Sariawan banyak di mulut? Bisa saja menjadi gejala munculnya kanker mulut. Kenali gejala serta perbedaan sariawan dan kanker mulut di sini.
Sariawan mungkin sering dianggap sebagai kondisi yang tidak berbahaya. Padahal, penyakit mulut yang satu ini bisa jadi salah satu tanda awal terjadinya keganasan dalam mulut. Lalu, bagaimana ciri sariawan yang perlu diwaspadai?
Penyakit mulut yang paling sering terjadi adalah sariawan. Kondisi ini tepatnya terjadi berupa luka (ulser) pada mukosa mulut, yang terdiri dari gusi, langit-langit, lidah, dasar mulut, bibir bagian dalam (mukosa labial), bagian dalam pipi (mukosa bukal). Beberapa ciri sariawan adalah sebagai berikut ini:
Sariawan atau stomatitis aftosa rekuren (SAR)/aftae perlu dibedakan dengan kelainan mukosa mulut lain, yang dapat terjadi karena infeksi virus, bakteri, jamur, penggunaan obat-obatan, serta karena penyakit sistemik maupun kelainan autoimun.
Ciri-ciri sariawan yang biasa terjadi ditandai dengan gejala seperti berikut:
Sariawan ditandai dengan munculnya lesi bulat atau oval, yang biasanya berwarna putih atau merah, di dalam mulut atau di bibir. Lesi ini sering kali terasa nyeri atau terbakar ketika terkena makanan atau minuman.
Sariawan dapat bervariasi dalam ukuran, dari yang sangat kecil hingga lebih besar dari satu sentimeter. Mereka biasanya berkembang di bagian dalam pipi, bibir, lidah, atau langit-langit mulut.
Area di sekitar sariawan sering kali tampak merah atau teriritasi. Gejala ini dapat membuat mengunyah atau menggosok gigi menjadi tidak nyaman.
Sariawan dapat menyebabkan rasa nyeri atau ketidaknyamanan yang signifikan saat makan, minum, atau bahkan berbicara. Sensasi terbakar atau gatal juga bisa terjadi tergantung pada ukuran dan lokasi sariawan.
Penting untuk dicatat bahwa sariawan bukanlah kondisi menular dan umumnya tidak terkait dengan infeksi virus atau bakteri. Mereka biasanya muncul sebagai hasil dari iritasi lokal atau stres, meskipun faktor penyebabnya dapat bervariasi dari individu ke individu.
Baca juga: Mulut Terasa Kering dan Panas, Mungkinkah Burning Mouth Syndrome?
Salah satu cara paling efektif untuk mengobati sariawan adalah dengan menggunakan obat kumur khusus yang mengandung antiseptik. Obat kumur ini membantu membunuh bakteri dan menjaga kebersihan mulut, sehingga sariawan bisa sembuh lebih cepat.
Gel atau salep yang mengandung bahan aktif seperti benzokain atau lidokain dapat dioleskan langsung pada sariawan. Ini akan membantu meredakan rasa sakit dan mempercepat proses penyembuhan.
Garam adalah bahan alami yang memiliki sifat antiseptik. Cukup larutkan satu sendok teh garam dalam segelas air hangat, lalu gunakan untuk berkumur selama beberapa detik. Lakukan ini beberapa kali sehari untuk membantu mengurangi peradangan dan mempercepat penyembuhan.
Hindari makanan keras atau tajam yang bisa memperparah sariawan. Pilihlah makanan yang lembut seperti bubur, sup, atau yogurt yang tidak akan melukai area sariawan.
Dehidrasi bisa memperburuk kondisi sariawan. Pastikan Anda minum air putih yang cukup setiap hari untuk menjaga kelembapan mulut dan membantu proses penyembuhan.
Kekurangan vitamin C dan B12 seringkali dikaitkan dengan munculnya sariawan. Mengonsumsi suplemen vitamin ini atau makan buah-buahan yang kaya vitamin C, seperti jeruk dan kiwi, dapat membantu mempercepat penyembuhan sariawan.
Makanan pedas dan asam dapat memperparah iritasi di area sariawan. Sebaiknya hindari makanan seperti cabai, jeruk, atau tomat sampai sariawan Anda sembuh.
Kebersihan mulut yang baik sangat penting untuk mencegah dan mengobati sariawan. Sikat gigi secara teratur dengan sikat yang lembut dan gunakan benang gigi untuk menghilangkan sisa-sisa makanan yang bisa memicu iritasi.
Es batu bisa membantu meredakan rasa sakit akibat sariawan. Tempelkan es batu kecil pada area sariawan selama beberapa menit untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan.
Tubuh yang lelah dan stres bisa memperlambat proses penyembuhan. Pastikan Anda mendapatkan istirahat yang cukup setiap malam dan mengurangi stres agar tubuh bisa fokus pada penyembuhan sariawan.
Sariawan bukan hal yang berbahaya bila sembuh dalam 14 hari. Namun, bila sariawan tidak sembuh setelah lebih dari 4 minggu, Anda perlu mewaspadainya. Sebab bisa jadi kondisi ini adalah gejala awal dari kanker mulut (oral cancer) yang merupakan jenis kanker ke-6 tersering di dunia.
Kanker mulut sendiri adalah kanker yang memengaruhi bagian dalam atau rongga mulut. Bagian yang dapat terkena kanker mulut mencakup bibir, gingiva, lidah, langit rongga mulut, rahang, dasar mulut, orofaringeal, kelenjar ludah, sinus maksilaris dan kanker yang terjadi di anterior selaput lendir kulit.
Salah satu gejala kanker mulut adalah sariawan yang tidak kunjung membaik dan bercak putih atau luka yang berdarah pada bibir atau mulut.
Risiko terjadinya kanker mulut juga lebih besar pada beberapa kondisi berikut:
Berikut ciri-ciri kanker mulut yang kerap terjadi:
Salah satu ciri utama kanker mulut adalah adanya luka atau bercak putih, merah, atau campuran yang tidak sembuh dalam waktu lebih dari dua minggu. Bercak ini bisa terjadi di bibir, lidah, gusi, atau bagian dalam pipi dan langit-langit mulut.
Pembengkakan yang tidak biasa atau benjolan di sekitar mulut, leher, atau rahang dapat menjadi tanda kanker mulut. Benjolan ini dapat terasa keras dan terkadang menyebabkan ketidaknyamanan atau nyeri.
Kesulitan menelan (disfagia) atau berbicara yang tidak dapat dijelaskan dengan penyebab lain dapat menjadi gejala kanker mulut yang serius. Hal ini sering terjadi pada kasus kanker yang sudah menyebar atau mempengaruhi struktur penting di dalam mulut.
Kanker mulut bisa menyebabkan gigi menjadi goyah atau rontok tanpa sebab yang jelas. Gusi juga bisa mengalami perubahan, seperti pembengkakan, perdarahan yang tidak normal, atau penarikan dari gigi.
Nyeri yang berkepanjangan di mulut atau area sekitarnya, tanpa alasan yang jelas seperti cedera atau infeksi, juga dapat menjadi tanda kanker mulut. Nyeri ini bisa mempengaruhi pengunyahan, berbicara, atau aktivitas sehari-hari lainnya.
Langkah pertama yang harus dilakukan jika Anda didiagnosis menderita kanker mulut adalah berkonsultasi dengan dokter spesialis, seperti onkolog atau dokter gigi spesialis onkologi. Dokter akan memberikan penilaian lengkap mengenai kondisi Anda dan menyarankan rencana pengobatan yang paling tepat.
Jika tumor masih dalam tahap awal, dokter mungkin akan merekomendasikan pembedahan untuk mengangkat jaringan kanker. Pembedahan ini bertujuan untuk menghilangkan seluruh sel kanker agar tidak menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Terapi radiasi menggunakan sinar-X berkekuatan tinggi untuk menghancurkan sel-sel kanker. Ini sering digunakan setelah pembedahan untuk memastikan bahwa tidak ada sel kanker yang tersisa atau sebagai pengobatan utama jika pembedahan tidak memungkinkan.
Kemoterapi melibatkan penggunaan obat-obatan untuk membunuh sel kanker. Obat-obatan ini bisa diminum atau disuntikkan langsung ke aliran darah, dan biasanya digunakan bersama dengan terapi radiasi atau pembedahan untuk meningkatkan efektivitas pengobatan.
Terapi targeted adalah bentuk pengobatan yang menggunakan obat-obatan untuk menargetkan bagian spesifik dari sel kanker, seperti protein tertentu yang mendorong pertumbuhan kanker. Terapi ini lebih tepat sasaran dan memiliki efek samping yang lebih sedikit dibandingkan kemoterapi tradisional.
Imunoterapi membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh Anda untuk melawan sel kanker. Ini adalah opsi pengobatan yang baru dan sedang berkembang, terutama untuk kasus kanker mulut yang sudah lanjut atau tidak merespons pengobatan lain.
Nutrisi yang baik sangat penting selama pengobatan kanker mulut. Makanan yang sehat membantu tubuh Anda tetap kuat dan mampu melawan efek samping dari pengobatan. Konsultasikan dengan ahli gizi untuk memastikan Anda mendapatkan asupan nutrisi yang tepat.
Merokok dan konsumsi alkohol adalah faktor risiko utama untuk kanker mulut dan bisa memperburuk kondisi jika tidak dihentikan. Berhenti merokok dan menghindari alkohol akan membantu meningkatkan efektivitas pengobatan dan mencegah kambuhnya kanker.
Perawatan mulut yang baik sangat penting selama dan setelah pengobatan kanker. Sikat gigi dengan lembut, gunakan obat kumur yang direkomendasikan dokter, dan kunjungi dokter gigi secara teratur untuk mencegah infeksi atau komplikasi lainnya.
Menghadapi kanker mulut bisa sangat menantang secara emosional. Mendapatkan dukungan dari keluarga, teman, atau bergabung dengan kelompok dukungan kanker dapat membantu mengatasi stres, kecemasan, dan depresi yang mungkin muncul selama proses pengobatan.
Sariawan merupakan salah satu gejala dari kanker mulut, tetapi bagaimana cara membedakan sariawan biasa dengan gejala awal kanker mulut? Mari melihat perbedaan sariawan dan kanker mulut berikut ini:
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, salah satu gejala kanker mulut awal adalah mengalami sariawan yang tidak kunjung membaik.
Pada umumnya, sariawan bisa sembuh dengan sendirinya dalam 5-14 hari. Sementara kanker mulut ditandai dengan luka yang tidak kunjung membaik setelah beberapa pekan atau bahkan bulan.
Rasa sakit yang dialami saat mengalami sariawan pun berbeda dengan rasa sakit yang ditimbulkan oleh gejala awal kanker mulut.
Biasanya, sariawan akan menyebabkan munculnya rasa sakit hanya pada daerah di mana sariawan itu timbul. Tetapi, kanker mulut justru tidak menimbulkan rasa sakit yang parah. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, luka tersebut justru akan semakin parah dan menimbulkan rasa sakit yang hebat.
Baca Juga: Ke Dokter Gigi, Siapa Takut?
Selanjutnya, bentuk sariawan dan luka gejala kanker mulut pun berbeda. Pada umumnya, sariawan berbentuk datar dan memiliki warna keputihan atau kekuningan di area tengah. Sebaliknya, luka gejala kanker mulut biasanya terasa menonjol dan memiliki warna putih atau merah.
Kanker mulut seringkali ditandai dengan gejala lain yang muncul. Jadi, selain patut mewaspadai sariawan yang tak kunjung sembuh, Anda juga perlu memerhatikan beberapa gejala kanker mulut yang lain, seperti:
Kanker mulut termasuk kanker yang ganas dengan kemungkinan hidup dalam 5 tahun setelah terdiagnosis sebesar 50–63%. Maka dari itu, pencegahan dan deteksi dini secara rutin sangat penting untuk dilakukan.
Langkah awal deteksi dini kanker mulut bisa dilakukan dengan menerapkan SAMURI, yakni perikSA MUlut sendiRI. Deteksi dini untuk memeriksa kondisi mulut bisa dilakukan dengan bantuan cermin, dan dilakukan secara rutin, setidaknya sebulan sekali. Sebelum melakukan pemeriksaan, pastikan Anda telah mencuci tangan, lalu lakukan SAMURI dengan langkah sebagai berikut:
Baca Juga: Mengenal Penyakit HFMD yang Mengintai Anak
Guna mencegah terjadinya kanker mulut, Anda disarankan untuk menjaga kesehatan rongga mulut. Selain sebagai upaya pencegahan terjadinya kanker mulut, upaya tersebut juga bisa dilakukan untuk mempercepat penyembuhan sariawan. Berikut ini adalah upaya menjaga kesehatan mulut yang dianjurkan:
Jawabannya adalah ya, sariawan bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu satu hingga dua minggu. Namun, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mempercepat proses penyembuhan dan mengurangi rasa sakit.
Tidak, sariawan tidak menular. Sariawan, atau stomatitis aftosa, adalah luka kecil yang menyakitkan di dalam mulut yang sering kali disebabkan oleh cedera mulut, stres, kekurangan vitamin, atau kondisi medis tertentu. Berbeda dengan infeksi virus atau bakteri, sariawan bukanlah hasil dari organisme menular sehingga tidak dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui kontak fisik, udara, atau cairan tubuh. Sariawan biasanya sembuh sendiri dalam beberapa minggu, namun pengobatan dapat membantu mengurangi rasa sakit dan mempercepat penyembuhan.
Jawabannya, bergantung pada beberapa faktor, termasuk stadium kanker saat didiagnosis, jenis kanker, lokasi, serta kondisi kesehatan umum pasien.
Tidak, kanker mulut tidak menular. Kanker mulut adalah penyakit yang terjadi akibat pertumbuhan sel yang tidak terkendali di dalam mulut atau tenggorokan, sering kali dipicu oleh faktor-faktor risiko seperti merokok, konsumsi alkohol berlebihan, infeksi human papillomavirus (HPV), dan paparan sinar UV pada bibir. Penyakit ini tidak dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui kontak fisik, udara, atau cairan tubuh. Meskipun infeksi HPV dapat meningkatkan risiko terkena kanker mulut, infeksi virus itu sendiri bukanlah kanker dan tidak secara langsung menularkan penyakit ini. Penghindaran faktor risiko dan deteksi dini sangat penting untuk pencegahan dan pengobatan kanker mulut.
Sariawan yang tak kunjung sembuh bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kekurangan vitamin B12, zat besi, atau asam folat, serta adanya infeksi bakteri atau jamur. Stres, cedera berulang pada mulut, atau reaksi terhadap makanan tertentu juga dapat memperparah kondisi ini.
Sariawan yang banyak bisa menjadi tanda infeksi virus, gangguan sistem kekebalan tubuh, defisiensi nutrisi seperti vitamin B12 atau zat besi, atau reaksi alergi. Jika sariawan sering muncul dan tidak kunjung sembuh, sebaiknya periksakan ke dokter untuk mengetahui penyebab yang lebih serius.
Ciri kanker mulut yang menyerupai sariawan meliputi luka yang tidak kunjung sembuh setelah dua minggu, disertai rasa nyeri, bercak merah atau putih di mulut, pendarahan, serta kesulitan menelan atau berbicara. Jika mengalami gejala ini, segera konsultasikan dengan dokter gigi dan mulut untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Perbedaan utama antara kanker mulut dan sariawan terletak pada durasi dan gejala yang menyertainya. Sariawan biasanya sembuh dalam 1-2 minggu, bersifat tidak berbahaya, dan disertai rasa nyeri ringan. Sementara itu, kanker mulut sering muncul sebagai luka yang tidak sembuh-sembuh, berlangsung lebih dari dua minggu, disertai dengan bercak merah atau putih, pendarahan, pembengkakan, atau nyeri yang lebih intens.
Ya, kanker mulut bisa diobati, terutama jika didiagnosis dini. Pengobatannya meliputi operasi, radiasi, dan kemoterapi, tergantung pada stadium dan lokasi kanker. Penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter gigi dan mulut jika ada gejala mencurigakan agar pengobatan bisa dimulai secepat mungkin.
Bila beberapa tips tersebut tidak juga membuat sariawan yang Anda alami menghilang, sudah waktunya untuk memeriksakan diri ke Dokter Gigi dan Mulut di RS Pondok Indah. Pemeriksaan ini perlu Anda lakukan, agar bisa mendapatkan penanganan lebih lanjut, termasuk penggunakan obat sariawan sesuai anjuran dokter.