Cedera Hamstring: Penyebab, Gejala, dan Penanganan

By Tim RS Pondok Indah

Monday, 09 September 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Cedera hamstring adalah tarikan atau robekan pada sekelompok otot besar yang terletak di paha belakang. Simak penyebab, gejala, dan cara penanganannya di sini!

Cedera Hamstring: Penyebab, Gejala, dan Penanganan

Cedera hamstring adalah salah satu cedera yang paling sering dialami oleh atlet sepak bola. Kondisi ini terjadi karena adanya robekan atau tarikan pada sekelompok otot paha belakang. Agar dapat cepat kembali melakukan aktivitas, terutama berolahraga, cedera hamstring perlu ditangani dengan cepat dan tepat.


Hamstring merujuk pada 3 otot besar yang terletak di paha belakang, khususnya dari pinggul hingga bawah lutut. Bagian otot paha ini diperlukan dalam aktivitas yang melibatkan gerakan menekuk kaki, seperti berlari, melompat, dan memanjat, maupun melakukan gerakan lunges.


Cedera ini merupakan salah satu cedera yang paling banyak dialami oleh atlet maupun pelaku olahraga yang banyak melibatkan gerakan lari cepat (sprint), termasuk yang dilakukan oleh atlet sepak bola, basket, tenis, pelari maupun penari. Penanganan mandiri umumnya cukup efektif dalam mengatasi cedera ini. 


Apa itu Cedera Hamstring?

Cedera hamstring adalah tarikan maupun robekan pada sekelompok otot besar yang terletak di paha belakang. Kondisi ini bisa saja terjadi karena aktivitas yang tidak sesuai dengan kapasitas kontraksi otot, artinya gerakan yang dilakukan membuat otot meregang lebih dari yang biasa dilakukan. Jadi, diperlukan peregangan dan latihan yang melatih kelenturan serta kekuatan otot secara rutin, untuk mencegah terjadinya cedera hamstring.


Setelah mengetahui bahwa otot di paha belakang sangat rentan mengalami cedera, mari simak pembahasan lengkap mengenai penyebab, gejala, pengobatan, serta tips menangani cedera hamstring berikut ini.


Baca juga: Kenali Langkah Pencegahan Cedera Olahraga



Penyebab Cedera Hamstring dan Faktor Risikonya

Salah satu penyebab cedera hamstring adalah peregangan otot yang melebihi kapasitas kontraksi ototnya, terutama saat melakukan gerakan eksplosif dan tiba-tiba. Saat akan memulai lari atau menerjang secara tiba-tiba, merupakan contoh aktivitas yang bisa menyebabkan cedera hamstring. Selain itu, ada juga beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko terjadinya cedera pada otot paha ini, antara lain:


  • Pukulan atau hantaman langsung ke paha belakang
  • Tidak melakukan pemanasan atau peregangan sebelum berolahraga
  • Kelenturan atau fleksibilitas otot hamstring yang buruk sehingga tidak mampu memfasilitasi tubuh untuk melakukan beberapa gerakan, terutama yang mendadak
  • Kelelahan otot karena melakukan gerakan berulang atau latihan berlebih akan menyebabkan otot lebih mudah mengalami cedera
  • Perkembangan otot yang tidak seimbang akibat adanya perbedaan kekuatan otot (paha depan) akan membuat cedera hamstring lebih mudah terjadi 
  • Pilihan olahraga, seperti olahraga lari cepat jarak pendek, sepak bola, basket, tenis, maupun penari, yang lebih banyak mengandalkan sprinting, lari, maupun peregangan berlebih
  • Tidak melakukan peningkatan aktivitas fisik secara bertahap
  • Riwayat cedera hamstring sebelumnya
  • Proses penuaan yang menyebabkan kelemahan otot


Cedera hamstring bisa disebabkan oleh berbagai faktor, pemeriksaan langsung oleh dokter spesialis kedokteran olahraga dapat membantu memastikan kondisi dari keluhan yang Anda rasakan saat ini. Tidak perlu menunggu sampai kondisi ini mengganggu aktivitas, penanganan awal dari dokter akan membebaskan Anda dari keluhan tersebut.


Baca juga: Cedera Ligamen Lutut, Cepat Kenali dan Tangani



Ciri-ciri Cedera Hamstring

Gejala cedera hamstring berbeda-beda, sesuai dengan derajat keparahannya. Namun, secara umum, ciri-ciri cedera hamstring meliputi:


  • Nyeri hebat yang dirasakan menusuk dan muncul secara mendadak pada paha belakang
  • Benjolan atau bagian yang kaku pada otot paha belakang
  • Bengkak terutama beberapa jam awal setelah cedera
  • Kejang atau kekakuan otot hamstring meski sudah melakukan pendinginan
  • Memar pada otot yang cedera
  • Kesulitan atau keterbatasan aktivitas, seperti berdiri atau berjalan
  • Kelemahan pada otot hamstring yang dirasakan selama beberapa minggu


Baca juga: Hindari Cedera Olahraga


Tingkatan Cedera Hamstring

Berdasarkan keparahannya, berikut ini adalah tingkatan cedera hamstring berikut penjelasan singkat dan ciri-cirinya:


1. Tingkat 1 atau tarikan otot hamstring

Gejala cedera otot hamstring tingkat 1 ditandai dengan nyeri yang muncul secara tiba-tiba dan menjalar sepanjang otot paha belakang, disertai dengan kesulitan menggerakan kaki, tetapi kekuatan otot tidak mengalami masalah.


2. Tingkat 2 atau sobekan pada sebagian otot hamstring

Nyeri pada otot paha dirasakan lebih parah, dan disertai dengan pembengkakan, memar, dan kelemahan otot, yang membuat pergerakan kaki menjadi sulit dilakukan.


3. Tingkat 3 atau sobekan pada semua otot hamstring

Penderita akan merasakan nyeri yang sangat hebat, serta memar dan pembengkakan yang mencolok, disertai kelemahan otot yang menyebabkan kesulitan berjalan, bahkan berdiri. 


Baca juga: Getting Back On Track: Mengatasi Cedera Olahraga Pada Kaki


Apakah Cedera Hamstring Bisa Sembuh?

Ya, cedera hamstring bisa sembuh. Pemulihan dari cedera hamstring sangat bergantung pada tingkat keparahan cedera dan kepatuhan terhadap rencana perawatan. Cedera hamstring derajat 1 dan 2 biasanya sembuh dalam beberapa minggu hingga beberapa bulan dengan perawatan konservatif yang tepat.


Latihan peregangan dan penguatan yang diawasi oleh fisioterapis juga penting untuk memulihkan fleksibilitas dan kekuatan otot. Cedera hamstring derajat 3 mungkin memerlukan waktu pemulihan yang lebih lama, dan dalam beberapa kasus, mungkin memerlukan intervensi bedah untuk memperbaiki robekan otot atau tendon.


Penting bagi individu yang mengalami cedera hamstring untuk tidak kembali ke aktivitas fisik berat sebelum otot benar-benar pulih untuk mencegah cedera berulang. Dengan perawatan yang tepat dan rehabilitasi yang terarah, sebagian besar individu dapat kembali ke tingkat aktivitas normal mereka dan mengembalikan fungsi otot sepenuhnya.


Baca juga: Awas, Cedera Otot tidak Selalu Karena Olahraga



Penanganan Cedera Hamstring

Dokter akan menegakkan diagnosa cedera hamstring berdasarkan hasil anamnesa, termasuk keluhan yang Anda utarakan, serta pemeriksaan fisik langsung. Pada beberapa kasus, pemeriksaan penunjang, seperti MRI, mungkin dilakukan untuk memastikan derajat keparahan cedera. Setelah dipastikan, dokter akan melakukan penanganan yang bertujuan mengurangi nyeri dan mengurangi pembengkakan, sehingga Anda bisa beraktivitas seperti semula. 


Apabila Anda mengalami cedera hamstring, Anda dapat mengatasinya dengan beberapa penanganan mandiri yang disingkat sebagai RICE (Rest, Ice, Compression, and Elevation). Berikut ini adalah penjelasan singkatnya:


1. Rest atau Istirahat

Dilakukan dengan menghindari aktivitas berat atau mengistirahatkan kaki selama 48-72 jam setelah mengalami cedera. Jika memang harus berjalan, gunakan alat bantu, seperti tongkat, untuk mengurangi beban pada otot hamstring. 


2. Ice atau Kompres Dingin

Langkah selanjutnya adalah penggunaan kompres dingin untuk meredakan nyeri. Gunakan kompres dingin selama 20 menit setiap 2-3 jam sekali, terutama dalam 2 hari pertama setelah terjadi cedera.


3. Compression atau Kompresi

Menggunakan perban elastis pada otot paha yang mengalami cedera dengan tujuan meringankan nyeri dan pembengkakan. 


4. Elevation atau Meninggikan Posisi Kaki yang Cedera

Saat sedang duduk atau berbaring dengan mengganjalnya menggunakan beberapa buah bantal maupun guling akan mengurangi pembengkakan pada area yang mengalami cedera.


Baca juga: Cara Penanganan Cedera Bulu Tangkis


Konsumsi obat antiperadangan yang dijual bebas juga bisa dilakukan untuk meredakan nyeri sekaligus pembengkakan. Bila keluhan tidak kunjung membaik dalam waktu 72 jam setelah menerapkan penanganan mandiri, sebaiknya segera periksakan ke dokter spesialis kedokteran olahraga. Dokter akan memastikan keparahan cedera hamstring yang Anda alami kemudian menyarankan penanganan yang sesuai, termasuk dengan fisioterapi bahkan operasi. 


FAQ


Apa Dampak Cedera Hamstring?

Cedera hamstring bisa menyebabkan nyeri, pembengkakan, lemahnya otot, dan keterbatasan gerak. Anda mungkin akan sulit berjalan atau berlari untuk beberapa waktu. Pemulihan cedera hamstring bisa memakan waktu berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan apabila cederanya cukup parah.


Cedera Hamstring Sembuh Berapa Lama?

Cedera hamstring biasanya sembuh dalam 3-6 minggu, tergantung pada tingkat keparahan cedera. Jika cederanya parah, waktu pemulihan dan sesi fisioterapi bisa lebih lama.


Kenapa Paha Bagian Belakang Sakit?

Paha bagian belakang yang sakit biasanya disebabkan oleh ketegangan otot atau cedera hamstring, karena aktivitas fisik berlebihan, kurang pemanasan sebelum olahraga, atau posisi duduk yang salah. Untuk menangani cedera hamstring, lakukan teknik RICE dan coba konsumsi obat antiperadangan untuk mengatasi nyeri. Jika rasa sakit berlanjut atau bertambah parah, sebaiknya konsultasikan dengan dokter spesialis kedokteran olahraga.


Apakah Cedera Hamstring Boleh Diurut?

Cedera hamstring sebaiknya tidak diurut karena bisa memperparah kerusakan otot. Anda lebih disarankan untuk mengistirahatkan otot hamstring, kompres dingin, dan konsultasikan dengan dokter untuk mempercepat pemulihan.


Meski sering terabaikan, fungsi otot hamstring dalam aktivitas sehari-hari sangatlah penting. Oleh karena itu, cedera pada otot ini perlu ditangani dengan cepat dan tepat. Jangan melakukan terapi alternatif yang belum terbukti efektivitasnya, termasuk terapi pijat yang justru dapat memperparah cedera hamstring.


Lebih baik pastikan keluhan Anda dengan memeriksakan diri ke dokter spesialis kedokteran olahraga di RS Pondok Indah. Selain mendapatkan pemeriksaan dari dokter yang kompeten, terapi yang diberikan akan didesain khusus sesuai dengan kondisi Anda. Tenaga medis maupun fasilitas medis yang tersedia bertujuan untuk mempercepat pemulihan, sekaligus memberikan pelayanan yang komprehensif, bahkan meningkatkan performa olahraga Anda.




Referensi:

  1. Ekstrand J, Bengtsson H, et al,. Hamstring injury rates have increased during recent seasons and now constitute 24% of all injuries in men’s professional football: the UEFA Elite Club Injury Study from 2001/02 to 2021/22. British Journal of Sports Medicine. 2023. (https://bjsm.bmj.com/content/bjsports/57/5/292.full.pdf). Diakses pada 27 Mei 2024.
  2. Danielsson A, Horvath A, et al,. The mechanism of hamstring injuries–a systematic review. BMC musculoskeletal disorders. 2020. (https://bmcmusculoskeletdisord.biomedcentral.com/articles/10.1186/s12891-020-03658-8). Diakses pada 27 Mei 2024.
  3. American Academy of Orthopaedic Surgeons. Hamstring Muscle Injuries. (https://orthoinfo.aaos.org/en/diseases--conditions/hamstring-muscle-injuries). Direvisi terakhir Juli 2021. Diakses pada 27 Mei 2024.
  4. Cleveland Clinic. Hamstring Injury. (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17039-hamstring-injury). Direvisi terakhir 14 Februari 2022. Diakses pada 27 Mei 2024.
  5. Mayo Clinic. Hamstring injury. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hamstring-injury/symptoms-causes/syc-20372985). Direvisi terakhir 9 Desember 2022. Diakses pada 27 Mei 2024.