Program Hamil untuk Penderita PCOS, Dari yang Alami hingga Dengan Bantuan

By Tim RS Pondok Indah

Friday, 27 September 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Program hamil untuk penderita PCOS perlu didukung dengan gaya hidup yang sehat dan konsultasi dengan dokter. Simak penjelasan selengkapnya di sini!

Program Hamil untuk Penderita PCOS, Dari yang Alami hingga Dengan Bantuan

Tidak hanya meningkatkan peluang mendapatkan anak, program hamil akan memaksimalkan kesehatan ibu dan janin. Terlebih bagi penderita PCOS, program hamil yang tepat perlu dilakukan untuk memperbesar peluang terjadinya kehamilan.


Apa itu PCOS?

Sindrom polikistik ovarium atau polycystic ovarian syndrome (PCOS) adalah suatu kondisi yang ditandai dengan ketidakseimbangan hormon yang diproduksi oleh indung telur (ovarium). Akibatnya, penderita PCOS akan mengalami menstruasi tidak teratur.


Wanita pengidap PCOS bahkan dapat mengalami masalah kesuburan (infertilitas), yang akan membuat proses terjadinya kehamilan lebih sulit. Namun, bukan berarti penderita PCOS tidak bisa hamil. Penderita PCOS tetap bisa hamil, tetapi memang dibutuhkan usaha yang lebih besar dibandingkan wanita yang tidak mengalami kondisi ini. 


Untuk mengoptimalkannya, ada program hamil PCOS yang perlu diketahui, baik yang dilakukan secara alami, maupun dengan bantuan dokter spesialis kebidanan dan kandungan.


Baca juga: Apakah PCOS Bisa Hamil? Harapan Memiliki Keturunan Bagi Wanita dengan PCOS


Cara Cepat Hamil bagi Penderita PCOS

Untuk memperbesar peluang memperoleh anak, Anda bisa mencoba beberapa tips agar cepat hamil bagi penderita PCOS sebagai berikut ini:


1. Pertahankan berat badan ideal

PCOS akan menyebabkan penurunan sensitivitas insulin yang dapat menyebabkan peningkatan berat badan. Kondisi ini bak lingkaran setan yang saling berkaitan dan sulit diputuskan mata rantainya. 

Padahal, menurunkan berat badan sebanyak 5-10 persen saja bisa mengembalikan siklus menstruasi normal dan meningkatkan peluang kehamilan.


2. Konsumsi makanan bergizi seimbang

Untuk mengatasi PCOS, penderitanya disarankan melakukan perubahan gaya hidup, termasuk membatasi konsumsi karbohidrat, untuk mencegah lonjakan gula darah dan peningkatan berat badan, yang akan memperparah kondisi. Sebagai gantinya, wanita pengidap PCOS disarankan mengatur pola makan yang baik dengan mengonsumsi makanan berserat, kaya vitamin dan mineral serta protein sesuai kebutuhan harian.


Beberapa contoh makanan sehat yang disarankan adalah sayur, buah-buahan, jagung, beras merah, gandum utuh dan quinoa.


3. Rutin olahraga

Selain dengan menjaga pola makan, olahraga rutin juga bisa membantu wanita pengidap PCOS menjaga berat badan ideal yang akan meningkatkan peluang kehamilan. Tidak perlu melakukan olahraga berlebih, cukup rutin melakukan jalan kaki, yoga, atau berenang selama 30 menit sebanyak 5 kali dalam seminggu saja sudah cukup.


4. Cukup istirahat

Kurang istirahat dikaitkan dengan resistensi insulin, akibat kecenderungan seseorang untuk ngemil atau makan berlebih saat terjaga. Kondisi ini tentunya akan menghambat penurunan berat badan, yang merupakan faktor penghambat program hamil PCOS. Untuk itu, pastikan Anda tidur setidaknya selama 7 jam setiap malam.


5. Jaga kadar gula darah 

Salah satu gejala PCOS adalah adanya peningkatan kadar gula darah, atau bisa dikatakan mengalami diabetes. Sebab PCOS akan mengganggu kerja insulin. Oleh karena itu, melakukan pemeriksaan gula darah secara rutin dan memastikannya dalam batas normal juga akan berdampak positif terhadap program hamil.


Baca juga: Kenali Jenis Pemeriksaan dan Metode Program Kehamilan



6. Kelola stres 

PCOS sendiri merupakan penyebab stres, tetapi stres juga bisa memperburuk PCOS. Sebab ketika mengalami stres berlebih, tubuh akan memproduksi hormon yang memicu peradangan dan memperparah PCOS. 


