Pengobatan untuk Mengecilkan Prostat yang Bengkak

Friday, 06 September 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Cara mengecilkan pembesaran prostat dapat berupa perubahan gaya hidup, pengobatan medis, prosedur minim invasif, hingga pembedahan.

Pengobatan untuk Mengecilkan Prostat yang Bengkak

Bayangkan prostat adalah sebuah bola yang terdiri dari beberapa zona. Kanker prostat umumnya timbul pada zona yang disebut dengan zona perifer, sedangkan pembesaran prostat jinak berkembang pada zona transisional, yaitu sebuah zona yang mengelilingi uretra.


Seiring dengan bertambahnya usia, prostat menunjukkan adanya pembesaran glandular dan perubahan lain yang disebabkan oleh menurunnya kadar kolagen dalam tubuh. Oleh karena itu, pembesaran prostat jinak merupakan salah satu diagnosa tersering yang dirujuk ke urologist.


Pada 10 persen pria, pembesaran prostat jinak mulai terbentuk pada usia 40 tahun, dan sebanyak 50 persen terdeteksi pada usia 60. Menurut para ahli, hampir 80 persen pria akan mengalami pembesaran prostat jinak, dan 30 persen di antaranya menjalani pengobatan.


Diagnosa Pembesaran Prostat Jinak

Untuk menentukan diagnosa, seorang urologist akan melihat beberapa parameter yang menentukan apakah pengobatan perlu dilakukan, seperti:

  1. Ukuran prostat
  2. Pengukuran nilai pancaran urin saat berkemih
  3. Penentuan volume residu urin pasca berkemih (tuntas atau tidak)
  4. Seberapa sering frekuensi berkemih
  5. Seberapa sering pasien tidak dapat menahan diri saat ingin berkemih dalam sebulan
  6. Seberapa sering pasien harus mengedan saat berkemih
  7. Seberapa sering pasien terbangun di malam hari untuk berkemih


Dari parameter tersebut, dokter akan menentukan tindakan selanjutnya, apakah perlu terapi dengan obat-obatan, atau ada pemeriksaan lain yang perlu dilakukan untuk menegakkan diagnosa.


Jenis-jenis Terapi Pengobatan Pembesaran Kanker Prostat

Apabila dokter mendiagnosa Anda mengalami pembesaran prostat, ada beberapa jenis terapi atau pengobatan yang bisa dilakukan, antara lain:


1. Terapi Medikamentosa

Atau dikenal dengan terapi dengan obat-obatan. Terapi ini bertujuan untuk mengecilkan ukuran prostat, menghentikan pertumbuhan pembesarannya, atau membuka saluran uretra di dalam prostat.


2. Terapi Minimal Invasif

Apabila terapi dengan obat-obatan tidak efektif, maka sejumlah prosedur minimal invasif bisa menjadi pilihan untuk mengurangi gejala pembesaran prostat jinak.


Beberapa di antaranya adalah transurethral microwave procedures atau disebut juga dengan transurethral microwave thermotherapy (TUMT) yang menggunakan gelombang mikro untuk memanaskan dan menghancurkan jaringan prostat yang berlebih, transurethral needle ablation (TUNA) yang menggunakan energi dalam frekuensi rendah melalui 2 jarum untuk membakar daerah prostat yang membesar, water-induced thermotherapy yang menggunakan cairan yang dipanaskan untuk menghancurkan jaringan berlebih pada prostat, serta high-intensity focused ultrasound (HIFU) yang menggunakan gelombang ultrasound frekuensi rendah untuk menghancurkan jaringan prostat.


3. Terapi Operasi Konvensional

Terapi pembedahan reseksi prostat transuretral atau dikenal dengan TURP telah menjadi gold standard pengobatan pembesaran prostat jinak pada pria. Pada sebagian besar pasien, dokter biasanya telah mempertimbangkan untuk memberikan terapi medikamentosa sebelum dilakukan TURP. Secara umum, TURP baru dilakukan pada pasien dengan gejala yang sangat mengganggu, atau bagi mereka yang mengalami komplikasi infeksi saluran kemih, dan penyerta lainnya.


Prosedur bedah ini menggunakan serat fiber yang menembakkan laser dan laser Nd:YAG untuk menghilangkan jaringan prostat yang menghambat juga bisa digunakan sebagai terapi pembesaran prostat jinak.



