Kehamilan Trimester 3 dan Berbagai Perubahan yang Dialami Ibu Hamil

By Tim RS Pondok Indah

Thursday, 07 November 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Kehamilan trimester 3 merupakan akhir masa kehamilan. Simak berbagai perubahan yang terjadi pada kehamilan trimester 3 dan penanganannya dalam artikel berikut!

Kehamilan Trimester 3 dan Berbagai Perubahan yang Dialami Ibu Hamil

Akhirnya Anda memasuki trimester 3! Trimester 3 dimulai dari usia kehamilan 29-40 minggu atau bulan ke-7, 8, dan 9. Pada masa ini, janin akan makin membesar dan mulai menempatkan diri ke posisi bersalin. Kondisi ini menyebabkan berbagai perubahan pada ibu hamil trimester 3, yang umumnya dikeluhkan sebagai kondisi yang paling melelahkan dan tidak nyaman, tetapi paling mendebarkan, karena waktu berjumpa dengan buah hati semakin dekat.


Perubahan Fisiologis pada Ibu Hamil Trimester 3

Seiring dengan perkembangan janin, akan terjadi berbagai perubahan pada tubuh ibu hamil. Selain ukuran perut yang makin besar, berikut ini adalah berbagai perubahan fisik yang dapat terjadi pada ibu hamil di trimester ketiga.


1. Makin Mudah Kegerahan

Adanya penambahan berat badan yang dialami oleh ibu hamil, akan meningkatkan suhu tubuh dan menyebabkan lebih mudah berkeringat. Selain itu, peningkatan aliran darah dan metabolisme tubuh, yang juga dipengaruhi oleh hormon kehamilan, akan menyebabkan Anda lebih mudah merasa gerah, bahkan berkeringat. 


Ibu hamil trimester 3 bisa mengenakan pakaian yang nyaman dan menyerap keringat untuk menyiasati perubahan ini. Selain itu, Anda juga disarankan untuk mengusahakan suhu ruangan tetap sejuk, minum cukup air putih, segera menyeka keringat yang keluar, dan menghindari makanan yang bisa memicu tubuh lebih berkeringat.


2. Sesak Napas

Ukuran janin di trimester 3 akan makin membesar, sehingga menyebabkan rahim pun makin meregang ke atas dan ke samping. Akibatnya, organ di sekitar rahim akan terdorong, termasuk paru-paru. Kondisi ini menyebabkan ruang gerak paru-paru makin terbatas ketika menarik napas, yang menyebabkan ibu hamil trimester 3 mengalami sesak napas atau napas terasa berat.


Anda bisa mengatasi kondisi ini dengan menerapkan posisi tubuh yang baik, tidak membungkuk, duduk dengan tegak dan angkat (atau regangkan) kedua tangan lurus ke atas. 


3. Kerongkongan Terasa Panas atau Seperti Terbakar (Heartburn)

Penekanan rahim ke organ di sekitarnya juga memengaruhi lambung, yang menyebabkan terjadinya heartburn. Rahim yang menekan lambung akan memudahkan asam lambung untuk naik ke kerongkongan.

Selain itu, adanya pengaruh hormon kehamilan yang menyebabkan katup pembatas kerongkongan dan lambung melemah juga menyebabkan terjadinya kenaikan asam lambung.


Untuk meringankan keluhan ibu hamil trimester 3 ini, sebaiknya hindari makanan yang pedas, asam dan berminyak atau yang digoreng. Anda juga disarankan untuk makan dalam porsi kecil tapi lebih sering serta tidak langsung berbaring setelah makan.


Baca juga: Yoga Ibu Hamil, Ketahui Manfaat dan Gerakan yang Dianjurkan



4. Nyeri Punggung Makin Parah

Bertambahnya ukuran rahim dan perut akan menyebabkan beban tambahan pada tulang punggung. Kondisi ini dapat menyebabkan ibu hamil mengalami nyeri punggung. Selain itu, perubahan hormon pada kehamilan di trimester 3 juga akan menyebabkan peregangan beberapa otot di sekitar panggul, termasuk punggung. Perubahan inilah yang menyebabkan nyeri punggung makin parah.


Untuk mengatasi kondisi ini, Anda bisa menggunakan penyangga perut untuk ibu hamil yang dijual bebas. Selain itu, gunakan alas kaki yang nyaman, jangan menggunakan sepatu hak tinggi, duduklah dengan posisi yang baik (punggung tegak), dan lakukan olahraga hamil dengan rutin.


5. Makin Sering BAK

Penekanan kandung kemih saat hamil terjadi karena posisinya yang berada di depan rahim. Jadi, ketika ukuran rahim bertambah besar, tekanan ke kandung kemih pun akan lebih besar, sehingga kapasitasnya menurun dan frekuensi BAK pun akan meningkat. Kondisi ini diperparah dengan masuknya kepala janin ke panggul, atau posisi janin sudah berada di jalan lahir.


Ibu hamil trimester 3 bisa meredakan keluhan ini dengan memastikan cukup minum air putih, membatasi minum air terlalu banyak sebelum tidur, melakukan senam Kegel, dan menghindari makanan maupun minuman yang dapat mengiritasi saluran kencing. 


Baca juga: Kehamilan Trimester 3, Ini Berbagai Kebutuhan Ibu Hamil


6. Tekanan Darah Menurun 

Ukuran rahim yang besar juga menekan pembuluh darah vena besar di perut, yang bertugas membawa darah balik ke jantung. Kondisi ini akan makin parah saat ibu tidur dalam posisi berbaring. Beberapa keluhan akibat perubahan ini adalah kliyengan, pusing, mual, dan jantung berdebar-debar.


Anda bisa menyiasatinya dengan tidur dalam posisi miring kiri. Selain itu, Anda juga disarankan untuk mengonsumsi makanan bergizi seimbang, cukup minum air, dan rutin olahraga, serta tidak melakukan perubahan posisi secara mendadak (terutama berdiri dari posisi tidur).


7. Makin Sering Kram

Perubahan kadar hormon kehamilan akan menyebabkan penumpukan cairan di tubuh, yang menyebabkan bengkak pada kaki. Kondisi ini akan menyebabkan ibu hamil trimester 3 mengalami kram kaki. Selain itu, peningkatan berat badan saat hamil juga akan menyebabkan terjadinya kram.


Untuk meringankan keluhan ini, ibu hamil trimester 3 bisa mengompres hangat kaki yang kram sambil memijatnya secara lembut. Melakukan peregangan ringan pada kaki yang kram juga akan membantu meredakan kram. 


8. Kaki Bengkak

Penekanan rahim ke pembuluh darah menyebabkan aliran darah balik ke jantung menjadi terhambat. Akibatnya, cairan akan tertahan pada bagian tubuh yang paling rendah, yakni kaki dan pergelangan kaki.


Untuk mengatasi kaki bengkak, ibu hamil disarankan untuk mengganjal kaki dengan bantal saat berbaring, atau meninggikan posisinya. Selain itu, rutin berolahraga dan mencukupi asupan cairan tiap hari juga bisa meredakan keluhan ibu hamil trimester 3 ini.


Baca juga: Cara Mengatasi Badan Pegal-pegal pada Ibu Hamil


9. Varises dan Wasir

Tubuh akan meningkatkan aliran darah ke plasenta dan janin dengan cara melebarkan pembuluh darah. Kondisi ini menyebabkan terjadinya varises dan wasir. Pelebaran pembuluh darah pada wajah dan perut juga bisa terjadi, yang akan Anda lihat sebagai jaring laba-laba berwarna keunguan yang dikenal dengan telangiektasia atau spider veins.


Untuk meredakan masalah ini, Anda bisa menghindari berdiri terlalu lama, tidak menggunakan alas kaki dengan hak tinggi, konsumsi cukup makanan berserat, melakukan sitz bath, dan tidak menahan saat akan BAB.


10. Muncul Kontraksi Semakin Sering

Kontraksi palsu bisa saja terjadi sejak trimester 2, tetapi ada juga yang baru merasakannya pada saat kehamilan memasuki trimester 3. Anda perlu mengenali perbedaan kontraksi palsu (braxton hicks) dengan kontraksi yang merupakan tanda persalinan. 


Anda bisa mengubah posisi dan beristirahat untuk meredakan kontraksi palsu. Namun, jika Anda telah menerapkan saran tersebut tetapi kontraksi masih terjadi, bahkan disertai perut yang keras, ini adalah kontraksi yang merupakan tanda persalinan. Bila yang Anda alami adalah kontraksi sejati, sebaiknya durasi dan frekuensi kontraksi yang terjadi untuk menentukan waktu yang tepat ke rumah sakit.


Beberapa ibu hamil trimester 3 juga mungkin mengalami perubahan pada tubuh, berupa pertumbuhan bulu yang makin lebat dan lebih kasar, muncul stretch mark pada bagian tubuh tertentu, bintik hitam di wajah tampak makin nyata, ASI bocor, konstipasi, sulit tidur, dan berkurangnya gairah seksual. 


Keputihan juga bisa terjadi pada kehamilan trimester 3 ini, karena peningkatan aliran darah ke bagian panggul. Namun, keputihan yang keluar dengan disertai darah sebaiknya Anda waspadai, bahkan segera periksakan ke dokter. Sebab kondisi ini bisa saja merupakan salah satu tanda persalinan, terutama bila keputihan yang keluar lebih berlendir. 


Baca juga: Perlukah Induksi Persalinan untuk Mempercepat Proses Melahirkan?


Perubahan Psikologis Ibu Hamil Trimester 3

Meski memasuki trimester 3 artinya waktu untuk bertemu dengan si kecil makin dekat, ini juga bisa memicu kekhawatiran yang lebih besar bagi sebagian ibu. Disamping kekhawatiran mengenai proses melahirkan, menjalankan peran baru sebagai seorang ibu, beberapa ibu juga khawatir akan nyeri selama proses persalinan, pilihan metode persalinan, dan kelancaran menyusui bayi. 


Perubahan kadar hormon selama hamil juga akan memengaruhi mood Anda menjadi lebih mudah marah dan tidak bersemangat. Kondisi ini diperparah dengan insomnia yang bisa saja terjadi karena sering kencing di malam hari maupun posisi tidur yang kurang nyaman.


Anda bisa mengurangi perubahan psikologis pada kehamilan trimester 3 ini dengan konsultasi bersama dokter spesialis kebidanan dan kandungan saat kontrol rutin kehamilan. Diskusikan tentang metode persalinan yang Anda kehendaki dan saran dokter untuk metode persalinan yang sesuai. Anda juga bisa menanyakan kelebihan dan kekurangan metode persalinan tersebut, maupun rencana cadangannya.


Sedangkan untuk proses menyusui, Anda bisa bertukar pikiran dengan komunitas ibu menyusui, membaca informasi dari sumber terpercaya, dan konselor laktasi. Anda bisa berunding dan meminta dukungan pasangan untuk menjalankan peran sebagai ibu dan menerapkan metode pendidikan anak. 


Baca juga: Persiapan Menyusui Bagi Calon Ibu


Tips Menjaga Kesehatan Selama Kehamilan Trimester Ketiga

Akhir masa kehamilan ini memang mendebarkan, tetapi jangan lengah ya, Bu! Anda tetap harus menjaga kesehatan kehamilan trimester 3 dengan menerapkan beberapa tips berikut ini:


  • Mengonsumsi makanan bergizi seimbang untuk menjaga kesehatan ibu dan janin, serta mengupayakan kenaikan berat badan normal yakni sekitar 0,4 kg per minggunya.
  • Olahraga secara rutin, sesuai dengan intensitas dan durasi yang disarankan oleh dokter, supaya ibu hamil tetap bertenaga sekaligus untuk mempersiapkan proses persalinan
  • Istirahat cukup untuk memastikan ibu tetap sehat dan menjaga stamina ibu hamil serta mendukung tumbuh kembang janin
  • Mencukupi kebutuhan cairan harian guna menghindari risiko terjadinya dehidrasi maupun sembelit
  • Mengelola stres maupun kekhawatiran untuk menjalani peran baru sebagai orang tua, baik dengan mengikuti kelas ibu hamil, melakukan meditasi, yoga hamil, maupun bertukar pengalaman dengan kerabat atau komunitas ibu hamil
  • Melakukan kontrol rutin kehamilan sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan oleh dokter, yang bisanya jadi lebih sering (2 minggu sekali)


Hal terpenting dalam menjaga kesehatan fisik dan psikis selama kehamilan trimester ketiga adalah dengan memahami kebutuhan Anda. Simak berbagi kebutuhan kehamilan ibu hamil trimester akhir di artikel ini.



Bila Anda masih belum bisa memastikan metode persalinan maupun kesulitan menghadapi perubahan yang terjadi pada kehamilan trimester 3, konsultasikanlah dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan di RS Pondok Indah terdekat. Dokter kami akan menyarankan metode persalinan yang paling sesuai dengan kondisi Anda.


Selain itu, dokter kandungan kami juga akan mengatasi keluhan yang Anda alami pada trimester akhir ini. Dengan begitu, Anda bisa mempersiapkan hari-hari menjelang waktu bertemu dengan si kecil dengan lebih menyenangkan dan nyaman.


FAQ Kehamilan Trimester 3


Apa yang Terjadi pada Janin di Trimester 3?

Pada trimester 3, janin tumbuh pesat, berat badannya bertambah, dan organ-organ penting, seperti paru-paru dan otak, semakin matang. Janin juga mulai bergerak lebih sering dan bersiap untuk posisi lahir.


Apa Saja yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Hamil Trimester 3?

Saat hamil trimester 3, hindari angkat beban berat, tidur telentang terlalu lama, konsumsi makanan mentah, merokok, dan stres berlebihan. Pastikan juga tidak melewatkan kontrol ke dokter untuk memantau kesehatan ibu dan janin.


Trimester 3 Tidak Boleh Makan Apa?

Di trimester 3, hindari makanan mentah atau setengah matang seperti sushi dan telur setengah matang, makanan tinggi merkuri seperti ikan besar, makanan berlemak atau manis berlebihan, serta minuman berkafein atau beralkohol.


Vitamin Apa Saja yang Dibutuhkan Ibu Hamil Trimester 3? 

Di trimester 3, ibu hamil butuh vitamin D, kalsium untuk tulang, zat besi mencegah anemia, asam folat untuk perkembangan otak janin, serta DHA untuk kesehatan otak dan mata.


Referensi: 

  1. Zhang T, Liu M, et al,. Fear of childbirth and its determinants in pregnant women in the third trimester: a cross-sectional study. BMC psychiatry. 2023. (https://link.springer.com/article/10.1186/s12888-023-05070-7). Diakses pada 28 Juni 2024.
  2. Salari N, Darvishi N, et al,. A systematic review and meta-analysis of prevalence of insomnia in the third trimester of pregnancy. BMC pregnancy and childbirth. 2021. (https://link.springer.com/article/10.1186/s12884-021-03755-z). Diakses pada 28 Juni 2024.
  3. Pregnancy, Birth, and Baby by the Australian Government. Third trimester. (https://www.pregnancybirthbaby.org.au/third-trimester). Direvisi terakhir Mei 2022. Diakses pada 28 Juni 2024.
  4. Women's Health. Stages of pregnancy. (https://www.womenshealth.gov/pregnancy/youre-pregnant-now-what/stages-pregnancy). Direvisi terakhir 22 Februari 2021. Diakses pada 28 Juni 2024.
  5. Cleveland Clinic. Third Trimester. (https://my.clevelandclinic.org/health/articles/third-trimester) . Direvisi terakhir 15 Maret 2024. Diakses pada 28 Juni 2024.
  6. Johns Hopkins. The Third Trimester. (https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/the-third-trimester). Diakses pada 28 Juni 2024.
  7. Mayo Clinic. 3rd Trimester Pregnancy: What to expect. (https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/pregnancy-week-by-week/in-depth/pregnancy/art-20046767). Direvisi terakhir 9 Maret 2022. Diakses pada 28 Juni 2024.