Gagap pada orang dewasa umumnya terjadi karena trauma psikologis, cedera kepala berat, penyakit saraf progresif, atau stroke. Simak cara penanganannya di sini!
Berbicara dipengaruhi oleh 4 aspek, yakni kosa-kata, struktur kalimat, fonologi, dan kelancaran (ketepatan). Kemampuan berbicara menjadi penting, karena merupakan cara berkomunikasi dengan sesama. Terjadinya gangguan pada salah satu atau beberapa komponen dalam berbicara dapat mengganggu proses komunikasi seseorang.
Gagap merupakan gangguan bicara, lebih tepatnya gangguan pada alur dan kelancaran proses berbicara. Gangguan berbicara ini memang lebih banyak dialami oleh anak, karena pada usia ini kemampuan berbicara memang masih berkembang. Namun, jika tidak ditangani dengan tepat, gagap bisa menetap hingga dewasa, bahkan dengan gejala yang lebih parah.
Gagap adalah gangguan bicara yang menyebabkan seseorang mengucapkan kata atau suku kata secara terbata-bata, berulang atau tertahan. Orang yang menderita gagap akan mengalami kesulitan dalam mengucapkan apa yang ingin disampaikan, sehingga mereka memanjangkan atau mengulang suatu kata maupun susunan kata, saat bicara. Pada beberapa kasus, penderita gagap, bahkan kesulitan mengucapkan suatu kata tertentu.
Gagap pada dewasa kebanyakan dialami oleh mereka yang berjenis kelamin laki-laki. Kondisi ini bisa jadi merupakan kelanjutan dari gagap yang dialami saat masih anak-anak (persistent stuttering) maupun karena adanya cedera atau kondisi yang menyebabkan gangguan pada area tertentu di otak (acquired stuttering).
Berikut ini adalah penyebab gagap dewasa:
Baca juga: Anxiety Disorder, ketika Kecemasan Sudah Mengganggu Keseharian
Selain itu, gagap pada dewasa juga lebih berisiko terjadi pada beberapa kondisi berikut ini:
Baca juga: Cegah Stroke Sekarang!
Gejala gagap pada dewasa akan diketahui saat penderitanya berbicara. Berikut ini adalah gejala yang dimaksud:
Umumnya gejala gagap baru akan muncul pada suatu kondisi tertentu, seperti ketika sangat lelah, bersemangat, cemas, atau stres berat. Beberapa orang juga bisa menunjukkan gejala gagap ketika membicarakan suatu topik yang baru atau rumit.
Mengingat berbicara juga memerlukan kerjasama antara otot di wajah, mulut, tenggorokan, dada, serta perut. Sehingga tanda dan gejala gagap dewasa secara fisik juga dapat dikenali sebagai:
Meski demikian, orang yang gagap umumnya tidak akan menunjukkan gejala ketika sedang berbicara dengan hewan peliharaan, membaca, bernyanyi, atau dalam kondisi maupun situasi yang tenang, dan tidak merasa tertekan secara psikologis.
Kegagapan pada dewasa kerap memicu terjadinya gangguan kesehatan mental yang lain. Sebab penderitanya akan merasa frustasi, malu atau tidak percaya diri, yang dapat berujung sebagai gangguan kecemasan dan depresi. Oleh karena itu, gagap pada orang dewasa perlu ditangani dengan tepat. Konsultasikanlah opsi penanganan gagap yang tepat untuk kondisi Anda dengan dokter spesialis kesehatan jiwa.
Baca juga: Panic Attack: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Metode penanganan kondisi gagap bisa berbeda-beda. Umumnya, cara mengatasi gagap akan disesuaikan dengan usia dan kondisi kesehatan pasien, serta keparahan gagap serta dampaknya pada kehidupan penderitanya. Penanganan gagap pada orang dewasa tentu akan berbeda dengan anak yang gagap.
Secara umum, tujuan penanganan gagap dewasa adalah untuk mengembangkan keterampilan penderitanya, termasuk meningkatkan kelancaran berbicara sehingga tercipta komunikasi yang efektif. Dengan demikian, kemampuan bersosialisasi, termasuk hubungan dengan keluarga, lingkungan sekolah, teman kerja, maupun lingkungan sosialnya dapat ditingkatkan.
