Nyeri Perut, Ketahui Penyebab, Gejala, dan Cara Meredakannya

By Tim RS Pondok Indah

Monday, 30 September 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Nyeri perut dapat terjadi karena banyak hal, dimulai dari GERD, gangguan pencernaan, hingga radang usus buntu. Cari tahu penyebab dan cara menanganinya di sini!

Nyeri Perut, Ketahui Penyebab, Gejala, dan Cara Meredakannya

Nyeri perut merupakan keluhan yang sangat umum, dan bisa dialami oleh siapa saja. Namun, penyebab nyeri perut sangat beragam, mulai dari sembelit, asam lambung naik, sampai adanya infeksi pada ginjal. Mengetahui penyebab nyeri perut sangat penting dalam menentukan penanganan yang sesuai. 


Meski sebagian nyeri perut bisa diatasi dengan cara sederhana di rumah, tetapi ada beberapa kasus nyeri perut yang perlu ditangani langsung oleh dokter.


Penyebab Nyeri Perut Berdasarkan Letaknya

Dalam perut terdapat berbagai organ, seperti hati, lambung, ginjal, empedu, kandung kemih, sampai indung telur (ovarium).


Penyebab nyeri perut sangat tergantung dengan letak nyeri yang dirasakan. Berikut ini adalah beberapa penyebab sakit perut berdasarkan letaknya:


Nyeri perut kanan atas

Beberapa penyebab nyeri perut kanan atas umumnya adalah sebagai berikut ini:



Nyeri perut kanan bawah

Untuk nyeri perut kanan bawah, berikut ini adalah beberapa penyebabnya:


  • Radang usus
  • Radang usus buntu
  • Infeksi saluran kemih
  • Gangguan ovarium
  • Masalah pada rahim


Baca juga: Nyeri Ulu Hati, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya


Nyeri perut bagian tengah

Nyeri perut bagian tengah umumnya disebabkan oleh gangguan pencernaan, seperti:


  • Maag
  • Tukak lambung
  • Radang lambung
  • Radang pankreas


Nyeri perut kiri atas

Untuk kasus nyeri perut kiri atas bisa disebabkan beragam penyebab ini:


  • Gangguan limpa
  • Gangguan usus
  • Batu ginjal
  • Radang pankreas
  • Kanker pankreas
  • Infeksi saluran kemih (ISK)


Nyeri perut kiri bawah

Gangguan yang sering menjadi penyebab sakit perut kiri bawah adalah:


  • Gangguan usus (divertikulosis)
  • Infeksi saluran kemih
  • Gangguan ovarium
  • Gangguan rahim


Khusus bagi wanita, nyeri perut bagian bawah biasanya disebabkan oleh:



Untuk memastikan penyebab nyeri perut yang Anda alami, periksakan diri ke dokter spesialis penyakit dalam. Tidak hanya mendapatkan diagnosis, dokter juga dapat langsung memberikan rekomendasi penanganan yang tepat untuk kondisi Anda.


Baca juga: Perlemakan Hati: Salah Satu Sindrom Metabolik



Gejala Nyeri Perut yang Sering Dirasakan

Secara umum, nyeri perut akan menimbulkan gejala, seperti:


  • Sakit di area perut
  • Perut kembung 
  • Begah
  • Rasa nyeri seperti ditusuk-tusuk atau terasa seperti terbakar
  • Kram
  • Mulas


Rasa nyeri pada kondisi ini bisa berbeda-beda pada tiap orang, ada yang ringan hingga berat. Terkadang, rasa nyeri yang dialami pun bisa berpindah dari satu area perut ke area perut yang lainnya.

Pada sebagian orang, nyeri perut juga disertai dengan gejala lainnya, seperti mual, muntah, kedutan di perut serta perut terasa tidak nyaman. Bahkan, ada pula kasus nyeri perut yang disertai dengan demam.


Baca juga: Permasalahan Lambung Kaum Urban: Dispepsia, Gastritis, dan GERD


Kapan Harus ke Dokter?

Sebagian nyeri perut bisa sembuh dengan sendirinya tanpa perlu penanganan serius. Namun, sebagian nyeri perut lainnya perlu ditangani dan diobati oleh dokter spesialis penyakit dalam.


Anda perlu segera ke dokter jika sedang hamil dan mengalami nyeri perut, atau merasakan nyeri perut yang disertai dengan gejala berikut ini:


  • Nyeri perut berlangsung lebih dari 24 jam
  • Demam
  • Berat badan turun drastis
  • Perut terasa bengkak
  • Kulit dan bagian putih mata berwarna kuning (sakit kuning)
  • Tidak nafsu makan
  • Nyeri saat buang air kecil
  • BAB berdarah atau berwarna hitam
  • Diare lebih dari 5 hari
  • Sesak napas


Baca juga: Sakit Lambung, Periksakan Segera, Jangan Remehkan Akibatnya



Pengobatan Nyeri Perut

Pada beberapa kasus, nyeri perut bisa sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan. Untuk membantu meredakan nyeri perut, ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan di rumah, yaitu:


  • Minum air yang cukup agar tidak dehidrasi
  • Hindari minuman berkafein, seperti teh, kopi, dan minuman bersoda, karena bisa membuat perut tidak nyaman
  • Hindari makanan berlemak, asam, dan pedas untuk sementara waktu
  • Istirahat cukup
  • Kompres hangat di area perut menggunakan botol yang telah diisi air hangat untuk membuat perut lebih nyaman


Selain tips di atas, Anda bisa membeli obat pereda nyeri di apotek terdekat. Jangan lupa untuk mengonsumsi sesuai dengan aturan pakai yang tertera pada kemasan.


