Jaga kesehatan ginjal anak dengan memastikan mereka minum cukup air setiap hari. Selain itu, hindari memberikan minuman manis berlebihan dan konsumsi buah kaya air.
Air merupakan komponen terbesar pada tubuh manusia. Sekitar 60 persen dari komposisi tubuh manusia dewasa terdiri dari air. Selain itu, air dalam tubuh juga memiliki banyak fungsi penting, antara lain:
Akan tetapi, tanpa asupan hidrasi yang cukup, kandungan air dalam tubuh kita dapat berkurang. Sebab, air juga akan dikeluarkan dari tubuh, misalnya untuk membuang zat sisa metabolisme, zat sisa ini akan dilarutkan dalam air, baru kemudian dikeluarkan dalam bentuk urine dari ginjal, keringat dari kulit, dan tinja dari saluran pencernaan.
Penguapan air melalui kulit dan paru-paru juga merupakan salah satu cara untuk mengendalikan dan mempertahankan suhu tubuh. Jadi, air yang ada dalam tubuh juga akan dikeluarkan setiap hari, yaitu melalui urine (60 persen), penguapan dari kulit dan paru-paru (35 persen), serta tinja (5 persen).
Oleh sebab itu, untuk mempertahankan kandungan air dalam tubuh dan memastikan fungsi organ tubuh berjalan dengan optimal, asupan hidrasi yang cukup setiap harinya sangat penting, apalagi bagi anak.
Alasan pertama, anak memiliki komposisi tubuh yang berbeda dari orang dewasa. Organ dalam tubuh anak berukuran lebih kecil. Selain itu, otot, lemak, dan tulang juga belum sebanyak orang dewasa. Karenanya, tubuh anak didominasi oleh proporsi kandungan air yang lebih besar.
Semakin muda usia seorang anak, akan semakin besar pula komposisi air dalam tubuhnya. Sekitar 80 persen dari berat badan bayi terdiri atas air. Selain itu, luas permukaan tubuh anak bisa lebih besar daripada dewasa.
Alasan kedua, anak juga memiliki kebutuhan metabolisme yang lebih tinggi daripada orang dewasa sebagai dampak dari tumbuh kembang tubuhnya. Air dapat digunakan untuk membantu proses perkembangan organ dalam tubuh anak.
Hal inilah yang menyebabkan hilangnya air atau pergantian cairan dan zat terlarut pada anak terjadi lebih cepat dibandingkan pada orang dewasa.
Selain itu, mekanisme protektif tubuh untuk mencegah kehilangan air berlebih, contohnya rasa haus, sering sekali belum sempurna pada anak. Sebagian besar anak masih kurang peka dan tidak cepat untuk mengenali atau merasakan rasa haus tersebut.
Baca juga: Begini Cara Menjaga Kesehatan Ginjal si Kecil
Sebenarnya, setiap makanan dan minuman yang kita konsumsi mengandung air, hanya saja dengan komposisi yang berbeda. Umumnya, sekitar 20 persen dari kebutuhan air harian akan diperoleh dari makanan, terutama buah dan sayur yang memiliki kandungan air yang tinggi, sedangkan 80 persen sisanya dipenuhi dari minuman.
Karenanya, cairan atau produk minuman apapun yang kita minum akan berperan dalam mencukupi kebutuhan hidrasi harian karena mengandung air. Namun, air putih atau air mineral adalah sumber cairan yang terbaik karena tidak mengandung gula dan kalori.
Penelitian menunjukkan bahwa cairan yang berwarna, seperti susu, atau memiliki rasa, misalnya dengan gula, akan lebih disukai oleh anak. Namun, perlu diingat bahwa cairan yang berwarna dan manis mengandung kalori sehingga harus dikonsumsi secara hati-hati.
Penelitian menunjukkan bahwa tambahan gula pada minuman anak merupakan salah satu penyebab kejadian berat badan berlebih atau obesitas dan penyakit kronis, seperti diabetes dan penyakit ginjal kronis, pada usia dewasa.
Baca juga: Katakan Tidak untuk Dehidrasi pada Anak!
Tips utama untuk memenuhi kebutuhan cairan anak adalah dengan memastikan konsumsi air si Kecil cukup setiap harinya. Seperti yang telah dibahas di atas, minum air putih adalah salah satu cara utama untuk menjaga hidrasi pada anak.
Namun, jika anak Anda kurang menyukai air putih, ada beberapa trik yang dapat kita lakukan untuk memastikan asupan hidrasi harian anak tetap terpenuhi dan berasal dari minuman yang sehat, yaitu:
Sebaliknya, produk minuman seperti soda, susu, atau jus buah dengan tambahan gula dan pewarna, serta minuman berkafein sebaiknya dihindari. Produk minuman ini mengandung tambahan kalori kosong, yaitu kalori tanpa nilai nutrisi dan juga dapat memperberat kerja ginjal, terutama pada anak yang berusia kurang dari 5 tahun.
Baca juga: Mitos dan Fakta Kesehatan Ginjal Anak
Air juga memiliki peran yang penting untuk memelihara kesehatan ginjal. Hidrasi yang cukup akan membuat darah dapat mengalir bebas ke ginjal. Hal ini akan memastikan ginjal mendapat oksigen dan nutrisi yang si kecil butuhkan untuk melakukan fungsinya dengan baik. Hidrasi yang cukup juga dapat membantu ginjal membuang zat sisa dari darah dalam bentuk urine, karena terdapat 60 persen air yang akan dibuang oleh tubuh melalui urine.
Selain itu, air yang cukup juga dapat mencegah kristal-kristal pembentuk batu untuk mengendap dan saling menempel, serta membantu pembilasan “flushing” saluran kemih atau membuang bakteri penyebab infeksi dari saluran kemih.
Dengan kata lain, hidrasi yang cukup dapat menurunkan risiko terbentuknya batu ginjal ataupun infeksi saluran kemih yang dapat merusak ginjal. Kesimpulannya, kurangnya hidrasi dapat mengganggu fungsi ginjal, bahkan merusak ginjal.
Begitu banyak manfaat air bagi si kecil, sehingga memastikan asupan cairan bagi si kecil telah terpenuhi juga sangat penting. Yuk, jaga kesehatan ginjal si kecil sejak dini dengan membiasakannya minum air putih yang cukup.
Selain hidrasi, salah satu faktor terpenting untuk mendukung tumbuh kembang si kecil adalah pemeriksaan rutin oleh Dokter Spesialis Anak. Untuk memastikan tumbuh kembangnya sudah sesuai dengan yang seharusnya, jangan ragu untuk membawa anak ke dokter spesialis anak RS Pondok Indah cabang terdekat untuk mendapatkan pemeriksaan dan arahan yang sesuai.
Baca juga: Anak Terlambat Vaksinasi, Apakah Harus Mengulang?
Ciri-ciri anak dehidrasi meliputi bibir kering, kulit tampak kusam, jarang buang air kecil, air mata sedikit saat menangis, dan tampak lemas atau lesu. Anak juga bisa terlihat rewel, sulit makan atau minum, serta mengalami mata cekung. Orang tua disarankan untuk segera memberi cairan atau konsultasikan ke dokter spesialis anak.
Anak dinyatakan dehidrasi jika mengalami gejala seperti mulut kering, mata cekung, jarang buang air kecil, lemas, atau menangis tanpa air mata. Perhatikan juga jika kulitnya tidak kembali normal saat dicubit perlahan.
Jika anak dehidrasi, segera berikan asupan cairan seperti air putih, oralit, atau cairan rehidrasi lainnya. Hindari pemberian minuman manis atau bersoda. Pastikan anak beristirahat dan jika gejala seperti lemas atau tidak buang air kecil terus terjadi, segera bawa ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Anda harus segera membawa anak ke IGD jika menunjukkan tanda-tanda dehidrasi parah, seperti:
Dehidrasi pada anak sangatlah berbahaya dan bisa berdampak serius jika tidak ditangani dengan cepat. Segera kunjungi IGD rumah sakit terdekat bila si kecil diduga mengalami dehidrasi.
Saat anak mengalami dehidrasi, Anda bisa memberikan air pada anak untuk diminum. Namun, seringkali air putih saja tidak cukup untuk mengatasi dehidrasi yang cukup berat. Anda juga bisa memberikan anak larutan oralit, sup, atau air kelapa untuk menggantikan cairan tubuh dan elektrolit yang hilang. Selain minuman, Anda juga bisa memberikan anak buah-buahan yang mengandung banyak air untuk dikonsumsi, seperti semangka, melon, dan jeruk.