Selain itu, stres cenderung memicu seseorang untuk makan secara berlebih, yang bisa mengakibatkan peningkatan berat badan. Seperti yang telah diketahui, peningkatan berat badan atau status gizi yang tidak ideal juga bisa memperburuk PCOS.


7. Konsumsi vitamin maupun mineral

Selain menjaga pola makan sehat, wanita yang menderita PCOS juga bisa mengonsumsi vitamin dan suplemen untuk mendukung program kehamilan.


Vitamin C, D, E, dan B, khususnya asam folat, kolin, maupun DHA bisa diresepkan oleh dokter untuk meningkatkan peluang terjadinya kehamilan. Dokter bisa meresepkan multivitamin prenatal, maupun menyarankan konsumsi makanan pendukung promil Anda.


8. Lakukan hubungan intim yang efektif

Untuk meningkatkan peluang kehamilan, Anda dan pasangan disarankan untuk melakukan hubungan intim pada masa subur, yang umumnya terjadi pada hari ke 12-14 setelah keluarnya darah menstruasi. 


Namun, masa subur tiap wanita mungkin saja berbeda, tergantung dari siklus menstruasinya. Untuk mengetahui masa subur, Anda disarankan mencatat siklus menstruasi setidaknya 6 bulan terakhir. Konsultasi dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan juga bisa membantu mengetahui masa subur Anda.


9. Terapi hormon

Beberapa obat yang mengandung hormon bisa diresepkan dokter dalam membuat jadwal menstruasi lebih teratur. Selain itu, konsumsi obat-obatan yang mengandung hormon juga bisa memaksimalkan proses pematangan sel telur, yang dapat memaksimalkan peluang terjadinya kehamilan.


10. Tindakan medis

Bila segala upaya tersebut tidak juga membawa Anda dan pasangan untuk menimang buah hati, dokter kandungan bisa saja menyarankan tindakan medis yang sesuai. Operasi mungkin disarankan untuk kasus PCOS yang sudah parah atau merusak organ reproduksi.


Selain itu, program hamil PCOS dengan inseminasi juga bisa disarankan untuk meningkatkan peluang pembuahan sel telur oleh sperma. Prosedur bayi tabung juga mungkin saja disarankan oleh dokter bila wanita yang mengalami PCOS sudah berusia lebih dari 35 tahun saat memulai program hamil.


Baca juga: Kenali Sejak Dini, Jenis Gangguan Kesuburan yang Mengintai


Program Hamil PCOS

Pada kasus tertentu, dokter spesialis kebidanan dan kandungan dapat menyarankan program hamil dengan bantuan teknologi reproduksi berbantu (assisted reproductive technology) atau perawatan fertilitas. Berikut ini adalah penjelasan singkatnya:


1. Inseminasi intrauterine (IUI)

Dokter spesialis kebidanan dan kandungan akan menyarankan inseminasi untuk memperpendek jarak bertemunya sel sperma dengan sel telur. Dengan demikian, proses pembuahan bisa diperbesar, kemungkinan terjadinya kehamilan pun akan semakin meningkat.


2. Bayi tabung (IVF)

Metode ini paling banyak disarankan untuk wanita yang mengalami PCOS dan ingin memiliki keturunan. Program bayi tabung (IVF) dapat digunakan untuk memaksimalkan produksi dan pematangan sel telur.


Dengan mempertemukan sel sperma dan sel telur di luar tubuh ibu baru kemudian menanamkan kembali calon janin ke dalam rahim, peluang hamil wanita dengan PCOS lebih besar dengan program hamil ini.

Apabila Anda mengalami PCOS dan berencana menjalani program hamil, konsultasikan dengan dokter kandungan subspesialis fertilitas di RS Pondok Indah.


Selain itu, Anda juga bisa mengunjungi RS Pondok Indah IVF Centre untuk mendiskusikan opsi program hamil yang dapat Anda jalani. IVF Centre yang berlokasi di RS Pondok Indah - Pondok Indah ini menyediakan layanan komprehensif dengan sistem one-stop sevice yang akan memudahkan Anda dan pasangan selama menjalani program hamil.


Baca juga: Cek Kesiapan Anda dan Pasangan Sebelum Program IVF



FAQ


Kenapa PCOS Membuat Wanita Sulit Hamil?

PCOS (Polycystic Ovary Syndrome) menyebabkan wanita sulit hamil karena memengaruhi keseimbangan hormon yang mengatur siklus ovulasi. Akibatnya, ovulasi menjadi tidak teratur atau tidak terjadi sama sekali, sehingga sel telur tidak dilepaskan untuk dibuahi. Selain itu, resistensi insulin dan peningkatan hormon androgen akibat kondisi ini juga dapat mengganggu kesuburan.


Apakah Wanita Yang Menstruasinya Tidak Teratur Bisa Hamil?

Wanita yang mengalami menstruasi tidak teratur tetap memiliki kemungkinan hamil, meskipun peluangnya mungkin lebih rendah. Siklus haid yang tidak teratur seringkali mempersulit perkiraan masa subur, tetapi ovulasi masih bisa terjadi.


Bagi wanita yang ingin hamil, penting untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan untuk mengetahui penyebab siklus haid tidak teratur dan mendapatkan penanganan yang tepat.


Apakah Penderita PCOS Ada Masa Subur?

Penderita PCOS (Polycystic Ovary Syndrome) tetap memiliki masa subur meskipun tidak teratur dan lebih sulit diprediksi. Hal ini disebabkan oleh gangguan hormon yang mempengaruhi proses ovulasi. Meskipun masa subur tetap bisa terjadi, penderita PCOS biasanya kesulitan memprediksi kapan ovulasi terjadi, sehingga membutuhkan bantuan medis atau terapi hormon untuk meningkatkan peluang kehamilan.


Apakah Penderita PCOS Bisa Hamil Alami?

Penderita PCOS masih memiliki kemungkinan hamil secara alami meskipun ada tantangan. Dengan perbaikan gaya hidup seperti pola makan sehat, olahraga teratur, serta perawatan medis yang tepat peluang hamil bisa meningkat. Konsultasikan dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan untuk mendapatkan rekomendasi yang sesuai untuk meningkatkan peluang kehamilan Anda.


Beberapa tips di atas mungkin memberikan hasil yang berbeda untuk masing-masing pasangan. Sebab sejatinya kehamilan bersifat unik dan tidak bisa disama-ratakan. Jadi, Anda sangat disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan fertilitas, endokrinologi, dan reproduksi untuk penanganan maupun saran program hamil PCOS yang terbaik.


Di RS Pondok Indah - Pondok Indah, kami menyediakan IVF Centre dengan sistem one stop service. Sehingga program hamil yang disarankan bisa dilakukan secara komprehensif, dan hasil yang didapatkan pun optimal, dengan tetap mengutamakan kesehatan serta kenyamanan Anda dan pasangan.



Referensi:

  1. Benjamin JJ, MaheshKumar K, et al,. Stress and polycystic ovarian syndrome-a case control study among Indian women. Clinical Epidemiology and Global Health. 2023. (https://www.frontiersin.org/journals/endocrinology/articles/10.3389/fendo.2023.1148556/full). Diakses pada 23 September 2024.
  2. Yang M, Shen X, et al,. Effects of vitamin D supplementation on ovulation and pregnancy in women with polycystic ovary syndrome: a systematic review and meta-analysis. Frontiers in Endocrinology. 2023. (https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2213398423001136). Diakses pada 23 September 2024.
  3. Bahri Khomami M, Teede HJ, et al,. Clinical management of pregnancy in women with polycystic ovary syndrome: An expert opinion. Clinical endocrinology. 2022. (https://onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1111/cen.14723). Diakses pada 23 September 2024.
  4. Kite C, Atkinson L, et al,. Sleep disruption and depression, stress and anxiety levels in women with polycystic ovary syndrome (PCOS) during the lockdown measures for COVID-19 in the UK. Frontiers in Global Women's Health. 2021. (https://onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1111/cen.14723). Diakses pada 23 September 2024.
  5. World Health Organization. Polycystic ovary syndrome. (https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/polycystic-ovary-syndrome). Direvisi terakhir 28 Juni 2023. Diakses pada 23 September 2024.
  6. Cleveland Clinic. Getting Pregnant With PCOS. (https://health.clevelandclinic.org/can-you-get-pregnant-with-pcos). Direvisi terakhir 13 September 2023. Diakses pada 23 September 2024.
  7. Cleveland Clinic. Polycystic Ovary Syndrome (PCOS). (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/8316-polycystic-ovary-syndrome-pcos). Direvisi terakhir 15 Februari 2023. Diakses pada 23 September 2024.