Cara Mengecilkan Pembesaran Prostat


1. Perubahan Gaya Hidup


Diet Seimbang

Mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi dapat membantu mengurangi gejala BPH. Makanan yang kaya akan sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan lemak sehat seperti omega-3 sangat dianjurkan.


Mengurangi Kafein dan Alkohol

Kafein dan alkohol dapat merangsang kandung kemih dan memperburuk gejala BPH. Batasi konsumsi minuman ini untuk mengurangi frekuensi buang air kecil.


Berolahraga Secara Teratur

Aktivitas fisik dapat membantu mengurangi gejala BPH. Latihan aerobik dan latihan kekuatan, seperti berjalan, berenang, atau yoga, dapat meningkatkan kesehatan prostat.


Hidrasi yang Cukup

Minumlah air secukupnya untuk menjaga hidrasi tanpa berlebihan yang dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil.


2. Pengobatan Medis


Alfa-Blocker

Obat ini membantu merelaksasi otot di leher kandung kemih dan serat otot di prostat, sehingga memperlancar aliran urin. Contohnya termasuk tamsulosin dan alfuzosin.


Inhibitor 5-Alpha-Reduktase

Obat ini membantu mengecilkan prostat dengan mengurangi kadar hormon dihydrotestosterone (DHT) dalam tubuh. Contohnya adalah finasteride dan dutasteride.


Terapi Kombinasi

Kadang-kadang, kombinasi alfa-blocker dan inhibitor 5-alpha-reduktase digunakan untuk mengatasi gejala BPH dengan lebih efektif.


Terapi Fitoterapi

Beberapa suplemen herbal, seperti saw palmetto, pygeum, dan beta-sitosterol, telah digunakan untuk mengurangi gejala BPH. Namun, efektivitasnya masih memerlukan penelitian lebih lanjut dan harus dikonsultasikan dengan dokter sebelum digunakan.


3. Prosedur Minim Invasif


Transurethral Resection of the Prostate (TURP)

Prosedur ini melibatkan pengangkatan sebagian dari jaringan prostat yang menyumbat uretra melalui uretra menggunakan alat endoskopi.


Transurethral Microwave Thermotherapy (TUMT)

Prosedur ini menggunakan panas dari gelombang mikro untuk menghancurkan jaringan prostat yang membesar.


Transurethral Needle Ablation (TUNA)

Prosedur ini menggunakan energi frekuensi radio untuk menghancurkan jaringan prostat yang berlebih.


Prostatic Urethral Lift (PUL)

Teknik ini menggunakan implan untuk menarik jaringan prostat yang menyumbat uretra, sehingga membuka aliran urin.


4. Pembedahan


Prostatektomi Terbuka atau Laparoskopi

Dalam kasus BPH yang sangat parah, operasi untuk mengangkat sebagian atau seluruh prostat mungkin diperlukan. Prosedur ini biasanya dilakukan ketika prostat sangat besar atau jika terdapat komplikasi seperti batu kandung kemih atau kerusakan ginjal.


Apabila Anda atau kerabat terdekat mengalami gejala-gejala yang mengarah pada pembesaran prostat jinak, segeralah berkonsultasi dengan dokter spesialis bedah urologi di RS Pondok Indah guna mengatasi pembesaran prostat, maupun keluhan yang menyertainya. Selain mendapatkan penanganan, dokter juga bisa memberikan saran, termasuk saran pilihan makan/pilihan aktivitas/pantangan, sesuai dengan kondisi Anda.


FAQ Pengobatan Pengecilan Prostat Bengkak


Apa yang Menyebabkan Prostat Bengkak?

Prostat bengkak disebabkan oleh perubahan hormon seiring bertambahnya usia. Faktor risiko meliputi usia lanjut, ketidakseimbangan hormon, dan faktor genetik.


Apakah Pembesaran Prostat Bisa Sembuh?

Pembesaran prostat (BPH) tidak bisa sembuh sepenuhnya, tetapi gejalanya dapat dikendalikan dengan obat-obatan, perubahan gaya hidup, atau prosedur medis seperti operasi jika diperlukan. Perawatan bertujuan meredakan gejala dan mencegah komplikasi, bukan menyembuhkan pembesaran itu sendiri.


Berapa Lama Proses Penyembuhan Pasca Operasi Prostat?

Proses penyembuhan pasca operasi prostat biasanya memakan waktu 4-6 minggu. Pasien mungkin mengalami ketidaknyamanan saat buang air, inkontinensia sementara, atau darah dalam urin selama periode ini.