Cara mengecek obesitas dapat diketahui dengan menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT), yaitu berat badan (kg) dibagi tinggi (m) kuadrat. Jika IMT ≥30 berarti menandakan obesitas.
Pada prinsipnya obesitas terjadi karena ketidakseimbangan antara asupan makanan dan pengeluaran energi tubuh. Pada wanita biasanya usia mapan bersamaan dengan datangnya masa pre-menopause atau masa menopause. Perubahan hormonal pada masa menopause akan menyebabkan peningkatan masa lemak tubuh terutama di daerah perut, panggul, dan paha. Dengan bertambahnya usia, massa otot juga akan berkurang.
Kurangnya aktivitas fisik menyebabkan makin banyak pula massa otot yang akan tergantikan oleh massa lemak. Semua kondisi ini akan menyebabkan peningkatan massa lemak tubuh dan terjadi obesitas. Pada pria biasanya dikaitkan dengan asupan makan yang berlebihan karena seringnya acara pertemuan yang diikuti dengan acara makan. Hal ini juga diperparah dengan keterbatasan waktu untuk melakukan banyak aktivitas fisik dan proses andropause.
Usia mapan juga sering dikaitkan dengan penggunaan obat-obatan untuk mengontrol penyakit atau mempertahankan kondisi kesehatan. Ada beberapa obat tertentu yang dapat meningkatkan berat badan seperti obat antidepresi, anti kejang, obat hormonal, obat anti hipertensi, anti diabetes, dan steroid. Faktor psikologis seperti saat emosi dan stres juga ikut memengaruhi karena terkadang disalurkan melalui makanan.
Imbas obesitas adalah peningkatan kadar lemak darah, tekanan darah, terjadi diabetes tipe dua, meningkatnya risiko stroke dan sakit jantung, gangguan tulang, dan beberapa jenis kanker tertentu seperti kanker payudara. Hitunglah berat badan ideal sesuai umur, berdasarkan rumus indeks massa tubuh:
Berat badan/tinggi badan dalam meter kuadrat
Nilai normal antara 18,5-22,9 kg/m2 dan dikatakan obesitas jika BMI lebih dari 25 kg/m2.
Ukuran lingkar pinggang akan menggambarkan peningkatan risiko penyakit metabolik akibat adanya obesitas. Seseorang dikatakan memiliki risiko rendah jika pada wanita lingkar pinggang berukuran kurang dari 80 cm dan pada pria kurang dari 90 cm.
Untuk mengetahui massa lemak tubuh, pengukuran dapat dilakukan menggunakan alat khusus. Massa lemak normal pada wanita berada di antara 20-29.9 persen dan pada pria 10-19.9 persen.
Makanlah sesuai gizi lengkap dan seimbang. Gizi lengkap yaitu semua makanan yang dikonsumsi harus mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, serat dan air. Sedangkan gizi seimbang artinya jumlah harus disesuaikan dengan kebutuhan harian.
Untuk mengecek obesitas, hitung Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan membagi berat badan (kg) dengan tinggi badan (m) kuadrat. Jika hasilnya 25-29,9 tergolong overweight, dan 30 ke atas obesitas.
Berat badan 85 kg belum tentu obesitas, tergantung tinggi badan Anda. Untuk mengetahuinya, hitung Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan rumus: berat badan (kg) dibagi tinggi badan (m) kuadrat. Jika hasilnya di atas 25, Anda termasuk kelebihan berat badan, dan di atas 30 berarti obesitas.
Gejala pertama obesitas biasanya terlihat dari peningkatan berat badan yang signifikan, lingkar pinggang yang bertambah, dan sulit bergerak. Anda mungkin juga merasa cepat lelah, sering sesak napas, atau mudah berkeringat, meskipun tidak melakukan aktivitas berat.
Obesitas berarti kelebihan lemak tubuh yang bisa membahayakan kesehatan, tapi tidak selalu terlihat gemuk secara fisik. Orang dengan obesitas mungkin tampak biasa, tapi berat badan mereka sudah melewati batas sehat berdasarkan perhitungan indeks massa tubuh (IMT).