Gigi Sehat Cemerlang, Kini dan Nanti

Thursday, 22 August 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Cara merawat gigi dan gusi membutuhkan penanganan yang komprehensif karena berpotensi menyebabkan berbagai penyakit mulut. Simak penanganannya di sini.

Gigi Sehat Cemerlang, Kini dan Nanti

Apakah Perlu Merawat Gigi Susu?

Gigi susu atau dikenal juga dengan gigi sulung, merupakan bagian penting dalam tumbuh kembang anak. Selain untuk fungsi pengunyahan dan bicara, gigi sulung memiliki peran penting bagi susunan gigi permanen kelak. Tak hanya itu, membiasakan si kecil untuk merawat gigi sulungnya sejak dini akan melatih kebiasaan baik untuk menjaga kesehatan gigi dan gusi, serta kebersihan rongga mulut.


“Gigi sulung bukan berarti bebas dari masalah atau bisa dibiarkan karena akan berganti dengan gigi permanen. Ada beberapa risiko yang dapat terjadi jika gigi sulung tidak dirawat sejak dini, misalnya risiko gigi berlubang, risiko infeksi, sampai resiko gigi berantakan. Oleh karena itu, anak sebaiknya diperkenalkan untuk periksa ke dokter gigi anak sejak berusia satu tahun. Lakukan kunjungan teratur ke dokter gigi setiap 4-6 bulan sekali untuk memantau perkembangannya,” ujar dokter gigi spesialis kedokteran gigi anak, drg. Rahma Natalia, Sp. KGA.


Mempertahankan Gigi Rusak

Lain halnya dengan gigi anak, gigi orang dewasa cenderung memiliki risiko yang lebih besar untuk menjadi rusak, salah satunya akibat gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok, minum minuman bersoda dan beralkohol.


Dahulu, saat gigi sudah rusak dan sakit, hal yang sering dilakukan adalah pencabutan gigi. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi, gigi yang rusak kini dapat dipertahankan dengan metode perawatan saluran akar (root canal treatment). 


“Perawatan saluran akar adalah perawatan yang dilakukan dengan mengangkat jaringan yang terinfeksi yang ada di dalam saluran akar, kemudian saluran akar disterilkan dan diisi padat oleh bahan pengisi saluran akar, agar tidak terjadi kelainan lebih lanjut atau infeksi ulang. Tujuannya adalah untuk mempertahankan gigi selama mungkin dalam rahang, dengan mengembalikan fungsi dan bentuk gigi seperti semula. Sebelum dilakukan tindakan, perlu dilakukan pencitraan terlebih dahulu pada pasien, setidaknya dengan foto panoramic atau dental x-ray 2D atau 3D,” papar Dr. drg. Rina Permatasari, Sp. KG, dokter gigi spesialis konservasi gigi.


Setelah mendapatkan perawatan ini, pasien diharapkan untuk tetap menjaga kebersihan mulut dan melakukan kunjungan rutin ke dokter gigi setidaknya setiap 6 bulan sekali.


Baca juga: Waspada! Gigi Berlubang Dapat Sebabkan Penyakit Lainnya, Lho!



Gusi Berdarah

Selain gigi, kesehatan gusi juga perlu diperhatikan. Sama halnya dengan gigi, gusi juga memiliki peranan penting pada kesehatan mulut dan proses mastikasi (mengunyah makanan). Salah satu permasalahan gusi yang paling sering dialami dan dianggap remeh adalah gusi berdarah.


“Gusi berdarah seringkali dianggap sebagai akibat dari plak yang terdapat pada permukaan gigi. Namun, gusi berdarah juga bisa menjadi gejala dari penyakit sistemik lainnya, Infeksi gusi yang sering terjadi adalah gingivitis, dan bila tidak diobati akan berubah menjadi periodontitis jika sudah terjadi kerusakan pada tulang penyangga gigi,“ ujar dokter gigi spesialis periodontik drg. John Gunawan Lusari, Sp. Perio.


Gingivitis merupakan suatu kelainan berupa peradangan pada gusi yang merupakan bentuk dari penyakit periodontal. Penyakit ini terjadi ketika plak pada permukaan gigi yang tidak dibersihkan dengan baik oleh sikat gigi menyebabkan kuman berkembang sehingga menyebabkan inflamasi pada gusi dan infeksi ini jika berlangsung dalam waktu lama dapat menghancurkan jaringan penyangga gigi, sehingga bisa membuat pasien kehilangan giginya. Untuk mencegah terjadinya infeksi pada gusi dapat secara rutin memeriksa dan membersihkan gigi secara rutin oleh dokter gigi. 


Baca juga: Serba-Serbi Perawatan Akar Gigi



Layanan Perawatan Gigi yang Lengkap dan Terintegrasi

Berbagai permasalahan gigi dan mulut di segala usia membutuhkan penanganan yang spesifik dan komprehensif, salah satunya dengan penanganan dari dokter ahli yang kompeten. Tersedianya dokter gigi dengan berbagai spesialisasi dapat membantu menangani masalah gigi yang spesifik dengan lebih tepat. 


Didukung oleh para dokter gigi dengan berbagai spesialisi serta teknologi medis mutakhir, RS Pondok Indah – Bintaro Jaya menyediakan Dental Specialist Clinic, sebuah klinik khusus yang menangani berbagai permasalahan gigi dan mulut untuk menjawab kebutuhan para pasiennya. Jajaran dokter gigi yang berpraktik di klinik ini meliputi dokter gigi umum, spesialis prostodonsia, spesialis periodontik, spesialis kedokteran gigi anak, spesialis orthodonsia, spesialis konservasi gigi, dan spesialis bedah mulut.


Demi keselamatan dan kemanan pasien, Dental Specialist Clinic RS Pondok Indah – Bintaro jaya memprioritaskan sistem pengendalian dan pencegahan infeksi di dalam ruang lingkup dental clinic


Pencegahan tersebut termasuk kebersihan tangan, pembersihan dan disinfeksi ruangan sebelum mulai praktik dan setiap selesai satu pasien, serta sterilisasi peralatan dan bahan yang digunakan. Alat-alat atau instrumen gigi yang digunakan terbungkus dalam Wipak yang disegel dan memiliki indikator steril. Wipak akan dibuka di depan pasien sebelum dokter memulai tindakan untuk menjamin sterilitas alat. Untuk menjaga kerapian alat standar gigi, alat akan dikemas dalam dental instrument cassette dan perawatan bagi setiap pasien akan menggunakan satu set alat dan bahan yang sudah steril.


Ruangan praktik dokter gigi juga disertai monitor yang dapat dipantau langsung oleh pasien. Alat kerja dokter yang dilengkapi dengan intra oral camera memberikan kesempatan kepada pasien untuk melihat tampilan sebelum dan sesudah dilakukannya perawatan melalui monitor yang terdapat di dental unit di bangku pasien. Melalui monitor tersebut, dokter juga dapat menjelaskan secara holistik tindakan apa yang akan dilakukan, sekaligus memberikan edukasi kepada pasien mengenai penyakit gigi yang dideritanya.