Infeksi Saluran Kemih ke Dokter Apa?

By Tim RS Pondok Indah

Thursday, 16 January 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Jika Anda mulai mengalami gejala infeksi saluran kemih (ISK), Anda bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis urologi untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Infeksi Saluran Kemih ke Dokter Apa?

Infeksi saluran kemih (ISK) bisa terjadi pada siapa saja dan bagian sistem kemih mana pun. Bagi Anda yang mengalami keluhan menyerupai gejala ISK, seperti nyeri saat BAK, anyang-anyangan, demam, nyeri pinggang, maupun kaki bengkak, pastikan untuk segera berkonsultasi dan mendapatkan penanganan dari dokter spesialis yang tepat.


ISK terjadi ketika bakteri menginfeksi saluran kemih. Kondisi ini memang umumnya tidak berbahaya, tetapi bukan berarti bisa diabaikan begitu saja. Sebab ISK yang tidak ditangani dengan sesuai, bisa saja menyebabkan infeksi yang makin menyebar, baik ke ginjal bahkan ke seluruh tubuh, yang berisiko membahayakan jiwa penderitanya.


Untuk mengetahui kemana Anda harus memeriksakan infeksi saluran kemih, simak penjelasan singkat di bawah!


ISK ke Dokter apa?

Jika Anda mengalami infeksi saluran kemih, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis urologi untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Dokter spesialis urologi, yang memiliki gelar Sp. U, ini memiliki keahlian khusus dalam menangani infeksi pada sistem urinaria, sekaligus segala komplikasinya. 


Selain itu, dokter urologi juga memiliki keahlian untuk mengatasi keluhan pada sistem urinaria secara umum, termasuk mengatasi batu ginjal, penyempitan saluran kemih, pembesaran prostat, hingga tumor ginjal. 


Rekomendasi Dokter Spesialis untuk Mengatasi ISK

Bila diatasi dengan baik, ISK jarang menyebabkan komplikasi. Namun, bila tidak diobati, penderita mungkin mengalami komplikasi infeksi saluran kemih berupa:


  • Kerusakan ginjal: Infeksi yang menyebar ke ginjal dapat menyebabkan kerusakan permanen.
  • Infeksi darah: Bakteri dari ISK dapat masuk ke aliran darah dan menyebabkan sepsis, kondisi yang mengancam jiwa.
  • Kegagalan ginjal: Infeksi yang parah dan tidak diobati dapat menyebabkan ginjal berhenti berfungsi.


Oleh karena itu, konsultasi dengan dokter spesialis yang tepat sangatlah penting untuk pengobatan yang efektif. 


Berikut adalah rekomendasi dokter spesialis yang dapat membantu Anda mengatasi ISK:


Pemeriksaan yang Dilakukan Dokter Spesialis Urologi

Dokter yang menangani ISK adalah dokter spesialis urologi. Sebab, dokter urologi memiliki keahlian dalam menangani masalah pada saluran kemih, termasuk ISK. Dokter urologi akan menegakkan diagnosis, dengan melakukan beberapa pemeriksaan berikut ini:


  • Pemeriksaan fisik, termasuk melihat adanya tanda-tanda infeksi pada saluran kemih
  • Tes darah, termasuk pemeriksaan penanda infeksi dalam darah
  • Tes urine
  • Pemeriksaan radiologi, baik dengan menggunakan USG, CT-Scan, maupun MRI 


Selain itu, dokter urologi akan memberikan penanganan yang sesuai, termasuk peresepan obat ISK yang sesuai. Beberapa obat yang diresepkan bertujuan untuk mengatasi infeksi yang tengah terjadi, maupun meredakan keluhan penyerta, termasuk meredakan nyeri saat kencing, anyang-anyangan, serta demam.


Konsultasikan pada dokter spesialis kami untuk penanganan lebih lanjut:


dr. Andre Yudha A. Hutahaean, Sp. U. (K)

dr. Arry Rodjani, Sp. U, Subsp. Ped. (K)

dr. Astrid Yunita, Sp. O.G, Subsp. Urogin Re.

dr. Caesar Khairul Wallad, Sp. U, Subsp. T.R.S.

dr. Devintha Tiza Ariani, Sp. U

dr. Doddy W. Hami Seno, Sp. U. (K)

dr. Hery Tiera, Sp. U

dr. Hilman Hadiansyah, Sp. U

dr. Ima Nastiti Setyaningsih, Sp.U


Jika Anda mengalami infeksi saluran kemih, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis urologi di RS Pondok Indah. Dengan demikian, Anda bisa mendapatkan pengobatan infeksi saluran kemih lebih lanjut yang sesuai.



Referensi:

  1. Mancuso G, Midiri A, et al,. Urinary tract infections: the current scenario and future prospects. Pathogens. 2023. (https://www.mdpi.com/2076-0817/12/4/623). Diakses pada 2 Januari 2025.
  2. Kwok M, McGeorge S, et al,. Guideline of guidelines: management of recurrent urinary tract infections in women. BJU international. 2022. (https://bjui-journals.onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1111/bju.15756). Diakses pada 2 Januari 2025.
  3. Kaur R, Kaur R. Symptoms, risk factors, diagnosis and treatment of urinary tract infections. Postgraduate medical journal. 2021. (https://academic.oup.com/pmj/article/97/1154/803/6967180). Diakses pada 2 Januari 2025.
  4. Centers for Disease Control and Prevention. Urinary Tract Infection Basics. (https://www.cdc.gov/uti/about/index.html). Direvisi terakhir 22 Januari 2024. Diakses pada 2 Januari 2025.
  5. Cleveland Clinic. Urinary Tract Infections. (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/9135-urinary-tract-infections). Direvisi terakhir 6 April 2023. Diakses pada 2 Januari 2025.
  6. Mayo Clinic. Urinary Tract Infection. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/urinary-tract-infection/symptoms-causes/syc-20353447). Direvisi terakhir 14 September 2022. Diakses pada 2 Januari 2025.