By Tim RS Pondok Indah
Retinopati diabetik adalah gangguan mata yang disebabkan oleh komplikasi diabetes melitus. Penanganan yang cepat dan tepat sangat dibutuhkan untuk mencegah kebutaan.
Diabetes adalah penyakit yang terjadi ketika gula darah di dalam tubuh terlampau tinggi. Penyakit ini bisa menimbulkan banyak komplikasi jika tidak dikontrol dengan baik, salah satunya adalah retinopati diabetik.
Komplikasi ini bisa terjadi karena tingginya kadar gula darah secara terus-menerus akan merusak pembuluh darah, khususnya di mata yang ukurannya lebih kecil dan lebih rapuh. Akibat kerusakan ini akan menyebabkan gangguan tajam penglihatan, atau penglihatan buram, bahkan kebutaan, jika tidak ditangani dengan tepat.
Retinopati diabetik adalah komplikasi dari penyakit diabetes yang menyebabkan gangguan pada mata. Kondisi ini bisa mengganggu fungsi penglihatan yang mungkin tidak menunjukkan gejala apapun pada awal perjalanan penyakitnya. Namun, jika kadar gula darah tidak segera dikontrol, komplikasi ini bisa menyebabkan kebutaan.
Ada dua jenis retinopati diabetik, yakni nonproliferative diabetic retinopathy (NPDR) yang merupakan stadium awal dari penyakit ini, di mana pembuluh darah mulai mengalami kerusakan. Sebagai kompensasi dari kerusakan ini, akan terbentuk pembuluh darah baru di retina, yang dikenal sebagai proliferative diabetic retinopathy (PDR).
Baca juga: Mengenal 4 Jenis Komplikasi Diabetes pada Mata, Waspadalah!
Retinopati diabetik terjadi ketika pembuluh darah ke retina mengalami kerusakan akibat lonjakan gula darah di dalam tubuh. Pembuluh darah di retina tidak hanya rusak, tetapi bisa tersumbat, membengkak, maupun bocor, sehingga aliran darah di area tersebut terhenti.
Hal ini menyebabkan fungsi penglihatan menurun, bahkan tidak bisa berfungsi lagi alias terjadi kebutaan.
Baca juga: Pilihan Makanan untuk Penderita Diabetes yang Aman dan Sehat
Semua penderita diabetes berisiko mengalami retinopati diabetik. Namun, ada beberapa faktor risiko yang meningkatkan terjadinya komplikasi ini, yaitu:
Baca juga: Apakah Diabetes Bisa Sembuh? Ketahui Kemungkinan Sembuhnya
Anda mungkin tidak merasakan gejala retinopati diabetik pada tahap awal terjadinya komplikasi ini. Namun, seiring dengan perkembangan penyakit, retinopati diabetik dapat menyebabkan beberapa gejala berikut ini:
Jika tidak segera ditangani, retinopati diabetik dapat menyebabkan kebutaan. Oleh sebab itu, bila Anda menderita diabetes dan mulai mengalami gejala ringan, seperti penglihatan kabur, segera periksakan diri ke dokter spesialis mata untuk menerima penanganan yang tepat.
Baca juga: Sindrom Mata Kering: Ketahui Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
Di awal tahap terjadinya retinopati diabetik, mungkin Anda merasa baik-baik saja dan tidak ada gangguan penglihatan.
Namun, jangan tunda untuk memeriksakan diri ke dokter spesialis mata di RS Pondok Indah cabang terdekat jika mengalami penurunan tajam penglihatan, penglihatan buram, atau melihat bercak hitam di penglihatan Anda.
Baca juga: Daftar Makanan untuk Gula Darah Tinggi yang Sehat dan Enak
Saat melakukan konsultasi, dokter spesialis mata akan melakukan sesi tanya jawab terkait riwayat kesehatan Anda. Proses lalu dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik, yang didahulu dengan pemberian obat tetes mata untuk melebarkan pupil sehingga retina mata bisa terlihat dengan lebih jelas.
Obat tetes mata akan menyebabkan pandangan jarak dekat terasa kabur dalam beberapa jam. Namun, Anda tidak perlu khawatir, karena kondisi ini hanya sementara dan penglihatan akan kembali seperti semula saat efek obat sudah habis.
Dokter akan melanjutkan dengan beberapa pemeriksaan penunjang sebagai berikut ini:
Melalui serangkaian pemeriksaan tersebut, dokter bisa menentukan keparahan retinopati diabetik dan memberikan pengobatan yang tepat.
Baca juga: Katarak: Berbahayakah dan Bagaimana Penanganannya?
Setelah melakukan pemeriksaan, dokter spesialis mata akan mengetahui bagian mata mana saja yang mengalami kerusakan sehingga dokter bisa memberikan pengobatan yang sesuai. Namun, pengobatan yang akan dokter berikan sangat tergantung dengan jenis retinopati diabetik yang Anda alami dan tingkat keparahan kondisi ini.
Tujuan pengobatan retinopati diabetik adalah untuk memperlambat atau menghentikan perkembangan kondisi ini.
Retinopati diabetik yang ringan mungkin tidak memerlukan pengobatan khusus. Namun, dokter akan menganjurkan Anda untuk bisa mengontrol kadar gula darah dan menjaga kesehatan mata. Dokter juga menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan mata secara berkala.
Untuk kasus retinopati diabetik tahap lanjut yang cukup parah, dokter akan menganjurkan sejumlah pengobatan berikut ini:
Meskipun pengobatan dapat memperlambat atau menghentikan perburukan retinopati diabetik, bukan berarti pengobatan yang dilakukan bisa menyembuhkan.
Sebab, penyakit diabetes adalah penyakit yang tidak bisa disembuhkan, demikian pula dengan komplikasinya, termasuk retinopati diabetik. Oleh sebab itu, Anda sangat dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan kadar gula darah secara rutin, sekaligus melakukan kontrol kesehatan mata secara rutin.
Baca juga: Agar Pandangan Selalu Prima
Retinopati diabetik yang tidak diatasi dengan cepat bisa menyebabkan pertumbuhan pembuluh darah abnormal di retina. Kondisi ini bisa menimbulkan komplikasi sebagai berikut ini:
Jadi, jangan tunda melakukan pemeriksaan ke dokter spesialis mata di RS Pondok Indah cabang terdekat jika mengalami penurunan fungsi mata dan Anda menderita diabetes. Semakin cepat dokter menegakkan diagnosa, maka semakin cepat pula Anda mendapatkan pengobatan yang tepat.
Baca juga: 13 Tips Penanganan Sindrom Mata Kering
Meski membahayakan kesehatan, retinopati diabetik bisa dicegah. Caranya adalah dengan mengontrol penyakit diabetes yang Anda alami. Selain itu, Anda juga dianjurkan untuk mengontrol tekanan darah juga kadar kolesterol.
Berikut ini adalah beberapa tips untuk mengendalikan kadar gula darah bagi penderita diabetes:
Retinopati diabetik bisa dicegah dan diobati asalkan dideteksi dan ditangani sedini mungkin. Oleh sebab itu, Anda sebaiknya segera memeriksakan diri ke Dokter Spesialis Mata di RS Pondok Indah cabang terdekat ketika mengalami gangguan penglihatan dan telah terdiagnosa mengalami diabetes.
Baca juga: Cerdas Pantau Diabetes
Sayangnya, retinopati diabetik tidak bisa sembuh dengan sendirinya. Kondisi ini membutuhkan penanganan medis yang tepat agar tidak bertambah parah. Jika tidak ditangani, kondisi ini bisa bertambah parah dan menyebabkan gangguan penglihatan hingga kebutaan.
Oleh sebab itu, sangatlah penting bagi penderita retinopati diabetik untuk memeriksakan diri ke dokter spesialis mata.
Agar retinopati diabetik tidak semakin parah, Anda harus menjaga kadar gula darah tetap stabil dan rutin memeriksakan mata ke dokter spesialis mata. Penyakit ini memang tidak dapat sembuh sepenuhnya, tetapi penanganan yang tepat dapat memperlambat perkembangan kondisi ini dan menurunkan risiko kehilangan penglihatan.
Penggunaan obat tetes mata saja biasanya tidak efektif untuk mengobati retinopati diabetik. Sebab masalah yang terjadi adalah di pembuluh darah retina, bukan permukaan mata. Pengobatan untuk kondisi ini biasanya melibatkan terapi sinar laser, suntikan ke dalam bola mata, atau operasi, tergantung tingkat keparahan.
Suntikan mata, terutama dengan obat anti-VEGF atau steroid, cukup efektif untuk menangani retinopati diabetik. Suntikan obat dapat mengurangi pembengkakan di retina dan menghentikan pertumbuhan pembuluh darah abnormal. Namun, hasilnya bervariasi tergantung kondisi masing-masing pasien dan mungkin memerlukan beberapa kali suntikan untuk hasil maksimal.
Retinopati diabetik biasanya tidak langsung menyebabkan sakit kepala. Namun, jika retinopati ini menyebabkan gangguan penglihatan yang serius, maka penderita mungkin mengalami mata lelah serta sakit kepala.
Referensi: