Tanda saluran pencernaan anak sehat yakni penyerapan efektif, tidak ada gangguan, daya tahan tubuh kuat, mikrobiota yang stabil, hingga tingkah laku normal.
Tahukah Anda, proses memiliki saluran cerna yang sehat sudah dimulai sejak bayi berada di dalam kandungan? Tubuh si kecil sudah mulai berproses sejak berada dalam rahim Bunda.
Pembentukan dan perkembangan saluran cerna merupakan proses unik dan menakjubkan yang menjadi landasan kesehatan si kecil di masa mendatang.
Pembentukan dan perkembangan sistem saluran cerna di awal kehidupan sangatlah penting. Sistem saluran cerna merupakan organ yang kompleks. Pada sistem saluran cerna terdapat sekitar 70 persen sel daya tahan tubuh, sekitar 100 juta sel saraf yang memengaruhi sistem saraf seperti pengaturan mood dan rasa kenyang.
Selain itu, sepanjang sistem pencernaan juga merupakan tempat bagi seratus trilyun mikrobiota saluran cerna atau kurang lebih 150 kali jumlah gen manusia. Eksistensi dan ekosistem mikrobiota saluran cerna ini penting untuk memastikan fungsi saluran cerna berjalan dengan baik.
Saluran cerna sehat juga mempengaruhi daya tahan tubuh secara keseluruhan, lho.
Saluran cerna yang sehat dapat dilihat dari tanda-tanda berikut ini:
Fungsi pencernaan yang baik dapat dilihat dari status nutrisi yang baik. Selain itu, dapat juga diketahui dari frekuensi buang air besar dengan konsistensi tinja yang normal.
Saluran cerna yang sehat ditandai dengan minimnya gangguan saluran cerna yang dialami, baik gangguan saluran cerna fungsional maupun organik; seperti sakit perut, refluks (gumoh) berlebihan, muntah, diare, intoleransi makanan, serta tidak mengalami defisiensi enzim pencernaan.
Perkembangan sistem saluran cerna yang optimal juga terbukti meningkatkan daya tahan tubuh. Dengan bertambahnya usia, jarak antara sel usus menjadi lebih rapat dan mukosa saluran cerna menjadi lebih matang. Hal ini menyebabkan saluran cerna semakin sulit ditembus oleh bakteri yang merugikan, atau dilewati partikel makanan yang berukuran besar. Akibatnya, toleransi daya tahan tubuh juga menjadi lebih baik sehingga anak tidak mudah mengalami infeksi, tidak mudah mengalami alergi terhadap zat asing yang masuk.
Keseimbangan mikrobiota saluran cerna merupakan salah satu faktor yang memengaruhi kesehatan saluran cerna. Apabila mikrobiota saluran cerna stabil maka pertumbuhan bakteri tidak berlebihan dan komposisi mikrobiota tetap normal.
Saluran cerna merupakan salah satu tempat utama diproduksinya hormon serotonin yang mempengaruhi perasaan (mood) seseorang. Pada kondisi saluran cerna yang sehat, hormon serotonin diproduksi secara seimbang sehingga seseorang lebih merasa tenang dan memiliki kualitas hidup yang lebih baik.
Mari rawat saluran cerna si kecil sejak dini agar hidupnya menjadi lebih maksimal. Segera konsultasikan kondisi buah hati Bunda ke dokter spesialis anak konsultan gastroenterologi dan hepatologi anak, apabila mendapati saluran cernanya terganggu.
Agar pencernaan anak sehat, pastikan ia makan makanan bergizi seimbang, cukup serat dari buah dan sayur, minum air putih yang cukup, serta rutin bergerak atau bermain aktif. Hindari makanan olahan berlebihan dan biasakan pola makan teratur untuk menjaga keseimbangan pencernaan.
Ciri-ciri gangguan pencernaan pada anak meliputi perut kembung, mual, muntah, diare, sembelit, sering kentut, nyeri perut, hingga penurunan nafsu makan. Anak mungkin juga terlihat rewel atau lemas. Jika gejala terus berlanjut, segera konsultasikan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Makanan yang baik untuk pencernaan anak meliputi buah-buahan seperti pisang dan pepaya, sayuran hijau seperti bayam, yogurt probiotik, serta biji-bijian utuh seperti oatmeal. Pastikan anak juga cukup minum air untuk membantu proses pencernaan lebih lancar dan mencegah sembelit.
Untuk melancarkan pencernaan, Anda bisa rutin minum air putih yang cukup, jus buah kaya serat seperti jeruk atau pepaya, dan teh herbal seperti teh jahe atau chamomile. Tambahkan juga air perasan lemon di pagi hari untuk membantu detoksifikasi tubuh secara alami.