Untuk mencapainya, dokter akan menyarankan beberapa terapi gagap untuk orang dewasa, antara lain:
Terapi bicara akan membantu Anda belajar berbicara secara perlahan dan menyadari ketika menunjukkan tanda maupun gejala gagap, serta mengatur kalimat yang akan dibicarakan. Awalnya mungkin terapi ini akan membuat Anda berbicara sangat lambat, tetapi seiring dengan berjalannya waktu, nada bicara dan pola bicara akan berangsur lebih normal.
Terapi wicara secara umum dilakukan untuk meningkatkan kefasihan dan mengatasi gagap saat berbicara.
Terapi psikologi ini akan membantu Anda mengenali kondisi yang memicu gejala gagap serta mengubah pola pikir terhadap situasi tersebut, sehingga gagap bisa diredakan. Psikoterapi ini juga bertujuan untuk mengatasi stres, kecemasan, atau tidak percaya diri yang dialami oleh orang yang gagap.
Dokter juga bisa menyarankan Anda untuk menggunakan DAF untuk meningkatkan kelancaran berbicara. Alat ini akan merekam ucapan pasien dan langsung memperdengarkannya ke pasien dengan kecepatan yang lebih lambat. Dengan demikian, pasien diharapkan bisa berbicara dengan lebih lambat dan lebih jelas.
Selain terapi bagi penderita gagap, dukungan orang terdekat juga penting dalam upaya mengendalikan gejala gangguan kelancaran bicara ini. Bagi Anda yang memiliki keluarga maupun orang terdekat yang mengalami gagap, ikutlah terlibat dalam proses penanganannya dengan melakukan beberapa hal berikut ini:
Peresepan obat untuk mengatasi gagap sangat jarang dilakukan, tetapi tidak menutup kemungkinan. Dokter akan meresepkan obat yang bertujuan mengurangi keluhan gagap pada dewasa.
Baca juga: Menjaga Kesehatan Mental Generasi Sandwich
Selain itu, dukungan dan pengertian dari orang sekitar sangat penting untuk mencegah terjadinya komplikasi gagap, terutama yang tidak mendapatkan penanganan tepat. Berikut ini adalah beberapa komplikasi yang mungkin terjadi:
Kesulitan berbicara dan ketidakmampuan mengutarakan opini tentu membuat seseorang merasa frustasi, terlebih jika menyangkut komunikasi dengan pasangan maupun orang terkasih. Oleh karena itu, konsultasikan dengan dokter spesialis kesehatan jiwa jika Anda merasakan gejala gagap pada dewasa. Sebab dengan berkonsultasi, dokter bisa memberikan penanganan gagap dewasa yang sesuai.
RS Pondok Indah akan memberikan penanganan medis dengan optimal, melalui pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter spesialis berpengalaman serta terapi oleh tim medis terkait yang telah terlatih. Tidak hanya berfokus pada penanganan gagap dewasa, dokter spesialis kami akan memberikan penanganan yang komprehensif untuk meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup Anda.
Baca juga: Depresi pada Pekerja Urban, Bagaimana Mengenali Gejalanya?
Ya, kegagapan bisa dialami oleh orang dewasa, meskipun sering dimulai sejak anak-anak. Penyebabnya bisa berupa faktor genetik, stres yang berat, trauma, atau gangguan saraf. Pada orang dewasa, kegagapan mungkin terjadi akibat kondisi medis atau psikologis, seperti cedera otak, stroke, atau gangguan kecemasan.
Klasifikasi gagap dibagi menjadi gagap perkembangan, neurogenik, dan psikogenik. Gagap perkembangan biasanya muncul di masa kanak-kanak, gagap neurogenik akibat kerusakan otak atau saraf, dan gagap psikogenik dipicu oleh gangguan emosional atau trauma.
Masing-masing jenis gagap memerlukan diagnosis dan penanganan yang berbeda. Konsultasikan dengan dokter spesialis kesehatan jiwa untuk memperoleh diagnosis dan penanganan yang sesuai untuk kondisi Anda.
Gagap bukan sepenuhnya penyakit keturunan, tetapi faktor genetik dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami gagap. Penelitian menunjukkan bahwa sekitar 60% kasus gagap memiliki riwayat keluarga dengan kondisi serupa, tetapi tidak selalu diturunkan.
Selain faktor genetik, faktor lingkungan, perkembangan otak, dan stres juga bisa memicu terjadinya maupun memperparah gagap.
Referensi: