Pentingnya Cek Kesehatan sebelum Umroh

By Tim RS Pondok Indah

Monday, 25 November 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Cek kesehatan sebelum umroh penting untuk dilakukan. Lebih dari sekedar syarat semata, pemeriksaan ini juga berguna untuk memastikan ibadah berjalan dengan maksimal.

Pentingnya Cek Kesehatan sebelum Umroh

Ibadah umroh memang tidak diwajibkan, tetapi sebagai umat muslim, ibadah ini tetap suatu hal yang dirindukan dan sebisa mungkin dilakukan setidaknya sekali seumur hidup. Namun, pelaksanaan ibadah ini tidak hanya memerlukan kesiapan iman dan finansial saja, kesehatan yang prima juga memegang peran penting selama menunaikan ibadah umroh.


Sebab aktivitas yang dilakukan selama menjalankan umroh sangat padat di tengah cuaca ekstrim yang terjadi di tanah suci. Agar ibadah bisa berjalan dengan lancar, Anda sebaiknya melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum umroh, terutama lansia, penderita PPOK, diabetes, maupun penderita penyakit kronis lain. 


Mengapa Harus Cek Kesehatan Sebelum Umroh?

Untuk memastikan semua pelaksana ibadah umroh dalam kondisi optimal, ibadah pun bisa dilakukan dengan aman dan nyaman, pemerintah Saudi Arabia mengeluarkan beberapa peraturan. Salah satu peraturan tersebut adalah terkait kesehatan para pelaku umroh.


Pemerintah Indonesia sendiri menyambut aturan kesehatan umroh yang dikeluarkan oleh pemerintah Saudi Arabia demi memastikan keamanan dan kesehatan calon jamaah haji dan umroh dari Indonesia. Bentuk perhatian ini dicurahkan dalam Surat Edaran yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang terus diperbaharui, sesuai dengan kondisi terkini.


Salah satu aturan kesehatan umroh tersebut adalah pelaksanaan cek kesehatan (Medical Check Up atau MCU). 


Selain untuk memenuhi persyaratan ibadah haji dan umroh, Anda disarankan melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum keberangkatan ke tanah suci, karena berbagai alasan berikut ini:


  • Melakukan evaluasi kesehatan calon jamaah haji secara umum
  • Memastikan peserta dalam kondisi prima untuk melakukan perjalanan jauh, terutama untuk beribadah
  • Deteksi dini adanya kondisi medis yang bisa menjadi perhatian khusus saat berangkat umroh, sehingga bisa mempersiapkan obat atau penanganan yang sesuai
  • Mendapatkan vaksin yang sesuai sebagai upaya pencegahan penyakit menular selama melakukan ibadah umroh
  • Mencegah kekambuhan penyakit saat sedang beribadah


Jangan sampai proses ibadah Anda menjadi terkendala karena kondisi kesehatan. Pastikan kondisi kesehatan Anda optimal sebelum umroh dengan melakukan pemeriksaan kesehatan dengan Executive Health Check Up RS Pondok Indah.


Baca juga: Pentingnya Vaksinasi bagi Orang Dewasa



Apa Saja Komponen Cek Kesehatan Sebelum Umroh?

Pemeriksaan yang dilakukan untuk persiapan keberangkatan ibadah haji dan umroh sebenarnya tidak jauh berbeda dengan MCU pada umumnya. Berikut ini adalah penjelasan singkat terkait komponen yang dilakukan pada cek kesehatan sebelum umroh: 


1. Pemeriksaan kesehatan secara umum yang dilakukan oleh dokter umum

  • Anamnesis atau tanya jawab medis, akan dilakukan dengan menanyakan keluhan yang tengah dialami, kondisi medis atau penyakit yang sedang maupun pernah dialami, obat maupun suplemen yang rutin dikonsumsi, riwayat operasi maupun rawat inap yang pernah dijalani, serta riwayat kesehatan secara umum, termasuk alergi.
  • Pemeriksaan fisik, akan dilakukan dengan memeriksa tanda-tanda vital (suhu tubuh, berat badan, tinggi badan, frekuensi pernapasan, detak jantung, dan tekanan darah), serta pemeriksaan fisik secara umum


2. Pemeriksaan penunjang

  • Pemeriksaan rekam jantung atau elektrokardiografi (EKG)
  • Rontgen dada 
  • Cek laboratorium, termasuk pemeriksaan golongan darah, darah lengkap, gula darah (puasa dan 2 jam setelah makan), fungsi hati (SGOT, SGPT), fungsi ginjal (asam urat, ureum, kreatinin), kolesterol (trigliserida, HDL, LDL, kolesterol total), cek urine lengkap.
  • Pelaksanaan tes kehamilan juga dilakukan pada beberapa wanita.


Baca juga: Cegah Risiko dengan Skrining Berkala


Waktu Pelaksanaan Cek Kesehatan Sebelum Umroh

Idealnya, cek kesehatan sebelum umroh dilakukan sebanyak 3 kali, dengan pemeriksaan pertama dilakukan setelah mendapatkan jadwal umroh, kedua 1-3 bulan sebelum tanggal keberangkatan, dan yang terakhir di bandara.


Anda bisa melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum umroh di Executive Health Check Up di RS Pondok Indah cabang terdekat. Vaksin meningitis yang kini diwajibkan bagi calon jamaah haji dan umroh juga bisa Anda dapatkan di RS Pondok Indah. Hal ini sesuai dengan Surat Edaran Nomor HK.02.02/A/3717/2024 yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, tentang Pelaksanaan Vaksinasi Meningitis Bagi Jamaah Haji dan Umrah. 


Selain vaksin meningitis, vaksin influenza dan vaksin pneumonia, juga bisa Anda dapatkan di RS Pondok Indah. Pemberian vaksin ini penting untuk menurunkan risiko Anda tertular penyakit ini selama melakukan umroh.


Hasil pemeriksaan serta status vaksinasi yang telah Anda lakukan di RS Pondok Indah juga akan didokumentasikan dalam buku kuning yang telah terintegrasi. Jadi, selain pemeriksaan yang komprehensif, penanganan medis yang dilakukan untuk melindungi Anda dari risiko tertular penyakit pun akan dilakukan seoptimal mungkin oleh dokter maupun tenaga medis kami.


Baca juga: Cari Tahu Tips Pertolongan Pertama Demam Tinggi pada Orang Dewasa



Tips Menjelang Cek Kesehatan Sebelum Umroh

Sebenarnya tips menjaga kesehatan menjelang cek kesehatan sebelum umroh tidak jauh berbeda dengan persiapan untuk melakukan pemeriksaan pada umumnya, yakni dengan menerapkan pola hidup sehat. Berikut ini adalah beberapa tips yang dimaksud:


  • Menerapkan pola makan sehat
  • Rutin berolahraga
  • Lebih banyak beristirahat, terutama mencukupi waktu tidur
  • Memenuhi kebutuhan cairan harian, dengan minum air putih
  • Kelola stres dengan bijaksana
  • Melakukan pemeriksaan kontrol rutin ke dokter spesialis, jika menderita kondisi medis tertentu


Setelah melakukan pemeriksaan, Anda juga disarankan untuk tetap menjaga kesehatan dengan menerapkan pola hidup sehat setidaknya hingga jadwal keberangkatan tiba. Sebab, dengan stamina yang prima, ibadah yang Anda lakukan juga akan lebih maksimal.


Bila hasil pemeriksaan kesehatan sebelum umroh kurang memuaskan, Anda tidak perlu berkecil hati. Lakukan konsultasi dengan dokter di Rumah Sakit Pondok Indah berikut arahannya, agar kesehatan Anda lebih optimal ketika melakukan ibadah umroh.


Sebelum menjalani perjalanan umroh, tidak ada salahnya melakukan pemeriksaan kesehatan secara umum di Executive Health Check Up RS Pondok Indah.


Kami menyediakan berbagai paket medical check up dengan fasilitas terbaik dan pemeriksaan yang komprehensif. Konsultasikan pemilihan paket medical check up yang sesuai dengan kebutuhan Anda kepada tim Executive Health Check Up RS Pondok Indah Group sekarang juga!


Baca juga: Menjaga Kesehatan Pernapasan



FAQ


Apa Saja Persiapan Kesehatan Sebelum Berangkat Umroh?

Sebelum berangkat umroh, jamaah perlu mempersiapkan kesehatan dengan menerima vaksin wajib dan melakukan pemeriksaan medis untuk memastikan tubuh dalam kondisi prima. Selain itu, jamaah juga disarankan untuk mengelola pola makan sehat, rutin berolahraga, cukup istirahat, dan mempersiapkan obat-obatan pribadi untuk mengantisipasi gangguan kesehatan selama perjalanan.


Apa itu Buku Kuning untuk Umroh?

Buku Kuning, atau International Certificate of Vaccination or Prophylaxis (ICVP), adalah dokumen yang membuktikan bahwa seseorang telah menerima vaksinasi wajib sebelum naik haji/umroh, khususnya vaksin meningitis.


Buku ini dikeluarkan oleh lembaga kesehatan resmi dan menjadi salah satu syarat utama untuk memperoleh visa umroh. Tanpa buku ini, jamaah tidak dapat memasuki wilayah Arab Saudi karena vaksin meningitis bertujuan melindungi jamaah dari risiko penularan penyakit selama ibadah.


Vaksin Apa Saja Sebelum Umroh?

Vaksin utama yang diwajibkan sebelum umroh adalah vaksin meningitis. Selain itu, jamaah dianjurkan untuk menerima vaksin influenza guna mencegah flu selama perjalanan. Beberapa juga memilih vaksin pneumokokus untuk melindungi dari pneumonia, terutama bagi lansia atau yang memiliki sistem imun lemah.


Apakah Bisa Berangkat Umroh Tanpa Vaksin Meningitis?

Tidak, vaksin meningitis adalah syarat wajib untuk mendapatkan visa umroh. Tanpa sertifikat vaksinasi meningitis yang sah (Buku Kuning), jamaah tidak akan diizinkan untuk memasuki Arab Saudi.


Vaksin ini diwajibkan untuk melindungi jamaah dari risiko penularan penyakit meningitis meningokokus, yang mudah menyebar di lingkungan padat seperti saat ibadah haji atau umroh. Jadi, Anda harus mendapatkan vaksin ini sebelum keberangkatan demi kesehatan Anda sendiri.



Referensi:

  1. Al-Abri SS, Abuhasan MY, et al,. Meningococcal disease in the Middle East: A report from the Global Meningococcal Initiative. Journal of Infection. 2024. (https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S016344532300542X ). Diakses pada 15 November 2024.
  2. Alshamrani M, Farahat F, et al,. Hajj Vaccination Strategies: Preparedness for Risk Mitigation. Journal of Infection and Public Health. 2024. (https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1876034124002818). Diakses pada 15 November 2024.
  3. Mahdi HA, Alluhidan M, et al,. Epidemiological differences in hajj-acquired airborne infections in pilgrims arriving from low and middle-income versus high-income countries: A systematised review. Tropical Medicine and Infectious Disease. 2023. (https://www.mdpi.com/2414-6366/8/8/418). Diakses pada 15 November 2024.
  4. Yezli S, Yassin Y, et al,. Carriage of Neisseria meningitidis among travelers attending the Hajj pilgrimage, circulating serogroups, sequence types and antimicrobial susceptibility: a multinational longitudinal cohort study. Travel Medicine and Infectious Disease. 2023. (https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1477893923000418). Diakses pada 15 November 2024.
  5. Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Jemaah Umrah Kini Wajib Vaksinasi meningitis. (https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20240718/0046050/jemaah-umrah-kini-wajib-vaksinasi-meningitis/). Direvisi terakhir 18 Juli 2024. Diakses pada 15 November 2024.
  6. Centers for Disease Control and Prevention. Saudi Arabia: Hajj & Umrah Pilgrimages. (https://wwwnc.cdc.gov/travel/yellowbook/2024/itineraries/saudi-arabia-hajj-and-umrah-pilgrimages). Direvisi terakhir 1 Mei 2023. Diakses pada 15 November 2024.
  7. The Embassy of The Kingdom of Saudi Arabia. Pre-Hajj and During-Hajj Health Guidelines. (https://www.pha.gov.sa/en-us/Healthportal/Pages/Before-the-Hajj-season.aspx). Direvisi terakhir 8 Juni 2024. Diakses pada 15 November 2024.