Mengenal Penyakit Tiroid, Jenis, Penyebab, dan Gejalanya

By Tim RS Pondok Indah

Thursday, 26 September 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Penyakit tiroid adalah gangguan yang terjadi pada kelenjar di depan leher yang berperan untuk metabolisme tubuh. Simak jenis, gejala, dan penanganannya!

Mengenal Penyakit Tiroid, Jenis, Penyebab, dan Gejalanya

Tiroid adalah sepasang kelenjar berbentuk seperti kupu-kupu yang terletak di leher bagian depan. Fungsi kelenjar tiroid sangat penting, termasuk menghasilkan hormon yang berguna untuk mengatur metabolisme tubuh, pernapasan, detak jantung, berat badan, sistem pencernaan, siklus menstruasi, sampai suasana hati.


Meski bisa dialami oleh siapa saja, penyakit tiroid lebih banyak dialami oleh wanita, dengan gangguan siklus menstruasi sebagai keluhan utamanya. Oleh karena itu, penanganan yang cepat dan tepat perlu diberikan untuk mengatasi penyakit tiroid.


Jenis Penyakit Tiroid

Penyakit tiroid dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:


1. Hipertiroid

Hipertiroid adalah kondisi ketika terjadi peningkatan kadar hormon tiroid, yang menyebabkan metabolisme tubuh jadi lebih cepat. Gejala hipertiroidisme mencakup jantung berdebar-debar, rambut rontok, nyeri otot, tidak bisa diam atau gelisah, mudah tersinggung, serta lebih sering merasa gerah. 


2. Hipotiroidisme

Kebalikan dari hipertiroidisme, hipotiroid merupakan kondisi saat kadar hormon tiroid yang diproduksi tubuh berada di bawah nilai normal. Penyakit tiroid ini akan menyebabkan metabolisme tubuh jadi lebih lambat, yang biasa dikeluhkan pasien sebagai mudah lelah serta mudah kedinginan.


3. Nodul tiroid

Normalnya kelenjar tiroid memiliki permukaan yang rata. Terbentuknya benjolan, yang sering kali berupa kista, pada tiroid dikenal dengan nodul tiroid.


4. Penyakit gondok

Penyakit gondok adalah pembengkakan yang terjadi pada kelenjar tiroid. Kondisi yang juga dikenal sebagai goiter ini biasa menyebabkan penderitanya tampak memiliki leher yang gemuk atau lebih besar serta menyebabkan suara serak.


5. Kanker tiroid

Kelenjar tiroid juga bisa mengalami kanker, yang membuat sel tiroid jadi tidak normal, yang ditandai dengan perkembangan dan penyebaran lebih cepat dari seharusnya.


Selain beberapa kondisi di atas, penyakit tiroid juga bisa menyebabkan beberapa keluhan pada wanita. Kebanyakan keluhan berkaitan dengan kadar hormon wanita, yang menyebabkan penderitanya mengalami masalah pada masa pubertas, gangguan siklus menstruasi, gangguan kesuburan, maupun komplikasi kehamilan.


Baca juga: Tes Fungsi Hati, Langkah Awal Menentukan Kesehatan Hati



Penyebab Penyakit Tiroid

Penyebab penyakit tiroid tergantung pada jenis kelainan yang terjadi. Namun, secara umum, ada beberapa kondisi yang memicu terjadinya penyakit tiroid, yaitu:


  • Faktor genetik
  • Penyakit autoimun
  • Peradangan yang terjadi pada kelenjar tiroid (tiroiditis)
  • Baru saja melahirkan
  • Beberapa tindakan medis, seperti terapi radiasi atau operasi tiroid
  • Kurangnya asupan yodium
  • Konsumsi obat-obatan tertentu, seperti obat pengendali mood maupun obat untuk mengatasi ketidakstabilan hormon


Selain beragam kondisi di atas, kehamilan juga bisa memicu timbulnya gangguan kelenjar tiroid. Agar tidak berpegaruh pada janin, wanita yang sedang hamil dan mengalami penyakit tiroid perlu mendapatkan pengobatan sedini mungkin. 


Sebab penyakit tiroid dapat menimbulkan masalah kesehatan pada ibu maupun buah hati, seperti keguguran, kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, dan gangguan pada perkembangan otak bayi. Jadi, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan dan juga dokter spesialis penyakit dalam apabila Anda sedang hamil dan menderita penyakit tiroid.


Baca juga: Perlemakan Hati: Salah Satu Sindrom Metabolik


Gejala Penyakit Tiroid

Secara umum, gejala penyakit tiroid adalah munculnya benjolan di leher. Selain itu, penyakit tiroid juga dapat menimbulkan gejala lain, sesuai dengan perubahan hormon tiroid. 


Ciri-Ciri Hipertiroid

Penderita hipertiroidisme biasanya akan menunjukkan ciri-ciri penyakit tiroid sebagai berikut ini:


  • Merasa cemas atau gugup
  • Lebih mudah merasa gerah atau kepanasan
  • Jantung berdebar-debar
  • Berat badan turun tanpa direncanakan
  • Tremor, atau tangan bergetar


Ciri-Ciri Hipotiroid

Sementara untuk penderita hipotiroid, biasanya gejala yang dialami berupa:


  • Kelelahan
  • Mudah kedinginan
  • Sembelit
  • Kulit kering
  • Berat badan bertambah tanpa direncanakan
  • Sulit berkonsentrasi dan mudah lupa
  • Depresi


Baca juga: Hepatitis, Kenali Gejalanya untuk Mencegah Komplikasinya



Diagnosis Penyakit Tiroid

Jika Anda mengalami gejala penyakit tiroid, segera lakukan pemeriksaan dengan dokter spesialis penyakit dalam di Rumah sakit Pondok Indah cabang terdekat. Dokter akan melakukan pemeriksaan USG tiroid yang bertujuan untuk memeriksa benjolan (nodul) atau gondok.


Selanjutnya, dokter bisa saja menyarankan beberapa pemeriksaan penyakit tiroid yang lain, termasuk pemeriksaan darah untuk mengetahui jenis penyakit tiroid yang Anda alami.


Setelah didapatkan hasil dari anamnesa dan pemeriksaan fisik, yang kemudian dikonfirmasi dengan hasil dari pemeriksaan penunjang, barulah dokter bisa menegakkan diagnosis penyakit tiroid serta memberikan penanganan yang sesuai dengan kondisi Anda.


Baca juga: Sayangi Hati Anda, Hindari Konsumsi Makanan Berbahaya


Penanganan Penyakit Tiroid

Penanganan yang diberikan dokter spesialis penyakit dalam akan disesuaikan dengan jenis penyakit tiroid yang Anda alami. Secara umum, tujuan pengobatan penyakit tiroid adalah untuk mengembalikan kadar hormon tiroid pada batas nilai normal.


Penanganan yang diberikan bisa berupa peresepan obat-obatan untuk menghentikan produksi hormon tiroid, terapi radioiodine, pembedahan, serta peresepan obat-obatan untuk meredakan keluhan penyerta kondisi ini.


Penyakit tiroid perlu diatasi dengan tepat dan cepat, untuk mencegah terjadinya komplikasi, seperti pembesaran kelenjar tiroid yang menyebabkan masalah ketika menelan dan bernapas.


Tidak hanya itu saja, kelenjar tiroid yang terlalu aktif juga bisa meningkatkan risiko komplikasi pada detak jantung dan ritme jantung, serta berkurangnya kepadatan tulang. Sementara kelenjar tiroid yang kurang aktif justru bisa menyebabkan kolesterol melonjak tinggi, tekanan darah meningkat, serta gangguan jantung.



FAQ


Apakah Penyakit Tiroid Menular?

Penyakit tiroid bukanlah penyakit menular. Kondisi ini tidak menyebar melalui kontak fisik maupun droplets, melainkan karena gangguan pada kelenjar tiroid, seperti autoimun atau ketidakseimbangan hormon.


Di Mana Letak Benjolan Tiroid?

Benjolan tiroid, atau dikenal sebagai nodul tiroid, terletak di leher, tepat di depan tenggorokan pada kelenjar tiroid. Kelenjar ini berbentuk kupu-kupu dan berada di bawah jakun. Benjolan ini dapat terlihat atau dirasakan saat menelan, dan bisa menyebabkan pembengkakan di area leher.


Apa Saja yang Dirasakan Oleh Penderita Penyakit Tiroid?

Penderita penyakit tiroid dapat mengalami beragam gejala tergantung pada jenisnya, seperti hipertiroidisme atau hipotiroidisme. Gejala umum meliputi kelelahan, perubahan berat badan, detak jantung tidak normal, masalah tidur, rambut rontok, hingga depresi. Pada hipertiroidisme, biasanya terjadi penurunan berat badan, sementara hipotiroidisme menyebabkan kenaikan berat badan.


Penyakit Tiroid Berbahaya Apa Tidak?

Penyakit tiroid bisa berbahaya jika tidak ditangani dengan tepat. Kondisi ini dapat memengaruhi metabolisme tubuh, menyebabkan kelelahan, menurunkan fungsi jantung, hingga mengganggu kesuburan. Namun, dengan perawatan yang tepat, penyakit tiroid dapat dikendalikan dan risiko komplikasinya bisa dicegah.


Jadi, jangan abaikan munculnya benjolan di leher, terutama yang disertai dengan gejala penyakit tiroid. Segera periksakan diri ke dokter spesialis penyakit dalam di RS Pondok Indah jika mengalami gejala, seperti demam, muntah, detak jantung cepat, dan mengigau. Dengan dokter yang berpengalaman dan fasilitas medis yang lengkap, RS Pondok Indah siap membantu Anda menjaga kesehatan.



Referensi:

  1. Zamwar UM, Muneshwar KN. Epidemiology, types, causes, clinical presentation, diagnosis, and treatment of hypothyroidism. Cureus. 2023. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC10613832/). Diakses pada 13 September 2024.
  2. National Institute of Health. U.S. National Library of Medicine MedlinePlus. (https://medlineplus.gov/thyroiddiseases.html). Direvisi terakhir 22 April 2024. Diakses pada 13 September 2024.  
  3. Cleveland Clinic. Hyperthyroidism. (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/14129-hyperthyroidism). Direvisi terakhir 19 Oktober 2021. Diakses pada 13 September 2024. 
  4. Cleveland Clinic. Thyroid Nodules. (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/13121-thyroid-nodule). Direvisi terakhir 21 Juni 2022. Diakses pada 13 September 2024. 
  5. Cleveland Clinic. Hypothyroidism. (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/12120-hypothyroidism). Direvisi terakhir 19 April 2020. Diakses pada 13 September 2024. 
  6. Cleveland Clinic. Thyroid Disease. (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/8541-thyroid-disease). Direvisi terakhir 25 Maret 2024. Diakses pada 13 September 2024. 
  7. Health Direct Australia. Thyroid problems. (https://www.healthdirect.gov.au/thyroid-problems). Direvisi terakhir Maret 2023. Diakses pada 13 September 2024. 
  8. Johns Hopkins Medicine. Thyroid Disorders. (https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/disorders-of-the-thyroid). Direvisi terakhir. Diakses pada 13 September 2024. 
  9. Mayo Clinic. Diseases & Conditions. Goiter. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/goiter/symptoms-causes/syc-20351829). Direvisi terakhir 6 November 2021. Diakses pada 13 September 2024.