Tangan sering kesemutan dapat disebabkan oleh saraf terjepit, gangguan saraf perifer, kekurangan vitamin B1, B6, B12, dan lain-lain. Ketahui informasinya di sini.
Kesemutan atau parestesia adalah sensasi tidak normal yang biasanya digambarkan sebagai rasa kebas atau baal, maupun nyeri seperti ditusuk-tusuk jarum. Meskipun kondisi ini seringkali hanya bersifat sementara dan relatif aman, sering mengalami kesemutan tiba-tiba dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius.
Kesemutan sendiri memang merupakan kondisi yang umum dialami banyak orang, sehingga gejalanya pun umum dikenali. Kesemutan pada tangan dapat menimbulkan rasa seperti ditusuk-tusuk jarum atau sensasi berdenyut. Selain itu, kesemutan juga dapat disertai dengan gejala lain, seperti:
Bahkan, beberapa individu juga mungkin merasakan sensasi seperti terbakar di area yang terdampak.
Baca juga: Kenali Perbedaan Carpal Tunnel Syndrome (CTS), Trigger Finger, dan DeQuarvain!
Nyeri yang disertai dengan rasa kesemutan atau kebas pada tangan merupakan hal yang sering dijumpai. Penyebab paling sering terjadinya kondisi ini adalah karena terjepitnya saraf yang mengakibatkan gangguan fungsi pada saraf (neuropati), salah satunya adalah sindroma terowongan carpal/carpal tunnel syndrome (CTS).
Namun CTS bukanlah satu-satunya penyebab dari gejala tersebut. Sebab ada tiga saraf utama pada tangan yang berfungsi sebagai penggerak (motorik) dan sensasi rasa (sensorik) yang berjalan dari leher sampai ke ujung jari yaitu saraf medianus, ulnaris, dan radialis. Gangguan pada salah satu saraf ini bisa saja menyebabkan tangan kesemutan. Berikut ini adalah beberapa penyebab umum tangan sering kesemutan beserta penjelasan singkatnya.
Kesemutan paling sering terjadi akibat adanya gangguan pada sirkulasi darah. Beberapa kondisi yang menyebabkan peredaran darah tidak lancar, seperti:
Kekurangan asupan vitamin B12, B6, atau asam folat bisa menyebabkan tangan sering kesemutan. Sebab, vitamin tersebut berfungsi penting dalam menjaga kesehatan dan fungsi saraf.
Rheumatoid arthritis yang terjadi pada tangan juga bisa menimbulkan gejala kesemutan. Sebab tekanan berlebih, bahkan kerusakan saraf tangan, akibat peradangan sendi.
Selain kesemutan, kondisi ini juga seringkali menyebabkan tangan terasa nyeri, kaku, dan bengkak, terutama pada pagi hari.
Baca juga: Penanganan Cedera Olahraga Pada Tangan
Compression neuropathy merupakan gejala saraf kejepit yang terjadi pada titik tertentu sepanjang jalannya saraf tersebut. Selain rasa kesemutan, kebas, dan nyeri, compression neuropathy dapat menyebabkan kelemahan otot pada saraf yang mengalami gangguan tersebut.
Kondisi ini sendiri dapat disebabkan oleh:
Carpal tunnel syndrome (CTS) merupakan lokasi kompresi saraf paling sering yang mengenai saraf medianus, terjadi pada terowongan carpal yang terletak di pergelangan tangan. Gejala CTS berupa rasa nyeri pada tangan disertai kesemutan dan baal pada jempol, telunjuk, dan jari tengah. Pada kasus yang berat dapat disertai kelemahan pada otot-otot ibu jari.
Kondis ini merupakan gangguan saraf yang diakibatkan oleh kompresi akar saraf di leher. Radikulopati servikal dapat diakibatkan oleh penyempitan tulang belakang di leher, peradangan sendi (arthritis) pada tulang leher, infeksi, tumor, kelainan pembuluh darah, dan beberapa kelainan saraf tulang belakang lain. Gejalanya dapat menyerupai kompresi pada ketiga saraf tersebut.
Gangguan ini merupakan kompresi pada saraf ulnaris, yang terletak pada sisi dalam siku. Gejalanya meliputi rasa kesemutan maupun kebas pada jari manis dan kelingking, terkadang juga disertai dengan kelemahan pada kekuatan genggaman jari kelingking dan jari manis.
Baca juga: Waspada Cedera Tenis yang Mengintai Para Atlet
Mirip dengan CTS, kompresi ini terjadi pada pergelangan tangan, tetapi mengenai saraf ulnaris. Gejalanya mirip dengan cubital tunnel syndrome. Guyon canal syndrome ini sering dijumpai pada para pesepeda akibat pergelangan tangan yang tertekan handle bar, sehingga disebut juga dengan cyclist’s palsy.
Neuropati perifer merupakan gangguan atau kerusakan saraf perifer (saraf tepi) yang diakibatkan oleh penyakit penyerta (diabetes), penyakit degeneratif, konsumsi alkohol berlebih, dan keracunan akibat bahan industri yang beracun.
Multiple sclerosis adalah penyakit autoimun di mana sistem imun tubuh keliru menyerang sistem saraf pusat. Seiring berjalannya waktu, kondisi ini bisa mengakibatkan gangguan, bahkan kerusakan, saraf permanen. Salah satu gejala umum dari penyakit ini adalah kesemutan dan kebas yang berulang serta berkepanjangan.
Baca juga: Mengenal Berbagai Jenis Kejang Epilepsi dan Perbedaannya
Tangan sering kesemutan bisa jadi tanda adanya kondisi medis yang lebih serius. Oleh sebab itu, jika Anda sering mengalami kesemutan pada tangan atau kesemutan tidak kunjung sembuh, sangat disarankan berkonsultasi dengan dokter spesialis neurologi di RS Pondok Indah cabang terdekat.
Sebaiknya segera jadwalkan janji temu dengan dokter bila kesemutan disertai dengan gejala, seperti:
Untuk menghindari kemungkinan gejala kesemutan, kebas, dan kelemahan otot permanen, disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter guna menentukan diagnosis.
Baca juga: Bebas Saraf Terjepit
Penanganan yang tepat baru bisa ditentukan setelah dokter spesialis neurologi menentukan diagnosis penyebab kesemutan pada tangan. Nyeri merupakan peringatan alami tubuh yang menunjukkan bahwa ada kemungkinan masalah pada bagian tubuh yang mengalami nyeri.
Hal yang paling penting dalam diagnosis kondisi ini adalah menentukan lokasi dan penyebab gangguan tersebut melalui pemeriksaan fisik dan penunjang, termasuk radiologi maupun hantar saraf (electromyography/EMG dan nerve conduction study/NCS).
Pemeriksaan radiologis seperti X-Ray, CT Scan, dan MRI dilakukan sesuai indikasi yang diperlukan saat pemeriksaan klinis, jadi tidak selalu dilakukan.
Sangat penting untuk mengetahui penyebab dari nyeri tersebut melalui diagnosis yang tepat sehingga penanganan dan prognosis (prediksi perjalanan penyakit) dari penyakit yang dialami bisa ditentukan.
Baca juga: Apakah Rematik Bisa Sembuh? Penanganan Rematik untuk Memperlambat Keparahannya
Jika rasa nyeri dan kesemutan timbul setelah melakukan aktivitas baru, peningkatan intensitas, atau frekuensi dari aktivitas yang sebelumnya sudah rutin dilakukan, keluhan biasanya akan menghilang setelah ada pengurangan aktivitas tersebut.
Penggunaan brace pada pergelangan tangan atau siku seringkali dapat memperbaiki gejala. Beberapa jenis neuropati kompresif dapat membaik dengan injeksi kortikosteroid.
