Penyakit Crohn: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

By Tim RS Pondok Indah

Monday, 16 December 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Penyakit Crohn adalah radang kronis saluran pencernaan. Meski tak bisa disembuhkan, pengobatan tepat dapat meredakan gejala dan mendukung aktivitas harian.

Penyakit Crohn: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

Penyakit Crohn menyebabkan saluran pencernaan bengkak dan iritasi. Kondisi ini menimbulkan gejala sakit perut, kelelahan, penurunan berat badan, malnutrisi, bahkan diare parah yang disertai dengan BAB berdarah. 


Apa Itu Penyakit Crohn?

Penyakit Crohn atau Crohn's disease adalah peradangan pada lapisan dinding usus. Kondisi ini merupakan salah satu jenis penyakit radang usus, selain kolitis ulseratif. Dikategorikan sebagai penyakit jangka panjang (kronis), penderita penyakit ini akan mengalaminya seumur hidup, tetapi gejalanya dapat dikontrol dengan penanganan yang tepat.


Meski penyakit Crohn bisa menyerang lapisan saluran pencernaan bagian mana saja, usus halus dan usus besar merupakan lokasi tersering terjadinya kondisi ini.


Jenis Penyakit Crohn

Berdasarkan lokasi terjadinya, penyakit Crohn bisa dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:


1. Ilecolitis

Ilecolitis merupakan penyakit Crohn yang sangat umum terjadi. Penyakit ini menyebabkan terjadinya peradangan di usus halus bagian bawah dan sebagian usus besar.


2. Kolitis

Ini merupakan peradangan yang terjadi pada lapisan usus besar.


3. Ileitis

Jenis penyakit Crohn ini menyebabkan terjadinya pembengkakan dan peradangan di usus halus (ileum).


4. Gastroduodenitis

Peradangan yang terjadi pada lambung dan bagian atas usus dua belas jari (duodenum) dikenal sebagai gastroduodenitis.


5. Jejunitis

Penyakit Crohn jenis ini menimbulkan peradangan yang tidak merata di bagian atas usus halus (jejunum).


6. Penyakit perianal

Sebagian orang mengalami peradangan di sekitar anus. Kondisi ini bisa menyebabkan abses dan fistula.


Gejala Penyakit Crohn

Gejala Crohn's disease sangat tergantung pada bagian sistem pencernaan yang terserang dan tingkat keparahannya. Gejala awal penyakit Crohn biasanya muncul pada masa anak-anak atau dewasa awal, seiring bertambahnya usia maka gejala penyakit ini pun akan semakin berkembang dan semakin buruk.


Berikut ini adalah beragam gejala yang akan dialami oleh pengidap penyakit Crohn:


  • Nyeri perut
  • Diare
  • Kram perut
  • Penurunan berat badan
  • Demam
  • Pucat
  • BAB berdarah
  • Nafsu makan menurun
  • Sariawan
  • Tubuh terasa lemas
  • Muncul saluran abnormal yang terbentuk di sekitar dubur (fistula ani)


Selain gejala di atas, pengidap penyakit Crohn yang cukup parah juga akan mengalami gejala lainnya, seperti:


  • Peradangan pada kulit, mata, dan persendian
  • Peradangan pada hati juga saluran empedu
  • Batu ginjal
  • Anemia defisiensi zat besi
  • Gangguan tumbuh kembang, yang khas pada pasien anak-anak


Baca juga: Kenali Polip Usus Sebelum Berubah Menjadi Kanker Usus! Pahami Gejala dan Penanganannya



Penyebab Penyakit Crohn

Penyebab penyakit Crohn belum diketahui secara pasti. Namun, penyakit ini berkaitan erat dengan gangguan pada sistem kekebalan tubuh, di mana sistem imun menyerang sel-sel sehat di saluran pencernaan sehingga saluran pencernaan mengalami infeksi dan peradangan. 


Faktor Risiko Penyakit Crohn

Selain karena sistem imun, ada banyak faktor risiko yang bisa meningkatkan risiko terjadinya penyakit Crohn, yaitu:


  • Riwayat keluarga yang pernah mengalami penyakit Crohn
  • Usia muda (kurang dari 30 tahun), meski penyakit Crohn bisa dialami oleh segala usia, termasuk anak-anak
  • Berkulit putih
  • Memiliki kebiasaan merokok
  • Konsumsi obat-obatan antiinflamasi, seperti ibuprofen maupun natrium diklofenak
  • Memiliki riwayat operasi usus buntu
  • Tidak bisa mengontrol stres dengan baik, sehingga stres menyebabkan timbulnya flare


Kapan Harus ke Dokter?

Pengidap penyakit Crohn biasanya mengalami sakit perut dan diare. Namun, segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda mengalami:


  • Perubahan kebiasaan BAB
  • Mual dan muntah
  • Diare lebih dari 2 minggu
  • Berat badan berkurang tanpa alasan yang jelas atau tidak direncanakan
  • Demam yang lebih dari 2 hari


Baca juga: Deteksi Dini Gangguan Pencernaan Bawah dan Kolonoskopi



Diagnosis Penyakit Crohn

Jika Anda mengalami gejala penyakit Crohn, jangan tunda untuk memeriksakan diri ke Dokter Spesialis Bedah Digestif di RS Pondok Indah cabang terdekat. Dokter akan menanyakan gejala apa saja yang Anda alami untuk mengetahui penyebab timbulnya gejala tersebut. 


Selanjutnya, dokter akan menanyakan berbagai faktor yang bisa memicu penyakit Crohn, seperti riwayat penyakit keluarga, penggunaan obat-obatan tertentu saat ini, dan riwayat penyakit yang pernah dialami.


Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan pada area perut. Selanjutnya, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosa, antara lain:


  • Tes darah untuk mendeteksi adanya infeksi atau anemia. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keparahan peradangan yang terjadi di dalam tubuh.
  • Pemeriksaan tinja untuk mendeteksi darah di tinja guna mengetahui penyebab pasti gejala ini, misalnya karena infeksi kuman.
  • Untuk melihat kondisi usus halus dan jaringan di sekitarnya lebih jelas, dokter akan melakukan pemindaian dengan CT-Scan atau MRI.
  • Untuk mengetahui seberapa parah dan luas peradangan di dalam usus besar, dokter akan melakukan kolonoskopi.
  • Dokter juga akan melakukan pengambilan sampel jaringan atau biopsi di saluran pencernaan guna mengetahui perubahan sel-sel di lapisan saluran pencernaan.


Penanganan Penyakit Crohn

Sayangnya, sampai sekarang belum ada pengobatan yang bisa menyembuhkan penyakit Crohn secara total. Semua pengobatan dan penanganan yang diberikan kepada pasien penyakit Crohn hanya untuk meredakan gejala dan mencegah terjadinya komplikasi.


Untuk membantu mengendalikan gejala penyakit Crohn dan menekan keparahan penyakit ini, dokter akan melakukan beberapa metode pengobatan berikut ini:


1. Pemberian obat-obatan

Ada beberapa jenis obat yang diresepkan oleh dokter untuk pasien penyakit Crohn:


  • Obat kortikosteroid untuk membantu mengurangi peradangan di dalam tubuh serta mengurangi sejumlah gejala yang dikeluhkan.
  • Obat antiperadangan, khususnya kolitis ulseratif atau peradangan pada usus besar dan bagian akhir usus besar.
  • Imunomodulator untuk mengubah cara kerja sistem kekebalan tubuh, seperti imunosupresan yang bisa menenangkan respon imun di tubuh sehingga tidak menyerang sel-sel sehat di saluran pencernaan.
  • Obat terapi biologis untuk menekan respons imun tubuh yang terlalu aktif.
  • Obat antibiotik untuk mengobati infeksi bakteri yang menyerang saluran pencernaan. Infeksi parah pada penyakit Crohn bisa menyebabkan timbulnya abses atau fistula.
  • Obat antidiare untuk menghentikan diare yang parah dan mengontrol frekuensi BAB.
  • Obat pereda nyeri untuk mengurangi keluhan nyeri yang dirasakan.


2. Penambahan nutrisi

Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh pasien penyakit Crohn, dokter akan merekomendasikan penambahan nutrisi melalui selang makan atau selang infus. Nutrisi yang diberika bertujuan untuk meningkatkan kesehatan tubuh secara menyeluruh dan memenuhi kebutuhan nutrisi. Metode ini juga bertujuan untuk mengistirahatkan usus untuk sementara waktu sehingga peradangan dalam jangka pendek pun berkurang.


3. Tindakan operasi pembedahan

Apabila perubahan pola makan, gaya hidup, pemberian obat-obatan, dan perawatan lainnya tidak meredakan gejala penyakit Crohn, dokter akan merekomendasikan tindakan operasi pembedahan. Hampir setengah penderita penyakit ini membutuhkan setidaknya satu kali tindakan operasi. 


