Pemeriksaan TORCH untuk Kesehatan Ibu dan Janin

Wednesday, 13 November 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Pemeriksaan TORCH mendeteksi infeksi Toxoplasma, Rubella, CMV, dan Herpes pada ibu hamil, untuk mencegah penularan dan komplikasi pada janin.

Pemeriksaan TORCH untuk Kesehatan Ibu dan Janin

Kehamilan dan kelahiran buah hati yang sehat sempurna tentunya dambaan setiap orangtua. Sebagai langkah bijaksana mempersiapkan kehamilan yang sehat, sangat penting untuk memeriksakan kondisi kesehatan sang ibu sebelum hamil karena gaya hidup dan riwayat kesehatan ibu berpengaruh besar terhadap kesehatan kehamilan.


Para calon ibu pun harus mewaspadai ancaman infeksi berbagai virus yang membahayakan tumbuh kembang janin. Untuk memastikan kondisi kesehatan sang ibu pra-kehamilan, ada beberapa tes yang harus dijalani. Salah satunya adalah TORCH.


Apa dan Bagaimana TORCH?

TORCH singkatan dari ToxoplasmosisOther Infection (sifilis), Rubella, Cytomegalovirus (CMV), dan Herpes Simplex Virus (HSV). Meski hanya menyebutkan lima infeksi klasik, kategori ‘Other Infection’ sekarang juga mencakup HIV, VZV (varicella), Parvovirus B19, Enterovirus, dan lainnya.


Infeksi TORCH adalah kelompok infeksi yang didapat secara kongenital dan menyebabkan morbiditas serta mortalitas signifikan pada neonatus. Infeksi ini diakibatkan oleh ibu dan melewati transplasenta atau selama proses persalinan. Setiap infeksi memberikan dampak yang berbeda, tapi ada banyak kesamaan dalam terjadinya mekanisme infeksi.


Infeksi  yang  berkenaan  dengan virus TORCH membahayakan  bagi  wanita  hamil  dan  janin  yang  dikandungnya. Infeksi virus ini dipertimbangkan sebagai penyebab neonatus yang lahir dengan intra uterine growth retardation (IUGR), microcephaly, kalsifikasi intrakranial, konjungtivitis, gangguan pendengaran, ruam, hepatosplenomegali, atau trombositopenia.


Umumnya, ada banyak faktor yang dianggap menjadi pemicu munculnya virus TORCH di kalangan kaum hawa. Wanita yang memelihara kucing dan membersihkan kotorannya, wanita dengan aktivitas seksual berisiko, dan  wanita yang suka makan daging yang tidak matang, dianggap memiliki risiko lebih tinggi untuk mengidap virus ini.


Pemeriksaan TORCH

Guna memastikan potensi virus TORCH ini sekaligus penanganannya, para calon ibu disarankan untuk menjalankan pemeriksaan TORCH sebelum mengandung. Pemeriksaan tersebut sebaiknya dilakukan sedikitnya enam bulan sebelum konsepsi.


Dalam pelaksanaannya, pemeriksaan yang akan dilakukan meliputi anamnesis faktor risiko TORCH, pemeriksaan fisik untuk mencari adanya TORCH pada ibu, juga pemeriksaan laboratorium untuk memeriksa antibodi TORCH. Tak hanya melakukan screening dini TORCH, upaya pencegahan munculnya virus TORCH pada kaum wanita dapat dilakukan dengan aktivitas gaya hidup sehat dan bersih serta menghindari aktivitas seksual berisiko.


FAQ Pemeriksaan TORCH


Bagaimana Jika Hasil TORCH Positif?

Jika hasil TORCH positif, artinya ada infeksi yang bisa berisiko pada janin. Dokter akan memberikan perawatan khusus, seperti obat antivirus atau antibiotik, tergantung jenis infeksinya.


Tes TORCH di Usia Kehamilan Berapa?

Tes TORCH sebaiknya dilakukan pada trimester pertama kehamilan, sekitar usia 8-12 minggu. Tes ini penting untuk mendeteksi infeksi yang bisa mempengaruhi kesehatan janin, seperti Toksoplasma, Rubella, CMV, dan Herpes. 


Tes TORCH Meliputi Apa Saja?

Tes TORCH meliputi pemeriksaan untuk mendeteksi infeksi Toksoplasma, Rubella, Cytomegalovirus (CMV), dan Herpes simplex.