Apabila terapi non-operatif tidak berhasil, tindakan operatif berupa dekompresi saraf dapat menjadi pertimbangan penanganan apalagi jika gangguan saraf tergolong berat. Perbaikan gejala setelah tindakan operatif akan bergantung pada berapa lama kompresi saraf sudah berlangsung, seberapa parah kompresi, dan beberapa faktor lain.
Beberapa keluhan dan gejala dapat disembuhkan, tetapi ada beberapa kasus yang tidak membaik hilang dengan tindakan tersebut.
Baca juga: Jangan Sepelekan Nyeri Leher! Cari Tahu Penyebab dan Cara Mengatasinya!
Banyak hal yang dapat menyebabkan kesemutan dan kebas pada tangan. Ada hal yang dapat dihindari dan tidak dapat dihindari karena memang diakibatkan oleh kondisi atau penyakit lain.
Berikut ini adalah hal-hal yang dapat dihindari agar tangan tidak sering kesemutan:
Apabila Anda banyak bekerja dengan laptop/komputer, pastikan untuk menempatkan tangan pada posisi yang ergonomis dan beristirahat, juga melakukan peregangan setiap 30 menit.
Apabila Anda bekerja dengan menggunakan alat yang menyebabkan vibrasi, pastikan untuk menggunakan bantalan pada tangan untuk meredam getaran, dan beristirahat setiap 15-30 menit.
Gejala neuropati kompresif sering terjadi pada pengguna sepeda motor karena posisi tangan yang memegang setang dan getaran dari jalanan. Apalagi jika Anda berkendara dalam waktu yang lama. Pastikan Anda secara rutin memeriksa kondisi kendaraan terutama ban dan shock breaker untuk meminimalkan risiko tangan Anda terdampak oleh getaran.
Pastikan untuk melakukan gerakan dengan posisi yang benar. Gejala kompresi saraf pada saat berolahraga seringkali tidak langsung terasa, kecuali saat terjadi cedera akut. Seringkali gejala baru muncul dalam jangka waktu beberapa bulan bahkan tahun akibat cedera berulang dan kronis yang diakibatkan posisi (form) yang kurang benar.
Mengetahui gejala, penyebab, dan diagnosis sedini mungkin tanpa membiarkan gejala berlarut-larut akan sangat membantu proses pemulihan Anda.
Supaya tidak berlarut-larut dan mengganggu aktivitas Anda, rencanakan janji temu dengan dokter spesialis neurologi di RS Pondok Indah guna mengatasi kondisi medis terkait, maupun keluhan yang menyertainya. Selain mendapatkan penanganan, dokter juga bisa memberikan saran, termasuk saran pilihan makan, aktivitas maupun pantangan, sesuai dengan kondisi Anda.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Flu Tulang, Penyebab dan Cara Mengatasinya
Tangan terasa kebas dan nyeri biasanya disebabkan oleh tekanan atau kerusakan pada saraf di tangan, seperti saraf median pada sindrom carpal tunnel. Kondisi ini bisa terjadi karena aktivitas berulang pada tangan dan pergelangan tangan, postur tidur yang buruk, atau kondisi medis seperti diabetes, kekurangan vitamin B12, maupun gangguan sirkulasi darah.
Tangan yang sering kesemutan dan kebas bisa menjadi tanda masalah saraf, seperti sindrom carpal tunnel, atau gangguan peredaran darah. Jika gejala ini sering terjadi, sebaiknya konsultasikan dengan dokter spesialis neurologi untuk diagnosis dan penanganan yang sesuai.
Tangan kebas dan kesemutan bisa disebabkan oleh kekurangan vitamin B12, yang penting untuk kesehatan saraf. Kekurangan vitamin ini dapat mengganggu fungsi saraf dan menyebabkan gejala tersebut.
Saat kesemutan, hindari makanan tinggi gula, lemak jenuh, dan garam seperti makanan olahan, junk food, dan minuman manis. Makanan ini dapat memperburuk peredaran darah dan memperparah gejala kesemutan. Sebaiknya, konsumsi makanan yang mendukung kesehatan saraf dan peredaran darah.