Gangguan Kesuburan Primer dan Sekunder, Apa Bedanya?

Tuesday, 24 September 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Gangguan kesuburan atau infertilitas merupakan kondisi di mana pasangan belum mendapatkan buah hati sekurang-kurangnya 12 bulan setelah melakukan hubungan seksual secara rutin 2-3 kali seminggu tanpa usaha pencegahan kehamilan

Gangguan Kesuburan Primer dan Sekunder, Apa Bedanya?

Ada beragam penyebab infertilitas pria dan wanita. Diperlukan pemeriksaan menyeluruh untuk mengetahui penyebabnya. Setelah diketahui penyebabnya, barulah bisa dilakukan upaya penanganan yang sesuai untuk mengatasi infertilitas.


Apa Itu Gangguan Fertilitas?

Gangguan fertilitas adalah masalah pada sistem reproduksi yang menyebabkan pasangan sulit memiliki keturunan.


Infertilitas maupun gangguan kesuburan dapat dialami oleh pria maupun wanita. Sehingga, pasangan yang mengalami kesulitan dalam memiliki keturunan, perlu diperiksa dan ditangani oleh dokter.


Beberapa penyebab wanita mengalami infertilitas yang paling umum adalah gangguan hormon, sumbatan pada saluran telur (termasuk karena jaringan parut), gangguan ovulasi, atau masalah pada dinding rahim maupun kondisi rahim secara umum, seperti polip, mioma. Selain itu, gangguan pada ovarium, seperti kista cokelat juga bisa menjadi salah satu penyebab gangguan kesuburan wanita.


Sementara, penyebab infertilitas pria yang paling umum kualitas sperma yang buruk baik dilihat dari segi konsentrasi, jumlahnya, kecepatannya, dan bentuk normalnya. Pria yang mengalami gangguan produksi sperma maupun memiliki kebiasaan merokok juga bisa mengalami infertilitas.


Baca juga: Kenal Lebih Dekat dengan Endometriosis



Jenis Gangguan Fertilitas

Infertilitas dapat dibedakan menjadi dua, yakni infertilitas primer dan infertilitas sekunder. Berikut ini adalah penjelasan singkatnya.


Gangguan Fertilitas Primer

Infertilitas primer dialami pasangan suami-istri yang belum bisa dan belum pernah mempunyai anak sesudah satu tahun berhubungan intim rutin, tanpa memakai alat kontrasepsi dalam bentuk apapun. Wanita yang pernah hamil tapi mengalami keguguran juga masuk dalam kategori ini.


Baca juga: Unexplained Infertility, Bisakah Hamil Secara Alami?


Gangguan Fertilitas Sekunder

Sedangkan infertilitas sekunder merupakan kondisi pasangan suami istri yang sudah mempunyai anak sebelumnya, tetapi belum memiliki anak lagi sesudah satu tahun berhubungan seksual rutin tanpa memakai alat kontrasepsi atau metode kontrasepsi dalam bentuk apapun.


Dalam rentang waktu sejak melahirkan anak terakhir sampai merencanakan kehamilan berikutnya, banyak hal dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan maupun tubuh pasangan. Perubahan ini bukan tidak mungkin menyebabkan proses terjadinya kehamilan menjadi terganggu.


Penyebab Infertilitas pada Pria

Beberapa kondisi dapat membuat pria mengalami infertilitas, baik primer maupun sekunder. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan infertilitas pada pria mencakup:

  • Masalah pada sperma - Baik produksinya, maupun jumlah atau kualitas sperma yang menurun
  • Varikokel - Kondisi pembesaran atau pembengkakan pada buah zakar (skrotum) yang dapat menyebabkan masalah fertilitas
  • Ejakulasi retrograde - Kondisi di mani air mani yang dikeluarkan pada saat ejakulasi berbalik masuk ke dalam kandung kemih
  • Ejakulasi dini - Ejakulasi terjadi lebih cepat dari yang seharusnya
  • Kelainan genetik - Organ reproduksi tidak dapat bekerja secara optimal atau terdapat masalah pada hormon testosteron yang berpengaruh pada produksi, pergerakan, dan kualitas sperma yang merupakan bawaan lahir


Masalah-masalah ini dapat muncul akibat banyak hal, termasuk perubahan gaya hidup yang tidak sehat dan bahkan dari efek samping obat-obatan.


Baca juga: Tangani Kelainan Sperma, Wujudkan Harapan Miliki Buah Hati


Penyebab Infertilitas pada Wanita

Di sisi lain, beberapa kondisi yang dapat menyebabkan infertilitas pada wanita termasuk:


  • Gangguan ovulasi - Kondisi yang memengaruhi proses pelepasan sel telur dari ovarium. Biasanya ditandai dengan siklus menstruasi yang tidak teratur, menyebabkan individu sulit menentukan masa subur
  • Miom - Pertumbuhan massa bersifat non-kanker di dalam atau di luar rahim. Semakin banyak atau besar miom yang bertumbuh maka dapat menyebabkan wanita sulit hamil
  • Endometriosis - Kondisi di mana jaringan yang mirip lapisan rahim tumbuh di luar rahim. Kondisi ini dapat menyebabkan perdarahan dan kesulitan hamil
  • Penyumbatan tuba falopi - Disebabkan oleh peradangan, tuba falopi menjadi tersumbat dan sel sperma tidak dapat bertemu dengan sel telur untuk memulai proses pembuahan


Untuk digarisbawahi, pola hidup yang tidak sehat seperti kebiasaan merokok atau minum alkohol juga dapat menjadi faktor yang berkontribusi menyebabkan gangguan kesuburan pada wanita dan pria. Selain itu, kadar hormon tiroid yang tidak normal juga bisa menyebabkan infertilitas.


Faktor lain penyebab gangguan kesuburan juga sangat erat kaitannya dengan usia. Tingkat kesuburan wanita umumnya, akan mengalami penurunan seiring bertambahnya usia. Biasanya kondisi ini mulai terjadi saat usia sudah menginjak 36 tahun. Jadi, jangan tunda rencana punya keturunan sampai usia Anda mencapai batas maksimal.


Baca juga: Kenali Jenis Pemeriksaan dan Metode Program Kehamilan


Cara Mencegah Infertilitas

Untuk mencegah terjadinya infertilitas, Anda dan pasangan bisa mencoba beberapa upaya seperti berikut ini:


  • Jalani pola hidup sehat. Tidak merokok dan mengonsumsi alkohol atau obat-obatan yang dapat mempengaruhi kesuburan sehingga menyebabkan infertilitas.
  • Konsumsi makanan yang sehat dengan gizi seimbang. Asupan nutrisi memainkan peran besar dalam kesuburan. Makan makanan yang tinggi protein seperti daging dan ikan yang juga kaya asam lemak omega 3, serta makanan kaya asam folat (sayuran hijau, buah-buahan, hati sapi, daging unggas, dan seafood), dapat membantu meningkatkan kesuburan.
  • Rutin berolahraga, dan melakukan olahraga secukupnya sesuai dengan kemampuan.
  • Jaga berat badan ideal. Kelebihan maupun kekurangan berat badan juga dapat memengaruhi siklus ovulasi pada wanita dan mengurangi tingkat kesuburan pada pria.
  • Hindari stres dan cukup istirahat. Banyak penelitian menyebutkan bahwa stres atau depresi erat kaitannya dengan infertilitas.


Baca juga: Peran Akupunktur untuk Infertilitas


FAQ Infertilitas Primer dan Sekunder


Apa Perbedaan Infertilitas Primer dan Sekunder?

Infertilitas primer terjadi ketika pasangan belum pernah hamil meskipun berhubungan tanpa kontrasepsi selama setahun. Infertilitas sekunder terjadi ketika pasangan sulit hamil lagi setelah sebelumnya berhasil hamil dan melahirkan.


Apakah Penyebab Infertilitas Primer pada Pria dan Wanita?

Penyebab infertilitas primer pada pria meliputi jumlah sperma rendah, masalah hormon, atau gangguan bentuk sperma. Pada wanita, penyebabnya bisa karena gangguan ovulasi, penyumbatan tuba falopi, endometriosis, atau masalah rahim.


Apakah Penyebab Infertilitas Sekunder pada Pria dan Wanita?

Penyebab infertilitas sekunder pada pria bisa berupa penurunan kualitas sperma, cedera, atau masalah hormon. Pada wanita, bisa disebabkan oleh gangguan ovulasi, masalah rahim, atau tuba falopi tersumbat setelah kehamilan sebelumnya. 


Apakah Infertilitas Primer pada Pria dan Wanita Bisa Sembuh?

Infertilitas primer pada pria dan wanita bisa diatasi tergantung penyebabnya. Dengan pengobatan, terapi hormon, operasi, atau teknologi reproduksi seperti IVF, banyak pasangan berhasil hamil.


Apakah Infertilitas Sekunder pada Pria dan Wanita Bisa Sembuh?

Infertilitas sekunder bisa diatasi tergantung penyebabnya. Pada pria, perbaikan gaya hidup atau pengobatan hormon bisa membantu. Pada wanita, operasi, obat, atau terapi kesuburan dapat meningkatkan peluang hamil.


Apabila Anda dan pasangan memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai infertilitas maupun program kehamilan, seperti intrauterine insemination maupun in vitro fertilization, kunjungi IVF Center di RS Pondok Indah untuk mendapatkan arahan dari dokter spesialis kebidanan dan kandungan.


Dokter spesialis di RS Pondok Indah IVF Centre dapat membantu menjawab semua pertanyaan seputar masalah kesuburan Anda dan pasangan. Melalui pendekatan yang personal, dokter konselor bersama tim akan mendampingi Anda dan pasangan untuk meningkatkan kesuburan maupun menjalani program kehamilan.