Jika semua tips di atas sudah dilakukan, tetapi rasa nyeri tidak kunjung mereda bahkan makin parah, atau berlangsung lebih dari 3 hari, segera lakukan pemeriksaan ke dokter spesialis penyakit dalam di RS Pondok Indah cabang terdekat.


Melalui pemeriksaan, dokter akan menegakkan diagnosis untuk memberikan penanganan sesuai dengan penyebab nyeri perut yang Anda alami, termasuk meresepkan obat sakit perut yang tepat.



FAQ


Apa Penyebab Sakit Perut Seperti Diremas?

Sakit perut seperti diremas bisa disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk gangguan pencernaan, gastritis, sindrom iritasi usus (IBS), atau stres. Jika rasa sakit berlanjut atau disertai gejala lain seperti demam atau muntah berkali-kali, segera konsultasikan ke dokter spesialis penyakit dalam untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.


Kenapa Perut Terasa Sakit Seperti Ditusuk?

Perut terasa sakit seperti ditusuk bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk gastritis, tukak lambung, peradangan pada usus, disebabkan oleh infeksi, atau gas berlebih. Jika rasa sakit berlanjut, disertai demam atau muntah, segera konsultasikan dengan dokter spesialis penyakit dalam untuk diagnosis lebih lanjut.


Kenapa Perut Tiba-Tiba Nyeri, Tiba-Tiba Hilang?

Nyeri perut yang datang dan pergi bisa disebabkan oleh gangguan pencernaan, gas, kram otot, pola makan yang tidak teratur, atau intoleransi makanan. Jika nyeri berulang terus terjadi atau disertai gejala lain, seperti demam atau mual, sebaiknya segera konsultasi ke dokter untuk diagnosis yang tepat.


Kapan Harus Pergi Ke IGD Karena Nyeri Perut?

Pergilah ke IGD untuk mendapatkan penanganan jika nyeri perut disertai dengan gejala serius seperti muntah darah, demam tinggi, pingsan, atau nyeri hebat terus-menerus yang tiba-tiba muncul. Gejala ini bisa mengindikasikan kondisi darurat akibat radang usus buntu, perforasi lambung, atau infeksi berat. Jangan tunda pemeriksaan dan segera cari bantuan medis dengan mengunjungi IGD rumah sakit terdekat.


Pengobatan nyeri perut sangat tergantung dengan penyebabnya. Dokter akan memberikan obat penurun asam lambung jika penyebab nyeri perut yang Anda alami adalah maag atau GERD. Sementara jika nyeri perut yang disebabkan oleh bakteri pada kasus diare, dokter tentu akan memberikan obat antibiotik untuk mengobatinya.


Tidak semua kasus nyeri perut diobati dengan obat dan cara yang sama. Pada beberapa kasus, dokter mungkin bisa melakukan tindakan operasi untuk mengatasi nyeri perut yang disebabkan oleh usus buntu. Jadi, jangan menunda periksa ke dokter spesialis penyakit dalam jika Anda mengalami nyeri perut yang parah. 



Referensi:

  1. Yamashita S, Tago M, et al,. Relationships between sites of abdominal pain and the organs involved: a prospective observational study. BMJ open. 2020. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7311042/). Direvisi terakhir. Diakses pada 20 September 2024.
  2. Health Direct Australia. Abdominal pain. (https://www.healthdirect.gov.au/abdominal-pain#causes). Direvisi terakhir Februari 2024. Diakses pada 20 September 2024.
  3. Cleveland Clinic. Abdominal Pain. (https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/4167-abdominal-pain). Direvisi terakhir 18 April 2022. Diakses pada 20 September 2024.
  4. Cleveland Clinic. Functional Dyspepsia. (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22248-functional-dyspepsia). Direvisi terakhir 10 Januari 2022. Diakses pada 20 September 2024.
  5. Patient Info. Left upper quadrant pain. (https://patient.info/signs-symptoms/left-upper-quadrant-pain-leaflet). Direvisi terakhir 10 Juli 2023. Diakses pada 20 September 2024.
  6. Patient Info. Right upper quadrant pain. (https://patient.info/signs-symptoms/right-upper-quadrant-pain-leaflet). Direvisi terakhir 10 Juli 2023. Diakses pada 20 September 2024.