Ketahui Degenerasi Makula, Gangguan Penglihatan yang Dapat Terjadi pada Orang Tua

By Tim RS Pondok Indah

Monday, 10 February 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Degenerasi makula merupakan gangguan penglihatan yang berkaitan dengan bertambahnya usia dan cenderung dialami lansia. Kenali lebih lanjut dalam artikel berikut ini!

Ketahui Degenerasi Makula, Gangguan Penglihatan yang Dapat Terjadi pada Orang Tua

Degenerasi makula umumnya dialami oleh para lansia, tepatnya orang berusia lebih dari 50 tahun. Namun, orang yang berusia lebih muda bisa saja mengalami penyakit ini, khususnya yang memiliki pola hidup tidak sehat dan mengidap penyakit diabetes, hipertensi, atau penyakit kardiovaskular. Degenerasi makula bisa menyerang salah satu atau kedua mata.


Apa Itu Degenerasi Makula?

Degenerasi makula adalah gangguan penglihatan yang terjadi akibat kerusakan pada makula, yakni bagian kecil di retina yang bertanggung jawab untuk memungkinkan melihat benda dengan lebih detil. 


Kondisi ini sering dialami oleh lansia karena perubahan struktur dan fungsi makula akibat proses penuaan. Selain itu, pertambahan usia juga akan menyebabkan penyempitan pembuluh darah retina sehingga suplai oksigen ke makula jadi berkurang dan menyebabkan penglihatan jadi kurang jelas.


Selain karena proses penuaan, degenerasi makula juga bisa terjadi karena komplikasi dari kondisi medis tertentu. Mekanisme inilah yang menjadi penyebab degenerasi makula pada orang berusia kurang dari 50 tahun.


Baca juga: Mengenal 4 Jenis Komplikasi Diabetes pada Mata, Waspadalah!



Jenis Degenerasi Makula

Degenerasi makula terbagi menjadi dua jenis, yaitu:


1. Degenerasi makula kering (atrofi)

Degenerasi makula kering merupakan degenerasi makula yang sering terjadi, yakni hampir 90%. Kondisi ini terjadi akibat penipisan makula dan penumpukan drusen di retina. Drusen adalah endapan kuning yang mengandung lemak dan protein.


Perkembangan degenerasi makula kering cenderung lambat sehingga hilangnya penglihatan pada penderita degenerasi makula terjadi secara bertahap. 


2. Degenerasi makula basah

Degenerasi makula basah (eksudatif) terbilang jarang terjadi. Kondisi ini terjadi ketika terbentuk pembuluh darah yang tidak normal di bawah retina dan makula. Pembuluh darah tersebut mengeluarkan darah dan cairan yang lambat laun akan menumpuk kemudian membentuk tonjolan di makula. Akibatnya, penderita akan melihat bintik hitam pada pusat penglihatan. 


Dibandingkan dengan degenerasi makula kering, degenerasi makula basah merupakan kondisi yang sangat serius karena lebih cepat menyebabkan hilangnya penglihatan secara total. 


Baca juga: Katarak: Berbahayakah dan Bagaimana Penanganannya?


Gejala Degenerasi Makula

Makula memiliki peran penting dalam mengirimkan gambar dari saraf optik mata ke otak. Jika makula rusak, maka otak jadi tidak bisa mengenali gambar yang dilihat oleh mata. Oleh sebab itu, Anda jadi sulit untuk menjelaskan apa yang dilihat.


Sebagian besar kasus degenerasi makula tidak menunjukkan gejala, hingga kondisinya sudah sangat parah. Gejala degenerasi makula yang muncul juga bisa berbeda-beda, tergantung dari jenisnya. Berikut ini adalah beberapa gejala degenerasi makula sesuai dengan jenisnya:


Gejala Degenerasi Makula Kering

  • Penurunan penglihatan sentral
  • Kurang jelas melihat benda, khususnya ketika kondisi sekitar kurang pencahayaan
  • Pandangan kabur
  • Kesulitan membaca atau mengenali wajah
  • Warna yang dilihat tampak pudar atau tidak jelas
  • Garis lurus tampak bergelombang atau melengkung


Gejala Degenerasi Makula Basah

  • Kehilangan penglihatan sentral secara bertahap
  • Kurang jelas melihat benda, khususnya ketika kondisi sekitar kurang pencahayaan
  • Pandangan tampak berkabut dan kabur
  • Muncul bintik gelap di tengah pandangan
  • Distorsi penglihatan


Jika Anda mulai merasakan munculnya gangguan pada penglihatan, seperti buram, pandangan tampak berkabut, atau muncul bintik gelap, segera jadwalkan pemeriksaan ke dokter spesialis mata. Diagnosis dan penanganan dini dapat mencegah kondisi ini bertambah parah.


Baca juga: Katarak: Penyebab, Gejala, Penanganan, dan Pencegahan


Penyebab Degenerasi Makula

Tidak ada yang mengetahui pasti apa penyebab degenerasi makula. Penelitian menunjukkan bahwa kondisi ini terjadi karena adanya gabungan faktor genetik, kebiasaan merokok, obesitas, dan pola makan kurang sehat.


Selain itu, pertambahan usia menjadi salah satu penyebab terjadinya degenerasi makula, karena fungsi makula akan menurun seiring berjalannya waktu.


Baca juga: Sindrom Mata Kering: Ketahui Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya


Faktor Risiko Degenerasi Makula

Selain pertambahan usia, ada banyak faktor yang meningkatkan peluang seseorang mengalami degenerasi makula, yaitu:


  • Riwayat keluarga yang pernah mengalami degenerasi makula
  • Kebiasaan merokok
  • Terpapar asap rokok atau menjadi perokok pasif
  • Obesitas
  • Penyakit kardiovaskular
  • Hipertensi
  • Diabetes
  • Kebiasaan mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh
  • Infeksi mata kronis atau berulang
  • Cedera kepala


Baca juga: Agar Pandangan Selalu Prima


Kapan Harus ke Dokter?

Anda harus segera memeriksakan diri ke Dokter Spesialis Mata di RS Pondok Indah cabang terdekat, jika mengalami gangguan penglihatan, termasuk adanya titik hitam pada penglihatan, penglihatan menjadi sangat berkurang, serta melihat garis lurus berubah menjadi melengkung atau bergelombang.



Diagnosis Degenerasi Makula

Dokter mata akan melakukan tanya jawab terkait riwayat penyakit pribadi dan riwayat penyakit keluarga, serta keluhan maupun gejala yang Anda alami saat ini.


Selanjutnya dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan, meliputi:


  • Pemeriksaan tajam penglihatan, termasuk tes Amsler Grid untuk mendeteksi distorsi visual
  • Penggunaan alat oftalmoskop untuk melihat retina, saraf optik, pembuluh darah di mata, serta gangguan lainnya pada mata.
  • Fotografi retina untuk mengambil foto retina secara detail menggunakan kamera khusus.
  • Fluorescein angiography untuk memeriksa kebocoran atau pertumbuhan pembuluh darah abnormal dengan cara menyuntikkan pewarna khusus pada pembuluh darah di lengan. Pewarna tersebut akan membuat pembuluh darah di mata menonjol sehingga dokter bisa memastikan gangguan yang terjadi pada pembuluh darah mata.
  • Optical coherence tomography (OCT) untuk melakukan pemindaian gambar detail retina guna melihat perubahan atau kerusakan pada retina lebih jelas.


Baca juga: Pahami Penyebab Retinopati Diabetik, Gejala, dan Cara Mengatasinya


Tahapan Degenerasi Makula

Setelah memastikan diagnosis degenerasi makula, selanjutnya dokter spesialis mata akan mencari tahu seberapa parah kondisi tersebut. Hal ini sangat penting untuk menentukan pengobatan yang akan dokter berikan.


Keparahan degenerasi makula terbagi menjadi tiga tahap, yakni:


  • Tahap awal menandakan bahwa makula mengalami kerusakan dan perubahan, tetapi penglihatan tidak terpengaruh.
  • Tahap menengah menandakan bahwa penglihatan mungkin sudah mulai kabur atau tidak jelas.
  • Tahap lanjutan menandakan kerusakan pada makula sudah parah sehingga penglihatan sentral sudah sangat sulit disembuhkan. Biasanya, penderita yang mengalami degenerasi makula basah sudah berada pada tahap lanjutan ketika datang memeriksakan diri ke dokter mata.


Baca juga: 13 Tips Penanganan Sindrom Mata Kering


Pengobatan Degenerasi Makula

Sebenarnya, degenerasi makula adalah kondisi yang tidak bisa disembuhkan. Penglihatan penderita degenerasi makula tidak bisa dikembalikan sepenuhnya seperti semula. Jadi, tujuan pengobatan degenerasi makula bukanlah untuk menyembuhkan, tetapi memperlambat perkembangan penyakit dan mengurangi keparahan gejala yang dialami oleh pasien.


Penanganan Degenerasi Makula Kering

Beberapa cara untuk memperlambat keparahan degenerasi makula kering meliputi:


  • Pemberian suplemen yang mengandung nutrisi untuk mata, antara lain vitamin C, vitamin E, lutein, zinc, tembaga, dan zeaxanthin
  • Konsumsi makanan sehat setiap hari
  • Berhenti merokok
  • Rutin berolahraga


Penanganan Degenerasi Makula Basah

Sementara untuk mengendalikan kondisi degenerasi makula basah, dokter spesialis mata akan memberikan penanganan untuk menghentikan pertumbuhan pembuluh darah abnormal dan mencegah kehilangan penglihatan lebih lanjut.


Berikut adalah beberapa cara mengobati degenerasi makula basah:


  • Memberikan obat suntik tertentu yang dapat menghambat VEGF (Vascular Endothelial Growth Factor) sehingga pertumbuhan pembuluh darah abnormal pun berhenti.
  • Terapi fotodinamik untuk merusak pembuluh darah abnormal tanpa merusak jaringan sehat di sekitarnya.
  • Laser koagulasi untuk menghancurkan pembuluh darah abnormal dengan menggunakan sinar laser.


Baca juga: Operasi Katarak untuk Mengembalikan Kejernihan Penglihatan Anda


Komplikasi Degenerasi Makula

Jika tidak terdeteksi sedini mungkin dan tidak mendapatkan pengobatan yang sesuai, degenerasi makula bisa menimbulkan komplikasi serius, seperti:


  • Gangguan penglihatan semakin parah
  • Sulit untuk melakukan aktivitas sehari-hari
  • Kebutaan

Jadi, segera lakukan pemeriksaan ke dokter mata di RS Pondok Indah cabang terdekat jika mengalami gejala degenerasi makula atau mengalami gangguan pada penglihatan.


Baca juga: Rabun Jauh, Ketika Pandangan Terlihat Kabur Saat Melihat Jarak Jauh


Pencegahan Degenerasi Makula

Degenerasi makula adalah penyakit yang tidak bisa disembuhkan dan tidak bisa dicegah. Namun, melakukan pemeriksaan kesehatan mata dengan dokter mata secara rutin diketahui bisa mendeteksi gejala degenerasi makula sejak dini sehingga pengobatan bisa dokter berikan lebih cepat dan kondisi ini tidak semakin parah.


Untuk menurunkan risiko terjadinya degenerasi makula, ada beberapa tips yang perlu Anda lakukan, yaitu:

  • Berhenti merokok
  • Sebisa mungkin menghindari paparan asap rokok
  • Konsumsi makanan sumber lemak omega-3, serta mengonsumsi aneka buah juga sayur
  • Jaga berat badan tetap ideal atau tidak berlebihan
  • Rutin berolahraga


Pada dasarnya, degenerasi makula bukanlah penyakit yang bisa disembuhkan secara total. Namun, pengobatan dan penanganan sedini mungkin bisa mencegah atau memperlambat kondisi ini semakin parah.  


Oleh sebab itu, Anda sebaiknya segera memeriksakan diri ke Dokter Mata ketika mengalami keluhan penyakit yang menyerupai gejala degenerasi makula.


Baca juga: Sulit Melihat Jarak Dekat? Hati-Hati Rabun Dekat



FAQ


Degenerasi Makula di Usia Berapa?

Degenerasi makula biasanya terjadi pada usia 50 tahun atau lebih (lansia). Kasus degenerasi makula terkait usia atau Age-related Macular Degeneration (AMD) merupakan penyebab utama kebutaan pada orang tua.


Apakah Degenerasi Makula Berbahaya?

Degenerasi makula merupakan kondisi yang berbahaya karena dapat menyebabkan kehilangan penglihatan sentral secara bertahap. Penderitanya akan mengalami kesulitan membaca hingga mengenali wajah orang-orang di sekitarnya. Meski tidak menyebabkan kebutaan total, kondisi ini dapat mengganggu kualitas hidup penderitanya secara signifikan.


Apakah Degenerasi Makula Bisa Disembuhkan?

Sayangnya, degenerasi makula tidak bisa disembuhkan sepenuhnya. Namun, perkembangan kondisi ini dapat dikontrol dan diperlambat untuk mempertahankan kemampuan penglihatan.


Apakah Bercak Makula Bisa Hilang?

Bercak makula yang muncul akibat degenerasi makula umumnya tidak bisa hilang sepenuhnya. Namun, dengan perawatan yang tepat, perkembangan kondisi ini dapat dikendalikan untuk mencegah kerusakan penglihatan lebih lanjut.



Referensi:

  1. Cui X, Buonfiglio F, et al,. Aging in Ocular Blood Vessels: Molecular Insights and the Role of Oxidative Stress. Biomedicines. 2024. (https://www.mdpi.com/2227-9059/12/4/817). Diakses pada 6 Februari 2025.
  2. American Academy of Opthalmology. What Are Drusen? (https://www.aao.org/eye-health/diseases/what-are-drusen). Direvisi terakhir 11 September 2024. Diakses pada 6 Februari 2025.
  3. Cleveland Clinic. Macular Degeneration. (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15246-macular-degeneration). Direvisi terakhir 14 Februari 2023. Diakses pada 6 Februari 2025.
  4. Johns Hopkins Medicine. Age-Related Macular Degeneration (AMD). (https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/agerelated-macular-degeneration-amd). Diakses pada 6 Februari 2025.
  5. Mayo Clinic. Dry macular degeneration. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/dry-macular-degeneration/symptoms-causes/syc-20350375). Direvisi terakhir 6 Desember 2024. Diakses pada 6 Februari 2025.