Terapi TENS: Fisioterapi Menggunakan Listrik untuk Meredakan Nyeri

By Tim RS Pondok Indah

Tuesday, 20 August 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

TENS fisioterapi merupakan metode medis yang memanfaatkan arus listrik untuk meredakan nyeri, termasuk yang disebabkan oleh osteoarthritis. Simak selengkapnya!

Terapi TENS: Fisioterapi Menggunakan Listrik untuk Meredakan Nyeri

Terapi TENS menggunakan perangkat kecil yang dikenal dengan elektroda. Dengan menggunakan terapi TENS, arus listrik bertegangan rendah akan dialirkan ke area saraf atau otot yang terasa nyeri. Dengan demikian, ketegangan dan kekakuan pada otot akan dikurangi, sehingga nyeri yang dirasakan pun bisa diredakan.


Apa Itu TENS Fisioterapi?

Terapi TENS (Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation) adalah metode mengurangi nyeri dengan mengalirkan arus listrik rendah melalui kulit menggunakan perangkat khusus.


TENS terapi efektif dalam mengatasi nyeri untuk berbagai kondisi, terutama nyeri akut seperti nyeri otot dan sendi. Terapi TENS sendiri digunakan sebagai salah satu metode rehabilitasi yang dilakukan pada pasien setelah mengalami kondisi tertentu, seperti mengalami kecelakaan, keseleo, atau nyeri punggung.


Baca juga: Akupunktur, Pilihan Terapi Rehabilitasi Pasca Stroke



Cara Kerja Terapi TENS

Terapi TENS bekerja dengan merangsang saraf untuk mengirimkan sinyal ke otak dan saraf pusat untuk menghambat rasa sakit, serta meningkatkan produksi endorfin, hormon pereda rasa sakit alami.


Alat TENS akan mengirimkan arus listrik melalui elektroda yang ditempelkan pada kulit Anda. Awalnya dokter akan menyarankan Anda untuk melakukan fisioterapi yang dibantu oleh terapis di rumah sakit, setidaknya sebanyak 3 kali dalam seminggu selama 6 kali atau sesuai kebutuhan, dengan durasi tiap sesinya sekitar 15-60 menit.


Sebelum fisioterapi dimulai, bantalan elektroda akan dibasahi terlebih dahulu. Baru kemudian bantalan elektroda ditempatkan pada titik tempat saraf atau otot yang mengalami keluhan (nyeri).


Ketika sesi fisioterapi dimulai, atau unit TENS dinyalakan, Anda akan merasakan sensasi kesemutan pada area yang dipasang elektroda. Oleh sebab itu, terapis biasanya akan menanyakan terlebih dahulu seberapa kuat Anda untuk menahan rasa sakit, untuk menyesuaikan tegangan listrik yang diberikan.


Meski unit TENS dijual bebas, tetapi Anda perlu melakukan konsultasi dengan dokter spesialis rehabilitasi medis untuk pengarahan tentang saran dan penggunaan yang tepat.


Baca juga: Awas, Cedera Otot tidak Selalu Karena Olahraga


Manfaat TENS Fisioterapi

Manfaat terapi TENS adalah untuk meredakan nyeri dengan mengurangi ketegangan dan kekakuan pada saraf atau otot. Dengan melakukan terapi ini, otot atau saraf yang tegang dan terasa sakit akan lebih rileks dan nyeri bisa berangsur membaik, bahkan disembuhkan. Terapi TENS juga dapat meningkatkan sirkulasi dengan memperbaiki aliran darah.


Aliran listrik dari TENS fisioterapi juga akan meningkatkan kadar hormon endorfin, yang bisa mengurangi rasa nyeri dan menimbulkan perasaan nyaman. Dengan TENS fisioterapi, rasa sakit yang Anda rasakan pun bisa diatasi, sehingga Anda juga jadi lebih nyaman.


Baca juga: Nyeri Panggul Hilang Timbul? Telusuri Penyebabnya!



Kondisi Medis yang Bisa Diatasi Menggunakan TENS Terapi

Terapi TENS bisa membantu mengatasi rasa nyeri seperti sakit punggung, nyeri otot, nyeri leher, nyeri panggul kronis, nyeri menstruasi, nyeri panggul, dan nyeri lutut. Berikut ini adalah beberapa kondisi medis penyebab nyeri yang dapat diatasi menggunakan TENS fisioterapi:



Selain itu, TENS fisioterapi juga bisa digunakan untuk meredakan nyeri akibat cedera olahraga dan terkadang digunakan sebagai metode pereda nyeri selama persalinan. 


Baca juga: Kenali Langkah Pencegahan Cedera Olahraga


Kondisi yang Dilarang Menggunakan Fisioterapi TENS

Perlu diingat bahwa terapi TENS hanya dapat membantu meredakan nyeri, bukan menyembuhkan kondisi yang mendasari munculnya keluhan. Selain itu tidak semua orang bisa menerima fisioterapi ini. 

Berikut ini adalah beberapa kondisi yang merupakan kontra indikasi penggunakan TENS fisioterapi:



Baca juga: Getting Back On Track: Mengatasi Cedera Olahraga Pada Kaki


FAQ

Apa Efek Samping TENS?

Terapi TENS terbilang aman digunakan dalam jangka panjang, terutama bila dilakukan di bawah panduan dokter. Akan tetapi ada beberapa efek samping yang mungkin muncul pada beberapa orang, seperti iritasi kulit atau kemerahan di area yang ditempelkan elektroda. Selain itu, jika terlalu sering digunakan atau dengan intensitas tinggi, TENS bisa menyebabkan otot terasa lelah atau kaku. Jika Anda tertarik menggunakan metode terapi ini, konsultasikan dulu dengan dokter spesialis rehabilitasi medis agar mendapatkan hasil yang optimal.


Berapa Lama Waktu untuk Terapi TENS?

Waktu untuk terapi TENS biasanya sekitar 15-60 menit per sesi. Frekuensi dan durasinya bisa bervariasi tergantung kondisi dan rekomendasi dokter. Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai terapi ini agar sesuai dengan kebutuhan tubuh Anda.


Anda bisa memanfaatkan fisioterapi menggunakan TENS untuk meredakan nyeri di beberapa bagian tubuh, termasuk leher, lutut, tangan, atau punggung. Namun, sebaiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis rehabilitasi medis terkait keluhan nyeri yang dikeluhkan. Dengan begitu dokter dapat menganjurkan TENS fisioterapi sesuai dengan kebutuhan dan kondisi medis Anda. 


Lakukanlah konsultasi dan fisioterapi di RS Pondok Indah cabang terdekat. Selain konsultasi dengan dokter spesialis terpercaya, fisioterapi akan dilakukan terapis yang kompeten. Selain itu, RS Pondok Indah juga menyediakan Unit TENS dan peralatan pendukung untuk fisioterapi yang optimal. Dengan begitu, keluhan nyeri yang Anda rasakan bisa membaik.




Referensi:

  1. Vance CG, Dailey DL, et al,. Using TENS for pain control: update on the state of the evidence. Medicina. 2022. (https://www.mdpi.com/1648-9144/58/10/1332). Diakses pada 8 Agustus 2024. 
  2. Health Direct Australia. TENS (Transcutaneous electrical nerve stimulation). (https://www.healthdirect.gov.au/tens). Direvisi terakhir Oktober 2022. Diakses pada 8 Agustus 2024. 
  3. National Health Service UK. TENS (transcutaneous electrical nerve stimulation). (https://www.nhs.uk/conditions/transcutaneous-electrical-nerve-stimulation-tens/). Direvisi terakhir 13 April 2022. Diakses pada 8 Agustus 2024. 
  4. Cleveland Clinic. Endorphins. (https://my.clevelandclinic.org/health/body/23040-endorphins). Direvisi terakhir 19 Mei 2022. Diakses pada 8 Agustus 2024. 
  5. Cleveland Clinic. Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS). (https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/15840-transcutaneous-electrical-nerve-stimulation-tens). Direvisi terakhir 26 September 2023. Diakses pada 8 Agustus 2024.