By Tim RS Pondok Indah
Menopause dini adalah kondisi di mana wanita berhenti menstruasi sebelum usia 45 tahun. Jangan dianggap sepele, kondisi ini bisa meningkatkan risiko osteoporosis.
Secara umum, wanita akan mengalami menopause saat berusia lebih dari 50 tahun. Namun, sebagian wanita justru berhenti menstruasi sebelum berusia 45 tahun. Dalam dunia medis, kondisi ini disebut menopause dini. Terhentinya siklus menstruasi yang terlalu dini bisa menyebabkan produksi hormon estrogen berkurang drastis.
Padahal, hormon estrogen tidak hanya berperan untuk menjaga kesehatan organ reproduksi, melainkan juga penting dalam meningkatkan suasana hati, melumasi pada vagina agar tidak kering, menjaga hasrat seksual, serta mempertahankan kekuatan tulang untuk mencegah risiko penyakit osteoporosis.
Menopause dini adalah kondisi di mana seorang wanita mengalami menopause sebelum usia 45 tahun. Bahkan, dalam beberapa kasus, ada pula wanita yang mengalami menopause dini sebelum berusia 40 tahun. Kondisi ini terjadi saat seorang wanita tidak haid atau berhenti haid selama 12 bulan berturut-turut dengan kadar hormon sesuai dengan keadaan menopause.
Menopause dini bisa terjadi ketika adanya faktor yang menyebabkan fungsi ovarium menurun atau produksi hormon estrogen berkurang bahkan berhenti, seperti penyakit atau pengobatan tertentu.
Berikut ini adalah beberapa penyebab menopause dini, yaitu:
Baca juga: Macam-macam Gangguan Haid atau Menstruasi yang Tidak Boleh Disepelekan
Selain penyebab di atas, ada faktor risiko yang menyebabkan wanita mengalami menopause dini, yaitu:
Jika Anda memiliki faktor risiko yang dapat menyebabkan menopause dini, disarankan untuk rutin berkonsultasi dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan. Selain itu, Anda juga sebaiknya mulai menjalani gaya hidup sehat untuk mencegah terjadinya menopause dini sekaligus membantu mengelola masa pre-menopause.
Baca juga: Menstruasi Tak Teratur, Hati-hati PCOS
Menopause tidak hanya ditandai dengan berhentinya menstruasi semata. Terdapat beberapa gejala menopause yang bisa Anda alami sebelum siklus haid berhenti.
Anda mungkin akan mengalami menstruasi yang tidak teratur selama beberapa tahun sebelum mengalami menopause dini. Siklus menstruasi yang Anda alami mungkin akan lebih pendek atau lebih panjang dari siklus normal. Selain itu, mungkin juga Anda mengalami keluarnya bercak darah (flek) ketika tidak mengalami menstruasi.
Menopause dini juga ditandai oleh gejala lainnya, seperti:
Menopause dini bukanlah kondisi yang bisa dianggap sepele dan dibiarkan, apalagi jika kondisi ini terjadi di awal usia 40 tahun. Soalnya, menopause dini bisa meningkatkan risiko Anda mengalami penyakit jantung dan osteoporosis.
Selain itu, karena jumlah hormon estrogen yang berkurang drastis memiliki pengaruh terhadap pelumas alami pada organ kewanitaan, vagina jadi lebih kering dan terasa nyeri ketika berhubungan intim. Hal ini mungkin bisa mengganggu keharmonisan rumah tangga Anda dan pasangan.
Menopause dini pun memiliki pengaruh besar terhadap perubahan suasana hati. Pada sebagian wanita, kondisi ini bisa menyebabkan depresi dan mengurangi rasa percaya diri.
Oleh sebab itu, jangan meremehkan menopause dini. Bagi Anda mengalami ciri menopause dini, cobalah berkonsultasi dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan di RS Pondok Indah cabang terdekat. Melalui pemeriksaan, dokter bisa memastikan penyebab dari kondisi yang Anda alami dan memberikan penanganan yang sesuai.
Baca juga: Perubahan Fisik dan Metabolik yang Terjadi pada Proses Menua
Jika melalui pemeriksaan, seperti pemeriksaan darah untuk mengetahui kadar hormon tertentu, dokter menyatakan Anda mengalami menopause dini, nantinya dokter akan memberikan penanganan yang sesuai.
Perlu diketahui bahwa pengobatan dan penanganan dari dokter bukanlah untuk mengobati atau mencegah menopause dini agar tidak terjadi lagi, tetapi hanya untuk meringankan gejala dan efek samping menopause dini yang mungkin membuat Anda tidak nyaman dan sulit untuk beraktivitas.
Jika Anda mengalami menopause dini, ada beragam penanganan yang mungkin direkomendasikan oleh dokter spesialis kebidanan dan kandungan, yaitu:
Karena menopause dini menyebabkan hormon estrogen berkurang, maka penanganan yang dokter berikan adalah berupa terapi hormon. Terapi hormon ini bisa membantu menurunkan risiko osteoporosis dan penyakit jantung.
Pemberian hormon bisa berupa pil KB, gel dan krim, serta semprotan. Dokter akan memberikan terapi hormon yang sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.
Seperti yang sudah dijelaskan di awal, wanita yang mengalami menopause dini akan memiliki suasana hati yang tidak menentu. Perubahan suasana hati dari cemas, sedih, atau marah, bisa menyebabkan depresi.
Oleh sebab itu, dokter akan meresepkan obat-obatan antidepresan untuk mengurangi perubahan suasana hati agar Anda bisa kembali beraktivitas tanpa perasaan tidak nyaman.
Menopause dini bisa menyebabkan vagina kering dan terasa nyeri ketika berhubungan intim. Untuk mengatasi hal ini, dokter akan meresepkan pelumas nonhormonal berupa gel atau krim yang aman untuk digunakan saat berhubungan seks.
Menopause dini bisa sangat mengganggu. Oleh sebab itu, dokter mungkin akan merekomendasikan Anda untuk melakukan konseling agar Anda bisa mengontrol suasana hati yang berubah dengan cepat sehingga Anda bisa beraktivitas dengan nyaman.
Menopause dini bukanlah kondisi yang bisa disembuhkan. Namun, sebagian wanita bisa sedikit menunda terjadinya menopause dini dengan menghindari kebiasaan merokok dan pola hidup kurang sehat lainnya. Pasalnya, wanita yang merokok dan menjalani gaya hidup tidak sehat dapat mengalami gangguan kesehatan organ reproduksi, khususnya indung telur (ovarium). Rusaknya ovarium dapat meningkatkan risiko terjadinya menopause dini.
Menopause dini memang tidak bisa disembuhkan, tetapi dengan pengobatan dan penanganan yang tepat, Anda bisa menjalani aktivitas tanpa harus merasa tidak nyaman karena mengalami gejala menopause dini dan suasana hati yang berubah kapan saja.
Jadi, jangan tunda untuk melakukan pemeriksaan ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan jika Anda mengalami gejala-gejala menopause dini seperti di atas. Tidak perlu khawatir dengan kondisi ini karena dokter akan memberikan penanganan yang tepat untuk Anda.
Baca juga: Hidup Berkualitas di Masa Menopause
Rata-rata wanita mengalami menopause pada usia 45 hingga 55 tahun. Namun, usia menopause dapat bervariasi tergantung faktor genetik, gaya hidup, dan kesehatan secara umum. Apabila menopause terjadi sebelum umur 45 tahun, maka kondisi inilah yang disebut sebagai menopause dini.
Tiga tahap menopause adalah:
Menopause adalah proses alami yang terjadi pada setiap wanita seiring bertambahnya usia dan tidak bisa dicegah. Namun, gejalanya bisa dikelola dengan perubahan gaya hidup, terapi hormon, dan asupan nutrisi yang tepat.
Menopause itu sendiri memang tidak dapat dicegah. Akan tetapi, menopause yang terjadi terlalu cepat atau menopause dini dapat dicegah. Jika Anda memiliki faktor risiko menopause atau mulai merasakan muncul gejala menopause sebelum waktunya, segera kunjungi dokter spesialis kebidanan dan kandungan untuk penanganan lebih lanjut.
Referensi: