Temukan penyebab, gejala, dan cara mengatasi nyeri leher secara efektif. Pelajari juga tips pencegahannya agar leher Anda tetap sehat dan bebas dari rasa sakit.
Posisi tubuh yang tidak baik dalam aktivitas harian dapat menyebabkan rasa nyeri pada leher. Meski terkesan sepele, kondisi ini tidak bisa diacuhkan, karena bisa saja penyebabnya memerlukan pengobatan lebih lanjut.
Pernahkah Anda merasakan nyeri pada leher? Atau setidaknya, timbul rasa pegal di leher setelah beraktivitas? Anda tidak perlu khawatir, karena kondisi ini cukup umum dikeluhkan oleh orang usia produktif. Namun, bukan berarti Anda bisa menyepelekan kondisi ini. Sebab keluhan ini menandakan adanya beban berlebih pada otot dan tulang leher.
Ketika berbicara tentang leher, kita membicarakan kesatuan organ yang terdiri dari tulang rawan, tulang, otot, kelenjar, pembuluh darah, tenggorokan, kerongkongan, dan saraf. Gangguan pada salah satu organ tersebut dapat menyebabkan nyeri pada leher.
Untuk golongan usia produktif, rasa nyeri pada leher sering kali disebabkan oleh permasalahan pada tulang, saraf, dan otot. Untuk menghindarinya, mari cari tahu lebih lanjut mengenai nyeri leher!
Nyeri leher, atau neck pain, adalah sensasi tidak menyenangkan yang dirasakan pada leher. Rasa nyeri atau sakit ini dapat muncul di leher, baik di bagian belakang, kiri, kanan, maupun depan. Keluhan ini dapat menyebabkan leher kaku, mengganggu pergerakan kepala, bahkan mengganggu aktivitas sehari-hari
Kebanyakan kasus nyeri leher bisa sembuh dalam beberapa hari atau minggu, tanpa penanganan khusus, karena penyebabnya bukanlah kondisi yang serius. Meski demikian, nyeri pada leher juga bisa terjadi akibat penyakit lain yang memerlukan penanganan lebih lanjut.
Rasa nyeri merupakan alarm atau peringatan alami dari tubuh terhadap sesuatu yang tidak normal. Memaksakan diri untuk terus beraktivitas ketika muncul rasa nyeri dapat membuat pembuluh darah melebar, bahkan terluka. Dalam kasus ini, maka Anda membutuhkan penanganan medis supaya sakit leher tidak bertambah parah.
Tentu saja, gejala nyeri leher yang paling utama adalah rasa sakit pada leher. Selain itu, Anda juga dapat merasakan beberapa gejala berikut ini:
Sakit leher juga bisa makin parah pada beberapa kondisi, seperti saat sedang duduk di depan layar komputer, mengemudi, dan tidur dalam posisi tertentu.
Meski tidak selalu parah, nyeri leher tetap bisa mengganggu, terutama bila terjadi berlarut-larut. Jadi, tidak ada salahnya untuk memeriksakan diri ke dokter spesialis neurologi. Nantinya dokter akan memberikan penanganan yang sesuai untuk meredakan nyeri leher Anda setelah melakukan beberapa tes.
Baca juga: Kenali Jenis Sakit Kepala, Tangani dengan Tepat
Perlu diketahui, dibandingkan dengan ukuran leher, ukuran tulang leher sangat kecil. Apalagi ditambah dengan fungsinya sebagai penopang kepala, yang beratnya sekitar 5-6 kilogram. Secara anatomi pun, posisi tulang leher berada di belakang sementara kepala yang ditopangnya berada di depan. Beberapa alasan ini lah yang membuat leher lebih rentan mengalami cedera.
Secara umum, gangguan pada leher yang disebabkan oleh cedera dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
Baca juga: Agar Sakit Kepala Tak Terus Berulang
Selain akibat cedera, sakit leher juga dapat disebabkan oleh:
Nyeri leher memang bisa disebabkan oleh berbagai faktor, pemeriksaan langsung oleh dokter spesialis saraf dapat membantu memastikan penyebab dari keluhan yang Anda rasakan saat ini.
Baca juga: Osteoarthtritis, Nyeri Sendi yang Mengganggu
Ketika mengalami rasa nyeri pada leher, tindakan pertama yang perlu dilakukan adalah menerapkan terapi RICE. Berikut ini adalah penjelasannya:
Selain itu, Anda juga bisa mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas, seperti paracetamol, untuk meredakan nyeri yang dirasakan. Namun, bila konsumsi obat pereda nyeri tidak membantu dan setelah dua minggu rasa nyeri tidak juga reda, segera periksakan kondisi Anda ke dokter spesialis bedah ortopedi untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Baca juga: Segera Atasi Nyeri pada Leher
Rasa nyeri pada leher dapat dihindari dengan menerapkan beberapa hal berikut:
Selain itu, menjalani terapi fisik juga dapat membantu memperbaiki postur tubuh yang buruk dan mengurangi rasa nyeri leher yang berulang.
Pemeriksaan untuk memastikan penyebab nyeri leher akan diawali dengan anamnesis dan dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik. Dokter kemudian akan melanjutkan dengan pemeriksaan penunjang, baik dengan X-ray, MRI, atau CT-Scan, jika diperlukan.
Hasil dari pemeriksaan penunjang dan anamensis maupun pemeriksaan fisik akan menentukan penyebab dan rencana penanganan yang sesuai. Jika permasalahannya adalah pada otot, yang ditandai dengan rasa nyeri yang timbul saat melakukan pergerakan, biasanya akan hilang dengan sendirinya atau jika perlu ditangani dengan konsumsi obat-obatan anti nyeri, maupun penggunaan soft collar (neck splint).
Sementara, jika permasalahannya adalah karena gangguan pada tulang dan saraf, yang ditandai dengan rasa nyeri meski sedang tidak bergerak dan menjalar ke tangan atau belikat, serta timbul rasa baal, biasa akan ditangani dengan fisioterapi. Bila memang diperlukan, dokter akan menyarakan tindakan operasi dengan teknik minimal invasive sesuai dengan kondisi yang dialami.
Terutama pada permasalahan tulang dan saraf, rasa nyeri pada leher yang ditangani secara cepat dan tepat dapat menjauhkan Anda dari kondisi yang tidak menyenangkan, bahkan komplikasi, seperti terjadinya kelumpuhan.
Baca juga: Bebas Saraf Terjepit
Nyeri leher bisa dikonsultasikan dengan dokter spesialis ortopedi jika terkait masalah tulang atau sendi, atau ke dokter spesialis saraf jika disebabkan oleh saraf terjepit atau masalah neurologis.
Jika sakit leher, istirahatkan leher, lakukan peregangan ringan, kompres area yang sakit dengan es atau air hangat, dan hindari postur buruk. Jika rasa sakit berlanjut lebih dari beberapa hari atau semakin parah, sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk evaluasi lebih lanjut.
Nyeri leher biasanya tidak berbahaya dan sering disebabkan oleh ketegangan otot atau postur yang buruk. Namun, jika disertai dengan gejala serius seperti mati rasa, kesulitan bergerak, atau nyeri yang menjalar ke lengan, segera periksakan ke dokter karena bisa menjadi tanda masalah serius
Sakit leher boleh dipijat jika penyebabnya adalah ketegangan otot ringan. Namun, hindari pijat jika sakit disebabkan oleh cedera serius, seperti saraf terjepit atau masalah tulang. Pastikan pijatan dilakukan oleh terapis berpengalaman untuk menghindari komplikasi.
Jadi, jangan lagi sepelekan rasa nyeri pada leher! Bila Anda merasakan nyeri leher, tidak ada salahnya untuk memastikannya dengan memeriksakan diri ke dokter spesialis neurologi. Nantinya dokter akan memberikan penanganan yang sesuai, setelah memeriksa dan memastikan kondisi Anda.
Pemeriksaan oleh dokter spesialis di RS Pondok Indah akan membantu Anda mendapatkan penanganan yang sesuai, sebelum nyeri leher mengganggu aktivitas, bahkan produktivitas. Sebab penanganan dilakukan oleh dokter yang kompeten, dengan fasilitas medis yang mengadopsi teknologi terkini. Jadi, pelayanan yang Anda dapatkan pun akan lebih maksimal.