat 1 ditandai dengan nyeri yang muncul secara tiba-tiba dan menjalar sepanjang otot paha belakang, disertai dengan kesulitan menggerakan kaki, tetapi kekuatan otot tidak mengalami masalah.
Nyeri pada otot paha dirasakan lebih parah, dan disertai dengan pembengkakan, memar, dan kelemahan otot, yang membuat pergerakan kaki menjadi sulit dilakukan.
Penderita akan merasakan nyeri yang sangat hebat, serta memar dan pembengkakan yang mencolok, disertai kelemahan otot yang menyebabkan kesulitan berjalan, bahkan berdiri.
Baca juga: Getting Back On Track: Mengatasi Cedera Olahraga Pada Kaki
Ya, cedera hamstring bisa sembuh. Pemulihan dari cedera hamstring sangat bergantung pada tingkat keparahan cedera dan kepatuhan terhadap rencana perawatan. Cedera hamstring derajat 1 dan 2 biasanya sembuh dalam beberapa minggu hingga beberapa bulan dengan perawatan konservatif yang tepat.
Latihan peregangan dan penguatan yang diawasi oleh fisioterapis juga penting untuk memulihkan fleksibilitas dan kekuatan otot. Cedera hamstring derajat 3 mungkin memerlukan waktu pemulihan yang lebih lama, dan dalam beberapa kasus, mungkin memerlukan intervensi bedah untuk memperbaiki robekan otot atau tendon.
Penting bagi individu yang mengalami cedera hamstring untuk tidak kembali ke aktivitas fisik berat sebelum otot benar-benar pulih untuk mencegah cedera berulang. Dengan perawatan yang tepat dan rehabilitasi yang terarah, sebagian besar individu dapat kembali ke tingkat aktivitas normal mereka dan mengembalikan fungsi otot sepenuhnya.
Baca juga: Awas, Cedera Otot tidak Selalu Karena Olahraga
Dokter akan menegakkan diagnosa cedera hamstring berdasarkan hasil anamnesa, termasuk keluhan yang Anda utarakan, serta pemeriksaan fisik langsung. Pada beberapa kasus, pemeriksaan penunjang, seperti MRI, mungkin dilakukan untuk memastikan derajat keparahan cedera. Setelah dipastikan, dokter akan melakukan penanganan yang bertujuan mengurangi nyeri dan mengurangi pembengkakan, sehingga Anda bisa beraktivitas seperti semula.
Apabila Anda mengalami cedera hamstring, Anda dapat mengatasinya dengan beberapa penanganan mandiri yang disingkat sebagai RICE (Rest, Ice, Compression, and Elevation). Berikut ini adalah penjelasan singkatnya:
Dilakukan dengan menghindari aktivitas berat atau mengistirahatkan kaki selama 48-72 jam setelah mengalami cedera. Jika memang harus berjalan, gunakan alat bantu, seperti tongkat, untuk mengurangi beban pada otot hamstring.
Langkah selanjutnya adalah penggunaan kompres dingin untuk meredakan nyeri. Gunakan kompres dingin selama 20 menit setiap 2-3 jam sekali, terutama dalam 2 hari pertama setelah terjadi cedera.
Menggunakan perban elastis pada otot paha yang mengalami cedera dengan tujuan meringankan nyeri dan pembengkakan.
Saat sedang duduk atau berbaring dengan mengganjalnya menggunakan beberapa buah bantal maupun guling akan mengurangi pembengkakan pada area yang mengalami cedera.
Baca juga: Cara Penanganan Cedera Bulu Tangkis
Konsumsi obat antiperadangan yang dijual bebas juga bisa dilakukan untuk meredakan nyeri sekaligus pembengkakan. Bila keluhan tidak kunjung membaik dalam waktu 72 jam setelah menerapkan penanganan mandiri, sebaiknya segera periksakan ke dokter spesialis kedokteran olahraga. Dokter akan memastikan keparahan cedera hamstring yang Anda alami kemudian menyarankan penanganan yang sesuai, termasuk dengan fisioterapi bahkan operasi.
Cedera hamstring bisa menyebabkan nyeri, pembengkakan, lemahnya otot, dan keterbatasan gerak. Anda mungkin akan sulit berjalan atau berlari untuk beberapa waktu. Pemulihan cedera hamstring bisa memakan waktu berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan apabila cederanya cukup parah.
Cedera hamstring biasanya sembuh dalam 3-6 minggu, tergantung pada tingkat keparahan cedera. Jika cederanya parah, waktu pemulihan dan sesi fisioterapi bisa lebih lama.
Paha bagian belakang yang sakit biasanya disebabkan oleh ketegangan otot atau cedera hamstring, karena aktivitas fisik berlebihan, kurang pemanasan sebelum olahraga, atau posisi duduk yang salah. Untuk menangani cedera hamstring, lakukan teknik RICE dan coba konsumsi obat antiperadangan untuk mengatasi nyeri. Jika rasa sakit berlanjut atau bertambah parah, sebaiknya konsultasikan dengan dokter spesialis kedokteran olahraga.
Cedera hamstring sebaiknya tidak diurut karena bisa memperparah kerusakan otot. Anda lebih disarankan untuk mengistirahatkan otot hamstring, kompres dingin, dan konsultasikan dengan dokter untuk mempercepat pemulihan.
Meski sering terabaikan, fungsi otot hamstring dalam aktivitas sehari-hari sangatlah penting. Oleh karena itu, cedera pada otot ini perlu ditangani dengan cepat dan tepat. Jangan melakukan terapi alternatif yang belum terbukti efektivitasnya, termasuk terapi pijat yang justru dapat memperparah cedera hamstring.
Lebih baik pastikan keluhan Anda dengan memeriksakan diri ke dokter spesialis kedokteran olahraga di RS Pondok Indah. Selain mendapatkan pemeriksaan dari dokter yang kompeten, terapi yang diberikan akan didesain khusus sesuai dengan kondisi Anda. Tenaga medis maupun fasilitas medis yang tersedia bertujuan untuk mempercepat pemulihan, sekaligus memberikan pelayanan yang komprehensif, bahkan meningkatkan performa olahraga Anda.
Referensi: