Gangguan kesuburan atau infertilitas merupakan kondisi di mana pasangan belum mendapatkan buah hati sekurang-kurangnya 12 bulan setelah melakukan hubungan seksual secara rutin 2-3 kali seminggu tanpa usaha pencegahan kehamilan
Ada beragam penyebab infertilitas pria dan wanita. Diperlukan pemeriksaan menyeluruh untuk mengetahui penyebabnya. Setelah diketahui penyebabnya, barulah bisa dilakukan upaya penanganan yang sesuai untuk mengatasi infertilitas.
Gangguan fertilitas adalah masalah pada sistem reproduksi yang menyebabkan pasangan sulit memiliki keturunan.
Infertilitas maupun gangguan kesuburan dapat dialami oleh pria maupun wanita. Sehingga, pasangan yang mengalami kesulitan dalam memiliki keturunan, perlu diperiksa dan ditangani oleh dokter.
Beberapa penyebab wanita mengalami infertilitas yang paling umum adalah gangguan hormon, sumbatan pada saluran telur (termasuk karena jaringan parut), gangguan ovulasi, atau masalah pada dinding rahim maupun kondisi rahim secara umum, seperti polip, mioma. Selain itu, gangguan pada ovarium, seperti kista cokelat juga bisa menjadi salah satu penyebab gangguan kesuburan wanita.
Sementara, penyebab infertilitas pria yang paling umum kualitas sperma yang buruk baik dilihat dari segi konsentrasi, jumlahnya, kecepatannya, dan bentuk normalnya. Pria yang mengalami gangguan produksi sperma maupun memiliki kebiasaan merokok juga bisa mengalami infertilitas.
Baca juga: Kenal Lebih Dekat dengan Endometriosis
Infertilitas dapat dibedakan menjadi dua, yakni infertilitas primer dan infertilitas sekunder. Berikut ini adalah penjelasan singkatnya.
Infertilitas primer dialami pasangan suami-istri yang belum bisa dan belum pernah mempunyai anak sesudah satu tahun berhubungan intim rutin, tanpa memakai alat kontrasepsi dalam bentuk apapun. Wanita yang pernah hamil tapi mengalami keguguran juga masuk dalam kategori ini.
Baca juga: Unexplained Infertility, Bisakah Hamil Secara Alami?
Sedangkan infertilitas sekunder merupakan kondisi pasangan suami istri yang sudah mempunyai anak sebelumnya, tetapi belum memiliki anak lagi sesudah satu tahun berhubungan seksual rutin tanpa memakai alat kontrasepsi atau metode kontrasepsi dalam bentuk apapun.
Dalam rentang waktu sejak melahirkan anak terakhir sampai merencanakan kehamilan berikutnya, banyak hal dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan maupun tubuh pasangan. Perubahan ini bukan tidak mungkin menyebabkan proses terjadinya kehamilan menjadi terganggu.
Beberapa kondisi dapat membuat pria mengalami infertilitas, baik primer maupun sekunder. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan infertilitas pada pria mencakup:
Masalah-masalah ini dapat muncul akibat banyak hal, termasuk perubahan gaya hidup yang tidak sehat dan bahkan dari efek samping obat-obatan.
Baca juga: Tangani Kelainan Sperma, Wujudkan Harapan Miliki Buah Hati
Di sisi lain, beberapa kondisi yang dapat menyebabkan infertilitas pada wanita termasuk:
Untuk digarisbawahi, pola hidup yang tidak sehat seperti kebiasaan merokok atau minum alkohol juga dapat menjadi faktor yang berkontribusi menyebabkan gangguan kesuburan pada wanita dan pria. Selain itu, kadar hormon tiroid yang tidak normal juga bisa menyebabkan infertilitas.
Faktor lain penyebab gangguan kesuburan juga sangat erat kaitannya dengan usia. Tingkat kesuburan wanita umumnya, akan mengalami penurunan seiring bertambahnya usia. Biasanya kondisi ini mulai terjadi saat usia sudah menginjak 36 tahun. Jadi, jangan tunda rencana punya keturunan sampai usia Anda mencapai batas maksimal.
Baca juga: Kenali Jenis Pemeriksaan dan Metode Program Kehamilan
Untuk mencegah terjadinya infertilitas, Anda dan pasangan bisa mencoba beberapa upaya seperti berikut ini:
Baca juga: Peran Akupunktur untuk Infertilitas
Infertilitas primer terjadi ketika pasangan belum pernah hamil meskipun berhubungan tanpa kontrasepsi selama setahun. Infertilitas sekunder terjadi ketika pasangan sulit hamil lagi setelah sebelumnya berhasil hamil dan melahirkan.
Penyebab infertilitas primer pada pria meliputi jumlah sperma rendah, masalah hormon, atau gangguan bentuk sperma. Pada wanita, penyebabnya bisa karena gangguan ovulasi, penyumbatan tuba falopi, endometriosis, atau masalah rahim.
Penyebab infertilitas sekunder pada pria bisa berupa penurunan kualitas sperma, cedera, atau masalah hormon. Pada wanita, bisa disebabkan oleh gangguan ovulasi, masalah rahim, atau tuba falopi tersumbat setelah kehamilan sebelumnya.
Infertilitas primer pada pria dan wanita bisa diatasi tergantung penyebabnya. Dengan pengobatan, terapi hormon, operasi, atau teknologi reproduksi seperti IVF, banyak pasangan berhasil hamil.
Infertilitas sekunder bisa diatasi tergantung penyebabnya. Pada pria, perbaikan gaya hidup atau pengobatan hormon bisa membantu. Pada wanita, operasi, obat, atau terapi kesuburan dapat meningkatkan peluang hamil.
Apabila Anda dan pasangan memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai infertilitas maupun program kehamilan, seperti intrauterine insemination maupun in vitro fertilization, kunjungi IVF Center di RS Pondok Indah untuk mendapatkan arahan dari dokter spesialis kebidanan dan kandungan.
Dokter spesialis di RS Pondok Indah IVF Centre dapat membantu menjawab semua pertanyaan seputar masalah kesuburan Anda dan pasangan. Melalui pendekatan yang personal, dokter konselor bersama tim akan mendampingi Anda dan pasangan untuk meningkatkan kesuburan maupun menjalani program kehamilan.