By Tim RS Pondok Indah
Mabuk perjalanan terjadi ketika mispersepsi antara rangsang yang diterima telinga dengan yang diolah otak. Kondisi ini memang tidak berbahaya, tetapi bisa mengganggu.
Tubuh akan mempersepsikan suatu gerakan maupun perubahan posisi melalui sinyal dari beberapa bagian tubuh yang kemudian diolah oleh otak. Saat masukan dari mata, telinga, otot, maupun sendi berbeda, otak akan mengalami ‘kekacauan’ penafsiran sinyal. Kondisi inilah yang dikenal dengan mabuk perjalanan.
Mabuk perjalanan adalah kondisi yang terjadi ketika mispersepsi antara rangsang yang diterima oleh telinga dengan yang diolah oleh otak sebagai pusat keseimbangan. Akibatnya, penderita mabuk perjalanan atau motion sickness akan merasakan pusing, mual, bahkan muntah, ketika sedang dalam perjalanan. Selain saat berkendara, motion sickness juga bisa dialami oleh mereka yang sedang bermain, terutama VR (virtual reality).
Kondisi ini bisa saja terjadi pada siapa pun, tetapi ada beberapa kondisi yang membuat seseorang lebih berisiko mengalaminya. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena kondisi ini tidak berbahaya dan ada beberapa upaya untuk mengatasi mabuk kendaraan serta mencegah kekambuhannya.
Baca juga: 9 Makanan untuk Mabuk Perjalanan yang Bisa Meredakan Mual dan Muntah
Gejala mabuk perjalanan bisa saja terjadi secara bertahap, satu per satu, maupun langsung terjadi secara bersamaan. Beberapa gejalanya antara lain:
Baca juga: Tips Agar Puasa Tidak Lemas dan Tetap Semangat saat Beraktivitas
Mabuk perjalanan terjadi akibat ketidaksesuaian informasi yang diterima oleh otak dari berbagai sinyal yang dikirimkan oleh bagian tubuh. Kondisi ini dipicu oleh beberapa kegiatan, termasuk menaiki wahana di taman hiburan, bermain video game (terutama yang menggunakan VR), maupun melakukan perjalanan (terutama dengan moda transportasi darat).
Contohnya saja, saat berkendara dengan mobil, tubuh Anda sebenarnya tetap diam, karena yang bergerak adalah mobil. Namun, mata Anda melihat kondisi sekeliling bergerak. Selain itu, telinga dalam juga akan menerima rangsang pergerakan ketika mobil sedang melaju.
Perbedaan persepsi antara tubuh yang tidak bergerak dengan informasi dari mata dan telinga yang mengisyaratkan sedang dalam perubahan posisi inilah yang membuat mispersepsi di otak dan menyebabkan terjadinya mabuk perjalanan.
Munculnya gejala mabuk perjalanan yang Anda alami adalah merupakan jawaban otak dari berbagai respon yang berbeda ini. Otak akan mencapai kesimpulan bahwa Anda mengalami keracunan atau ada benda asing yang masuk dan mengacaukan berbagai persepsi tersebut. Sehingga terjadilah berbagai respon tubuh untuk mengeluarkan racun tersebut dari dalam tubuh.
Baca juga: Atasi Sakit Gigi Saat Puasa dengan Cara yang Tepat agar Ibadah Tidak Batal
Meski bisa dialami oleh siapa pun, mabuk perjalanan lebih mungkin dialami oleh orang dengan beberapa kondisi berikut ini:
Baca juga: Kenali Jenis Sakit Kepala Anda
Tidak ada langkah diagnosis yang spesifik untuk memastikan Anda mengalami mabuk perjalanan. Dokter hanya cukup melakukan anamnesis mengenai keluhan atau gejala yang Anda alami, serta riwayat kesehatan. Baru kemudian dokter mengkonfirmasinya dengan melakukan pemeriksaan fisik, termasuk pemeriksaan tanda-tanda vital dan pemeriksaan telinga.
Pada kasus yang dicurigai terjadi akibat gangguan pembuluh darah di otak, dokter mungkin akan menyarankan pemeriksaan penunjang menggunakan CT-Scan maupun CT angiografi.
Bila mengalami kondisi ini, Anda bisa menerapkan beberapa cara mengatasi mabuk perjalanan secara mandiri, seperti berikut ini:
Jika terjadi saat bermain game, hentikan permainan bisa menjadi solusi untuk mengurangi keluhan mabuk perjalanan yang Anda rasakan.
Bila beberapa perawatan mabuk perjalanan tidak cukup efektif meredakan keluhan, Anda bisa mengonsumsi obat mabuk perjalanan yang dijual bebas. Agar kerjanya maksimal, konsumsilah obat anti mabuk kendaraan ini 1-2 jam sebelum bepergian. Namun, karena efek sampingnya adalah menyebabkan rasa kantuk, Anda tidak disarankan untuk mengonsumsi obat ini ketika akan mengemudikan kendaraan.
Baca juga: Cara Efektif Atasi Sakit Kepala Saat Puasa Agar Tetap Fokus di Bulan Ramadan
Meski tidak sepenuhnya bisa dicegah, beberapa tips berikut bisa membantu mengurangi kemungkinan Anda mengalami mabuk perjalanan, yaitu:
Umumnya mabuk perjalanan tidak berbahaya, tetapi kondisi ini tetap berisiko menyebabkan komplikasi jika tidak ditangani dengan tepat atau keluhannya sangat parah. Dehidrasi bisa menjadi komplikasi akibat mual dan muntah yang hebat pada penderita mabuk perjalanan. Jika dibiarkan dehidrasi bisa berujung pada hipotensi (tekanan darah rendah).
Oleh karena itu, jika pernah atau sering mengalami mabuk perjalanan dan akan bepergian, tidak ada salahnya berkonsultasi dengan dokter umum untuk mencegah kondisi berulang. Dengan pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter, Anda akan mendapatkan saran pencegahan mabuk perjalanan yang sesuai, termasuk peresepan obat-obatan yang mungkin perlu dikonsumsi.
Pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh di RS Pondok Indah cabang terdekat juga bisa Anda lakukan sebelum melakukan perjalanan. Dengan demikian, perjalanan bisa Anda jalani dengan aman dan tetap sehat, tanpa perlu mengkhawatirkan mabuk perjalanan yang menghantui. Sebab pemeriksaan yang dilakukan di RS Pondok Indah dilakukan oleh dokter kompeten dengan memanfaatkan fasilitas medis berteknologi terkini.
Baca juga: Pahami Pentingnya Cek Kesehatan Sebelum Mudik Lebaran
Gejala mabuk perjalanan biasanya hilang dalam beberapa menit hingga jam setelah perjalanan selesai. Namun, dalam beberapa kasus, rasa pusing dan mual bisa menetap hingga satu hari. Jika gejala mabuk perjalanan tidak kunjung membaik atau bahkan bertambah parah lama setelah perjalanan berakhir, konsultasikan dengan dokter umum untuk memastikan penyebabnya.
Jika mengalami mabuk perjalanan, sebisa mungkin posisikan diri Anda untuk duduk atau berbaring dengan nyaman di tempat yang stabil. Kemudian, fokuskan pandangan ke objek tetap di kejauhan dan bernapaslah dengan teratur. Anda juga bisa minum air putih dan mengonsumsi permen jahe atau mint untuk membantu mengurangi mual.
Segera setelah perjalanan berakhir, beristirahatlah di tempat yang tenang dan stabil. Hindari aktivitas yang memicu pusing, seperti membaca buku atau menatap layar gadget. Bila perlu, Anda bisa minum air hangat atau teh jahe untuk mengurangi mual.
Mabuk perjalanan dan pusing merupakan dua kondisi berbeda. Namun, salah satu gejala mabuk perjalanan yang biasa muncul adalah rasa pusing. Mabuk perjalanan sendiri disebabkan oleh ketidaksesuaian informasi yang dikirimkan ke otak oleh indera penglihatan maupun sistem keseimbangan tubuh yang lain.
Di sisi lain, pusing dapat disebabkan oleh mabuk perjalanan maupun berbagai kondisi lain, seperti tekanan darah rendah.
Jika mabuk perjalanan terjadi sangat sering, parah, atau disertai gejala lain seperti vertigo berkepanjangan, bahkan kehilangan keseimbangan, konsultasikan kondisi Anda dengan dokter THT untuk penanganan lebih lanjut.
Referensi: