By Tim RS Pondok Indah
Penyakit paget adalah suatu kondisi yang bisa menyebabkan penderitanya sering patah tulang. Meski jarang, kondisi ini bahkan bisa berkembang menjadi kanker tulang.
Hampir semua sel-sel tubuh mengalami regenerasi, tak terkecuali sel tulang. Tujuan regenerasi sel-sel tubuh adalah untuk menggantikan sel yang sudah lama atau rusak dengan sel yang baru dan sehat, secara bertahap.
Ketika proses regenerasi sel menjadi jaringan tulang baru terlalu cepat, tulang baru yang terbentuk akan lebih rapuh dan berbentuk tidak normal. Kondisi ini dikenal dengan penyakit Paget atau Paget’s disease.
Penyakit paget (Paget's disease) adalah gangguan pada proses pertumbuhan atau pergantian tulang yang terlalu cepat. Akibatnya, tulang baru menjadi tidak padat, berbentuk tidak normal, dan mudah patah. Kelainan akibat kondisi yang juga dikenal sebagai osteitis deformans ini paling banyak terjadi pada tulang tengkorak, tulang belakang, tulang panggul, atau tulang kaki.
Baca juga: Patah Tulang, Ketahui Pengobatannya untuk Proses Pemulihan yang Optimal
Kebanyakan orang yang menderita penyakit Paget tidak mengeluhkan adanya gejala apa pun. Namun, pada beberapa kasus yang bergejala, pasien akan mengeluhkan nyeri tulang sebagai gejala utamanya. Selain itu, beberapa gejala penyakit Paget yang biasa dikeluhkan adalah sebagai berikut ini:
Baca juga: Mengenal Cedera Engkel, Penyebab Serta Cara Menanganinya
Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti penyebab penyakit Paget. Namun, kondisi ini dipercaya terjadi akibat kombinasi dari faktor genetik dan lingkungan. Paget’s disease lebih sering dialami oleh orang dengan riwayat keluarga serupa. Selain itu, riwayat infeksi virus juga dipercaya turut memicu terjadinya penyakit Paget.
Meski demikian, kasus penyakit Paget makin berkurang hingga saat ini. Bila ditemukan pun, gejalanya tidak separah pada awal ditemukannya kondisi kelainan regenerasi tulang ini.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Flu Tulang, Penyebab dan Cara Mengatasinya
Meski penyebab pastinya belum diketahui. Ada beberapa faktor berikut bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami penyakit Paget. Beberapa faktor risiko penyakit Paget, meliputi:
Apabila Anda memiliki faktor risiko penyakit Paget, disarankan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin sebagai upaya pencegahannya.
Baca juga: Jenis-jenis Olahraga yang Merangsang Pertumbuhan Tulang Anak
Pemeriksaan diawali dengan proses anamnesis untuk mengetahui faktor risiko, kapan gejala muncul dan keparahannya, serta dampak keluhan yang dirasakan terhadap aktivitas sehari-hari.
Setelah itu, dokter spesialis ortopedi akan melanjutkan dengan pemeriksaan fisik pada bagian tubuh yang mengalami keluhan. Barulah kemudian diagnosis penyakit Paget dipastikan dengan mengajukan rangkaian pemeriksaan penunjang berikut ini:
Baca juga: Skoliosis, Salah Satu Kelainan Struktur Tulang Belakang
Pengobatan penyakit Paget tidak selalu dilakukan, kecuali pasien mengalami gejala atau tes kadar alkali fosfatase menunjukkan hasil yang tidak normal.
Dokter spesialis ortopedi akan mengobati pasien yang mengalami Paget’s disease dengan beberapa metode berikut ini:
Dokter dapat meresepkan obat-obatan untuk menangani penyakit Paget dan mengatasi gejalanya.
Operasi dapat dilakukan untuk memperbaiki patah tulang atau posisi tulang, maupun meredakan keluhan pada tubuh yang terkena dampaknya, seperti mengurangi tekanan pada saraf, atau mengganti sendi yang rusak. Beberapa prosedur operasi yang dapat dilakukan untuk menangani penyakit Paget, antara lain:
Fisioterapi juga bisa dilakukan untuk kasus penyakit Paget yang ringan, tanpa adanya komplikasi pada tulang, dengan tujuan untuk memperkuat otot dan mengurangi kekakuan pada sendi.
Sedangkan setelah operasi, fisioterapi juga bisa disarankan oleh dokter tulang untuk mempercepat pemulihan dan mempertahankan fungsi tulang yang terdampak.
Perubahan pola makan dapat menjadi salah satu upaya penanganan penyakit Paget. Penderita penyakit Paget biasanya disarankan untuk meningkatkan asupan makanan yang kandungan vitamin D dan kalsiumnya tinggi, seperti telur, susu, dan ikan salmon.
Baca juga: Skoliosis pada Remaja, Perlukah Dikhawatirkan?
Komplikasi penyakit Paget termasuk jarang, karena perburukan kondisi ini sangat lambat. Namun, penanganan yang tepat menjadi upaya penting pencegahan terjadinya komplikasi.
Beberapa komplikasi penyakit Paget yang mungkin terjadi, adalah seperti berikut ini:
Baca juga: Nyeri Punggung, Si Pengganggu Aktivitas
Mengingat penyebabnya belum diketahui dengan pasti, pencegahan penyakit Paget pun tidak bisa dilakukan dengan optimal. Namun, jika Anda menderita penyakit Paget, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah atau memperlambat terjadinya komplikasi, yaitu dengan:
Selain itu, bagi Anda yang tidak mengalami keluhan apa pun, jagalah kesehatan tulang Anda dengan menjaga berat badan ideal, berolahraga secara teratur, serta memastikan asupan vitamin D dan kalsium telah terpenuhi.
Untuk memastikan apakah Anda mengalami Paget’s disease atau tidak, sebaiknya periksakanlah kondisi ke dokter spesialis ortopedi, ketika mengalami keluhan yang menyerupai gejala kelainan regenerasi tulang ini.
Berkonsultasi dengan dokter spesialis ortopedi di RS Pondok Indah cabang terdekat merupakan pilihan terbaik. Sebab dokter spesialis berpengalaman kami akan memberikan penanganan secara komprehensif dengan didukung fasilitas medis yang mengadopsi teknologi terkini.
Meskipun sama-sama memengaruhi tulang, penyakit Paget tidak sama ataupun mirip dengan osteoporosis. Penderita penyakit Paget mengalami proses pembentukan tulang terjadi terlalu cepat, menyebabkan tulang menjadi tebal tetapi tidak padat, bertumbuh abnormal, dan mudah patah. Sedangkan penderita osteoporosis mengalami penurunan massa dan kualitas jaringan tulang, menyebabkan tulang mereka menjadi rapuh dan mudah patah.
Anda bisa membedakan osteomalasia dan penyakit Paget dari penyebab dan dampaknya. Osteomalasia adalah kondisi pelemahan tulang akibat kekurangan vitamin D, menyebabkan nyeri tulang dan kelemahan otot. Penyakit Paget, sebaliknya, melibatkan gangguan dalam proses pembentukan dan pertumbuhan tulang, yang membuat tulang menjadi tebal tetapi rapuh.
Keduanya mempengaruhi tulang, namun osteomalasia terkait dengan kekurangan mineral, sedangkan Penyakit Paget lebih merupakan kelainan metabolisme tulang. Untuk memeroleh diagnosis yang akurat, Anda memerlukan tes laboratorium dan pencitraan serta konsultasi dengan dokter spesialis bedah tulang.
Penderita penyakit Paget dapat hidup panjang dengan penanganan yang tepat. Pengobatan dini, seperti dengan obat-obatan dan fisioterapi dapat memperlambat perkembangan penyakit dan mengurangi gejala yang dialami.
Konsultasikanlah kondisi dengan dokter spesialis bedah tulang secara rutin supaya Anda bisa memeroleh penanganan yang baik.
Olahraga ringan dapat membantu penderita penyakit Paget meningkatkan kesehatan tulang. Namun, jenis olahraga yang dipilih harus disesuaikan dan dikonsultasikan dengan dokter agar aman dan sesuai kondisi. Olahraga yang ringan, seperti berjalan atau berenang, biasanya disarankan untuk mengurangi risiko cedera pada penderita Paget.
Penyakit Paget tidak secara langsung memengaruhi otak. Akan tetapi, dalam beberapa kasus, jika tulang tengkorak terdampak penyakit Paget, maka deformitas tulang tengkorak dapat menyebabkan komplikasi seperti tekanan berlebih pada saraf otak.
Referensi: