Periksa Benjolan Payudara Ke Dokter Apa?

By Tim RS Pondok Indah

Thursday, 16 January 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Bila Anda merasakan adanya benjolan payudara, konsultasikan ke dokter spesialis bedah onkologi. Sebab, kondisi ini bisa jadi salah satu gejala kanker yang perlu diperhatikan.

Periksa Benjolan Payudara Ke Dokter Apa?

Benjolan payudara bisa saja terjadi karena berbagai kondisi, dan memang tidak selalu berbahaya. Namun, mengingat salah satu tanda kanker payudara adalah ditemukannya perubahan bentuk pada payudara, seperti benjolan, Anda tidak bisa mengabaikan kondisi ini.


Pemeriksaan dan penanganan dini pada benjolan yang merupakan gejala dari kanker payudara, akan meningkatkan kemungkinan kesembuhannya. Agar penanganan tepat, pemilihan dokter spesialis yang sesuai juga memegang peran penting. Pastikan Anda sudah mengetahui pilihan dokter spesialis yang sesuai untuk mengatasi benjolan payudara, dengan membaca artikel berikut ini.


Periksa Benjolan Payudara ke Dokter Spesialis apa?

Bila Anda merasakan atau menemukan adanya benjolan di payudara, Anda bisa memeriksakan diri ke dokter spesialis bedah, khususnya subspesialis bedah onkologi. Dokter spesialis bedah subspesialis onkologi atau yang memiliki gelar Sp. B, Subsp. Onk. (K) ini memiliki keahlian khusus dalam menangani kasus benjolan di payudara dan mendeteksi kanker payudara. 


Selain itu, dokter bedah onkologi juga memiliki keahlian dalam menangani kasus benjolan, khususnya yang mengindikasikan suatu keganasan. 


Pemeriksaan Benjolan Payudara oleh Dokter Spesialis Bedah Onkologi

Pemeriksaan benjolan dan kanker payudara dapat dilakukan oleh dokter spesialis bedah onkologi. Sebab, dokter bedah onkologi memiliki keahlian dalam menangani masalah benjolan yang mencurigakan ke arah keganasan (kanker), termasuk yang terjadi pada jaringan payudara.


Dokter bedah onkologi akan menegakkan diagnosis, dengan melakukan beberapa pemeriksaan berikut ini:


  • Pemeriksaan fisik, terutama pemeriksaan payudara untuk menentukan adanya benjolan
  • Tes darah, termasuk pemeriksaan tumor marker dan genetik terkait kanker payudara
  • Pemeriksaan radiologi, seperti USG payudara, Mamografi, CT-Scan, Bone Scan, maupun MRI untuk melihat ukuran dan penyebaran kanker payudara
  • Biopsi, guna memeriksa jaringan dari benjolan payudara, apakah bersifat ganas atau jinak, untuk menentukan langkah penanganan yang akan dilakukan


Selain itu, dokter bedah onkologi akan memberikan penanganan yang sesuai, baik dengan operasi, kemoterapi, radioterapi, terapi hormonal, terapi target, maupun kombinasi dari beberapa terapi tersebut. 


Tujuan penanganan yang dilakukan oleh dokter bedah onkologi adalah untuk membunuh sel kanker dan mencegahnya berkembang atau menyebar ke organ lain, serta mengurangi keluhan yang disebabkan oleh pertumbuhan sel abnormal ini.


Konsultasikan pada dokter spesialis kami untuk penanganan lebih lanjut:


Dr. dr. Diani Kartini, Sp. B, Subsp. Onk. (K)

Dr. dr. Sonar Soni Panigoro, Sp. B, Subsp. Onk. (K), M.Epid, MARS (via Call Center)

dr. Cahyo Novianto, M.Si.Med, Sp. B, Subsp. Onk. (K)

dr. Ismairin Oesman, Sp. B, Subsp. Onk. (K)

dr. Kristina Maria Siswiandari, Sp. B. Subsp. Onk. (K)

dr. M. Yadi Permana, Sp. B, Subsp. Onk. (K)

dr. Rachmawati, Sp. B, Subsp. Onk. (K)


Jadi, bagi Anda yang memiliki benjolan payudara, yang mencurigakan ke arah kanker payudara, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis bedah onkologi di RS Pondok Indah cabang terdekat. Dengan demikian, Anda bisa mendapatkan penanganan lebih lanjut yang sesuai. Deteksi dini kanker payudara dapat meningkatkan kemungkinan kesembuhan.



Referensi:

  1. Guntersah T, Astari YK, et al,. The Implementation of Diagnostic Assessment in Breast Lump Cases: A Cross-Sectional Study in Sragen, Indonesia. Cureus. 2023. (https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC10518061/). Diakses pada 3 Januari 2025.
  2. Kumar N. Breast fibroadenoma and its clinical perspectives: a prospective observational study. International Surgery Journal. 2021. (https://www.ijsurgery.com/index.php/isj/article/view/7526/4759). Diakses pada 3 Januari 2025.
  3. Cancer Research UK. Treatment options for breast cancer. (https://www.cancerresearchuk.org/about-cancer/breast-cancer/treatment/treatment-decisions). Direvisi terakhir 30 Juni 2023. Diakses pada 3 Januari 2025.
  4. National Cancer Institute. Breast Health: Follow-up after an Abnormal Mammogram. (https://www.cancer.gov/types/breast/breast-changes). Direvisi terakhir 2 Maret 2023. Diakses pada 3 Januari 2025.
  5. Cleveland Clinic. Breast Lumps. (https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/6906-breast-lumps). Direvisi terakhir 19 Mei 2023. Diakses pada 3 Januari 2025.
  6. Mayo Clinic. Suspicious breast lumps. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/suspicious-breast-lumps/symptoms-causes/syc-20352786). Direvisi terakhir 10 September 2024. Diakses pada 3 Januari 2025.