By Tim RS Pondok Indah
Penyakit asma bukan halangan untuk berolahraga. Ada banyak olahraga untuk penderita asma yang aman dilakukan, mulai dari berjalan kaki, yoga, sampai berenang.
Asma adalah gangguan pernapasan jangka panjang yang menyebabkan penderitanya merasa tiba-tiba sesak napas, batuk, sakit dada, serta napas berbunyi mengi. Kondisi ini disebabkan oleh pembengkakan dinding saluran napas atau bronkus yang membawa udara masuk dan keluar dari paru-paru.
Sebagian penderita asma menghindari aktivitas fisik berat dan berolahraga karena khawatir memicu serangan asma. Padahal, olahraga sangat penting bagi kesehatan secara menyeluruh, membuat tidur lebih nyenyak, mengatasi stres, bahkan bisa mengurangi munculnya serangan asma.
Namun, tidak semua olahraga aman untuk penderita asma. Berikut ini adalah beragam pilihan olahraga untuk penderita asma yang aman untuk dilakukan, yaitu:
Salah satu olahraga yang aman untuk penderita asma yang mudah dan bisa dilakukan kapan saja adalah berjalan kaki. Olahraga ini dapat meningkatkan kesehatan paru-paru dan membuat napas lebih panjang bagi penderita asma.
Yoga adalah olahraga yang fokus pada teknik pernapasan. Pernapasan yang terkontrol dengan baik bisa meningkatkan kesehatan dan fungsi paru-paru. Selain sebagai salah satu bentuk latihan pernapasan, jenis olahraga ini juga bisa mengurangi stres yang bisa menjadi pemicu seseorang mengalami serangan asma.
Bersepeda termasuk latihan aerobik yang bisa meningkatkan jantung dan laju pernapasan. Olahraga ini cukup aman dilakukan oleh penderita asma. Lakukan olahraga ini setidaknya 3-4 kali seminggu dengan durasi 15-30 menit dan secara perlahan.
Baca juga: Lindungi Pernapasan dari Gangguan di Udara
Olahraga yang aman untuk penderita asma selanjutnya adalah tai chi. Olahraga ini berfokus pada teknik pernapasan yang bisa mengurangi serangan asma pada penderita asma. Selain itu, olahraga ini juga baik untuk kesehatan mental karena membuat perasaan lebih nyaman dan rileks.
Olahraga bulu tangkis juga termasuk ke dalam olahraga untuk penderita asma. Olahraga ini juga bisa mengatasi stres dan kecemasan karena saat bermain bulu tangkis, tubuh akan melepaskan hormon endorfin, yakni hormon yang bisa menghilangkan stres dan memberikan rasa nyaman.
Jika bulu tangkis dilakukan secara berpasangan, Anda pun bisa mengendalikan kecepatan permainan sehingga tidak perlu mengeluarkan tenaga terlalu berlebihan.
Baca juga: Waspada Kanker Paru pada Non-Perokok
Lari jarak pendek dan jogging juga aman dilakukan oleh Anda yang memiliki asma. Kedua olahraga ini bisa meningkatkan penyerapan oksigen di paru-paru dan menjaga kesehatan saluran pernapasan. Tentu saja olahraga ini sangat baik untuk orang yang menderita asma.
Sama seperti bulu tangkis, olahraga tenis juga bisa mengurangi serangan asma karena olahraga ini memiliki waktu istirahat yang teratur dan tidak menyebabkan Anda mengeluarkan tenaga berlebihan saat bermain. Selain itu, olahraga ini juga baik untuk meningkatkan kelincahan dan keseimbangan tubuh Anda.
Olahraga untuk penderita asma selanjutnya adalah berenang. Olahraga ini termasuk ke dalam latihan aerobik yang bisa meningkatkan kesehatan jantung dan paru-paru.
Berbagai jenis olahraga di atas bisa Anda lakukan untuk mengurangi serangan asma. Namun, pastikan Anda melakukan olahraga tersebut ketika dalam kondisi yang sangat prima.
Baca juga: Menjaga Kesehatan Pernapasan
Serangan asma bisa datang kapan saja, tak terkecuali saat Anda berolahraga. Jika Anda ingin melakukan olahraga untuk penderita asma, ada beberapa tips yang perlu diperhatikan:
Itulah penjelasan terkait olahraga untuk penderita asma yang perlu Anda ketahui. Jika Anda ingin mengetahui olahraga lainnya yang sesuai dengan kondisi kesehatan Anda, konsultasikan lebih lanjut dengan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga di RS Pondok Indah.
Selain merekomendasikan olahraga yang sesuai, dokter juga akan memberikan saran aktivitas yang boleh dan tidak boleh untuk Anda lakukan.
Baca juga: Kehamilan Nyaman dengan Asma yang Terkendali
Berenang sangat baik untuk penderita asma karena jenis olahraga ini membantu melatih pernapasan dan meningkatkan kapasitas paru-paru. Selain itu, lingkungan lembap di kolam renang juga mengurangi risiko iritasi saluran napas. Olahraga ini juga dapat meningkatkan kebugaran tanpa memicu gejala asma.
Penderita asma sebaiknya menghindari latihan intensitas tinggi seperti lari jarak jauh dan sprint. Tidak hanya demikian, lingkungan tempat berolahraga pun harus diperhatikan. Penderita asma sebaiknya tidak berolahraga di lingkungan yang terlalu dingin, berdebu, atau terpapar polusi udara karena dapat memicu serangan asma saat berolahraga.
Untuk memperoleh rekomendasi jenis olahraga yang aman, penderita asma disarankan berkonsultasi dengan dokter spesialis paru dan pernapasan atau dokter spesialis kedokteran olahraga.
Olahraga lari bisa memicu asma kambuh. Saat tubuh membutuhkan lebih banyak oksigen, saluran pernapasan bisa mengalami penyempitan, menyebabkan sesak dan batuk. Apabila Anda mengidap asma, disarankan untuk memilih jenis olahraga dengan intensitas rendah, seperti jalan kaki dan yoga.
Untuk meningkatkan fungsi paru-paru, penderita asma disarankan berolahraga ringan seperti jalan kaki atau berenang dan melakukan latihan pernapasan. Selain itu, disarankan juga untuk mengonsumsi makanan sehat yang kaya antioksidan, tidak merokok, dan menghindari paparan polusi udara. Terakhir, penderita asma juga harus rutin memantau kondisi paru-paru dengan dokter spesialis paru dan pernapasan.
Referensi: