Jenis-jenis masalah kulit pada ibu hamil meliputi hiperpigmentasi, jerawat, Pruritic Urticarial Papules and Plague of Pregnancy (PUPPP), stretchmark, hingga selulit.
Beberapa gangguan yang kerap terjadi pada ibu hamil, terutama untuk yang tinggal di iklim tropis seperti Indonesia adalah hiperpigmentasi, jerawat, dan pruritic urticarial papules and plaque of pregnancy (PUPPP) atau rasa gatal di tubuh. Selain itu, masalah kulit umum yang sering dikeluhkan adalah stretchmark dan selulit.
Masalah kulit pada ibu hamil pada umumnya dapat dikenali melalui ruam kulit yang terjadi.
Adapun penyebab dan beberapa ciri-cirinya adalah sebagai berikut:
Terjadi karena adanya peningkatan hormon melanosit/Melanocyte Stimulating Hormone (MSH), estrogen, dan progesteron. Hiperpigmentasi pada ibu hamil biasanya ditandai dengan perubahan warna ringan terutama pada puting payudara, kulit sekitar genital, dan bercak hitam di sekitar wajah, terutama dahi, pipi, dan hidung, yang biasa disebut melasma (mask of pregnancy). Melasma akan semakin parah jika terlalu lama terpapar sinar matahari.
Jerawat pada kehamilan seringkali muncul pada tiga bulan pertama usia kehamilan. Hal ini disebabkan karena pengaruh perubahan hormon ibu hamil, sehingga terjadi peningkatan produksi minyak pada kulit yang membuat kulit lebih mudah berjerawat.
PUPPP merupakan suatu penyakit kulit yang disertai rasa gatal di seluruh tubuh selama kehamilan dengan adanya bercak kemerahan dan bentol-bentol, sehingga sering menyebabkan kulit kering dan bekas garukan. Muncul pertama kali pada daerah perut, biasanya pada daerah regangan striae, menyebar ke paha, tetapi jarang ke daerah bokong dan lengan.
Pada umumnya, PUPPP terjadi pada trimester ke-3 pada kehamilan. Tingkat kegatalan bervariasi, tetapi biasanya lebih parah pada daerah perut, biasanya berhubungan dengan regangan kulit dan timbulnya striae. Penyebab PUPPP belum diketahui pasti, tetapi ada banyak penelitian yang melaporkan bahwa risiko terjadi PUPPP meningkat pada berat badan ibu yang naik berlebihan selama kehamilan dan menghubungkan dengan jenis kelamin janin dengan perbandingan 2:1 antara janin laki laki dan perempuan. Kebanyakan pasien yang menderita PUPPP mengeluh kulitnya sangat gatal dan biasanya akan membaik dengan cepat setelah melahirkan.
Stretchmark merupakan tanda parut berupa gurat-gurat putih di permukaan kulit. Penyebabnya adalah peregangan kulit secara cepat dan berlebihan, seperti pada kehamilan atau naiknya berat badan secara drastis sehingga merusak jaringan di dalam kulit.
Pada umumnya stretchmark timbul di bagian perut, lengan atas, pinggul, paha, bokong, dan payudara. Stretchmark karena kehamilan umumnya berwarna merah jambu dan lebar, kemudian berangsur berubah menjadi garis tipis warna putih atau kecokelatan.
Timbul di permukaan kulit berupa gelombang seperti kulit jeruk. Pada umumnya terjadi di bagian paha, bokong, perut, pinggul, betis dan lengan. Selulit pada ibu hamil terjadi akibat adanya peningkatan kadar hormon estrogen dan progesteron secara drastis, sehingga tubuh menghasilkan ekstra lemak yang disimpan untuk melindungi janin.
Penyakit kulit seperti hiperpigmentasi, jerawat, dan gatal-gatal pada umumnya tidak menetap dan akan menghilang dengan sendirinya sejalan dengan berakhirnya masa kehamilan. Akan tetapi, penanganan khusus tetap diperlukan agar tidak menimbulkan bekas yang tidak diinginkan.
Sedangkan untuk masalah stretchmark dan selulit memerlukan beberapa perhatian khusus selama masa kehamilan.
Masalah-masalah kulit tersebut, biasanya tidak memengaruhi kondisi janin. Akan tetapi bila mengonsumsi obat-obatan secara oral ataupun menggunakan obat-obatan secara topikal, harus selalu dalam pengawasan dokter, karena ada beberapa obat yang tidak dianjurkan untuk digunakan selama masa kehamilan.
Untuk menjaga kesehatan kulit sekaligus kesehatan ibu dan janinnya, maka makanan yang dikonsumsi, kandungan gizi, dan cara memasaknya harus diperhatikan. Makanan harus mengandung:
Selain mengonsumsi makanan yang bergizi, perawatan kulit secara rutin juga diperlukan agar kesehatan kulit tetap terjaga. Beberapa tips perawatan kulit yang dapat dilakukan di rumah antara lain adalah:
Ibu hamil sering gatal dan bentol karena perubahan hormon, peregangan kulit, dan peningkatan aliran darah. Kondisi ini bisa memicu kulit kering dan iritasi. Beberapa ibu hamil juga mengalami alergi ringan atau kondisi kulit seperti PUPPP.
Untuk menghilangkan selulit perut setelah kehamilan, rajinlah olahraga, seperti yoga atau berjalan, oleskan krim pelembap khusus, dan konsumsi makanan bergizi. Pijat dengan minyak alami juga bisa membantu.
Untuk mengatasi jerawat saat hamil, cuci wajah dengan lembut dua kali sehari, gunakan pelembap bebas minyak, dan hindari produk berbahan kimia keras.
Untuk menghentikan stretchmark yang gatal saat hamil, oleskan pelembap atau minyak alami seperti minyak kelapa, hindari menggaruk, dan kenakan pakaian longgar.
Bila masalah kulit tetap tidak teratasi, dapat mengunjungi dokter spesialis kulit untuk memperoleh obat topikal maupun oral yang sesuai dengan kondisi ibu hamil. Sedangkan untuk menghilangkan masalah bekas jerawat, stretchmark, atau selulit yang tetap ada pasca kelahiran dapat dilakukan terapi laser.