Sering Dikira Nyeri Biasa, Ini Seputar Kanker Tulang yang Perlu Dipahami

By Tim RS Pondok Indah

Monday, 28 April 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Kanker tulang ditandai dengan nyeri tulang yang tidak kunjung sembuh, bahkan semakin parah. Kondisi ini kebanyakan menyerang tulang panjang, seperti tulang paha.

Sering Dikira Nyeri Biasa, Ini Seputar Kanker Tulang yang Perlu Dipahami

Kanker tulang merupakan kondisi yang jarang terjadi, yakni kurang dari 1% dari seluruh kasus kanker secara keseluruhan. Namun, kondisi ini tidak boleh disepelekan karena bersifat sangat agresif.


Gejala kanker tulang sering kali tidak spesifik, sehingga deteksi dini penting dilakukan sebelum kanker menyebar ke organ lain. Dengan begitu, penanganan yang tepat bisa segera diberikan dan peluang sembuh pun akan meningkat. 


Apa Itu Kanker Tulang?

Kanker tulang adalah terjadinya mutasi di sel-sel di tulang, sehingga terjadi pertumbuhan secara abnormal atau tidak terkendali. Kondisi ini dapat memengaruhi berbagai jenis tulang pada tubuh, termasuk lutut, paha, lengan atas, panggul, kaki, dada, bahkan sampai pembuluh darah di dalam tulang.


Sel tumor ganas (kanker) yang tumbuh di tulang dapat menekan pembuluh darah dan saraf sehingga menyebabkan penderitanya merasa nyeri, mati rasa, kelemahan anggota gerak, maupun kesulitan berjalan. Keparahan kondisi ini perlu dinilai untuk menentukan rencana pengobatan kanker tulang yang sesuai.


Baca juga: Waspada 8 Jenis Kanker pada Anak



Jenis Kanker Tulang


Berdasarkan Sel Awal Tumbuhnya Kanker

Jenis kanker tulang terdiri dari kanker tulang primer dan kanker tulang sekunder. Pada kanker tulang primer, kanker berasal dari jaringan tulang itu sendiri. Sementara pada kanker tulang sekunder (metastasis), sel kanker yang menyerang tulang merupakan hasil penyebaran dari organ lain. 


Berdasarkan Lokasi Tumbuhnya Kanker

Sedangkan berdasarkan lokasi tumbuhnya, kanker tulang bisa dibedakan menjadi berikut ini:


  • Osteosarcoma, yaitu kanker yang berasal dari sel-sel pembentuk tulang. Osteosarcoma paling sering dialami oleh remaja dan biasanya terjadi tulang panjang, seperti kaki dan lengan. 
  • Chondrosarcoma, yaitu kanker yang bermula dari tulang, tetapi juga bisa terjadi di tulang rawan. Jenis kanker ini paling sering dialami oleh orang dewasa dan lansia, serta biasanya terjadi pada panggul, pinggul, dan bahu. 
  • Ewing sarcoma, yaitu kanker yang bermula dari tulang dan jaringan lunak di sekitarnya. Kanker ini lebih sering dialami oleh anak-anak serta dewasa muda, dan bisa terjadi pada tulang di bagian mana pun.


Baca juga: Apakah Kanker Bisa Sembuh? Jangan Khawatir, Kanker Bisa Diobati


Gejala Kanker Tulang 

Gejala kanker tulang bisa tidak disadari oleh penderitanya, karena sering kali kurang spesifik dan menyerupai nyeri otot akibat cedera. Namun, ada beberapa gejala kanker tulang yang perlu diwaspadai agar bisa dilakukan deteksi dini, antara lain:


  • Nyeri tulang yang makin lama makin memburuk dan cenderung lebih parah saat malam hari atau melakukan aktivitas fisik
  • Muncul benjol (bengkak) di sekitar area tulang yang mengalami kanker
  • Mudah mengalami patah tulang, meski hanya terkena benturan ringan
  • Tubuh terasa kaku
  • Kelelahan ekstrem
  • Demam
  • Berat badan turun tanpa direncanakan
  • Keringat berlebih di malam hari


Rasa nyeri yang muncul pada tulang umumnya tidak hilang meski Anda sudah mengonsumsi obat pereda nyeri atau banyak beristirahat. Kondisi ini bahkan bisa menyebabkan penderitanya mengalami gangguan dalam menjalani aktivitas sehari-hari. 


Baca juga: Nyeri Kanker, Ketahui Penyebab dan Penanganannya!


Penyebab Kanker Tulang 

Sejauh ini, penyebab kanker tulang belum diketahui secara pasti. Namun, seperti kanker lainnya, kanker tulang terjadi ketika DNA mengalami mutasi, yang menyebabkan pertumbuhan sel jadi tidak terkendali.


Faktor Risiko Kanker Tulang 

Ada beberapa kondisi yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami kanker tulang, yakni:


  • Genetik, orang yang memiliki riwayat kanker di keluarga atau mengalami kelainan genetik, seperti sindrom Li-Fraumeni dan retinoblastoma
  • Pernah terpapar radiasi, contohnya pasien yang menjalani radioterapi dosis tinggi 
  • Mengalami penyakit tulang, misalnya penyakit Paget atau fibrous dysplasia
  • Pernah mengalami cedera pada tulang


Selain itu, usia dan jenis kelamin juga diketahui dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker tulang. Hal ini didukung dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa kanker tulang primer paling sering terjadi pada anak-anak dan remaja laki-laki, terutama di masa pertumbuhan yang pesat. 


Baca juga: Kelainan Tulang Kaki Anak: Normalkah Kaki Buah Hati And


Kapan Harus ke Dokter?

Agar tidak berakibat fatal, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter jika mengalami nyeri tulang yang tidak membaik dalam hitungan minggu, meskipun sudah mengonsumsi obat pereda nyeri. Apalagi, jika nyeri yang Anda rasakan makin parah di malam hari atau saat beraktivitas. 


Nyeri tulang tidak boleh diabaikan, terutama bila Anda memiliki faktor risiko kanker tulang. Oleh karena itu, segera jadwalkan janji temu dengan dokter spesialis ortopedi di RS Pondok Indah cabang terdekat untuk mendapatkan diagnosis yang akurat. Jangan tunda pemeriksaan, karena penanganan sedini mungkin adalah kunci keberhasilan pengobatan kanker tulang.   


Baca juga: Osteogenesis Imperfecta: Gangguan Tulang Langka yang Menyebabkan Tulang Mudah Patah



Diagnosis Kanker Tulang 

Diagnosis kanker tulang melibatkan berbagai pemeriksaan, mulai dari anamnesis (wawancara medis), pemeriksaan fisik, hingga pemeriksaan penunjang. Selama anamnesis, dokter akan menanyakan riwayat gejala, termasuk gejala apa yang dirasakan dan ada tidaknya keluarga yang mengalami kanker. 


Setelah itu, pemeriksaan fisik dilakukan dan bila gejalanya mengarah pada kanker tulang, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang berupa:


  • Rontgen 
  • MRI
  • CT scan
  • Bone scan 


Dokter juga akan melakukan biopsi tulang dengan mengambil sampel jaringan tulang yang mencurigakan, lalu memeriksanya di laboratorium. Prosedur ini bertujuan untuk mendeteksi keberadaan sel kanker dan menentukan jenis kanker tulang (primer atau sekunder). 


Pemeriksaan tambahan, seperti tes darah atau CT scan organ lain juga diperlukan untuk menentukan apakah kanker berasal dari tulang atau justru metastasis. 


Baca juga: Waspada Penyakit Rakitis yang Bisa Membuat Tulang Menjadi Rapuh


Staging Kanker Tulang 

Secara umum, penentuan staging kanker tulang adalah sebagai berikut:


  • Stadium I: kanker masih berada di tulang dan belum menyebar
  • Stadium II: ukuran kanker mulai membesar tetapi masih di tulang dan belum menyebar ke jaringan lainnya
  • Stadium III: kanker sudah menyebar ke area lain tetapi masih pada tulang yang sama
  • Stadium IV: kanker sudah menyebar ke jaringan dan orang lain, seperti paru-paru  


Pengobatan Kanker Tulang 

Pengobatan kanker tulang dilakukan sesuai dengan jenis, stadium, dan lokasi kanker, dengan mempertimbangkan usia dan kondisi kesehatan pasien. Namun, secara umum, prosedur pengobatan kanker adalah sebagai berikut ini:


1. Operasi

Operasi kanker bertujuan untuk mengangkat seluruh sel kanker. Ada 2 jenis operasi yang bisa dilakukan, yaitu pengangkatan kanker tanpa amputasi dan pengangkatan kanker dengan amputasi. Dokter akan menentukan pilihan operasi sesuai dengan kondisi Anda.


2. Kemoterapi

Pengobatan kanker tulang yang satu ini menggunakan obat untuk membunuh sel kanker. Kemoterapi bisa dilakukan sebelum atau setelah operasi dan efektif untuk mengatasi kanker osteosarcoma atau Ewing sarcoma


3. Terapi radiasi 

Dalam pengobatan kanker tulang, terapi radiasi memanfaatkan teknologi radiasi untuk membunuh dan menghentikan penyebaran sel kanker. Terapi radiasi bisa dilakukan setelah operasi untuk membunuh sel kanker yang masih tersisa atau sebagai pengganti operasi jika kondisi pasien tidak memungkinkan. 


Baca juga: Cari Tahu Penyebab Bentuk Kaki O dan Cara Mengatasinya


Komplikasi Kanker Tulang 

Jika tidak ditangani secepatnya, kanker tulang bisa menyebabkan beragam komplikasi, tergantung jenis, lokasi, stadium, dan penyebaran sel kanker. Berikut ini adalah beberapa komplikasi kanker tulang yang mungkin terjadi:


  • Patah tulang
  • Keterbatasan gerak
  • Hiperkalsemia (kadar kalsium dalam darah tinggi)
  • Menyebarnya kanker ke organ lain, seperti paru-paru, hati, dan otak


Pencegahan Kanker Tulang 

Penyebab kanker tulang memang belum diketahui secara pasti sehingga belum bisa dicegah sepenuhnya. Akan tetapi, ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi risiko terjadinya kanker tulang sekaligus membantu menjaga kesehatan tulang. Berikut ini adalah beberapa cara mencegah kanker tulang yang bisa Anda terapkan:


  • Menjalani gaya hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, berolahraga teratur, istirahat yang cukup, tidak merokok, dan membatasi konsumsi alkohol.
  • Menghindari paparan radiasi, kecuali memang diperlukan untuk tujuan medis. 
  • Memeriksakan diri ke dokter jika merasakan gejala kanker tulang, khususnya pada usia remaja. 
  • Menghindari paparan dengan bahan kimia. 


Selain itu, jika Anda maupun keluarga memiliki riwayat kanker atau kelainan genetik yang meningkatkan risiko terjadinya kanker tulang, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi ke dokter spesialis ortopedi sebagai skrining awal. Nantinya, Anda bisa mendapatkan pemeriksaan sekaligus saran pencegahan dini untuk mengurangi risiko kanker.  


RS Pondok Indah memberikan pelayanan untuk menangani kanker tulang yang dirancang khusus berdasarkan kebutuhan masing-masing pasien dengan mengutamakan kenyamanan. Didukung dengan dokter spesialis dan tim medis yang berpengalaman, kami akan memberikan penanganan secara komprehensif dengan didukung fasilitas medis yang mengadopsi teknologi terkini.


Baca juga: Nyeri Kanker Tulang, Ini Ciri-ciri dan Penanganannya



FAQ


Apakah Penderita Kanker Tulang Bisa Sembuh?

Kanker tulang dapat disembuhkan tergantung pada jenis, stadium, dan lokasi kanker serta respons terhadap pengobatan. Kunci utama dalam penyembuhan kanker tulang adalah deteksi dan penanganan dini. Semakin cepat kondisi ini diketahui dan ditangani oleh dokter, maka semakin besar juga peluang kesembuhannya.


Kenapa Bisa Terjadi Kanker Tulang?

Penyebab pasti kanker tulang belum sepenuhnya dipahami. Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker tulang, seperti riwayat keluarga, paparan radiasi, dan kelainan genetik. Faktor lingkungan dan cedera tulang juga dapat meningkatkan risiko, meskipun tidak secara langsung menyebabkan kanker.


Kanker Tulang Terjadi pada Usia Berapa?

Kanker tulang bisa terjadi pada semua usia, tetapi paling umum ditemukan pada anak-anak dan remaja, terutama antara usia 10 hingga 20 tahun. Osteosarkoma dan sarkoma ewing adalah dua jenis kanker tulang yang paling sering menyerang kelompok usia ini. Meskipun demikian, kanker tulang, seperti kondrosarkoma, tetap dapat terjadi pada orang dewasa.


Kanker Tulang Apakah Berbahaya?

Kanker tulang termasuk kondisi berbahaya yang bisa mengancam nyawa jika tidak segera ditangani. Sebab kanker ini dapat merusak saraf dan pembuluh darah maupun struktur tulang, menyebabkan nyeri, serta menyebar ke organ atau bagian tubuh lain.


Apakah Kanker Tulang Cepat Menyebar?

Kanker tulang dapat menyebar (metastasis) ke bagian tubuh lain, terutama paru-paru dan tulang lain. Kecepatan penyebaran tergantung pada jenis dan stadium kanker. Beberapa jenis kanker tulang, seperti osteosarkoma, cenderung menyebar dengan cepat jika tidak ditangani sesegera mungkin.




Referensi:

  1. Badila AE, Radulescu DM, et al,. Recent Advances in the Treatment of Bone Metastases and Primary Bone Tumors: An Up-to-Date Review. Cancers. 2021. (https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC8392383/). Diakses pada 18 April 2025. 
  2. World Health Organization. Preventing cancer. (https://www.who.int/activities/preventing-cancer). Diakses pada 18 April 2025. 
  3. Cleveland Clinic. Bone Cancer. (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17745-bone-cancer#prevention). Direvisi terakhir 31 Oktober 2024. Diakses pada 18 April 2025. 
  4. Cleveland Clinic. Bone Metastasis. (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/bone-metastasis). Direvisi terakhir 7 Januari 2024. Diakses pada 18 April 2025/. 
  5. Mayo Clinic. Bone cancer. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/bone-cancer/symptoms-causes/syc-20350217). Direvisi terakhir 5 Desember 2024. Diakses pada 18 April 2025.