Radang Kelopak Mata, Kenali Penyebab hingga Perawatannya

By Tim RS Pondok Indah

Tuesday, 29 April 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Radang kelopak mata hampir dialami oleh semua orang. Kondisi yang sebenarnya tidak berbahaya ini sangat mengganggu aktivitas. Lantas, bagaimana cara mengatasinya?

Radang Kelopak Mata, Kenali Penyebab hingga Perawatannya

Kelopak mata adalah lipatan kulit yang berfungsi untuk melindungi mata dari debu, kotoran, dan cedera. Selain itu, kelopak mata juga membantu menjaga kelembaban mata dengan meratakan air mata setiap kali berkedip.


Namun, bagian ini bisa mengalami peradangan akibat infeksi bakteri, alergi, atau produksi minyak berlebih pada kelenjar di sekitar mata. Jika tidak ditangani dengan baik, kondisi ini dapat menyebabkan iritasi kelopak mata berulang, yang dapat mempengaruhi penglihatan.


Apa Itu Radang Kelopak Mata?

Radang kelopak mata (blefaritis) adalah peradangan yang terjadi pada tepi kelopak mata, tempat tumbuhnya bulu mata. Peradangan ini biasanya terjadi akibat infeksi bakteri, gangguan kelenjar minyak di kelopak mata, atau kondisi kulit tertentu.


Berdasarkan lokasi terjadinya, jenis radang kelopak mata dibedakan menjadi 2, yakni blefaritis anterior dan blefaritis posterior. Apa pun jenisnya, blefaritis bukan kondisi yang berbahaya, tetapi sering kali bersifat kronis dan memerlukan perawatan jangka panjang. Selain itu, penanganan yang tidak tepat dapat menimbulkan komplikasi berupa kalazion, keratitis, bintitan, atau kerusakan kornea.


Baca juga: Sindrom Mata Kering: Ketahui Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya



Gejala Radang Kelopak Mata

Gejala radang kelopak mata dapat bervariasi, tergantung dari penyebab dan tingkat keparahannya. Tetapi berikut ini adalah beberapa gejala blefaritis yang umum dikeluhkan:


  • Kelopak mata merah dan bengkak
  • Timbul kerak atau kotoran di tepi kelopak mata atau pangkal bulu mata, terutama saat bangun tidur
  • Mata berair atau terasa kering
  • Mata terasa gatal atau terbakar
  • Sensasi berpasir di mata, atau mata terasa mengganjal
  • Sensitivitas terhadap cahaya (fotofobia)
  • Bulu mata rontok atau tumbuhnya tidak normal


Baca juga: 13 Tips Penanganan Sindrom Mata Kering


Penyebab Radang Kelopak Mata

Peradangan pada kelopak mata bisa terjadi akibat:


  • Sumbatan pada kelenjar minyak di kelopak mata, salah satunya kelenjar meibom
  • Infeksi bakteri
  • Infeksi jamur atau parasit, termasuk kutu
  • Mata kering
  • Alergi 
  • Penyakit kulit, seperti rosacea dan dermatitis seboroik (ketombe maupun kulit kepala berkerak sebagai gejalanya)


Baca juga: Katarak: Penyebab, Gejala, Penanganan, dan Pencegahan


Faktor Risiko Radang Kelopak Mata

Beberapa orang lebih rentan mengalami blefaritis dibandingkan yang lain. Sebab mereka memiliki beberapa faktor yang meningkatkan risiko terjadinya peradangan kelopak mata. Beberapa faktor risiko blefaritis meliputi:


  • Kurang menjaga kebersihan kelopak mata 
  • Penggunaan kosmetik mata, seperti eyeliner atau maskara, yang tidak bersih atau sudah kedaluwarsa
  • Reaksi alergi terhadap kosmetik, lensa kontak, atau obat tetes mata
  • Penggunaan lensa kontak lebih lama dari yang seharusnya
  • Riwayat penyakit kulit, seperti rosacea, dermatitis seboroik, atau psoriasis
  • Kondisi medis tertentu, contohnya diabetes


Baca juga: Hindari Gangguan Miopi pada Anak Anda


Penanganan Mandiri Radang Kelopak Mata

Terdapat beberapa langkah penanganan mandiri yang dapat dilakukan untuk meredakan gejala yang Anda alami. Meskipun tidak semua kasus radang kelopak mata dapat sembuh dengan penanganan mandiri, tindakan-tindakan ini bisa Anda terapkan sebagai pertolongan pertama.


Perhatikan cara penanganan mandiri blefaritis di bawah ini:


  1. Bersihkan kelopak mata secara rutin menggunakan kapas atau kain bersih yang dibasahi larutan air hangat dan sampo bayi tanpa pewangi untuk membersihkan dasar bulu mata.
  2. Kompres hangat untuk mengangkat kotoran dan minyak yang menyumbat dengan menempelkan kain bersih yang sudah direndam air hangat pada kelopak mata selama 5–10 menit.
  3. Hindari penggunaan makeup dan lensa kontak.
  4. Jaga kebersihan tangan dan wajah dengan mencuci tangan sebelum menyentuh mata untuk mencegah infeksi tambahan.


Baca juga: Katarak: Berbahayakah dan Bagaimana Penanganannya?


Kapan Harus ke Dokter?

Segera periksakan diri ke dokter spesialis mata jika radang kelopak mata tidak kunjung membaik meski telah ditangani secara mandiri atau disertai gejala-gejala berikut ini:


  • Gangguan penglihatan seperti mata terasa sangat perih atau bengkak parah hingga menghambat aktivitas sehari-hari
  • Mata bernanah
  • Tidak bisa membuka mata
  • Demam


Baca juga: Bahaya Sinar UV bagi Mata dan Cara Mencegahnya



Diagnosis Radang Kelopak Mata

Untuk menegakkan diagnosis radang kelopak mata, dokter spesialis mata akan memulai dengan menanyakan keluhan yang dirasakan pasien. Beberapa hal yang umumnya ditanyakan meliputi, sudah berapa lama gejala dirasakan, riwayat alergi atau infeksi mata sebelumnya, serta ada tidaknya mata buram maupun lebih sensitif terhadap cahaya.


Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dengan melihat kondisi kelopak mata dan bagian di sekitarnya.


Untuk memastikan kuman penyebab radang kelopak mata, dokter bisa mengambil sampel dari kerak maupun cairan yang ada di kelopak mata. Pemeriksaan alergi juga mungkin dilakukan bila dokter mencurigai penyebab blefaritis adalah karena reaksi alergi.


Baca juga: Agar Pandangan Selalu Prima


Perawatan Radang Kelopak Mata

Perawatan radang kelopak bertujuan untuk mengurangi peradangan, membersihkan kelopak mata, serta mencegah kekambuhan.


Berikut ini adalah perawatan radang kelopak mata yang mungkin akan diberikan oleh dokter:


  • Antibiotik (salep, tetes, atau oral), jika disebabkan oleh infeksi bakteri
  • Obat antiinflamasi (steroid), seperti tetes mata atau salep kortikosteroid untuk mengurangi peradangan
  • Obat imunomodulator, untuk mengurangi peradangan
  • Obat tetes air mata buatan, untuk membantu melembapkan mata dan mengurangi gejala mata kering.


Selain itu, obat untuk mengatasi kondisi penyerta juga mungkin diperlukan. Jika radang kelopak mata dipicu oleh kondisi, seperti rosacea atau dermatitis seboroik, dokter mungkin meresepkan obat tambahan untuk mengontrol penyakit tersebut.


Selain menjalani pengobatan sesuai rekomendasi dokter mata, jangan lupakan berbagai cara penanganan mandiri yang telah dibahas sebelumnya. Sebab, Anda juga bisa menerapkan perawatan mandiri yang telah dijelaskan sebelumnya untuk mempercepat proses penyembuhan peradangan pada kelopak mata Anda.


Baca juga: Mengenal 4 Jenis Komplikasi Diabetes pada Mata, Waspadalah!


Komplikasi Radang Kelopak Mata

Meski umumnya bukan kondisi serius, radang kelopak mata tetap perlu ditangani dengan baik agar tidak menimbulkan komplikasi, seperti:


  • Kerontokan bulu mata atau pertumbuhan bulu mata yang tidak normal
  • Keratitis, yaitu luka pada kornea atau bagian terluar bola mata
  • Kalazion, yaitu benjolan pada kelopak mata, maupun terjadinya bintitan
  • Mata merah (konjungtivitis)


Pencegahan Radang Kelopak Mata

Radang kelopak mata bisa saja kambuh. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kebersihan area mata setiap hari agar tidak mengalami radang kelopak mata. Beberapa langkah pencegahan radang kelopak mata yang bisa dilakukan, antara lain:


  1. Pastikan Anda selalu mencuci tangan agar saat menyentuh mata, tangan tidak dalam kondisi kotor
  2. Pastikan Anda menghapus riasan mata sebelum tidur agar tidak menyumbat pori-pori dan kelenjar di sekitar kelopak mata
  3. Pastikan riasan mata yang digunakan sudah dinyatakan aman dan tidak kadaluwarsa, serta hindari berbagi alat makeup dengan orang lain
  4. Selalu jaga kebersihan kelopak mata dengan rutin membersihkan dengan kapas lembut atau tisu basah khusus mata


Meskipun radang kelopak mata bukan kondisi berbahaya dan jarang menyebabkan komplikasi serius, gejalanya tetap bisa mengganggu kenyamanan sehari-hari, terutama jika sering kambuh atau tidak kunjung membaik. Jika dibiarkan tanpa penanganan yang tepat, peradangan ini berisiko menyebabkan iritasi kronis, bahkan gangguan penglihatan.


Oleh karena itu, jika Anda mengalami radang kelopak mata, segera periksakan diri ke dokter spesialis mata di RS Pondok Indah. Dengan diagnosis yang tepat, dokter dapat menentukan penyebabnya dan memberikan pengobatan yang sesuai. Sehingga mata kembali sehat dan aktivitas sehari-hari pun tidak terhambat.


Baca juga: Rabun Jauh, Ketika Pandangan Terlihat Kabur Saat Melihat Jarak Jauh



FAQ


Kenapa Mata Tiba-Tiba Gatal dan Membengkak?

Mata tiba-tiba gatal dan membengkak bisa disebabkan oleh alergi, infeksi, iritasi, atau radang kelopak mata (blefaritis). Kondisi ini dapat muncul karena respons tubuh terhadap iritan ataupun kebersihan mata yang kurang baik.


Jika gejala tidak kunjung membaik dan disertai nyeri atau penglihatan kabur, sebaiknya konsultasikan ke dokter mata untuk penanganan yang tepat.


Apakah Blefaritis Gatal?

Ya, blefaritis sering menyebabkan mata terasa gatal. Peradangan pada kulit kelopak mata dapat menyebabkan rasa tidak nyaman seperti gatal, berkerak, dan sensasi terbakar.


Bagaimana Cara Membersihkan Kelopak Mata saat Menderita Blefaritis?

Bila Anda ingin membersihkan kelopak mata saat menderita blefaritis, perhatikan langkah-langkah berikut:


  1. Cuci tangan bersih sebelum menyentuh mata
  2. Bersihkan kelopak mata dengan air hangat dan kain bersih atau kapas yang dibasahi
  3. Jika telah diresepkan oleh dokter, gunakan larutan saline untuk membersihkan kerak dan kotoran
  4. Hindari menggosok mata dengan keras.
  5. Bilas mata dengan air bersih


Apakah Radang Kelopak Mata Bisa Sembuh Sendiri?

Dalam beberapa kasus, radang kelopak mata yang ringan mungkin sembuh sendiri dengan penanganan mandiri di rumah. Namun, radang kelopak mata tidak boleh dianggap sepele, karena kondisi yang parah biasanya membutuhkan pengobatan medis dari dokter mata. Jika tidak diobati, radang bisa menjadi kronis atau menyebabkan komplikasi.


Berapa Lama Radang Kelopak Mata Berlangsung?

Lama terjadinya peradangan pada kelopak mata dapat bervariasi, tergantung dari penyebab blefaritis, jenis radang kelopak mata dan tingkat keparahannya. Blefaritis ringan bisa sembuh dalam beberapa hari hingga satu minggu dengan perawatan yang tepat. Namun, blefaritis yang lebih parah mungkin memerlukan perawatan jangka panjang yang berlangsung berminggu-minggu atau bulan.




Referensi:

  1. Rhee, M. K., Yeu, E., et al. Demodex Blepharitis: A Comprehensive Review of the Disease, Current Management, and Emerging Therapies. Eye & Contact Lens. 2023 (https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC10351901/#s6). Diakses pada 4 April 2025.
  2. Naik, K., Magdum, R, et al. Ocular Surface Diseases in Patients With Diabetes. Cureus. 2022.(https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC9045461/). Diakses pada 4 April 2025.
  3. Cleveland Clinic. Eyelids. (https://my.clevelandclinic.org/health/body/eyelids). Direvisi terakhir 24 Mei 2025. Diakses pada 4 April 2025.
  4. Cleveland Clinic. Blepharitis. (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/10032-blepharitis). Direvisi terakhir 20 Desember 2022. Diakses pada 4 April 2025.
  5. Mayo Clinic. Blepharitis. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/blepharitis/diagnosis-treatment/drc-20370148). Direvisi terakhir 10 Mei 2022. Diakses pada 4 April 2025.
  6. American Academy of Ophthalmology. What Is Blepharitis? (https://www.aao.org/eye-health/diseases/what-is-blepharitis). Direvisi terakhir 1 Oktober 2024. Diakses pada 4 April 2025.