Turunkan Risiko Serangan Asam Urat dengan 9 Rekomendasi Makanan untuk Asam Urat Ini

By Tim RS Pondok Indah

Thursday, 19 September 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Makanan untuk penderita asam urat mencakup jeruk, alpukat, ceri, telur, dan sebagainya. Maksimalkan pengelolaan kadar asam urat dengan diet yang bernutrisi!

Turunkan Risiko Serangan Asam Urat dengan 9 Rekomendasi Makanan untuk Asam Urat Ini

Asam urat adalah zat yang dihasilkan dari proses pemecahan purin di dalam tubuh. Normalnya, asam urat akan dikeluarkan melalui urine. Namun, peningkatan produksi maupun makanan yang kaya akan asam urat akan menyebabkan penyakit asam urat (hiperurisemi). Kondisi ini kemudian akan menyebabkan berbagai gejala, seperti nyeri sendi maupun pembengkakan. 


Bila Anda mengalami penyakit asam urat, konsumsi obat-obatan yang diresepkan oleh dokter sudah menjadi hal wajib untuk mengontrol kondisi ini. Selain itu, konsumsi makanan untuk asam urat juga perlu dilakukan agar kadar asam urat tetap terkontrol, sehingga tidak menimbulkan gejala yang parah.


Pilihan Makanan untuk Asam Urat yang Perlu Diketahui

Pemberian obat asam urat yang tepat memang bisa mengendalikan gejala penyakit asam urat. Namun, menerapkan gaya hidup sehat, termasuk pola makan sehat dengan mengonsumsi makanan untuk asam urat, juga tidak kalah penting.


Berikut ini adalah beberapa jenis makanan untuk asam urat yang baik bagi penderita hiperurisemia:


1. Jeruk

Jeruk sudah tidak diragukan sebagai buah vitamin C. Mengonsumsi sumber vitamin C tidak hanya baik untuk daya tahan tubuh, tetapi juga bisa menurunkan kadar asam urat karena akan mempercepat pengeluaran asam urat dari tubuh.


2. Stroberi

Selain jeruk, buah stroberi juga termasuk makanan untuk asam urat yang kaya akan vitamin C. Buah yang berasal dari keluarga beri-berian ini juga mengandung antioksidan yang tinggi, sehingga bisa menangkal bahaya radikal bebas akibat peradangan yang disebabkan oleh asam urat.


Baca juga: Apakah Asam Urat Bisa Sembuh? Berikut Penanganannya!



3. Alpukat

Alpukat juga termasuk ke dalam pilihan makanan untuk penderita asam urat. Buah yang terkenal mengandung lemak baik ini kaya vitamin E yang berperan sebagai antiperadangan, sehingga bisa mengurangi gejala peradangan yang merupakan gejala dari penyakit asam urat.


4. Ceri

Buah ceri mengandung antioksidan yang cukup tinggi sehingga sangat disarankan untuk penderita asam urat. Rutin mengonsumsi buah ceri, baik yang segar maupun dalam bentuk jus, bahkan diketahui bisa mengurangi peradangan dan membantu menurunkan kadar asam urat yang tinggi.


Baca juga: Kenali Jenis Penyakit Reumatik dan Penyebabnya


5. Mentimun

Asam urat dikeluarkan melalui urine. Oleh karena itu, Anda perlu mencukupi kebutuhan cairan dengan minum air setidaknya 8 gelas sehari. Selain minum air, Anda bisa mencukupi kebutuhan cairan dengan konsumsi makanan yang kadar airnya tinggi, termasuk mentimun.


6. Semangka

Selain mentimun, Anda juga bisa mengonsumsi buah-buahan tinggi air lainnya, seperti semangka. Tidak hanya kandungan airnya yang tinggi, semangka juga mengandung serat yang bisa mencegah kenaikan berat badan yang bisa mengurangi risiko mengalami penyakit asam urat. Kombinasi kedua manfaat semangka ini cukup menjadikannya aman dikonsumsi bagi pasien asam urat.


Baca juga: 5 Mitos dan Fakta Terkait Penyakit Reumatik



7. Kentang

Kentang mengandung karbohidrat kompleks, gula alami, serat, serta vitamin dan mineral. Mengonsumsi tumbuhan yang termasuk ke dalam keluarga umbi-umbian ini bisa menjadi alternatif sumber karbohidrat bagi penderita asam urat.


8. Daging ayam tanpa lemak

Bagi penderita penyakit asam urat, mengonsumsi daging sapi yang termasuk daging merah perlu dikurangi atau bahkan dihindari. Sebab, daging merah dan jeroan memiliki kadar purin tinggi, sehingga bisa memperparah gejala asam urat.


Sebagai gantinya, Anda lebih dianjurkan untuk mengonsumsi protein nabati maupun daging ayam tanpa lemak, yang rendah lemak dan purin.


