Kenali 6 Perbedaan Kanker Otak dan Meningitis

By Tim RS Pondok Indah

Monday, 21 April 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Mengenali perbedaan kanker otak dan meningitis mungkin bukanlah hal yang mudah, karena beberapa gejalanya hampir serupa. Agar tidak keliru, simak perbedaannya di sini!

Kenali 6 Perbedaan Kanker Otak dan Meningitis

Karena sama-sama menyerang otak, baik kanker otak maupun meningitis memiliki gejala yang hampir mirip. Beberapa gejala yang serupa di antara kedua kondisi ini, seperti sakit kepala hebat, mual dan muntah, linglung, bahkan kejang. Hal ini tentu membuat perbedaan kanker otak dan meningitis sulit dikenali, terutama bagi orang awam. 


Mengenal Kanker Otak dan Meningitis

Sebelum membahas perbedaan kanker otak dan meningitis lebih lanjut, ada baiknya mengenali informasi dasar mengenai kedua penyakit ini terlebih dahulu. 


Apa itu Kanker Otak?

Kanker otak adalah kondisi di mana sel otak mengalami mutasi, sehingga terjadi pertumbuhan sel abnormal, yang tidak terkendali. Selain tidak terkendali, sel ini juga bersifat ganas, yang dapat menekan saraf, pembuluh darah, serta jaringan di sekitarnya.


Berdasarkan sel asalnya, jenis kanker otak dapat dibedakan menjadi 2, yaitu primer dan sekunder. Pada kanker otak primer, sel abnormal langsung berasal dari jaringan otak. Sedangkan kanker otak sekunder, yang juga dikenal sebagai metastasis, sel kanker berasal dari organ lain yang lebih dulu terkena kanker, misalnya paru-paru atau payudara. 


Apa itu Meningitis?

Sementara itu, meningitis adalah radang pada selaput yang melindungi otak dan sumsum tulang belakang (meningen). Meningitis dapat disebabkan oleh infeksi, baik karena bakteri, virus, jamur, maupun parasit, serta kondisi medis lain, misalnya alergi obat, penyakit autoimun, atau cedera kepala. 


Baca juga: Apakah Penderita Meningitis Bisa Sembuh? Mengetahui Pengobatan untuk Meningitis



Perbedaan Kanker Otak dan Meningitis

Berdasarkan penjelasan di atas, perbedaan kanker otak dan meningitis cukup jelas, yaitu pada kondisi penyebabnya. Selain penyebabnya, ada beberapa faktor yang dapat membantu Anda membedakan kedua penyakit ini. Berikut ini adalah penjelasan singkatnya:


1. Gejala Khas

Pada kanker otak, gejala khasnya adalah sakit kepala yang makin lama makin parah, salah satu sisi tubuh terasa lemah atau lumpuh, gangguan penglihatan dan pendengaran, sulit berbicara, perubahan kepribadian, serta gangguan keseimbangan. Gejala ini muncul secara bertahap, bisa dalam hitungan bulan hingga tahun. 


Sedangkan untuk meningitis, kondisi ini memiliki gejala khas berupa demam tinggi, leher kaku sampai membuat penderitanya sulit menunduk, ruam kulit, kelelahan ekstrem, dan nafsu makan menurun. Berbeda dengan kanker otak, kemunculan gejala meningitis dapat terjadi dengan sangat cepat dan mendadak, hanya dalam hitungan jam atau hari. 


2. Munculnya Demam

Pasien kanker otak jarang mengalami demam. Namun, orang yang terinfeksi bakteri sebagai penyebab meningitis, demam tinggi adalah gejala meningitis yang khas. 


Baca juga: Tumor Otak, Kenali dan Tangani Sedini Mungkin


3. Penyebabnya

Perbedaan kanker otak dan meningitis juga ada pada penyebab terjadinya kedua kondisi ini. Kanker otak terjadi akibat mutasi gen yang menyebabkan pertumbuhan sel abnormal yang ganas. Sedangkan, meningitis disebabkan oleh penyakit infeksi, termasuk infeksi bakteri maupun infeksi virus. Jadi, keduanya tidak menular, tetapi kontak langsung dengan penderita meningitis bisa saja menularkan kuman penyebab meningitis.


4. Perkembangan Penyakit

Perkembangan kanker otak umumnya cukup lambat, tetapi bisa sangat berbahaya jika tidak ditangani sejak dini.


Sementara gejala penyakit meningitis, terutama jenis meningitis bakterial, dapat memburuk dengan cepat apabila tidak segera ditangani. 


5. Komplikasi

Komplikasi kanker otak bisa lebih parah dan sering kali bersifat permanen, yakni berupa gangguan fungsi otak, gangguan fungsi motorik, gangguan kognitif, bahkan kematian.


Sedangkan komplikasi meningitis relatif lebih ringan, seperti kejang, kerusakan otak, gagal ginjal, gangguan penglihatan, dan gangguan pendengaran. Namun, meningitis yang tidak ditangani dengan tepat juga berisiko menyebabkan kematian.


Oleh karena itu, penanganan yang tepat dapat mengurangi keparahan kondisi serta mencegah komplikasi dari kedua kondisi ini.


6. Pengobatan

Perbedaan kanker otak dan meningitis yang paling signifikan terletak pada metode pengobatannya. Untuk kanker otak, pengobatan dapat dilakukan dengan operasi, kemoterapi, terapi radiasi, imunoterapi, maupun kombinasi dari beberapa metode tersebut.


Sementara pengobatan pada radang selaput otak atau meningitis adalah dengan pemberian antibiotik, antivirus, antijamur, atau kortikosteroid. 


Penjelasan ini diharapkan dapat membantu Anda mengenali perbedaan kanker otak dan meningitis. Namun, untuk memastikan diagnosa, Anda dianjurkan untuk memeriksakan diri secara langsung ke dokter, ketika mengalami keluhan, seperti sakit kepala, mual dan muntah, kejang, mata menjadi sensitif terhadap cahaya, gangguan kepribadian, atau penurunan kesadaran. Makin cepat ditentukan penyebabnya, makin cepat pula penanganan yang dapat diberikan. Sehingga peluang untuk sembuh pun dapat lebih tinggi.


Jadi, segera jadwalkan janji temu dengan dokter spesialis neurologi di RS Pondok Indah cabang terdekat, jika Anda atau orang tersayang merasakan keluhan yang mencurigakan sebagai gejala kanker otak atau gejala meningitis. 


Baca juga: Lengkapi Vaksin Meningitis untuk Melindungi Kesehatan



FAQ


Bisakah Kerusakan Otak Akibat Meningitis Disembuhkan?

Dalam beberapa kasus, meningitis dapat menyebabkan kerusakan otak permanen, terutama bila terjadi pada anak dan terlambat didiagnosis serta ditangani. Jika kerusakan telah terjadi, proses pemulihan dari meningitis menjadi lebih lama dan pasien juga dapat mengalami efek jangka panjang, seperti gangguan kognitif dan gangguan motorik.


Pengobatan yang tepat waktu adalah kunci untuk menghindari komplikasi dan kerusakan permanen pada jaringan otak. Oleh sebab itu, jika mendapati orang terkasih mengalami gejala meningitis, seperti demam tinggi, sakit kepala hebat, dan sensitivitas terhadap cahaya, segera periksakan diri ke dokter spesialis neurologi.


Apakah Meningitis Menyebabkan Kanker Otak?

Meningitis tidak menyebabkan kanker otak. Sebab kanker otak disebabkan oleh sel-sel abnormal di otak akibat mutasi genetik, bukannya karena infeksi seperti yang terjadi pada meningitis.

Bisakah Meningitis Memengaruhi Kesehatan Mental?

Ya, meningitis dapat memengaruhi kesehatan mental penderitanya untuk sementara waktu. Infeksi dan peradangan yang disebabkan oleh meningitis dapat memengaruhi fungsi otak dan menyebabkan perubahan suasana hati (mood swings), gangguan perilaku, kecemasan, depresi, bahkan perubahan kepribadian. Namun, semua gangguan kesehatan mental ini bisa saja menetap, jika meningitis tidak mendapatkan penanganan dan sudah menyebabkan komplikasi.


Bisakah Kanker Otak Memengaruhi Kesehatan Mental?

Kanker otak dapat memengaruhi kesehatan mental penderitanya. Kondisi ini dapat menyebabkan perubahan pada fungsi kognitif, perubahan suasana hati (mood swings), kecemasan, depresi, bahkan perubahan kepribadian. Dampak yang dirasakan setiap individu dapat bervariasi, tergantung dari ukuran tumor dan lokasinya.




Referensi:

  1. Carter E, McGill F. The management of acute meningitis: an update. Clinical Medicine. 2022. (https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC9594998/). Diakses pada 11 April 2025. 
  2. Park J, Park YG. Brain Tumor Rehabilitation: Symptoms, Complications, and Treatment Strategy. Brain & NeuroRehabilitation. 2022. (https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC9833490/). Diakses pada 11 April 2025. 
  3. Cleveland Clinic. Brain Cancer (Brain Tumor). (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/6149-brain-cancer-brain-tumor#management-and-treatment). Direvisi terakhir 2 Juni 2022. Diakses pada 11 April 2025. 
  4. Cleveland Clinic. Meningitis. (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/14600-meningitis#management-and-treatment). Direvisi terakhir 22 Agustus 2022. Diakses pada 11 April 2025. 
  5. Mayo Clinic. Brain tumor. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/brain-tumor/diagnosis-treatment/drc-20350088). Direvisi terakhir 19 Desember 2024. Diakses pada 11 April 2025. 
  6. Mayo Clinic. Meningitis. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/meningitis/diagnosis-treatment/drc-20350514). Direvisi terakhir 17 Oktober 2024. Diakses pada 11 April 2025.