Khitan untuk Tumbuh Kembang Anak

Friday, 27 September 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Khitan anak bermanfaat untuk mengurangi risiko infeksi saluran kemih, menjaga kebersihan penis, dan mencegah masalah kesehatan di kemudian hari.

Khitan untuk Tumbuh Kembang Anak

Ketika berbicara mengenai khitan, setidaknya ada dua pertanyaan yang kerap diajukan orang tua; fungsi dari khitan dan usia yang tepat untuk melakukannya.


Secara anatomi, terdapat kulup (dalam bahasa medis disebut preputium) pada ujung penis. Jika tidak rajin dibersihkan, smegma dan sisa air seni akan mengendap di preputium yang dapat menyebabkan peradangan pada ujung kepala penis (balanitis).


Kondisi balanitis ditandai dengan pembengkakan dan kemerahan di kepala penis, disertai dengan rasa gatal, bau tidak sedap pada penis, hingga demam dan pembengkakan pada kelenjar getah bening di daerah lipat paha. Jika kondisi ini terus berlanjut, maka akan berpotensi menyebabkan migrasi bakteri ke saluran kemih sehingga mengakibatkan terjadinya infeksi saluran kemih, seperti cystitis (infeksi kandung kemih), hingga menyebabkan pyelonefritis (peradangan pada ginjal). 


Apa Itu Khitan?

Khitan adalah tindakan untuk membuang kulup yang menutupi kepala penis sehingga dapat mencegah tumpukan kotoran yang berpotensi menyebabkan infeksi. Khitan dapat dilakukan pada semua pria dari semua rentang usia, mulai dari bayi baru lahir hingga dewasa.


Namun berdasarkan WHO, terdapat banyak manfaat apabila khitan dilakukan lebih dini, antara lain durasi tindakan yang singkat, lebih rendahnya komplikasi, dan pemulihan yang lebih cepat.


Faktanya, khitan dapat mengurangi risiko infeksi saluran kemih 10 kali lebih rendah pada tahun pertama kehidupan.


Khitan yang dilakukan pada bayi baru lahir juga dapat mencegah kondisi demam akibat infeksi yang dapat menghambat proses imunisasi. Jadwal vaksin menjadi tidak terkendala karena anak jarang sakit. 


Pemberian imunisasi yang tepat waktu akan mencegah anak terserang penyakit yang dapat menghambat proses belajar, serta tumbuh kembang anak yang optimal. Perkembangan teknologi medis, seperti keberadaan jarum dan benang medis berukuran kecil, juga memungkinkan khitan dilakukan saat ini pada bayi baru lahir. 


Kondisi yang Dilarang untuk Khitan

Meskipun demikian, terdapat beberapa kondisi dimana khitan tidak dianjurkan untuk dilakukan, antara lain:


Hipospadia

Pada kondisi tertentu, seperti hipospadia, prosedur khitan tidak boleh dilakukan. Hipospadia adalah suatu kondisi abnormalitas lubang kencing (uretra) yang tidak berada pada ujung penis dan memerlukan perbaikan ketika anak berusia 18 bulan hingga dua tahun. Hipospadia merupakan kontraindikasi khitan, karena pada tindakan operatif preputium dapat digunakan untuk memperbaiki kondisi tersebut. 


Buried Penis

Khitan juga tidak dianjurkan untuk dilakukan pada kasus buried penis. Buried penis adalah suatu kondisi penis yang terlihat lebih kecil dari sebenarnya akibat terbenam oleh kulit dan lemak. Khitan pada kasus buried penis justru dapat menyebabkan penis akan semakin terbenam. Kondisi ini memerlukan operasi rekonstruksi penis. Namun, perlu diperhatikan bahwa tindakan operasi harus dilakukan oleh dokter yang telah berpengalaman. 


Jenis-jenis Metode Khitan

Secara umum, terdapat tiga metode khitan, yaitu metode konvensional dengan pembedahan, laser dengan electric cauter, dan smart clamp menggunakan tabung plastik khusus yang disesuaikan dengan usia dan ukuran penis. 


1. Metode Konvensional dengan Pembedahan

Metode konvensional khitan dilakukan dengan pembedahan menggunakan pisau bedah untuk memotong kulit kulup. Setelah itu, dokter akan menjahit tepi luka agar sembuh dengan baik. Prosedur ini membutuhkan keterampilan khusus dan biasanya dilakukan di klinik atau rumah sakit oleh tenaga medis terlatih. Pemulihan pasca operasi memerlukan perawatan yang hati-hati untuk mencegah infeksi.


2. Metode Laser dengan Electric Cauter

Khitan dengan metode laser menggunakan alat electric cauter untuk memotong dan membakar kulit kulup sekaligus, yang membantu mengurangi perdarahan selama prosedur. Teknik ini lebih cepat dan biasanya lebih sedikit menimbulkan rasa sakit dibandingkan metode konvensional. Laser juga mempercepat proses penyembuhan dan mengurangi risiko infeksi karena luka lebih cepat tertutup.


3. Metode Smart Clamp

Metode smart clamp menggunakan tabung plastik khusus yang disesuaikan dengan ukuran penis dan usia anak. Alat ini menjepit kulit kulup dan memotong aliran darah ke jaringan yang akan dipotong, sehingga meminimalkan perdarahan dan nyeri. Setelah beberapa hari, tabung plastik dilepas bersama dengan kulit kulup yang sudah mati. Metode ini dikenal lebih aman dan nyaman, terutama untuk anak-anak, karena tidak memerlukan jahitan.


FAQ Khitan Anak


Sunat yang Paling Bagus Metode Apa?

Metode sunat laser dianggap paling bagus karena lebih cepat dan minim rasa sakit. Prosesnya juga lebih bersih, mengurangi risiko infeksi dan pendarahan. Dengan teknologi ini, penyembuhan biasanya lebih cepat, dan anak bisa kembali beraktivitas dalam waktu singkat setelah prosedur.


Berapa Lama Luka Sunat Sembuh?

Luka sunat biasanya sembuh dalam waktu 1 hingga 3 minggu, tergantung pada metode yang digunakan dan perawatan pascaoperasi. Pada umumnya, jika dirawat dengan baik, anak bisa kembali beraktivitas normal dalam waktu singkat setelah itu.


Berapa Hari Luka Sunat Tidak Boleh Kena Air? 

Luka sunat sebaiknya tidak terkena air selama 3 hingga 7 hari setelah prosedur. Hal ini penting untuk mencegah infeksi dan memastikan proses penyembuhan berjalan lancar.