Meski begitu, tindakan ini tidak menjamin kesembuhan penyakit Crohn, mengingat penyakit ini tidak bisa sembuh secara total. Tindakan operasi pembedahan hanya bertujuan untuk mengangkat sebagian saluran pencernaan yang rusak dan menyambungkan kembali bagian yang sehat. Tindakan ini juga bisa bermanfaat untuk menutup fistula yang muncul serta mengeringkan abses.


Sayangnya, manfaat operasi pada penyakit Crohn hanya bersifat sementara. Artinya, serangkaian gejala penyakit ini tetap bisa kambuh di kemudian hari.


Komplikasi Penyakit Crohn

Penyakit Crohn perlu mendapatkan penanganan sedini mungkin agar tidak menimbulkan komplikasi berikut ini:


  • Penyumbatan saluran cerna
  • Fistula
  • Fisura ani
  • Abses di saluran pencernaan
  • Malnutrisi
  • Kanker usus
  • Gangguan kulit
  • Anemia


Pencegahan Penyakit Crohn

Meski belum ditemukan cara pasti untuk mencegah terjadinya penyakit Crohn, Anda bisa mengurangi keparahan gejala dan mencegah kekambuhan (flare) dengan cara berikut ini:


  • Berhenti merokok
  • Menghindari konsumsi obat-obatan yang bisa memicu kambuhnya penyakit, seperti obat antiinflamasi nonsteroid
  • Mengonsumsi makanan bergizi
  • Menghindari susu dan produk olahannya jika mengalami intoleransi laktosa
  • Hindari minuman berkarbonasi, minuman berkafein, dan minuman beralkohol
  • Hindari stres dan melakukan teknik relaksasi agar stres bisa terkontrol dengan baik
  • Konsumsi makanan rendah lemak
  • Perbanyak minum air putih


Baca juga: Peran Endoscopic Ultrasound (EUS) pada Penyakit di Saluran Cerna



Penyakit Crohn tidak bisa disembuhkan. Namun, jika dideteksi dan ditangani sedini mungkin, kekambuhan dan keparahan gejala yang timbul bisa dikurangi. Oleh sebab itu, Anda sebaiknya segera memeriksakan diri ke Dokter Spesialis Bedah Digestif di RS Pondok Indah cabang terdekat ketika mengalami keluhan penyakit yang menyerupai gejala penyakit Crohn.


FAQ


Apa Penyebab Penyakit Inflammatory Bowel Disease?

Penyebab pasti penyakit Inflammatory Bowel Disease (IBD), termasuk penyakit Crohn dan kolitis ulseratif, belum diketahui secara pasti. Namun, faktor genetik, gangguan sistem imun, dan lingkungan seperti diet atau infeksi diketahui dapat menyebabkan peradangan pada saluran pencernaan.


Penyakit Crohn Apakah Berbahaya?

Penyakit Crohn bisa menjadi kondisi yang berbahaya jika tidak ditangani dengan baik. Sebab, penyakit Crohn karena dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius seperti penyempitan usus, abses, fistula, dan malnutrisi.

Oleh sebab itu, penting bagi orang yang terkena penyakit Crohn untuk mendapatkan penanganan yang tepat dari dokter spesialis bedah digestif. Meskipun tidak dapat disembuhkan secara sepenuhnya, gejala penyakit Crohn dapat dikendalikan.


Penyakit Crohn Apakah Menular?

Penyakit Crohn bukanlah kondisi yang menular. Meskipun penyebab pasti penyakit ini belum diketahui, tetapi kondisi ini diduga berkaitan erat dengan faktor genetik dan gangguan pada sistem kekebalan tubuh.


Referensi:

  1. Pasternak G, Chrzanowski G, et al,. Crohn’s disease: basic characteristics of the disease, diagnostic methods, the role of biomarkers, and analysis of metalloproteinases: A review. Life. 2023. (https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC10608618/). Diakses pada 3 Desember 2024.
  2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Kenali Gejala Penyakit Crohn. (https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2432/kenali-gejala-penyakit-crohn). Direvisi terakhir 5 Mei 2023. Diakses ada 3 Desember 2024. 
  3. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Penyakit Crohn. (https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1752/penyakit-crohn). Direvisi terakhir 31 Oktober 2022. Diakses pada 3 Desember 2024.
  4. Cleveland Clinic. Crohn's Disease. (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/9357-crohns-disease). Direvisi terakhir 4 Desember 2023. Diakses pada 3 Desember 2024.
  5. Mayo Clinic. Crohn's disease. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/crohns-disease/symptoms-causes/syc-20353304). Direvisi terakhir 29 Oktober 2024. Diakses pada 3 Desember 2024.