Sindrom metabolik adalah kumpulan kondisi seperti tekanan darah dan gula tinggi, lemak perut, dan kolesterol tinggi yang meningkatkan risiko penyakit jantung.
Sindroma metabolik merupakan suatu kumpulan kelainan metabolik yang meningkatkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung koroner, stroke, dan diabetes mellitus. Individu dengan sindroma metabolik memiliki risiko tiga kali lipat dibanding orang normal menderita penyakit jantung koroner dan stroke, serta lima kali lipat terkena diabetes mellitus tipe 2.
Berbagai organisasi dan lembaga terkemuka di dunia mengemukakan batasan-batasan yang berbeda dari sindroma ini. Salah satu yang banyak dianut adalah batasan dari The US National Cholesterol Education Program Adult Treatment Panel III (NCEP-ATP III), yaitu kumpulan kelainan metabolik yang ditandai dengan minimal tiga hal berikut ini:
Faktor yang mendasari terjadinya sindroma metabolik teruitama adalah obesitas di daerah perut dan suatu kondisi yang disebut resistensi insulin, yaitu suatu kondisi terjadinya penurunan kepekaan jaringan tubuh terhadap kerja insulin. Faktor-faktor yang lain adalah kurangnya aktivitas fisik, usia lanjut, dan ketidakseimbangan hormonal di samping faktor genetik.
Pada obesitas, terjadi penumpukan lemak tubuh di daerah perut. Jaringan lemak ini akan menghasilkan berbagai zat bioaktif yang akan mempercepat terjadinya penyakit jantung dan kardiovaskular. Pada kondisi ini, zat-zat yang bersifat protektif justru akan berkurang produksinya.
Hal utama yang harus dilakukan pada sindroma metabolik adalah penataan gaya hidup yang berkaitan dengan terjadinya obesitas. Penurunan berat badan dianjurkan sebanyak 7-10 persen dalam setahun hingga mencapai Indeks Massa Tubuh (IMT) 18.5-23 kg/m2 atau lingkar pinggang kurang dari 90 cm pada pria dan 80 cm pada wanita.
Pencegahan terjadinya sindroma metabolik dibagi menjadi:
Siapa saja yang berisiko terkena sindroma metabolik?
Sindroma metabolik adalah kumpulan kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes. Kondisi ini meliputi tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, lemak perut berlebih, dan kadar kolesterol atau trigliserida yang tidak normal.
Untuk mencegah sindrom metabolik, Anda dapat menjaga pola makan sehat dengan mengurangi gula dan lemak jenuh, rutin berolahraga minimal 30 menit per hari, mengontrol berat badan, cukup tidur, mengelola stres, dan rutin memeriksa tekanan darah serta kadar gula darah.
Sindroma metabolik tidak bisa disembuhkan sepenuhnya, tetapi dapat dikendalikan dengan perubahan gaya hidup sehat seperti makan bergizi, olahraga rutin, cukup tidur, dan mengelola stres.