Pahami Cara Pencegahan Hepatitis A dengan Vaksinasi dan Gaya Hidup Sehat

Friday, 10 January 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Cegah hepatitis A dengan imunisasi dua dosis vaksin. Dosis pertama diberikan sejak usia 1 tahun, dan dosis kedua 6-12 bulan setelahnya untuk perlindungan optimal.

Pahami Cara Pencegahan Hepatitis A dengan Vaksinasi dan Gaya Hidup Sehat

Hepatitis A adalah suatu penyakit infeksi akut pada hati yang disebabkan oleh virus hepatitis A. Insiden dan prevalensi VHA sangat berhubungan dengan kondisi sanitasi, kualitas penyediaan air minum dan status vaksinasi (aktif dan pasif) dari suatu negara. Data riset kesehataan dasar 2013 dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI didapatkan bahwa angka prevalensi hepatitis A adalah sebesar 19,3 persen.


Dibandingkan semua jenis hepatitis yang lain, hepatitis A merupakan kondisi yang paling mudah menular. Beruntungnya, ada beberapa upaya yang bisa Anda lakukan untuk mencegah infeksi virus hepatitis A dan penularannya pada diri sendiri dan orang terkasih.


Sekilas Mengenai Hepatitis A

Virus Hepatitis A adalah suatu virus ribonucleic acid (RNA) dari famili picornaviridae yang berbentuk icosahedral dengan ukuran rata-rata 28 nm. Virus ini pertama sekali diisolasi oleh Purcell tahun 1973. VHA dapat bertahan hidup selama bertahun-tahun. Merebus air sampai mendidih adalah cara yang efektif untuk membunuh virus ini.


Infeksi virus hepatitis A dapat menyebabkan peradangan pada organ hati. Pada kebanyakan kasus, peradangan hati akibat infeksi hepatitis A seringkali tidak menunjukkan gejala hepatitis hingga kondisinya lumayan parah. Tidak hanya demikian, serangan VHA tidak dapat diobati (self-limiting disease). Secara umum, dokter spesialis penyakit dalam hanya akan memberikan penanganan untuk meringankan keluhan atau membuat penderitanya merasa nyaman.


Pada kebanyakan kasus, pasien dapat sembuh dengan istirahat. Dokter umumnya akan menganjurkan pasien untuk tidak bekerja sampai warna kuning pada tubuh berkurang atau menghilang, dan nafsu makan kembali normal. Akan tetapi, pada kasus yang parah atau terlambat ditangani, infeksi virus hepatitis A berpotensi menyebabkan komplikasi serius, seperti kerusakan hati.


Baca juga: Pentingnya Vaksinasi bagi Orang Dewasa



Penularan Hepatitis A

Penularan virus hepatitis A umumnya terjadi melalui rute fekal-oral, atau dengan mengonsumsi makanan maupun minuman yang telah terkontaminasi virus ini. Penyebaran penyakit ini mungkin terjadi bila pasien yang terjangkit penyakit hepatitis A tidak mencuci tangannya dengan bersih setelah buang air besar lalu menyentuh minuman atau makanan, atau alat tertentu lalu menyentuh mulut orang lain.


Berikut ini adalah beberapa metode penularan virus hepatitis A:


  • Mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi virus hepatitis A
  • Meminum air maupun minuman yang terkontaminasi feses yang terinfeksi virus virus hepatitis A
  • Memakan masakan yang diolah oleh penderita hepatitis A, yang tidak mencuci tangannya setelah buang air
  • Memiliki kontak erat dengan orang yang terinfeksi virus hepatitis A, meskipun orang tersebut tidak bergejala
  • Melakukan hubungan seksual dengan penderita hepatitis A


Tidak hanya demikian, virus hepatitis A juga dapat menyebar melalui sumber air yang terkontaminasi dengan feses yang terinfeksi. Virus ini masih terdeteksi dalam air enam bulan setelah kontaminasi terjadi. Oleh sebab itu, risiko infeksi hepatitis A lebih tinggi bagi orang yang tinggal di daerah dengan standar sanitasi yang buruk.


Baca juga: Tes Fungsi Hati, Langkah Awal Menentukan Kesehatan Hati


Pencegahan Hepatitis A

Virus hepatitis A merupakan jenis hepatitis yang paling mudah menular. Namun, jangan khawatir, karena Anda bisa menerapkan langkah-langkah berikut ini sebagai upaya pencegahan Hepatitis A:


  • Menerima vaksin hepatitis A
  • Membiasakan diri untuk hidup bersih, seperti mencuci tangan dengan sabun antimicrobial selama 15-30 detik atau menggunakan alkohol
  • Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah menggunakan toilet, sebelum makan, dan sebelum mengolah makanan
  • Mengajarkan kebiasaan mencuci tangan kepada anak-anak sejak dini
  • Menghindari minum air yang tidak dimasak atau tidak terjamin kebersihannya
  • Menghindari konsumsi makanan yang tidak dimasak di tempat yang higienis
  • Memasak makanan hingga matang sempurna
  • Menghindari kontak erat dengan orang yang sedang sakit, terutama penderita hepatitis A


Baca juga: Mengenal Kelainan Hati Dari Hepatitis Sampai Kanker Hati


Pentingnya Vaksinasi Hepatitis A

Vaksinasi merupakan salah satu cara paling efektif untuk mencegah penyakit hepatitis A. Vaksin hepatitis A yang diberikan dengan suntikan akan bekerja dengan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk membentuk antibodi yang melindungi dari infeksi HAV.


Efektivitas vaksin ini juga terbilang sangat tinggi, yakni mencapai 94–100% setelah dua dosis lengkap. Tidak hanya demikian, perlindungan vaksin ini dapat bertahan hingga 20-25 tahun atau lebih. Oleh sebab itu, vaksinasi dianggap sebagai langkah utama pencegahan hepatitis A.


Baca juga: Jenis-jenis Vaksin Anak untuk Kesehatan Si Buah Hati



Siapa Saja yang Memerlukan Vaksin Hepatitis A?

Pemberian vaksin hepatitis A dianjurkan untuk semua orang. Namun, beberapa kelompok individu yang diutamakan untuk mendapatkan vaksin hepatitis A mencakup:


  • Anak-anak, terutama saat memasuki usia 1 tahun
  • Wanita yang hendak menjalani program kehamilan
  • Petugas medis
  • Pekerja di bidang makanan
  • Bekerja di laboratorium penelitian hepatitis A
  • Menderita gangguan sistem kekebalan tubuh
  • Menderita penyakit atau gangguan hati kronis lainnya


Sebelum menerima vaksin, informasikan kepada dokter spesialis penyakit dalam jika Anda atau anak Anda memiliki kondisi medis tertentu, alergi, atau sedang dalam pengobatan. Dengan begitu, dokter dapat menentukan apakah vaksin aman dan tepat untuk Anda.


Baca juga: Anak Terlambat Vaksinasi, Apakah Harus Mengulang?


Jadwal Vaksinasi Hepatitis A

Vaksin hepatitis A diberikan dalam dua dosis, yakni:


  • Dosis pertama: Memberikan perlindungan awal.
  • Dosis kedua (booster): Diberikan 6-12 bulan setelah dosis pertama


Mengingat hepatitis A merupakan jenis hepatitis yang paling mudah menular, tentunya akan lebih baik jika Anda menerapkan upaya pencegahan kondisi ini. Selain menjalani pola hidup sehat dan menjaga kebersihan, pemberian vaksin hepatitis A sangatlah penting untuk mencegah kondisi peradangan pada hati ini.


Tidak ada salahnya berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam mengenai status vaksin maupun perlunya vaksin hepatitis bagi kondisi Anda.


Baca juga: Imunisasi: Investasi Kesehatan Jangka Panjang



FAQ


Vaksin Hepatitis A Disuntik di Mana?

Suntikan vaksin Hepatitis A umumnya dilakukan pada otot lengan atas (otot deltoid) pada orang dewasa dan anak-anak. Untuk bayi atau anak kecil, vaksin hepatitis A biasanya disuntikkan di paha.

Pemberian vaksin hepatitis A dapat dilakukan di RS Pondok Indah. Anda bisa mengonsultasikan status vaksin hepatitis A Anda dengan dokter spesialis penyakit dalam terlebih dahulu.


Apakah Imunisasi Hepatitis A Wajib?

Di Indonesia, imunisasi hepatitis A merupakan salah satu vaksin yang wajib diberikan, terutama pada anak-anak, pekerja di bidang makanan, dan mereka yang berisiko tinggi terpapar virus Hepatitis A. Vaksin ini merupakan salah satu upaya pencegahan primer melawan infeksi virus hepatitis A.


Jika Anda belum pernah mendapatkan vaksin hepatitis A atau baru saja mengalami kontak langsung dengan orang yang sakit hepatitis A, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter spesialis penyakit dalam untuk melengkapi vaksinasi.


Apakah Vaksin Hepatitis A Harus Diulang?

Vaksin Hepatitis A harus diulang menjadi dua dosis agar perlindungannya optimal. Pada anak-anak, dosis pertama diberikan di usia satu tahun atau lebih, dan dosis kedua (booster) diberikan 6 hingga 12 bulan setelahnya. Setelah menerima kedua dosis ini, perlindungan terhadap virus Hepatitis A dapat bertahan jangka panjang.


Apakah Vaksin Hepatitis A Berlaku Seumur Hidup?

Vaksin Hepatitis A tidak sepenuhnya berlaku seumur hidup. Namun, setelah menerima dua dosis lengkap, perlindungan vaksin ini dapat bertahan hingga 20-25 tahun atau lebih. Orang dewasa disarankan berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam untuk menentukan apakah dirinya membutuhkan pengulangan atau booster vaksin hepatitis A.


Apakah Vaksinasi Hepatitis A Diperlukan untuk Orang Dewasa?

Vaksinasi Hepatitis A dianjurkan untuk orang dewasa, terutama bagi mereka yang belum pernah mendapat vaksin ini sebelumnya. Selain itu, pengulangan vaksin hepatitis A juga dianjurkan bagi orang dewasa yang berisiko tinggi terpapar virus hepatitis A, seperti:


  • Orang yang hendak mengunjungi daerah endemik hepatitis A
  • Wanita hamil
  • Petugas medis
  • Pekerja di bidang makanan
  • Bekerja di laboratorium penelitian hepatitis A
  • Menderita gangguan sistem kekebalan tubuh
  • Menderita penyakit liver kronis lainnya