9. Telur

Telur adalah sumber protein yang baik bagi penderita asam urat, karena termasuk makanan rendah purin. Selain itu, mengonsumsi telur setidaknya 1-2 butir per hari juga bisa membuat rasa kenyang lebih lama, sehingga dapat menekan nafsu makan yang penting dalam proses penurunan berat badan pada penderita asam urat.


Anda masih bisa menikmati produk susu, tetapi pastikan minuman tersebut merupakan susu rendah lemak dan olahannya. Selain itu, konsumsi biji-bijian juga aman dikonsumsi oleh penderita asam urat.


Baca juga: Rematik, Kondisi yang Mengganggu Sendi dan Menghambat Aktivitas



FAQ


Apa Saja yang Tidak Boleh di Makan Saat Mengalami Serangan Asam Urat?

Saat mengalami serangan asam urat, hindari makanan tinggi purin seperti daging merah, jeroan, dan ikan maupun makanan laut. Kacang-kacangan, bayam, dan kembang kol juga sebaiknya dihindari karena dapat memicu peningkatan kadar asam urat.


Sayuran Apa Saja yang Dilarang untuk Penderita Asam Urat?

Beberapa sayuran yang perlu dihindari oleh penderita asam urat karena kandungan purinnya tinggi antara lain bayam, asparagus, kembang kol, jamur, dan kacang polong. Konsumsi sayuran ini dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah, memperburuk gejala, dan memicu serangan asam urat.


Apakah Bayam Baik Untuk Asam Urat?

Sayur bayam tidak baik untuk penderita asam urat karena mengandung purin yang tinggi. Bagi penderita asam urat, mengonsumsi bayam secara berlebihan dapat memicu peningkatan kadar asam urat, memperburuk gejala yang dialami, serta meningkatkan risiko serangan asam urat.


Penyakit asam urat memang tidak bisa disembuhkan secara permanen. Namun, dengan rutin mengonsumsi obat asam urat disertai dengan makanan sehat, keparahan dan komplikasi dari penyakit ini bisa dicegah.


Mengonsumsi makanan untuk asam urat yang telah disebutkan di atas juga bisa membantu mengontrol kadar asam urat di dalam tubuh, sehingga pengobatan asam urat bisa lebih optimal.

Jadi, konsultasikan pilihan makan yang sesuai dengan dokter spesialis gizi klinik di Rumah Sakit Pondok Indah cabang terdekat, untuk memaksimalkan pengobatan yang diberikan dokter penyakit dalam.




Referensi:

  1. Zhang Y, Chen S, et al,. Gout and diet: a comprehensive review of mechanisms and management. Nutrients. 2022. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC9459802/). Diakses pada 29 Agustus 2024.
  2. Myers M, Ruxton CH. Eggs: healthy or risky? A review of evidence from high quality studies on hen’s eggs. Nutrients. 2023. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC10304460/ ). Diakses pada 29 Agustus 2024.
  3. Andrés M, Sivera F, et al,. Dietary supplements for chronic gout. Cochrane database of systematic reviews. 2021. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8589461/). Diakses pada 29 Agustus 2024.
  4. Brzezińska O, Styrzyński F, et al,. Role of vitamin C in prophylaxis and treatment of gout—a literature review. Nutrients. 2021. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7926958/). Diakses pada 29 Agustus 2024. 
  5. Yokose C, McCormick N, et al,. The role of diet in hyperuricemia and gout. Current opinion in rheumatology. 2021. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7886025/). Diakses pada 29 Agustus 2024. 
  6. Lamb KL, Lynn A, et al,. Effect of tart cherry juice on risk of gout attacks: protocol for a randomized controlled trial. BMJ open. 2020. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7073821/). Diakses pada 29 Agustus 2024.
  7. Harvard Health Publishing. Living with gout. (https://www.health.harvard.edu/diseases-and-conditions/living-with-gout). Direvisi terakhir 2 Juni 2023. Diakses pada 29 Agustus 2024.
  8. Cleveland Clinic. All the Reasons You Should Eat Strawberries. (https://health.clevelandclinic.org/benefits-of-strawberries). Direvisi terakhir 30 Maret 2023. Diakses pada 29 Agustus 2024.
  9. Cleveland Clinic. Gout. (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/4755-gout). Direvisi terakhir 19 Februari 2023. Diakses pada 29 Agustus 2024.
  10. Cleveland Clinic. Why Watermelon Should Be Part of Your Diet. (https://health.clevelandclinic.org/benefits-of-watermelon). Direvisi terakhir 23 Februari 2023. Diakses terakhir pada 29 Agustus 2024.
  11. Mayo Clinic. Gout diet: What's allowed, what's not. (https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/nutrition-and-healthy-eating/in-depth/gout-diet/art-20048524 ). Direvisi terakhir 25 Juni 2022. Diakses pada 29 Agustus 2024.