Cegah Risiko dengan Skrining Berkala

Wednesday, 06 November 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Pemeriksaan medical check up meliputi pemeriksaan menyeluruh, jantung, pencitraan stroke, organ wanita, kesehatan pria, dan proteksi spesifik.

Cegah Risiko dengan Skrining Berkala

Menjalani gaya hidup sehat merupakan salah satu cara agar terhindar dari risiko terjangkitnya penyakit. Selain itu, pemeriksaan kesehatan berkala (medical check-up) pun harus dilakukan untuk mengetahui kondisi tubuh. Dan jika ditemukan adanya indikasi suatu penyakit, dapat segera ditanggulangi. Dampak negatif pun dapat dihindari.


Jenis-jenis Pemeriksaan Medical Check Up

Yang perlu diketahui, ada beragam paket pemeriksaan yang ditawarkan dalam medical check-up. Semakin lengkap pemeriksaan yang dilakukan, semakin lengkap pula data kesehatan yang didapat. Untuk hasil yang lebih baik, pemeriksaan menyeluruh dapat Anda pertimbangkan. Apa saja detil pemeriksaan yang sebaiknya Anda lakukan?


1. Pemeriksaan Kesehatan Secara Menyeluruh

Ada beberapa tahapan yang harus dilalui dalam pemeriksaan kesehatan. Dimulai dari tanya-jawab (anamnesis), pemeriksaan fisik, sampai pemeriksaan penunjang (laboratorium)—mencakup pengambilan sampel darah meliputi pemeriksaan gula darah, kolesterol, kekentalan darah, fungsi ginjal, fungsi liver, penyakit hepatitis B dan C, tumor marker, skrining tiroid dan risiko rematik, kadar kalsium dan mineral dalam tubuh untuk mengecek risiko osteoporosis, serta pemeriksaan urin untuk mengetahui adanya kelainan di saluran kemih.


2. Pantau Kesehatan Jantung

Pemeriksaan jantung meliputi pemeriksaan performa jantung, baik saat dalam kondisi istirahat (electrocardiogram atau EKG) maupun saat beraktivitas (treadmill test). Kondisi jantung yang paripurna akan didapat dengan pemeriksaan MSCT (Multi Slice Computed Tomography).


Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui ada-tidaknya penyempitan di pembuluh darah jantung. Pemeriksaan lain yang dilakukan untuk memeriksa kesehatan jantung adalah echocardiography (USG jantung)—untuk melihat struktur anatomi jantung, yaitu katup, otot, fungsi pompa jantung, dan kelainan struktur jantung lainnya, seperti penyakit bawaan.


3. Pencitraan untuk Hindari Stroke 

Bahaya stroke dapat dihindari dengan pemeriksaan MRI (Magnetic Resonance Imaging). Melalui MRI, dapat diketahui distribusi darah di otak, termasuk jika ditemukan gangguan yang dicurigai akan menyebabkan stroke.


Seiring perkembangan, teknologi terbaru dari MRI adalah MRI 3 Tesla—dengan medan magnet dua kali lipat dari MRI 1,5 Tesla, pencitraan yang dihasilkan pun lebih jelas.


4. Menjaga Kesehatan Organ Penting Perempuan

Deteksi dini kanker serviks bisa dilakukan dengan papsmear menggunakan metode thinprep yang lebih akurat mendeteksi sel abnormal serta memberikan diagnosis yang lebih tepat. Di negara maju, metode ini menjadi standar emas pemeriksaan serviks.


Sementara, deteksi dini kanker payudara bisa dilakukan antara lain dengan pemeriksaan tumor marker serta pemeriksaan pencitraan menggunakan mammografi, USG payudara, dan 3D Sonomammogram. Pemeriksaan 3D Sonomammogram mampu menghasilkan gambar payudara lengkap secara tiga dimensi dan komprehensif. Pemeriksaannya pun relatif singkat, kurang lebih 10 menit, dan dengan rasa nyeri yang minimal.


5. Deteksi Kesehatan Khusus Pria

Pada pria, prostat merupakan bagian yang perlu mendapat perhatian khusus. Pemeriksaan kadar PSA (Prostate Specific Antigen atau kadar protein yang diproduksi prostat) menjadi salah satu cara mengetahui ada-tidaknya kelainan pada prostat.


Pemeriksaan ini dilakukan dengan pengambilan darah. Angka PSA yang normal adalah kurang dari 4. Kadar PSA yang melebihi ambang normal, bisa menjadi indikasi adanya gangguan pada prostat.


6. Proteksi Kesehatan yang Spesifik

Selain itu, perlu juga melakukan tes yang lebih spesifik, terutama yang berkaitan dengan degeneratif akibat usia serta paparan zat kimia. Salah satunya adalah paru-paru. Pemeriksaan pencitraan dengan rontgen dapat melihat kondisi paru-paru Anda mulai dari infeksi, cairan, pengumpulan udara di ruang sekitar paru-paru (pneumothorax), atau bahkan mendeteksi kanker.


Jika diperlukan, dokter akan merujuk untuk tes spirometri—untuk mengukur aliran udara yang masuk-keluar.


Degeneratif juga dapat menyebabkan terganggunya fungsi pendengaran dan penglihatan. Kedua fungsi organ ini pun jangan sampai luput dari medical check-up. Setelahnya, kondisi gigi juga penting untuk diperiksakan secara berkala. 


Yang tak kalah penting adalah pemeriksaan komposisi massa tubuh. Pemeriksaan ini bisa dilakukan dengan body mass analyzer yang tak hanya mengecek massa tubuh Anda tapi juga bisa menganalisa kesehatan secara umum.


Pengukuran yang detail akan membantu Anda mengoptimalkan performa kesehatan.


Memilih Paket Medical Check-up 

Memahami kebutuhan masyarakat, RS Pondok Indah Group menyediakan berbagai paket medical check-up di ketiga rumah sakit di bawah naungan grup mereka. Masing-masing paket disesuaikan dengan kebutuhan pasien, termasuk paket pemeriksaan kesehatan yang lengkap.


Paket apapun yang Anda pilih, yang terpenting adalah konsultasikan kondisi Anda kepada dokter agar pemeriksaan kesehatan yang dilakukan mampu menunjang kesehatan tubuh Anda.


Executive Health Check Up

RS Pondok Indah - Pondok Indah

(62-21) 7507169, 765 7525 Ext. 2267/2318

E-mail: hcupondok@rspondokindah.co.id

 

RS Pondok Indah - Puri Indah

(62-21) 2569 5252 (Direct Line) dan 2569 5200 Ext. 2100

E-mail: hcupuri@rspondokindah.co.id

 

RS Pondok Indah - Bintaro Jaya

(62-21) 8082 8888 Ext. 2301/2302

E-mail: hcubintaro@rspondokindah.co.id


FAQ Medical Check Up


MCU Biasanya Apa Saja?

MCU (Medical Check-Up) biasanya mencakup tes darah, urine, cek tekanan darah, pemeriksaan jantung (EKG), paru-paru (rontgen), serta fungsi hati dan ginjal.


Berapa Lama Hasil MCU Keluar?

Hasil MCU biasanya keluar dalam 1-3 hari kerja, tergantung jenis tes dan fasilitas laboratorium. Beberapa tes spesifik bisa butuh waktu lebih lama, hingga seminggu.


Apa yang Harus Dihindari Saat MCU?

Saat MCU, hindari makan dan minum selain air putih minimal 8 jam sebelum tes darah. Hindari konsumsi alkohol, kafein, dan rokok sehari sebelumnya agar hasil akurat.