Optical Coherence Tomography untuk Pencitraan Masalah Jantung

Wednesday, 31 July 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

OCT adalah alat bantu untuk menangani penyempitan arteri koroner jantung dengan melihat anatomi arteri koroner ke dalam lumen menggunakan teknologi inframerah.

Optical Coherence Tomography untuk Pencitraan Masalah Jantung

Seiring dengan kemajuan teknologi, termasuk dalam dunia medis, tercipta banyak fasilitas medis yang mengoptimalkan proses diagnosis dan pengobatan. Keuntungan ini pun dirasakan pada bidang kardiologi, terutama dengan hadirnya berbagai terobosan baru dalam peralatan penunjang diagnosis dan terapi bagi pasien-pasien jantung.


Salah satu peralatan diagnostik terdepan yang telah digunakan di RS Pondok Indah - Pondok Indah adalah Optical Coherence Tomography (OCT) kardiovaskular.


Mengenal OCT Jantung Lebih Dalam

OCT atau Optical Coherence Tomography adalah sistem pencitraan invasif berbasis kateterisasi. OCT menggunakan cahaya, bukan gelombang suara seperti pada ultrasonografi, OCT mampu menghasilkan gambar in vivo dengan resolusi tinggi serta lebih akurat.


Sebenarnya, teknik pencitraan OCT ini sudah sering dipergunakan oleh dokter spesialis mata. Penggunaan OCT pada pemeriksaan mata pasien adalah untuk memeriksa struktur mata, seperti kondisi retina, saraf optik, dan kornea mata, termasuk mendeteksi glaukoma maupun gangguan pada lapisan retina.


Selain OCT pada mata, yang digunakan untuk menilai struktur dan jaringan mata, pemeriksaan penunjang dengan teknik ini juga digunakan dalam berbagai bidang spesialisasi kedokteran lainnya, salah satunya adalah pada spesialisasi jantung dan pembuluh darah.


OCT jantung adalah teknik pencitraan yang digunakan sebagai alat bantu dalam tindakan Percutaneous Coronary Intervention (PCI). Dokter akan melakukan PCI sebagai tindakan untuk menangani pasien yang memiliki gejala penyempitan arteri koroner jantung.


Kegunaan OCT adalah untuk melihat struktur anatomi arteri koroner secara langsung ke dalam lumen dengan teknologi sinar inframerah. OCT mampu menghasilkan gambaran dari arteri koroner dan stent/ring jantung dengan resolusi gambar yang lebih jelas dan detail.


Baca juga: Apakah Kelainan Otot Jantung Bisa Sembuh? Jenis, Penyebab, dan Penanganannya



Prinsip Kerja OCT

Teknologi OCT beroperasi menggunakan prinsip cahaya yang frekuensinya mendekati rentang frekuensi sinar inframerah. Saat pemeriksaan, cahaya akan diarahkan ke lokasi arteri yang akan diuji. Cahaya yang dipantulkan dari jaringan tersebut kemudian akan ditangkap oleh sensor dan diubah menjadi gambaran digital dengan detail lebih bagus dan akurat, yang dapat dianalisis oleh dokter spesialis jantung dan pembuluh darah.


Manfaat Penggunaan OCT

Hasil pemeriksaan berupa gambar dengan teknik pencitraan intra-koroner menggunakan OCT sangat membantu dokter spesialis jantung dan pembuluh darah konsultan kardiologi intervensi dalam menentukan strategi pra-tindakan, intra-tindakan, dan pasca-tindakan PCI.


Tingginya resolusi yang dihasilkan dari teknik pemeriksaan OCT, akan memudahkan dokter melihat struktur jantung dan pembuluh darah, ketebalan lapisan plak yang terbentuk, serta menentukan jenis plak. Beberapa jenis plak tersebut bisa berupa kapur, jaringan fibrotik, jaringan lemak, atau campuran ketiganya.


Informasi ini juga akan memudahkan dokter untuk memilih dan menentukan ukuran stent/ring jantung yang lebih tepat. Selain itu dokter jantung juga melihat secara jelas adanya komplikasi yang mungkin terjadi saat tindakan PCI dilakukan. 


Umumnya, OCT sangat dianjurkan pada tindakan PCI untuk pasien yang memiliki struktur arteri koroner yang kompleks, seperti penyempitan arteri di daerah pangkal, percabangan pembuluh darah, penyempitan yang panjang, dan lainnya. OCT memiliki manfaat dan keunggulan teknologi medis yang diharapkan dapat membuat proses penegakan diagnosis dan tindakan yang lebih akurat pada pasien jantung.


Baca juga: Mengenal Penyakit Jantung Koroner: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan



Persiapan Sebelum Tindakan OCT

Persiapan pra-tindakan OCT:


  • Pemeriksaan laboratorium darah
  • Pemeriksaan EKG
  • Foto dada (rontgen)
  • Puasa selama 4 - 6 jam sebelum tindakan dilakukan, minum obat seperti biasa
  • Mendapat penjelasan tentang prosedur dan persetujuan tindakan
  • Pemasangan infus pada bagian lengan tangan kanan/kiri


Tak ada persiapan khusus yang perlu dilakukan pasien untuk menggunakan OCT. Persiapan yang diperlukan pada umumnya serupa dengan tindakan pra-PCI lainnya. Sesuai dengan protokol tindakan PCI, pasien akan dirawat inap selama minimal 24 jam pasca-tindakan untuk diobservasi.


Ketika sudah dinyatakan stabil, pasien akan diperolehkan untuk pulang dengan konsumsi obat dan kontrol sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh dokter jantung.


Meski demikian, ada beberapa kondisi medis atau penyakit yang dialami pasien, yang perlu diperhatikan sebelum melakukan pencitraan dengan OCT. Penggunaan tambahan zat kontras (walau tidak banyak) untuk proses diagnosis dengan OCT harus dilakukan dengan sangat hati-hati, terutama pada pasien yang mengalami gangguan ginjal.


Selain itu, teknik pemeriksaan penunjang ini juga tidak dapat dilakukan pada pasien dengan arteri koroner yang berdiameter besar. Penggunaan OCT juga bukan merupakan pemeriksaan diagnostik jantung yang rutin atau penanganan yang emergensi.


Jadi, selalu pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter jantung sebelum melakukan pemeriksaan OCT jantung, bila Anda merasakan keluhan yang menyerupai gejala sakit jantung koroner dan memiliki faktor risiko terjadinya sumbatan pembuluh darah.


Yang perlu Anda ketahui adalah OCT jantung bersifat invasif, sehingga pelaksanaannya hanya dapat dilakukan bersamaan dengan prosedur PCI yang direncanakan. Pilihan pemeriksaan dan penanganan terbaik untuk kondisi Anda hanya bisa dipastikan oleh dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, setelah melakukan pemeriksaan langsung. Sebab, penanganan yang diberikan oleh dokter perlu disesuaikan dengan riwayat kesehatan serta kondisi Anda.


Bila Anda ragu, atau memiliki faktor risiko mengalami sakit jantung, sebaiknya lakukan pemeriksaan kesehatan jantung secara berkala ke dokter spesialis jantung dan pembuluh darah di RS Pondok Indah cabang terdekat. Selain dokter yang kompeten, penyediaan fasilitas medis dengan teknologi terkini, termasuk OCT jantung akan membuat proses pemeriksaan dan penanganan keluhan Anda lebih akurat dan optimal.