By Tim RS Pondok Indah
Hipertiroid adalah kondisi di mana kelenjar tiroid terlalu aktif sehingga ada peningkatan kadar hormon tiroid dalam darah. Kenali gejala dan penanganannya di sini!
Hormon tiroid memiliki banyak peran penting di dalam tubuh, yakni mengontrol metabolisme tubuh, memperlambat atau mempercepat detak jantung, menaikkan atau menurunkan suhu tubuh, mempengaruhi perkembangan otak, mengontrol kontraksi otot, serta mengatur tubuh dalam menggunakan energi, sehingga memiliki pengaruh besar dalam menurunkan atau menambah berat badan. Khusus bagi bayi, hormon tiroid sangat penting dalam proses perkembangan otak.
Sayangnya, kadar hormon tiroid bisa mengalami gangguan, entah meningkat maupun berkurang. Sebagian orang justru mengalami lonjakan kadar hormon tiroid yang disebut dengan hipertiroid. Kondisi ini tidak boleh diabaikan, karena bisa mengganggu kesehatan fisik juga mental penderitanya.
Kelenjar tiroid adalah kelenjar kecil yang berbentuk seperti kupu-kupu dan terletak di leher bagian depan. Fungsi kelenjar ini adalah memproduksi dan melepaskan hormon tiroid. Kelenjar tiroid merupakan bagian dari sistem endokrin, yakni sistem yang mengatur sejumlah hormon agar berfungsi dengan baik.
Hipertiroidisme atau penyakit hipertiroid adalah kondisi di mana kelenjar tiroid mengalami gangguan, yakni menjadi terlalu aktif dan menghasilkan hormon tiroid secara berlebih. Meningkatnya kadar hormon tiroid bisa menyebabkan metabolisme tubuh jadi lebih cepat.
Kondisi ini tidak boleh dianggap remeh karena bisa menimbulkan dampak buruk pada kesehatan mental dan kesehatan secara menyeluruh. Dengan kata lain, fungsi semua organ di dalam tubuh bisa saja terganggu akibat kelebihan hormon tiroid.
Baca juga: Mengenal Penyakit Tiroid, Jenis, Penyebab, dan Gejalanya
Hipertiroid bisa disebabkan oleh berbagai kondisi yang mempengaruhi kelenjar tiroid, antara lain:
Baca juga: Apakah Penyakit Tiroid Bisa Disembuhkan? Ketahui Penangannya
Selain alasan medis, ada berapa faktor risiko yang bisa menyebabkan seseorang mengidap hipertiroid, yaitu:
Baca juga: Periksa Ginjal ke Dokter Apa?
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, hormon tiroid berperan penting dalam proses metabolisme tubuh. Tingginya kadar hormon tiroid di dalam tubuh bisa mempercepat proses metabolisme. Kondisi ini menimbulkan berbagai gejala, antara lain:
Semua gejala tersebut bisa muncul secara tiba-tiba atau berkembang seiring berjalannya waktu. Jika mengalami berbagai gejala ini, Anda perlu segera melakukan konsultasi ke dokter spesialis penyakit dalam di RS Pondok Indah cabang terdekat untuk mencegah kondisi makin parah dan mendapatkan penanganan yang sesuai.
Untuk menegakkan diagnosa hipertiroid, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan berikut ini:
Baca juga: Kenali Jenis Penyakit Reumatik dan Penyebabnya
Pengobatan hipertiroid sangat tergantung pada penyebab utama kondisi ini. Pada dasarnya, pengobatan diberikan untuk mengupayakan kadar hormon tiroid jadi normal kembali dan mengatasi keluhan yang dikeluhkan.
Berikut ini adalah beberapa cara mengobati hipertiroid:
Pemberian obat antitiroid, akan menghambat kelenjar tiroid dalam memproduksi hormon tiroid. Biasanya obat ini dikonsumsi dalam waktu 2-3 bulan.
Selain itu, dokter spesialis penyakit dalam juga mungkin akan merekomendasikan pemberian obat dari kelompok beta blocker untuk mengurangi gejala hipertiroid tanpa mempengaruhi kadar hormon tiroid.
Adapun gejala yang bisa dikurangi dari konsumsi beta blocker, seperti gejala tremor dan jantung berdetak cepat. Namun, obat jenis ini tidak dianjurkan untuk penderita asma. Selain itu, obat jenis ini menimbulkan efek samping, antara lain kelelahan dan gangguan seksual.
Terapi ini melibatkan penggunaan yodium radioaktif dalam bentuk kapsul yang dikonsumsi secara oral. Metode pengobatan ini bertujuan untuk menghancurkan sel pada kelenjar tiroid secara permanen. Cara ini umumnya berhasil menyembuhkan penyakit hipertiroid.
Namun, mayoritas pasien yang melakukan pengobatan ini harus mengonsumsi obat hormon tiroid, seperti levothyroxine, untuk menjaga kadar hormon tiroid tetap normal.
Tindakan operasi akan direkomendasikan oleh dokter untuk mengangkat seluruh atau sebagian kelenjar tiroid melalui operasi tiroidektomi. Metode ini akan menyembuhkan hipertiroid, tetapi pasien akan membutuhkan pengobatan kelenjar tiroid seumur hidup.
Baca juga: Infeksi Saluran Pencernaan, Sudah Biasa, tetapi Tidak Bisa Diabaikan
Mengingat fungsi kelenjar tiroid dan hormon tiroid sangat penting dalam kesehatan secara menyeluruh, penyakit hipertiroid perlu mendapatkan penanganan dan pengobatan yang sesuai agar tidak menimbulkan komplikasi.
Berikut ini terdapat beberapa komplikasi yang muncul jika hipertiroid tidak diobati, yaitu:
Meski jarang terjadi, hipertiroid yang tidak ditangani dengan tepat dan cepat bisa menimbulkan komplikasi badai tiroid yang bisa mengancam nyawa. Komplikasi ini ditandai dengan gejala demam, detak jantung cepat, mual, muntah, diare, dehidrasi, dan linglung.
Mengingat pentingnya peranan hormon tiroid di dalam tubuh, segera periksakan diri ke dokter spesialis penyakit dalam di RS Pondok Indah cabang terdekat apabila Anda mengalami gejala hipertiroid. Melalui pemeriksaan, dokter bisa memberikan penanganan, termasuk pengobatan hipertiroid, yang sesuai dengan kondisi Anda.
Penyakit hipertiroid dapat berbahaya jika tidak ditangani dengan tepat. Sebab, kondisi ini dapat menimbulkan berbagai komplikasi serius, seperti detak jantung tidak teratur, gagal jantung, gangguan kesuburan, dan osteoporosis.
Hipertiroidisme dapat membuat badan terasa lemas. Kelebihan hormon tiroid menyebabkan proses metabolisme dalam tubuh berlangsung sangat cepat, akibatnya tubuh kehilangan energi secara berlebihan dan penderita hipertiroidisme mudah merasa lelah.
Penderita hipertiroid sebaiknya menghindari makanan tinggi yodium seperti garam beryodium, makanan laut, rumput laut, dan produk susu tertentu. Hindari juga kafein yang dapat memicu dan memperparah gejala seperti jantung berdebar dan cemas.
Konsultasikan dengan dokter spesialis penyakit dalam atau dokter spesialis gizi klinik untuk rekomendasi pola makan yang tepat.
Penderita hipertiroid biasanya sulit gemuk dan justru mengalami penurunan berat badan karena metabolisme yang terlalu cepat. Namun, dengan pengobatan yang sesuai, berat badan bisa naik dan kembali normal.
Penderita hipertiroid umumnya lebih mudah lapar karena metabolisme tubuhnya yang terlalu cepat membakar kalori. Pengobatan yang tepat dari dokter spesialis penyakit dalam dapat membantu mengurangi gejala ini.
Referensi: